Senin, 09 November 2015

Renungan ..

Permohonan kepadaNya...
.
Saya ingin menjadi besar…
HATINYA
Senantiasa dapat memaafkan yang pernah menyakiti dan dimaafkan mereka karena lisan dan tindakan saya pernah tak sengaja terlukai.
.
Saya ingin menjadi besar..
IMANNYA
Agar dapat mencintai dan menempatkan Alloh dalam tahta hati ini dan lebih dahulu saya dalam segala urusan dunia.
.
Saya ingin menjadi besar..
SEMANGATNYA
Untuk menjadi manfaat bagi sesama. Saya ingin menjadi pelita kecil di tempat gelap. Tak lagi memikirkan bagaimana pelita kecil ini menjadi besar namun bagaimana pelita kecil ini dapat meneragi siapa yang butuh cahaya.
.
Saya ingin menjadi besar..
JIWANYA
Supaya menerima segala Qadratulloh dengan ikhlas dan lapang dada. Mempercayai segala apa yang Alloh berikan adalah yang terbaik. Mungkin memang tak kan bisa saya terima sekarang namun saya tau suatu saat akan sangat berterimakasih atas segala rencanaNya untuk saya.
.
Saya ingin menjadi besar..
ILMUNYA
Karena saya sadar, hakikat ilmu adalah jika semakin banyak ada diotak manusia harusnya dia semakin merasa bodoh dan tawadhu.
Semakin sadar, ilmu Alloh itu sangatlah luas cakupannya. Bahkan sampai mati terus saja belajar tak akan memiliki 1 persen diantaranya.
.
ya Robb, besarkan jiwaku, hatiku dan semua yang berhubungan dengan rasa cintaku padaMu.
Namun kecilkan semua yang berhubungan dengan ego dan kesombonganku sebagai seorang hamba.
Aamiin.

SEJUMLAH tujuh belas doktrin Syi’ah yang selalu mereka sembunyikan dari kaum muslimin sebagai bagian dari pengamalan doktrin taqiyah (menyembunyikan Syi’ahnya). Ketujuh belas doktrin ini terdapat dalam kitab suci Syi’ah:
  1. Dunia dengan seluruh isinya adalah milik para imam Syi’ah. Mereka akan memberikan dunia ini kepada siapa yang dikehendaki dan mencabutnya dari siapa yang dikehendaki (Ushulul Kaafi, hal.259, Al-Kulaini, cet. India).
    Jelas Doktrin semacam ini bertentangan dengan firman Allah SWT QS: Al-A’raf 7: 128, “Sesungguhnya bumi adalah milik Allah, Dia dikaruniakan kepada siapa yang Dia kehendaki”. Kepercayaan Syi’ah diatas menunjukkan penyetaraan kekuasaan para imam Syi’ah dengan Allah dan doktrin ini merupakan aqidah syirik.
  2. Ali bin Abi Thalib yang diklaim sebagai imam Syi’ah yang pertama dinyatakan sebagai dzat yang pertama dan terakhir, yang dhahir dan yang bathin sebagaimana termaktub dalam surat Al-Hadid, 57: 3 (Rijalul Kashi hal. 138).
    Doktrin semacam ini jelas merupakan kekafiran Syi’ah yang berdusta atas nama Khalifah Ali bin Abi Thalib. Dengan doktrin semacam ini Syi’ah menempatkan Ali sebagai Tuhan. Dan hal ini sudah pasti merupakan tipu daya Syi’ah terhadap kaum muslimin dan kesucian aqidahnya.
  3. Para imam Syi’ah merupakan wajah Allah, mata Allah dan tangan-tangan Allah yang membawa rahmat bagi para hamba Allah (Ushulul Kaafi, hal. 83).
  4. Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib oleh Syi’ah dikatakan menjadi wakil Allah dalam menentukan surga dan neraka, memperoleh sesuatu yang tidak diperoleh oleh manusia sebelumnya, mengetahui yang baik dan yang buruk, mengetahui segala sesuatu secara rinci yang pernah terjadi dahulu maupun yang ghaib (Ushulul Kaafi, hal. 84).
  5. Keinginan para imam Syi’ah adalah keinginan Allah juga (Ushulul Kaafi, hal. 278).
  6. Para imam Syi’ah mengetahui kapan datang ajalnya dan mereka sendiri yang menentukan saat kematiannya karena bila imam tidak mengetahui hal-hal semacam itu maka ia tidak berhak menjadi imam (Ushulul Kaafi, hal. 158).
  7. Para imam Syi’ah mengetahui apapun yang tersembunyi dan dapat mengetahui dan menjawab apa saja bila kita bertanya kepada mereka karena mereka mengetahui hal ghaib sebagaimana yang Allah ketahui (Ushulul Kaafi, hal. 193).
  8. Allah itu bersifat bada’ yaitu baru mengetahui sesuatu bila sudah terjadi. Akan tetapi para imam Syi’ah telah mengetahui lebih dahulu hal yang belum terjadi (Ushulul Kaafi, hal. 40).
    Menurut Al-Kulaini (ulama besar ahli hadits Syi’ah), Bahwa Allah tidak mengetahui bahwa Husein bin Ali akan mati terbunuh. Menurut mereka Tuhan pada mulanya tidak tahu karena itu Tuhan membuat ketetapan baru sesuai dengan kondisi yang ada. Akan tetapi imam Syi’ah telah mengetahui apa yang akan terjadi. Oleh sebab itu menurut doktrin Syi’ah Allah bersifat bada’ (Ushulul Kaafi, hal. 232).
  9. Para imam Syi’ah merupakan gudang ilmu Allah dan juga penerjemah ilmu Allah. Para imam Syi’ah bersifat Ma’sum (Bersih dari kesalahan dan tidak pernah lupa apalagi berbuat Dosa). Allah menyuruh manusia untuk mentaati imam Syi’ah, tidak boleh mengingkarinya dan mereka menjadi hujjah (Argumentasi Kebenaran) Allah atas langit dan bumi (Ushulul Kaafi, hal. 165).
  10. Para imam Syi’ah sama dengan Rasulullah Saw (Ibid).
  11. Yang dimaksud para imam Syi’ah adalah Ali bin Abi Thalib, Husein bin Ali, Ali bin Husein, Hassan bin Ali dan Muhammad bin Ali (Ushulul Kaafi, hal. 109)
  12. Al-Qur’an yang ada sekarang telah berubah, dikurangi dan ditambah (Ushulul Kaafi, hal. 670). Salah satu contoh ayat Al-Qur’an yang dikurangi dari aslinya yaitu ayat Al-Qur’an An-Nisa’: 47, menurut versi Syi’ah berbunyi: “Ya ayyuhalladziina uutul kitaaba aaminuu bimaa nazzalnaa fie ‘Aliyyin nuuran mubiinan”. (Fashlul Khitab, hal. 180).
  13. Menurut Syi’ah, Al-Qur’an yang dibawa Jibril kepada Nabi Muhammad ada 17 ribu ayat, namun yang tersisa sekarang hanya 6660 ayat (Ushulul Kaafi, hal. 671).
  14. Menyatakan bahwa Abu Bakar, Umar, Utsman bin Affan, Muawiyah, Aisyah, Hafshah, Hindun, dan Ummul Hakam adalah makhluk yang paling jelek di muka bumi, mereka ini adalah musuh-musuh Allah. Siapa yang tidak memusuhi mereka, maka tidaklah sempurna imannya kepada Allah, Rasul-Nya dan imam-imam Syi’ah (Haqqul Yaqin, hal. 519 oleh Muhammad Baqir Al-Majlisi).
  15. Menghalalkan nikah Mut’ah, bahkan menurut doktrin Syi’ah orang yang melakukan kawin mut’ah 4 kali derajatnya lebih tinggi dari Nabi Muhammad Saw. (Tafsir Minhajush Shadiqin, hal. 356, oleh Mullah Fathullah Kassani).
  16. Menghalalkan saling tukar-menukar budak perempuan untuk disetubuhi kepada sesama temannya. Kata mereka, imam Ja’far berkata kepada temannya: “Wahai Muhammad, kumpulilah budakku ini sesuka hatimu. Jika engkau sudah tidak suka kembalikan lagi kepadaku.” (Al-Istibshar III, hal. 136, oleh Abu Ja’far Muhammad Hasan At-Thusi).
  17. Rasulullah dan para sahabat akan dibangkitkan sebelum hari kiamat. Imam Mahdi sebelum hari kiamat akan datang dan dia membongkar kuburan Abu Bakar dan Umar yang ada didekat kuburan Rasulullah. Setelah dihidupkan maka kedua orang ini akan disalib (Haqqul Yaqin, hal. 360, oleh Mullah Muhammad Baqir al-Majlisi).
Ketujuhbelas doktrin Syi’ah di atas, apakah bisa dianggap sebagai aqidah Islam sebagaimana dibawa oleh Rasulullah Saw. dan dipegang teguh oleh para Sahabat serta kaum Muslimin yang hidup sejak zaman Tabi’in hingga sekarang? Adakah orang masih percaya bahwa Syi’ah itu bagian dari umat Islam? Menurut Imam Malik dan Imam Ahmad, barangsiapa yang tidak MENGKAFIRKAN aqidah Syi’ah ini, maka dia termasuk Kafir.
Semua kitab tersebut diatas adalah kitab-kitab induk atau rujukan pokok kaum Syi’ah yang posisinya seperti halnya kitab-kitab hadits Imam Bukhari, Muslim, Ahmad bin Hambal, Nasa’i, Tirmidzi, Abu Daud, dan Ibnu Majah bagi kaum Muslimin. Oleh karena itu, upaya-upaya Syi’ah untuk menanamkan kesan bahwa Syi’ah adalah bagian dari kaum Muslimin, hanya berbeda dalam beberapa hal yang tidak prinsip, adalah dusta dan harus ditolak tegas
- See more at: http://www.arrahmah.com/read/2011/12/31/17123-17-alasan-ulama-islam-mengkafirkan-kaum-syiah.html#sthash.LuoqOkyB.xNWeg6fr.dpuf
SEJUMLAH tujuh belas doktrin Syi’ah yang selalu mereka sembunyikan dari kaum muslimin sebagai bagian dari pengamalan doktrin taqiyah (menyembunyikan Syi’ahnya). Ketujuh belas doktrin ini terdapat dalam kitab suci Syi’ah:
  1. Dunia dengan seluruh isinya adalah milik para imam Syi’ah. Mereka akan memberikan dunia ini kepada siapa yang dikehendaki dan mencabutnya dari siapa yang dikehendaki (Ushulul Kaafi, hal.259, Al-Kulaini, cet. India).
    Jelas Doktrin semacam ini bertentangan dengan firman Allah SWT QS: Al-A’raf 7: 128, “Sesungguhnya bumi adalah milik Allah, Dia dikaruniakan kepada siapa yang Dia kehendaki”. Kepercayaan Syi’ah diatas menunjukkan penyetaraan kekuasaan para imam Syi’ah dengan Allah dan doktrin ini merupakan aqidah syirik.
  2. Ali bin Abi Thalib yang diklaim sebagai imam Syi’ah yang pertama dinyatakan sebagai dzat yang pertama dan terakhir, yang dhahir dan yang bathin sebagaimana termaktub dalam surat Al-Hadid, 57: 3 (Rijalul Kashi hal. 138).
    Doktrin semacam ini jelas merupakan kekafiran Syi’ah yang berdusta atas nama Khalifah Ali bin Abi Thalib. Dengan doktrin semacam ini Syi’ah menempatkan Ali sebagai Tuhan. Dan hal ini sudah pasti merupakan tipu daya Syi’ah terhadap kaum muslimin dan kesucian aqidahnya.
  3. Para imam Syi’ah merupakan wajah Allah, mata Allah dan tangan-tangan Allah yang membawa rahmat bagi para hamba Allah (Ushulul Kaafi, hal. 83).
  4. Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib oleh Syi’ah dikatakan menjadi wakil Allah dalam menentukan surga dan neraka, memperoleh sesuatu yang tidak diperoleh oleh manusia sebelumnya, mengetahui yang baik dan yang buruk, mengetahui segala sesuatu secara rinci yang pernah terjadi dahulu maupun yang ghaib (Ushulul Kaafi, hal. 84).
  5. Keinginan para imam Syi’ah adalah keinginan Allah juga (Ushulul Kaafi, hal. 278).
  6. Para imam Syi’ah mengetahui kapan datang ajalnya dan mereka sendiri yang menentukan saat kematiannya karena bila imam tidak mengetahui hal-hal semacam itu maka ia tidak berhak menjadi imam (Ushulul Kaafi, hal. 158).
  7. Para imam Syi’ah mengetahui apapun yang tersembunyi dan dapat mengetahui dan menjawab apa saja bila kita bertanya kepada mereka karena mereka mengetahui hal ghaib sebagaimana yang Allah ketahui (Ushulul Kaafi, hal. 193).
  8. Allah itu bersifat bada’ yaitu baru mengetahui sesuatu bila sudah terjadi. Akan tetapi para imam Syi’ah telah mengetahui lebih dahulu hal yang belum terjadi (Ushulul Kaafi, hal. 40).
    Menurut Al-Kulaini (ulama besar ahli hadits Syi’ah), Bahwa Allah tidak mengetahui bahwa Husein bin Ali akan mati terbunuh. Menurut mereka Tuhan pada mulanya tidak tahu karena itu Tuhan membuat ketetapan baru sesuai dengan kondisi yang ada. Akan tetapi imam Syi’ah telah mengetahui apa yang akan terjadi. Oleh sebab itu menurut doktrin Syi’ah Allah bersifat bada’ (Ushulul Kaafi, hal. 232).
  9. Para imam Syi’ah merupakan gudang ilmu Allah dan juga penerjemah ilmu Allah. Para imam Syi’ah bersifat Ma’sum (Bersih dari kesalahan dan tidak pernah lupa apalagi berbuat Dosa). Allah menyuruh manusia untuk mentaati imam Syi’ah, tidak boleh mengingkarinya dan mereka menjadi hujjah (Argumentasi Kebenaran) Allah atas langit dan bumi (Ushulul Kaafi, hal. 165).
  10. Para imam Syi’ah sama dengan Rasulullah Saw (Ibid).
  11. Yang dimaksud para imam Syi’ah adalah Ali bin Abi Thalib, Husein bin Ali, Ali bin Husein, Hassan bin Ali dan Muhammad bin Ali (Ushulul Kaafi, hal. 109)
  12. Al-Qur’an yang ada sekarang telah berubah, dikurangi dan ditambah (Ushulul Kaafi, hal. 670). Salah satu contoh ayat Al-Qur’an yang dikurangi dari aslinya yaitu ayat Al-Qur’an An-Nisa’: 47, menurut versi Syi’ah berbunyi: “Ya ayyuhalladziina uutul kitaaba aaminuu bimaa nazzalnaa fie ‘Aliyyin nuuran mubiinan”. (Fashlul Khitab, hal. 180).
  13. Menurut Syi’ah, Al-Qur’an yang dibawa Jibril kepada Nabi Muhammad ada 17 ribu ayat, namun yang tersisa sekarang hanya 6660 ayat (Ushulul Kaafi, hal. 671).
  14. Menyatakan bahwa Abu Bakar, Umar, Utsman bin Affan, Muawiyah, Aisyah, Hafshah, Hindun, dan Ummul Hakam adalah makhluk yang paling jelek di muka bumi, mereka ini adalah musuh-musuh Allah. Siapa yang tidak memusuhi mereka, maka tidaklah sempurna imannya kepada Allah, Rasul-Nya dan imam-imam Syi’ah (Haqqul Yaqin, hal. 519 oleh Muhammad Baqir Al-Majlisi).
  15. Menghalalkan nikah Mut’ah, bahkan menurut doktrin Syi’ah orang yang melakukan kawin mut’ah 4 kali derajatnya lebih tinggi dari Nabi Muhammad Saw. (Tafsir Minhajush Shadiqin, hal. 356, oleh Mullah Fathullah Kassani).
  16. Menghalalkan saling tukar-menukar budak perempuan untuk disetubuhi kepada sesama temannya. Kata mereka, imam Ja’far berkata kepada temannya: “Wahai Muhammad, kumpulilah budakku ini sesuka hatimu. Jika engkau sudah tidak suka kembalikan lagi kepadaku.” (Al-Istibshar III, hal. 136, oleh Abu Ja’far Muhammad Hasan At-Thusi).
  17. Rasulullah dan para sahabat akan dibangkitkan sebelum hari kiamat. Imam Mahdi sebelum hari kiamat akan datang dan dia membongkar kuburan Abu Bakar dan Umar yang ada didekat kuburan Rasulullah. Setelah dihidupkan maka kedua orang ini akan disalib (Haqqul Yaqin, hal. 360, oleh Mullah Muhammad Baqir al-Majlisi).
Ketujuhbelas doktrin Syi’ah di atas, apakah bisa dianggap sebagai aqidah Islam sebagaimana dibawa oleh Rasulullah Saw. dan dipegang teguh oleh para Sahabat serta kaum Muslimin yang hidup sejak zaman Tabi’in hingga sekarang? Adakah orang masih percaya bahwa Syi’ah itu bagian dari umat Islam? Menurut Imam Malik dan Imam Ahmad, barangsiapa yang tidak MENGKAFIRKAN aqidah Syi’ah ini, maka dia termasuk Kafir.
Semua kitab tersebut diatas adalah kitab-kitab induk atau rujukan pokok kaum Syi’ah yang posisinya seperti halnya kitab-kitab hadits Imam Bukhari, Muslim, Ahmad bin Hambal, Nasa’i, Tirmidzi, Abu Daud, dan Ibnu Majah bagi kaum Muslimin. Oleh karena itu, upaya-upaya Syi’ah untuk menanamkan kesan bahwa Syi’ah adalah bagian dari kaum Muslimin, hanya berbeda dalam beberapa hal yang tidak prinsip, adalah dusta dan harus ditolak tegas
- See more at: http://www.arrahmah.com/read/2011/12/31/17123-17-alasan-ulama-islam-mengkafirkan-kaum-syiah.html#sthash.LuoqOkyB.xNWeg6fr.dpuf

SUMPAH PEMUDA ..

Renungan ..


                                                                                                   

Saya : pak,krupuk berapa hrgnya?
Bpk : 3000 mas
Saya : beli 3 ya pak
Bapak itu berdiri dan meraba2 letak tas pinggang nya..
Saya : Astagfirullah... Ternyata bapak itu buta (dalam hati)

Saya liat bapak itu cm bengong. .

Saya : ini uangnya pak.
Bpk : 3 ya. Jd 9000
Saya : iya
Bpk : uangnya brp?
Saya : X0. 000
Bpk ; bntr ya kembalian nya

Bpk itu sibuk membongkar uang di tas nya..nyaris d kluar smua. .d tangannya

Bpk : Ambil saja mas kembaliannya.
Saya : Seketika itu sayapun terkejut mendengar perintah dari si Bpk.
Dlm hati, "gw kan cuma pengen tau gmn cara bpk itu balikin kembalian...ga serius ambil kembali nya..."

Saya : Lalu secara spontan saya bertnya kpd bpak itu.
pak. Klo saya kasih uangnya 2000 terus saya ambil kembali nya 10rb. Bpk kan ga tau. Trs nanti bpk rugi dong?
Bpk : Gusti Allah ga akan salah alamat kasih rejeki mas. Klo sekarang saya harus rugi, saya yakin Gusti Allah pasti lg nyiapin rejeki lain buat saya..
Saya : Subhanaallah, gemetar hati mendengarnya
bpk : udh ambil kembali nya?
Saya : ga usah pak.. hari ini. .Allah kirim rejeki untuk bpk..
Bpk : Terima kasih mas
Saya : sama2.. Bpk hati2 ya.. 


Orang yang punya kekuranganpun masih giat mencari rejeki, kok yg punya kelebihan dari beliau masih malas2an...



Energi Kalimat Syahadat ..

syahadat
Oleh : Irwan, Mahasiswa Universtas Islam Sultan Agung, Semarang
SAAT membaca catatan sejarah, kita akan menemukan bahwa pada awal islam disampaikan kepada penduduk Mekkah untuk menerima islam, mereka harus mengucapkan kalimat syahadat. Dengan mengucapkan kalimat syahadat, berarti mereka telah berubah statusnya menjadi orang muslim. Orang yang mengucapkan kalimat ini, berarti telah masuk islam dan keluar dari masa kejahiliahan.
Dengan mengucapkan kalimat ini, maka akan terjadi perubahan besar dalam hidup seseorang. Hal ini dikarenakan orang yang telah mengucapkan kalimat syahadat akan berkumpul dalam satu kelompok sedangkan yang menolak kalimat ini juga berkumpul dalam satu kelompok.
Selain itu, mengucapkan kalimat syahadat berarti telah memutuskan segala ikatan dengan orang lain yang tidak mengakui kalimat ini. Hubungan saudara terputus, hubungan ayah dan anak terputus, sehingga pada awal-awal islam, terjadi perang antara saudara melawan saudara, bahkan seorang anak melawan ayahnya sendiri, hanya karena ada yang mengucapkan kalimat syahadat dan ada yang menolak.
Hal ini tentu menimbulkan pertanyaan mengapa hanya dua buah kalimat syahadat, membuat orang menjadi berani untuk melawan keluarganya sendiri yang tidak mengakui kalimat tersebut, padahal itu kan hanya sebuah kalimat. Ternyata, kalimat itu bukanlah kalimat mantra atau sihir yang dibaca kemudian dapat merubah sesuatu menjadi sesuatu yang lain, seperti berubahnya tali menjadi ular pada masa Nabi Musa yang dilakukan oleh penyihir-penyihir Fir’aun.
Jawabannya dapat diketahui dengan membandingkan antara kalimat-kalimat sihir atau mantra dengan kalimat syahadat. Mantra terdiri dari kalimat yang jika diucapkan orang percaya akan mengubah sesuatu, meskipun arti dari mantra yang dibaca tersebut tidak dipahami oleh yang mengucapkan. Sedangkan dalam kalimat syahadat, kekuatannya bukan untuk mengubah sesuatu menjadi sesuatu yang lain, bukan di situ kekuatannya. Tetapi kekuatan kalimat syahadat terletak pada makna yang terkandung dalam kalimat tersebut. Sehingga dalam kalimat syahadat yang diperlukan adalah pemahaman terhadap kalimat tersebut. Adalah percuma jika kita mengucapkan suatu kalimat sementara kita sendiri tidak paham akan maksud dari kalimat tersebut. Sebab, jika kita tidak paham terhadap sesautu, maka hal itu tidak akan mempengaruhi pola pikir kita dan pada akhirnya tidak akan mengubah perilaku kita.
Oleh karena itu mengucapkan kalimat syahadat berulang-ulang tanpa kita memahami makna dari kalimat tersebut adalah hal yang percuma. Sebagai contoh jika kita sakit demam, kemudian kita pergi ke dokter dan kita diberikan resep oleh dokter. Setelah diberikan resep oleh dokter tersebut, maka kita membaca resep tersebut secara berulang-ulang, maka yang terjadi sakit kita tidak akan sembuh-sembuh. Karena resep bukan untuk dibaca tetapi harus dipahami maksudnya kemudian kita bertindak atas maksud dari resep tersebut.
Pemahaman terhadap makna dari kalimat syahadat inilah yang menyebabkan orang-orang islam generasi awal rela meninggalkan harta dan memerangi keluarga sendiri, karena mereka menyadari dengan mengucapkan kalimat syahadat berarti mereka telah berkomitmen mengikrarkan diri untuk melepaskan segala ikatan di luar ikatan islam, melepaskan segala aturan hidup yang berasal dari luar islam, sehingga bagi mereka tidak ada kompromi antara islam dengan bukan islam. Yang tidak menerima kebenaran syahadat berarti adalah di luar dari islam.
Dengan mengucapkan kalimat syahadat berarti kita telah berikrar untuk berhukum berdasarkan apa yang telah dibawa oleh nabi Muhammad Saw, ide pemikiran kita harus sesuai dengan apa yang di bawa oleh beliau, sehingga jika kita berhukum pada sesuatu pemikiran yang berasal dari luar ajaran Nabi Muhammad, bisa-bisa kita keluar dari islam. Meskipun kita menyebut diri kita sebagai seorang muslim, tetapi kita keluar dari aturan islam, maka sebenarnya kita hanya menipu diri kita sendiri.
“…Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir.” (Al-Qur’an, aI-Maidah, 5:44)
“…Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim.” (Al-Qur’an, aI-Maidah, 5:45)
“…Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik” (Al-Qur’an, aI-Maidah, 5:47)
Dari ayat-ayat di atas, kita dapat mengambil pelajaran bahwa sesungguhnya kekuatan kalimat syahadat itu bukan pada kata-katanya, tetapi makna yang terkandung di dalamnya dan sejauh mana kita mengaplikasikan makna tersebut. Dari ayat di atas kita juga dapat mengukur diri kita, sejauh mana pikiran dan tindakan kita selama ini, apakah pikiran dan tindakan kita didasari oleh syahadat kita atau masih didasari oleh ide-ide lain yang bertentangan dengan makna Syahadat itu sendiri. Waallahu’alam

“Aku Ingin Seperti Mereka, Bu ….”


anak perempuan kecil
Oleh: Rizqiyati
PAGI yang cerah, seperti biasa kulangkahkan kaki memasuki kelas taman kanak-kanak tempatku mengajar.
Hey, lihatlah itu. Senyum malaikat menyapaku di antara deretan bangku mungil warna-warni. Ah, ini yang selalu kunikmati tiap hari dari pemilik wajah-wajah polos nan suci ini.
“Hey, siapa yach yang bisa bantu ibu untuk bercerita di depan kelas.?” Aku mulai memancing mereka untuk memasuki pelajaran hari ini.
“Celita apa, Bu gulu…?”
“Cerita tentang ibu kalian dong, gimana? kayaknya seru nih ….”
“Aku, aku bisa, Bu ….”
Suara- suara itu terdengar riuh berbalut rona bahagia. Satu-satu mulai bercerita tentang ibu mereka dengan ciri khas anak-anak. Aku hanya bisa mengulum senyum melihat ekspresi mereka ketika bercerita. Ah, anak-anak ini selalu saja memberiku lipat bahagia.
Di antara senyum-senyum surgawi itu, tiba-tiba ekor mataku menangkap sesosok mungil tengah tertunduk di pojok bangku paling belakang, kuhampiri ia seraya mengelus kepalanya penuh kasih.
“Nuri, kenapa sayang …? kok mukanya ditekuk gitu, entar cantiknya hilang lho. Ayo, sekarang giliran kamu yang cerita.”
Wajah ayu itu hanya menggeleng pelan menunduk.
“Kok gitu? jadi Nuri gak mau cerita sama ibu nih …, ibu ngambek ah.”
Kemudian wajah itu mulai terdongak, namun dengan lelehan air mata yang sudah membentuk garis berliuk di kedua pipi tembemnya.
“Nuli gak bica celita, Bu. Nuli kan gak punya ibu kayak meleka.”
Suara itu sesenggukan, terdengar patah-patah. Seketika kutaruh tubuh mungil itu di pangkuanku, membiarkannya merasakan dekap kasihku, meski mungkin tak sehangat pelukan kasih ibunya.
Tiba-tiba suara itu mengeluarkan deretan kata-kata kerinduan untuk sosok yang selama ini tak pernah dikenalnya.
“Nuli juga mau cepelti meleka, dicuapi kalau makan, dimandiin kalau mau belangkat cekolah, diajak colat ke mejjid pakai mukenah bagus, diantal cekolah tiap hali, tapi Nuli gak bica, Bu ….”
Aliran bening itu tak dapat lagi kutahan. Hanya belaian kasih sebagai jawab atas semua keinginan Nuri.
Ya, Allah …, kasihan sekali anak ini. Di usianya yang masih hijau bahkan ia tak pernah merasakan pelukan ibunya.
“Nury, sayang …, kamu gak boleh gitu. Kan ada ibu yang bisa tiap hari nemenin Nury, kalau Nury mau, ibu juga bisa ngajak Nury sholat dengan mukenah bagus. Ngajarin Nury, ngajak Nury main, gimana? Nury mau.?”
“Benelan, Bu gulu …? yeee, asyik. Kalau gitu Nuli cekalang bica celita tentang ibu, makacih, Bu gulu.”
Senyum malaikat itu akhirnya kembali terlukis di bibir mungilnya, diiringi kecupan hangat di pipi. Kuusap lelehan bening itu dengan kasih sayang.
Semoga aku bisa benar-benar menghapus segala kesedihan Nury, hari ini dan seterusnya. Amiin.

Ujian Tak Berhenti Sampai Mati ..


doa ibu
LANGIT biru bukanlah selalunya cerah. Kadang-kadang ia mendung, namun belum tentu juga datang hujan.
Langit terang dengan terik mentari garang pun, bisa sekejap berubah warna kelam dengan hiasan petir di atas sana. Teringat pada ayat-Nya, “Laa yukallifullohu nafsan illa wus’aha…”. “Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai kesanggupan nya…”.  (QS. Al-Baqarah : 286). Subhanalloh!
“Alhamdulillah… Alhamdulillah… Alhamdulillah,…” semoga kalimat syukur senantiasa kita lantunkan dalam sanubari manakala hentakan-hentakan ‘yang kita sebut duka dan beban’ itu datang tiba-tiba. Takdir, hanya Allah SWT jua yang maha menguasai segalanya.
Saya amat percaya dengan beberapa point penting :
  1. Setiap peristiwa, pasti berhikmah. Semua kejadian memiliki jutaan pelajaran. Inilah didikan-Nya buat kita.
  2. Setiap ‘Ujian alias tantangan’ yang dilimpahkan kepada hambaNya adalah sesuai dengan kemampuan untuk kita menerimanya.
  3. Setiap duri dan cabaran datang yang melanda, Allah ta’ala ingin memberi kita peluang untuk menjadi khalifahNya yang lebih baik daripada sebelumnya.
  4. Setiap ujian dan cabaran —yang lebih dahsyat ketika melanda diri kita, tetap ada orang lain yang merasakan hal lebih dahsyat ujian buatnya, diberikan karunia ujian itu oleh Allah Yang Maha Mengetahui.
  5. Setiap diri mukmin yang dicintaiNya, pastilah merasakan ujian demi ujian hidup… dan ini berlaku sampai mati, istirahat abadi adalah kematian. Tatkala tidur malam di dunia fana ini pun belum tentu lelap, tidur adalah mati sementara. Sementara itu, mati adalah tidur selamanya.
Sahabat-sahabatku tersayang, secuil cerita…
Bukan main gembira diriku saat mengetahui kehamilan kelima, lima bulan yang lalu. Alhamdulillah… betapa gembira ketika mengetahui akan hadir amanah lagi yang meramaikan ummat nabi Muhammad Saw kelak. Lalu sebulan setelah kabar gembira, detak jantungku terasa berhenti, bumi yang dipijak seolah bergoyang, kaki terasa kuyu dan lemas. Sebab seorang wanita sempurna di mataku~ yang melahirkan, menyusui, dan sepenuh masa hidupnya selalu merawatku, adik dan kakak-kakak ~ telah berpulang ke rahmatulloh, senin malam di penghujung januari. Tanpa tanda penyakit menahun, sakit keras, maupun keluhan raganya, selain firasat-firasat nan terasa dari kalimat lembutnya yang kian teresap dalam nurani sejak beberapa bulan terakhir.
Padahal, beberapa hari sebelumnya, saya baru saja menghibur dua sobat berbeda benua, mereka terkena penyakit pada lambung dan perlu operasi kista di rahim. Bahkan dua sahabat yang baru terdiagnosa kanker, sempat membuat diriku kian berkaca diri, “Sungguh nikmat karunia ujian datang bertubi-tubi sebagai rezeki buat hamba-hamba Allah Swt yang harus terus memperbaiki diri… InsyaAllah…”
Selalunya praktek tak semudah teori. Sebagai seorang sukarelawan pengurus jenazah muslimah, saya tak menyangka~ barusan setahun yang lalu kursus mengurus jenazah itu kuikuti, betapa cepatnya tatkala harus memandikan dan mengafani mamandaku sendiri, Innalillahi wainna ‘ilaihi roji’uun
Pikiran berkecamuk, betapa semingguan itu saya menerapi akupuntur dan pijatan buat beberapa manula, melayani para ibunda dari teman-teman dekat yang kangen dengan ‘terapi pijatan’, bahkan menjenguk ibunda sobat yang tengah nazak, sementara saya tak dapat berada di samping ibu kandung sendiri tatkala beberapa menit akhir sakaratul maut beliau, Ya Allah… Subhanalloh, peristiwa ini lebih perih dibandingkan kehilangan ribuan euro saat ditipu orang Yunani-Poland  lima tahun yang lalu, bahkan lebih membekukan raga dibandingkan kala kedinginan di suhu minus tiga puluh lima derajat, tiga tahun lalu di Krakow.
Ya Allah…
Terasa gelombang kiamat kecil itu dalam lingkungan keluarga besar kami, ternyata amat pahit kenyataan ditinggal oleh seorang ibu saat Allah SWT memanggilnya untuk berpulang.
Ketika saudara-saudariku datang melawat dan berusaha menghibur, ragam mutiara indah memasuki relung hati ini terkait dengan peristiwa tersebut. Ada seorang saudari berkata, “Saat aku juga menghadapi hal yang sama, terasa kakiku pincang. Ibu biasanya yang mengajari kemana arah kakiku berjalan…” Bahkan ada satu temanku, yang ternyata pada hari duka itu, tepat ayahnya pun berpulang ke rahmatulloh, sehingga kami tidak sempat saling mengunjungi. Kami mengantarkan orang tua ke tempat peristirahatan terakhir di waktu yang sama, hanya berbeda lokasi kecamatan saja.
Sister lainnya pun berujar, “Malah kalau saya dahulu saat ibunda meninggal dunia, kami masih kanak-kanak, kakak-beradik yang seperti anak ayam kehilangan induk… Cukup lama dan panjang pengobatan luka dan duka, malah bertambah banyak prahara dalam keluarga… bersyukurlah kalian yang sudah berumah tangga dalam sakinah mawaddah, dalam kemandirian saat melepas orang tua berpulang…”
Ummu Sholeha sahabatku juga berkata, “Dulu waktu ibu meninggalkan dunia ini, saya yang sedang berdiri mengajar di depan kelas, dikabari melalui telepon, lalu kaki saya seolah telah lumpuh, tak kuasa berdiri lagi…”
Sementara dua bulan yang lalu saat ustadz Oemar Mita berbagi kabar duka tentang ibundanya, ia berujar, “Musibah terbesar seorang hamba ialah ketika pintu tengah syurga yang indah telah ditutup oleh Alloh yaitu dengan wafatnya ibunda tercinta.”
“Segala kesedihan dan perih hanya Allah Yang Maha Mengetahui. Saya redha dan akur dengan ketetapan ini. Tiada apa yang mampu saya lakukan melainkan hanya berserah diri kepadaNya. Saya amat percaya, setiap ketentuan Allah adalah yang terbaik buat hambaNya yang hina ini.” Kata-kata itu terngiang kembali, kalimat nasehat dari saudara-saudariku dahulu, yang bermigrasi dari tanah air mereka saat terjadi pergolakan.
Aiiih, mereka yang telah yatim piatu sejak balita, mereka yang kehilangan tempat bernaung dan terjajah, mereka yang selalu berhadapan dengan kebisingan para penzalim dan perampas tanah, mereka yang berhias darah dan air mata setiap detiknya, ternyata dapat begitu cantik menyematkan kalimat syukur atas segala nikmatMu, ya Allah…
Duhai Allah, setiap detik saya memang harus selalu menebalkan huruf dalam ingatan di kepala ini, bahwa “Praktek selalu tak semudah teori! Astaghfirrulloh…”
Tatkala sosok nan tercinta itu beristirahat dengan tenang, kenapa diri ini tak segera menyadari akan pentingnya berserah diri dalam segala ketetapanNya?! Bahkan saya lupa bahwa dalam Rahim ini ada bayi kecil berusia sebelas minggu yang diajak memandikan dan mengafani neneknya, namun diabaikan asupan gizinya selama beberapa hari. Yaaah, ternyata seminggu tidak makan dan tidak minum adalah hal ‘yang tampak tak aneh’ saat kiamat kecil itu melanda keluarga besar kami. Semua lupa pada rasa lapar, lupa pada urusan diri sendiri, saking pedihnya hati dengan kejadian tak terduga itu. Padahal, saat nurani jernih mengenang kejadian demi kejadian dalam waktu dekat, sesungguhnya banyak sikap dari mamanda yang menyiratkan pemberitahuan akan kepulangannya.
Di antara beberapa peristiwa itu adalah beliau menyatakan sungguh merindukan anak cucu semuanya (terutama beberapa cucu yang telah lama tak berjumpa), sehingga kami bergantian mudik bertepatan dengan persalinan adikku di akhir oktober 2014. Lalu beliau pula merasa melihat sosok lain di beberapa momen, yang kami tidak lihat. Bahkan tiga malam sebelum hari tersebut, beliau pindahkan foto-foto lama anak-anaknya ke dekat tempat tidurnya, untuk dipandangi lekat-lekat sebelum terlelap. Kemudian malam sebelum malaikat menjemput, terjadi kebakaran di rumah tetangga, api berkobar dengan cepat, sekejap saja telah menghanguskan dua rumah. Dan yang dilakukan mamanda adalah mengumpulkan dokumen penting serta amanah-amanah keseharian dalam satu tas, lalu ia serahkan kepada adikku, “Cari disini yah nak, kalau kakakmu nanya nanti….”

Malam itu, ia berceloteh kepada adik, “Cari disini nak, kalau nanti nyari kain panjang…” seraya menunjukkan rak di dalam lemari.
Selanjutnya, “Masih ada yang perlu dijahit, ini buat kakakmu…” serta celetukan beliau, “Nanti kalau ayukmu melahirkan, si dek bayi mau dikasih nama ‘ini’ saja, yah?” (ayuk= kakak perempuan, dalam bahasa Palembang)
Serta dari sekian banyak kenangan di saat terakhir itu, ketika beliau menasehati di telepon, “Jaga kondisi yah nak, sehat-sehatin diri… Setiap hari itu sabar-sabar saja menghadapi segala hal, ujian tidak pernah berhenti sampai mati…” Masya Allah!

Insya Allah segala peristiwa yang ada adalah ‘signal’ kepada saya untuk menjadi manusia yang lebih baik daripada sebelum ini. Saya, kakak-kakak, dan adikku tertunduk lemas menyadari bahwa harta terindah yang berupa ibunda shalehah harus berpulang secepat ini, usia beliau 63 tahun, persis masa hidup rasulullah SAW. Terluka dan sedih dalam qolbu ini mungkin karena kami merasa belum membahagiakan beliau, belum bisa mencontoh segala kehebatan beliau menjadi ibu di mata kami, bahkan belum bisa seperti beliau yang sepanjang hari dan malam senantiasa mendoakan anak cucunda dalam sujud-sujud panjangnya. Astaghfirrulloh, ampuni kami yaa Robbi…

Terakhir melawat anak cucunda di Kuala Lumpur (KL), juni 2014 mamaku sempat ikutan beberapa acara pengajian, perpisahan teman ortu/ wali murid di sekolah, dan merawat Zuhud sampai sembuh kakinya yang tertusuk pecahan kaca, masyaAllah…
Mamaku bertanya, “Enak nih, betah di KL- tanah lahir Sayyif yah? Hehehehe,” lalu kuyakinkan dirinya, dengan ragam fakta yang ada, berada di KL, paling unik dibandingkan dengan wilayah luar negeri yang lain. “Sebab, dimana-mana sudut kota, sahabat WNI selalu ada, bahkan jalinan ukhuwah amat erat— WNI yang proffesor ada, yang dosen bnyk, yang sama-sama nyangkul minyak atau mantengin komputer ada, yang siap sedia melayani jasa antar- jemput taxy pun ada, dll dsb.” Lalu ketika kuperkenalkan dengan sahabat-sahabat dan jiran Melayu, baik-baik semua, walhamdulillah.
Bahasanya pun sama, Palembang pun area ‘melayu’ juga. Kalau jalan-jalan ke Melaka~kayak jalan-jalan ke bagian gedung-gedung tua Palembang.
Saat di KL, mamanda sempat menemaniku ikut kelas acupuncture, hadir praktek membantu proses mengurus jenazah, menyiapkan beberapa bahan dan bingkisan buat sahabat TKW, dsb di sela kegembiraannya memasak segala menu favorit anak cucu.
“Ma’, teman-teman disini baiiik semua… Sahabat sholeh dan sholehat bertebaran…. Ustadz -ustadzah yg siap menularkan ilmu pun banyak, jadi insyaAllah tinggal disini adalah salah satu anugerah nikmatNya yg besar…” Ujarku.
“Yang penting, kalau pulkam cuma sejam lebih… Gak transit tiga kali kayak di Poland yah nak….” senyum leganya.
Ya Allah… atas izinMu kami sudah melalui segala kemudahan berhijrah kembali ke lokasi yang dekat dengan orang tua. Alhamdulillah ‘ala kulli hal.
”Baru kusadari kini, dulu kalau kangen —meskipun lagi di Poland, sebenarnya tinggal terbang, trus masih bisa ketemu… Lha sekarang?! Kangen harus dipendam, rindu harus dibalut doa terus menerus hingga tiba masanya untuk berkumpul kembali…” ujarku pada mas Angga.
Subhanalloh walhamdulillah… Kubisikkan padamu, sahabat-sahabat yang terpisah jarak fisik, “Jangan tunda-tunda pulkam kalian, jangan tunda teleponan dengan orang tua kalian, meski semenit pun…. Karena sakaratul maut adalah pasti, mengintai kita semua yg sedang antri…. ”
Dalam 2014, ada 5 sahabat karibku (berbeda benua, yang biasa bersapa di FB) mengalami kejadian yang sama dalam selang waktu berdekatan, keluarga mengabarkan kepergian orang tua kami via telepon. Namun hanya kami sekeluarga di Kuala Lumpur yang masih sempat ikut serta langsung membantu pengurusan jenazah mamanda tercinta, sebab lima menit usai ditelepon, tiket pesawat ke Palembang sudah didapat, atas izinNya kami dapat terbang di awal pagi, lalu pengurusan jenazah dilakukan saat dzuhur. Laa hawla walaa quwwata illa billah…
@bidadari_azzam
@bidadari_azzam
Maaf lahir bathin, Syukron jazzakumulloh khoiru jazza atas iringan doa sahabat semua serta semua kalimat pesan nan menguatkan. Cita-cita, target-target diri kita, semoga sejalan dengan ridho Allah ta’ala dan keridhoan orang tua. Aaamiin yaa Robb….
“Termasuk didikan Allah terhadap kita..
Terkadang Allah menguji dengan gangguan dan sesuatu yang menyakitkan dari orang di sekitar kita, sampai hati ini tidaklah bergantung kepada siapapun. Atau menjemput kembali orang terkasih yang selalu kita andalkan. Inilah saat harus kian dewasa, jangan bergantung kepada siapa pun selainNya. Tidak kepada ibu, bapak, saudara, suami/istri dan teman-teman. Akan tetapi, hati kita bergantung kepada-Nya saja. Sungguh telah kita rasakan kasih sayang, pertolongan, dan perasaan lapang dada, semuanya bukti kecintaan Allah ta’ala kepada kita…. Insya Allah.”
Allahummaghfirlaha warhamha wa’afiha wa fu’anha… Buat mamanda hj. Sahla binti h. Abdul Madjid. Wallohu a’lam bisshowab.

(@bidadari_azzam, KL awal sya’ban 1436h)

Kelak, Ingatlah Kami Nak ..

ayah dan ibu
Oleh: Diarisma Wibowo, Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU). Menjadi ketua umum Komunitas Penulis Anak Kampus (KOMPAK).
NAK, engkau akan menjadi anak yang dewasa. Menjejaki dunia ini dengan bahagia dan pergi menepi pada rumah idamanmu. Di sana, kelengkapan mimpi telah sampai kau genggam. Pada usaha yang telah lama kau cari-cari dan pondasi-pondasi nyata yang dulunya kau bangun satu-persatu. Tidak akan ada lagi rengekan-rengekan nakal dari tubuh mungilmu. Tidak akan ada lagi tawa cekikikan lucu dari suara lantangmu. Kau akan benar-benar pergi, meninggalkan kami dengan tubuh yang renta dan mengukir kenang yang nantinya kami bawa.
Kelak, kami hanya tinggal menunggu mati. Melewati hari dengan kebosanan yang teramat menyiksa dan menikmati senja dengan tubuh yang telah bergemetar. Rumah yang dulu ramai dengan kenakalan-kenakalan kalian, akan menjadi kosong laksana goa di atas lelautan. Atap yang dulunya kokoh menopang hujan dan angin, kini mulai berlubang hingga tetesan-tetesan embun sering terjatuh ke dalam. Aku akan menjadi tua nak. Jangankan memperbaiki genteng yang rusak, untuk berjalan saja aku harus bersandarkan pada sebatang bambu.
Nak, kami bukan lagi malaikat terhebatmu. Yang dulu memiliki tenaga tanpa batas dan suara yang mampu meneriakimu dari kejahuan. Kami telah menjadi sebatang pohon yang rapuh, dengan penyakit laksana rayap yang selalu lapar untuk menggerogoti. Kadang kala licinnya kamar mandi juga mampu membuatku terjatuh. Pekarangan rumah pun telah penuh dengan rumput-rumput liar. Semua pekerjaan seakan menjadi berlipat ganda beratnya. Membuatku cepat merasa lelah, hinggah akhirnya tubuhku lemas tanpa daya.
Nak, kami hanya ingin engkau ingat. Bahwa harta yang dulu kami kumpulkan, tidaklah lebih dari sekadar mimpi. Mimpi untuk membesarkanmu dan keinginan untuk masa depanmu. Nak, tempat inilah yang menjadi saksi nyata, ketika keikhlasan kami adalah bentuk dari sebuah cinta. Dan jika kelak aku mati, kuburkan jasadku di tanah kelahiranmu.

Shalat Sebuah ‘Lagu Terapi’ ..

shalat
SHALAT  ibarat sebuah lagu, yakni hasil kolaborasi antara music, lirik, dan penari. Musiknya adalah musick ilahiyyah dalam ritme alam semesta; liriknya adaah bacaan doa yang telah ditentukan; dan penarinya adalah seseorang yang mengerjakannya. Ibarat sebuah lagu, jika dinyanyikan dengan penghayatan, niscaya akan memperoleh ketenangan jiwa, apalagi diiringi dengan tarian, di samping indah, tarian juga akan memberikan kesehatan raga.
Shalat bahkan lebih dari sekadar lagu. Shalat menciptakan ketenangan batin, kesehatan lahir, dan media komunikasi efektif antara seorang makhluk dengan khaliknya. Karena Allah Maha Segalanya, apapun yang diminta, pasti akan diberikan-Nya. Tapi semuanya dengan satu syarat, shalat seseorang harus dilakukan dengan benar (khusyuk) sehingga shalatnya diizinkan dan diridhai oleh Allah.
Kalau boleh mengambil kembali analogi, shalat ibarat sebuah terapi bagi yang menjalankannya. Penyakit apapun dapat disembuhkan dengan shalat, baik fisik maupun psikis. Hanya saja, shalat ini harus dilakukan dengan benar, dan atas ridha serta ijin Allah.
Shalat yang benar berpeluang mendapatkan anugrah kekhusyukan. Shalat seperti inilah yang akan bermanfaat sebagai sarana terapi, karena di dalamnya terdapat komunikasi dan zikir serta doa.
Ada manfaat yang kita peroleh dari shalat yang kita lakukan dengan khusyuk, yakni sehat jasmani dan rohani atau dengan kata lain shalat pada dasarnya merupakan terapi paling ampuh dalam menangkal berbagai macam penyakit, terutama penyakit yang diakibatkan oleh fungsi otak, kerja saraf, aliran darah, ruas-ruas tulang dan otot-otot dalam tubuh manusia.
Namun jangan sekali-kali kita niatkan shalat untuk mencari kesehatan, tetapi niatkan untuk mencari ridha-Nya. Jika Dia meridhai kita maka insya Allah apa yang kita inginkan pasti Dia kabulkan.

Sumber: Terapi Hati/Amin Syukur dan Fathimah Usman/Erlangga

Renungan ..

 








 




* Seorangguru besar di depan audiens nya memulai materi kuliah dengan menaruh topless yg bening & besar di atas meja.
* Lalu sang guru mengisinya dengan bola tenis hingga tidak muat lagi. Beliau bertanya: "Sudah penuh?"
* Audiens menjawab: "Sdh penuh".
* Lalu sang guru mengeluarkan kelereng dari kotaknya & memasukkan nya ke dlm topless tadi. Kelereng mengisi sela2 bola tenis hingga tdk muat lagi. Beliau bertanya: "Sdh penuh?"
* Audiens mjwb: "Sdh penuh".
* Setelah itu sang guru mengeluarkan pasir pantai & memasukkan nya ke dlm topless yg sama. Pasir pun mengisi sela2 bola & kelereng hingga tdk bisa muat lagi. Semua sepakat kalau topless sdh penuh & tdk ada yg bisa dimasukkan lg ke dalamnya.
* Tetapi terakhir sang guru menuangkan secangkir air kopi ke dalam toples yg sdh penuh dgn bola, kelereng & pasir itu.
Sang Guru kemudian menjelaskan bahwa:
"Hidup kita kapasitasnya terbatas spt topless. Masing2 dari kita berbeda ukuran toplesnya:
- Bola tenis adalah hal2 besar dlm hidup kita, yakni tanggung-jawab thdp Tuhan, orang tua, istri/suami, anak2, serta makan, tempat tinggal & kesehatan.
- Kelereng adalah hal2 yg penting, spt pekerjaan, kendaraan, sekolah anak, gelar sarjana, dll.
- Pasir adalah yg lain2 dlm hidup kita, seperti olah raga, nyanyi, rekreasi, Facebook, BBM, WA, nonton film, model baju, model kendaraan dll.
- Jika kita isi hidup kita dgn mendahulukan pasir hingga penuh, maka kelereng & bola tennis tdk akan bisa masuk. Berarti, hidup kita hanya berisikan hal2 kecil. Hidup kita habis dgn rekreasi dan hobby, sementara Tuhan dan keluarga terabaikan.
- Jika kita isi dgn mendahulukan bola tenis, lalu kelereng dst seperti tadi, maka hidup kita akan lengkap, berisikan mulai dr hal2 yg besar dan penting hingga hal2 yg menjadi pelengkap.
Karenanya, kita harus mampu mengelola hidup secara cerdas & bijak. Tahu menempatkan mana yg prioritas dan mana yg menjadi pelengkap.
Jika tidak, maka hidup bukan saja tdk lengkap, bahkan bisa tidak berarti sama sekali".
* Lalu sang guru bertanya: "Adakah di antara kalian yg mau bertanya?"
Semua audiens terdiam, karena sangat mengerti apa inti pesan dlm pelajaran tadi.
* Namun, tiba2 seseorang nyeletuk bertanya: "Apa arti secangkir air kopi yg dituangkan tadi .....?"
* Sang guru besar menjawab sbg penutup: "Sepenuh dan sesibuk apa pun hidup kita, jgn lupa masih bisa disempurnakan dgn bersilaturahim sambil "minum kopi" ..... dgn tetangga, teman, sahabat yg hebat. Jgn lupa sahabat lama.
Saling bertegur sapa, saling senyum bila berpapasan ..... betapa indahnya hidup ini !

Anak Tahun 2000-an Dijamin Tersenyum Lihat Foto-foto Ini ..

Tahun ini adalah tahun di mana manusia harus mulai menerima kedatangan masa depan. Di mana mobil mulai diproduksi lintas udara, teknologi tak lagi membutuhkan sentuhan tangan, hingga segala macam benda lain yang benar-benar melebihi kata canggih.
Tetapi, mari kita kembali mengingat ke era 15 tahun ke belakang. Beruntung bagi kita yang terlahir setelah tahun 90-an. Bernostalgia di masa-masa itu adalah hal yang mengesankan. Kumpulan foto ini akan membawa Anda untuk melihat betapa cepatnya pergerakan jaman, sekaligus menertawakan kebiasaan lucu manusia di masa lampau. Ah rindunya.
Permainan paling menyenangkan di jamannya
Anak Tahun 2000-an Dijamin Tersenyum Lihat Foto-foto Ini
via architecturendesign.net
Ketika ruang inbox Anda tak lagi mampu menampung pesan
Anak Tahun 2000-an Dijamin Tersenyum Lihat Foto-foto Ini
via architecturendesign.net
Berburu skor tertinggi di game Snake 2
Anak Tahun 2000-an Dijamin Tersenyum Lihat Foto-foto Ini
via architecturendesign.net
Siasat mengkomposisi nada dering dan menyebarkan pada teman-teman
Anak Tahun 2000-an Dijamin Tersenyum Lihat Foto-foto Ini
via architecturendesign.net
Pernah bertukar lagu dengan cara ini? Ya, infra merah.
Anak Tahun 2000-an Dijamin Tersenyum Lihat Foto-foto Ini
via architecturendesign.net
Mulai berselancar di Layanan MSN Messenger
Anak Tahun 2000-an Dijamin Tersenyum Lihat Foto-foto Ini
via architecturendesign.net
Saat mempelajari HTML untuk mengubah tampilan Myspace
Anak Tahun 2000-an Dijamin Tersenyum Lihat Foto-foto Ini
via architecturendesign.net
Ketika Internet Explorer tidak bekerja baik, Ini yang sering pengguna internet lakukan
Anak Tahun 2000-an Dijamin Tersenyum Lihat Foto-foto Ini
via architecturendesign.net
Melakukan percakapan dengan makhluk digital
Anak Tahun 2000-an Dijamin Tersenyum Lihat Foto-foto Ini
via architecturendesign.net
Mitos klasik
Anak Tahun 2000-an Dijamin Tersenyum Lihat Foto-foto Ini

Renungan ..




Renungan ..

Subhanallah, Inilah Kegelapan dan Gelombang di Dasar Lautan ..

Laut-dalam1
“ATAU seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila dia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya, (dan) barangsiapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikitpun.” (Al Qur’an, 24:40)
Keadaan umum tentang lautan yang dalam dijelaskan dalam buku berjudul Oceans:
Kegelapan dalam lautan dan samudra yang dalam dijumpai pada kedalaman 200 meter atau lebih. Pada kedalaman ini, hampir tidak dijumpai cahaya. Di bawah kedalaman 1000 meter, tidak terdapat cahaya sama sekali. (Elder, Danny; and John Pernetta, 1991, Oceans, London, Mitchell Beazley Publishers, s. 27)
Kini, kita telah mengetahui tentang keadaan umum lautan tersebut, ciri-ciri makhluk hidup yang ada di dalamnya, kadar garamnya, serta jumlah air, luas permukaan dan kedalamannya. Kapal selam dan perangkat khusus yang dikembangkan menggunakan teknologi modern, memungkinkan para ilmuwan untuk mendapatkan informasi ini.
Manusia tak mampu menyelam pada kedalaman di bawah 40 meter tanpa bantuan peralatan khusus. Mereka tak mampu bertahan hidup di bagian samudra yang dalam nan gelap, seperti pada kedalaman 200 meter. Karena alasan inilah, para ilmuwan hanya baru-baru ini saja mampu menemukan informasi sangat rinci tersebut tentang kelautan. Namun, pernyataan “gelap gulita di lautan yang dalam” digunakan dalam surat An Nuur 1400 tahun lalu. Ini sudah pasti salah satu keajaiban Al Qur’an, sebab infomasi ini dinyatakan di saat belum ada perangkat yang memungkinkan manusia untuk menyelam di kedalaman samudra.
Selain itu, pernyataan di ayat ke-40 surat An Nuur “Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan…” mengarahkan perhatian kita pada satu keajaiban Al Qur’an yang lain.
Para ilmuwan baru-baru ini menemukan keberadaan gelombang di dasar lautan, yang “terjadi pada pertemuan antara lapisan-lapisan air laut yang memiliki kerapatan atau massa jenis yang berbeda.” Gelombang yang dinamakan gelombang internal ini meliputi wilayah perairan di kedalaman lautan dan samudra dikarenakan pada kedalaman ini air laut memiliki massa jenis lebih tinggi dibanding lapisan air di atasnya. Gelombang internal memiliki sifat seperti gelombang permukaan. Gelombang ini dapat pecah, persis sebagaimana gelombang permukaan. Gelombang internal tidak dapat dilihat oleh mata manusia, tapi keberadaannya dapat dikenali dengan mempelajari suhu atau perubahan kadar garam di tempat-tempat tertentu. (Gross, M. Grant; 1993, Oceanography, a View of Earth, 6. edition, Englewood Cliffs, Prentice-Hall Inc., s. 205)
Pernyataan-pernyataan dalam Al Qur’an benar-benar bersesuaian dengan penjelasan di atas. Tanpa adanya penelitian, seseorang hanya mampu melihat gelombang di permukaan laut. Mustahil seseorang mampu mengamati keberadaan gelombang internal di dasar laut. Akan tetapi, dalam surat An Nuur, Allah mengarahkan perhatian kita pada jenis gelombang yang terdapat di kedalaman samudra. Sungguh, fakta yang baru saja diketemukan para ilmuwan ini memperlihatkan sekali lagi bahwa Al Qur’an adalah kalam Allah. [keajaiban quran]

22 Sifat Buruk Yahudi Dalam Al -Quran ..


yahudi
DALAM Al-quran, sudah demikian jelas sedikitnya disebutkan 22 sifat buruk bangsa Yahudi. Apa saja? Berikut di bawah ini:
1. Keras hati dan zalim (Al-Baqarah:75,91,93,120,145,170; An-Nisa:160; Al-Maidah:41)
2. Kebanyakan fasik dan sedikit beriman kepada Allah SWT (Ali Imran:110; An-Nisa:55)
3. Musuh yang paling bahaya bagi orang-orang Islam (Al-Maidah:82)
4. Amat mengetahui kekuatan dan kelemahan orang-orang Islam seperti mereka mengenal anak mereka sendiri (Al-An’am:20)
5. Mengubah dan memutarbalikkan kebenaran (Al-Baqarah:75,91,101,140,145,211; Ali Imron:71,78; An-Nisa:46; Al-Maidah:41)
6. Menyembunyikan bukti kebenaran (Al-Baqarah:76,101,120,146; Ali Imron:71)
7. Hanya menerima perkara-perkara atau kebenaran yang dapat memenuhi cita rasa atau nafsu mereka (Al-Baqarah:87,101,120,146; Al-Maidah:41)
8. Ingkar dan tidak dapat menerima keterangan dan kebenaran AlQuran (Al-Baqarah:91,99; Ali Imron:70)
9. Memekakkan telinga kepada seruan kebenaran, membisukan diri untuk mengucapkan perkara yang benar, membutakan mata terhadap bukti kebenaran dan tidak menggunakan akal untuk menimbangkan kebenaran (Al-Baqarah:171)
10. Mencampuradukkan yang benar dan yang salah, yang hak dan yang batil (Ali Imran:71)
11. Berpura-pura mendukung orang Islam tetapi apabila ada di belakang orang-orang Islam, mereka mengutuk dengan sekeras-kerasnya (Al-Baqarah:76; Ali Imran:72,119)
12. Hati meraka sudah tertutup akan Islam kerana dilaknat oleh Allah SWT yang disebabkan oleh kekufuran mereka sendiri (Al-Baqarah:88,120,145,146)
13. Kuat berpegang pada rasa kebangsaan mereka dan mengatakan bahwa mereka adalah bangsa yang istimewa yang dipilih oleh Tuhan dan menyakini agama yang selain daripada Yahudi adalah salah (Al-Baqarah:94,111,113,120,135,145; Al-Maidah:18)
14. Tidak akan ada kebaikan untuk seluruh manusia jika mereka memimpin (An-Nisa:53)
15. Tidak suka, dengki, iri hati terhadap orang-orang Islam (Al-Baqarah:90,105,109,120)
16. Mencintai kemewahan dan kehidupan dunia, bersifat tamak dan rakus, menginginkan umur yang panjang dan mengejar kesenangan serta takut akan kematian (Al-Baqarah:90,95,96,212)
17. Berkata bohong, mengingkari janji dan melampaui batas (Al-Baqarah:100,246,249 Ali Imran:183,184; An-Nisa:46)
18. Berlindung di balik mulut yang manis dan perkataan yang baik (Al-Baqarah:204,246; Ali Imron:72; An-Nisa:46)
19. Mengada-ada perkara-perkara dusta dan suka kepada perkara-perkara dusta (Ali Imran:24,94,183,184; Al-Maidah:41)
20. Berlaku sombong dan memandang rendah terhadap orang-orang Islam (Al-Baqarah:206,212,247)
21. Tidak amanah dan memakan hak orang lain dengan cara yang salah (Ali Imran:75,76; At-Taubah:34)
22. Selalu melakukan kerusakan dan menganjurkan peperangan (Ali Imran:64)

Asal Muasal Riba & Utang Sebagai Senjata ..


The-Poor-Fellow-Soldiers-of-Christ-and-of-the-Temple-of-Solomon
INTI dari sistem kerja imperialisme kuno dan modern sesungguhnya terletak pada sistem perbankan ribawi. Dalam dunia ekonomi, Karl Marx dianggap sebagai orang yang pertama kali “menemukan” hal ini dalam teori nilai lebihnya (surplus-value). Namun jika kita melihat lebih jauh, sistem riba sesungguhnya diciptakan oleh Ksatria Kuil (Knights Templar) dengan lembaga simpan-pinjam pertama di dunia yang disebut “Usury”. Ini adalah istilah bahasa Inggris untuk menyebut “Riba”.
Ketika Yerusalem jatuh ke tangan pasukan Salib di akhir abad 11 Masehi, sejak itu pula sepanjang tahun ribuan orang kaya Eropa berbondong-bondong melakukan perjalanan ziarah ke Yerusalem lewat jalur darat dan laut. Awalnya, mereka selalu membawa harta bendanya dalam perjalanan panjang itu. Dengan sendirinya, resiko yang dipikul pun sangatlah besar karena mengundang para kriminalis untuk melakukan perampokan di tengah jalan.
Sembilan Ksatria Templar yang dipimpin Hugues de Payens menghadap Raja Yerusalem dan meminta agar mereka diberi kewenangan untuk mengamankan dan mengelola peziarah tersebut. Izinpun diberikan. Setelah mempelajari kenyataan di lapangan, di mana banyak orang-orang kaya yang hendak berziarah ke Yerusalem namun direpotkan oleh harta benda mereka, maka celah ini dimanfaatkan oleh Ksatria Templar untuk mendirikan sebuah badan yang sangat mirip dengan cara kerja perbankan modern.
Mereka membuka diri untuk menampung dan menjaga harta benda orang-orang kaya Eropa yang hendak pergi berziarah ke Yerusalem. Jadi, para peziarah itu tidak perlu repot-repot dan menempuh segala resikonya untuk membawa banyak barang berharga saat pergi ke Yerusalem. Selama bepergian, seluruh harta benda miliknya bisa disimpan di lembaga yang didirikan para Ksatria Templar yang bernama Usury (berarti riba, atau juga sangat mungkin Usury ini dikemudian hari diadopsi oleh bank-bank modern menjadi Treasury atau tempat penyimpanan benda-benda berharga).
Selain itu, selama bepergian, para peziarah tersebut juga diberi selembar kertas promis yang bertuliskan kode-kode yang begitu rumit, hingga hanya pihak-pihak tertentu saja yang dapat membacanya. Kertas promis ini berisi nilai nominal tertentu dari harta yang disimpan di lembaga keuangan Ksatria Templar di Eropa, dan setibanya mereka di Yerusalem kertas promis ini bisa diuangkan di lembaga keuangan Templar setempat. Kertas promis tersebut merupakan cikal bakal sistem cek tunai yang kita kenal sekarang.
Selain itu, ‘bank’ Templar juga membuka diri dengan menyelenggarakan pengaturan pengiriman uang (transfer) yang aman bagi para pedagang Eropa. Harta yang dimiliki lembaganya kemudian diputar kembali dengan membuka jasa simpan pinjam. Para pedagang dan bangsawan, termasuk para raja, bisa meminjam kepada Templar sejumlah besar uang dan mengembalikan dengan mencicil atau tunai pada saat yang disepakati. Ini tentu saja dengan suku bunga yang rendah. Dengan sendirinya Ksatria Templar tidak saja dikenal sebagai ordo militer yang tangguh dalam Perang Salib, tapi juga dikenal sebagai pelopor sistem perbankan modern yang masih dipakai hingga sekarang. Dan yang jelas, Ksatria Templar menjadi organisasi yang sangat besar, profesional, dan berpengaruh.
Markas Templar di selatan Perancis menjadi rumah penghimpunan harta terbesar di Eropa dan Timur Tengah. Salah satu raja yang berhubungan erat dengan para Templar adalah King Henry II dari Inggris. Tiap tahun, Henry II menyumbang uang untuk menanggung kebutuhan hidup hidup sekitar limabelas ribu ksatria dan tentara Salib yang berada di Yerusalem. Dari keseluruhan lembaga yang didirikan Templar di Eropa dan juga Timur Tengah, setidaknya mereka memperkerjakan enam sampai delapan ribu pegawai yang ditugasi untuk mengurus ‘sistem perbankan’ mereka. Templar juga memiliki harta yang tersebar di seluruh Eropa dan Timur Tengah, mereka antara lain memiliki sembilan ratusan istana, kastil, kuil, rumah-rumah para bangsawan, dan sebagainya.
Kemajuan yang sangat pesat yang terjadi pada ordo ini menimbulkan kesombongan dan kecongkakan yang tidak disukai oleh masyarakat Eropa, terlebih-lebih para raja, kaum bangsawan, dan juga pemuka gereja yang merasa kewibawaannya digerogoti pengaruh Templar yang terus menunjukkan perkembangan yang cepat. Di Eropa kala itu, nama Knights Templar sungguh-sungguh unik. Ia dipuja sekaligus dibenci, dihormati sekaligus dicaci-maki. Yang jelas, banyak kawan namun banyak pula musuh.
Kekayaan Templar menjadikan mereka berkuasa atas banyak raja dan bangsawan. Templar bisa menekan dan mengatur semua kebijakan kerajaan dari dalam istana. Bahkan Raja Perancis, Philip Le Bel IV berutang banyak pada Templar dan dihinakan oleh mereka. Le Bel ditolak mentah-mentah untuk masuk menjadi anggota ordo. Philip Le Bel marah dan berhasil menggandeng Paus yang menyebabkan Templar dibasmi dari seluruh Eropa pada 13 Oktober 1937 dengan tudingan telah melakukan penghinaan terhadap Gereja.
Templar secara resmi membubarkan diri dan membentuk Freemasonry di Skotlandia yang kemudian mendirikan Illuminaty hanya beberapa tahun sebelum Revolusi Perancis pecah. Mereka terus bekerja di balik layar, menguasai lembaga-lembaga keuangan internasional untuk kepentingan cita-citanya seperti yang ditorehkan dalam lambang negara AS: Novus Ordo Seclorum. IMF, World Bank, G-20, G-8, dan sebagainya merupakan institusi yang diciptakan untuk melayani kepentingan mereka.

Belajar dari Persib dan Persipura ..


bro bray islampos turi
“PERSIB juara, Bray…”
“Wah, ternyata si Bro ngikutin juga sepak bola yah…”
“Ya finalnya aja sih, final Piala Dunia aja nonton, masa di rumah sendiri dilewatin…”
“Ane sih kuatirnya, Bro, itu tayangan ga islami buwat ente…”
“Hehehe…. Kita hidup di Indonesia, Bray, seperti yang ane sering bilang…”
“Hubungannya sama sepak bola apaan, Bro?”
“Bray, ane juga kagak paham apa hubungannya ada atawa kagak antara sepak bola dengan kita sebagai Muslim. Cuma, ane, ente, kita tuh hidup di Indonesia, seenggak-nggaknya kita ngasih perhatian lah sama apa yang sedang terjadi di Indonesia sekarang ini…”
“Kayak pemilu kemarin ya, Bro…”
“Persis itu dia Bray yang pengen ane bahas…”
“Emang kenapa, Bro?”
“Ane cuman 15 menit terakhir sebelum adu penalti tadi malam…”
“Nahhh, kemana aja sebelom-sebelomnya, Bro?”
“Hehehe, ada pengajian dulu, Bray…”
“Pastinya lagi ngaji, pikirannya ke bola melulu kali…”
“Biasa aja kali, Bray…”
“Bisa aja ngelesnya ente, Bro…”
“Tapi menurut ane, andai aja kita bisa belajar sama Persib ama Persipura…”
“Lha, belajar gimana, Bro? Sepak bola mah sepak bola aja… Jangan dibawa serius bangat…”
“Ane setuju, Bray. Momen itu sama seperti momen lain dalam hidup kita, tinggal di Indonesia ini,.. Andai aja dunia politik kita bisa seperti itu ya…”
“Nah lho ada apaan pula ke politik-politik lagi ujung-ujungnya…”
“Ane kagak begitu suka sepak bola, tapi ana kagum pas babak final itu…”
“Maksudnya, Bro…?”
“Ya, coba ente liat Bray, pas Persib menang adu penalti, para pemain Persipura masih tetap tersenyum, meluk pemain-pemain Persib, ngasih selamat…”
“Oh iya, ya, Bro… Ane malah nggak merhatiin…”
“Pan ente mah gibol, Bray…”
“Hehehe…”
“Nah, kenapa ya setelah pilpres lewat, kita udah punya presiden baru, kita nggak bisa kayak Persib dan Persipura?”
“Maksud lo, Bro?”
“Ya itu, acaranya sudah selesai, bully-bully-an masih aja jalan terus di masing-masing pendukung…”
“Iya, ya, Bro… Jadi ente udah mulai setuju nih sama presiden baru kita…?”
“Wah Bray, kapan ane nyatakan nolak presiden baru?”
“Lha, pan kemaren-kemaren ente rajin bangat ngritik presiden baru… Soal menteri perempuan lah soal kabinet yang kelamaan lah, seolah-olah ga ada baik-baiknya pemerintah baru ini…”
“Yeey, bukan begitu juga kali, Bro… Namanya juga kita zaman media sosial kayak gini, tahun 2014 kayak gini, ya wajar aja dong ngasih kritik. Kritik yang disampein juga kan santun dan dalam proporsi yang wajar…”
“Kalau yang ditangkep polisi itu gimana, Bro, ente setuju juga?”
“Kalaw emang kelewatan, ya musti dibersihin. Islam nggak ngajarin kayak gitu juga…”
“Nah?”
“Tapi musti dicatat juga ya, Bray, bahsawanya ketika ketika kita ngasih kritikan jangan lansung serta-merta ngecap kita ini PKS, FPI, kolot, atawa kita ini pendukung kubu sebelah yang nga terpilih dan kemudian apalagi ngusir-ngusir kita supaya pergi ke luar negeri… Muke gile dah ah…!”
“Lha?”
“Ya kita ngasih kritik, kritik kita tuh karena semata-mata yang dikritik tuh karena ada di wilayah publik gitu, pejabat lagi. Ya sesuai kepatutan lah…”
“Misalnya?”
“Rakyat Indonesia tuh udah mulai melek, Bray, siapa yang ada di pemerintahan. Kalaw semisalnya artis perempuan ngerokok, biasanya kagak dipermasalahin, tapi kalau pejabat pemerintahan melakukan seperti itu, wajarlah menuai omongan… Sesuai kepatutan itu…”
“Wah ane kagak tau harus ngomong apaan nih, Bro…”
“Oh ya Bray, ada satu lagi tuh yang ane suka dari pertandingan Persib sama Persipura…”
“Ooo… masih belum selesai ya bolanya. Apaan tuh, Bro?”
“Ane seneng pas pembagian hadiah juara, anak-anak para pemainnya dibawa juga ke lapangan. Di Indonesia, itu sesuatu bangat gitu…”
“Emang kenapa, Bro…?”
“Ah, udahlah Bray … kayaknya ente mah kagak konek …”
“Lha, Bro, jangan gitu dong… Ente kurang tidur kali ya?”
“Lhaa?!!”

Kawin Beda Agama, Apa Tak Takut Dikadalin?

nikah beda agama tangan kalung salib
X: “KITA kan tidak tahu akan ketemu siapa, akan suka ma siapa, akan kawin ma siapa? Negara kudu jamin hak kita nanti.”
Y: “Emang iya kita gak tahu masa depan, tapi kalo Eneng jauh-jauh hari udah gugat pasal 2 UU no.1 1974 itu mah emang uda niat kalee…”
X: : “Indo kan multi agama lagian mobilitas warga sangat tinggi, kalo tu pasal tetep ada bakal banyak ketidakpastian status hukumnya.”
Y: “Neng mobilitas manusia dari jaman baheula udah tinggi, pas Tuhan haramin Kawin Beda Agama emang dia kaga tau apa mobilitas manusia abad 27?”
X: “Okeh, tu ajaran agama. Tapi biarin masyarakat yang putusin dengan hati nuraninya mau ikut ajaran agamanya atau tidak! Jangan paksa pake UU.”
Y: “Oo begono, jadi neng mau zina, mencuri, korupsi, gaet laki orang, fitnah di sosmed pake hati nurani kah? UU ada untuk lindungi tibmas.”
Y: “Lagian neng, perkawinan tu domain agama sumbernya wahyu Allah, emang kawin pake aturan tuyul dedemit sekuler?! Iih saya mah ogah neng.”.
X: “Om, ribed amat sik beragama, batesin orang berjodoh kudu seagama? Aturan kawin seagama bikin orang munafik pura-pura masuk Islam!”
Y: “Neng agama wahyu kagak bakalan berobah, udah built-in aturannya. Kalo tau pura2 kenapa mo kawin? Ga takut dikadalin udah nikah?” [Dikutip dari Twitter @Fahmisalim/Andi/Islampos]

Ini Pernyataan Imam Asy Syafi’i tentang Syiah

syiah2
ABU ʿAbdullāh Muhammad bin Idrīs al-Shafiʿī atau Muhammad bin Idris asy-Syafi`i yang akrab dipanggil Imam Syafi’i (Ashkelon, Gaza, Palestina, 150 H / 767 – Fusthat, Mesir 204H / 819M) adalah seorang mufti besar Sunni Islam dan juga pendiri mazhab Syafi’i. Imam Syafi’i juga tergolong kerabat dari Rasulullah, ia termasuk dalam Bani Muththalib, yaitu keturunan dari al-Muththalib, saudara dari Hasyim, yang merupakan kakek Muhammad.
Saat usia 20 tahun, Imam Syafi’i pergi ke Madinah untuk berguru kepada ulama besar saat itu, Imam Malik. Dua tahun kemudian, ia juga pergi ke Irak, untuk berguru pada murid-murid Imam Hanafi di sana.Imam Syafi`i mempunyai dua dasar berbeda untuk Mazhab Syafi’i. Yang pertama namanya Qaulun Qadim dan Qaulun Jadid.
Imam Syafi’i sebagai ulama sunni mempunyai pandangan yang tegas terhadap Syiah. Berikut beberapa di antaranya:
– Dari Yunus bin Abdila’la, beliau berkata: Saya telah mendengar asy-Syafi’i, apabila disebut nama Syi’ah Rafidhah, maka ia mencelanya dengan sangat keras, dan berkata: “Kelompok terjelek! (terbodoh)”. (al-Manaqib, karya al-Baihaqiy, 1/468. Manhaj Imam asy-Syafi’i fi Itsbat al-Aqidah, 2/486)
– Al-Imam Asy-Syafi’i berkata: “Saya belum melihat seorang pun yang paling banyak bersaksi/bersumpah palsu (berdusta) dari Syi’ah Rafidhah.” (Adabus Syafi’i, m/s. 187, al-Manaqib karya al-Baihaqiy, 1/468 dan Sunan al-Kubra, 10/208. Manhaj Imam asy-Syafi’i fi Itsbat al-Aqidah, 2/486)
– Al-Buwaitiy (murid Imam Syafi’i) bertanya kepada Imam Syafi’i, “Bolehkah aku shalat di belakang orang Syiah?” Imam Syafi’i berkata, “Jangan shalat di belakang orang Syi’ah, orang Qadariyyah, dan orang Murji’ah” Lalu Al-Buwaitiy bertanya tentang sifat-sifat mereka, Lalu Imam Syafi’i menyifatkan, “Siapasaja yang mengatakan Abu Bakr dan Umar bukan imam, maka dia Syi’ah”. (Siyar A’lam Al-Nubala 10/31)
– asy-Syafi’i berkata tentang seorang Syi’ah Rafidhah yang ikut berperang: “Tidak diberi sedikit pun dari harta rampasan perang, kerana Allah menyampaikan ayat fa’i (harta rampasan perang), kemudian menyatakan: Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar), mereka berdoa: “Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami”. (Surah al-Hasyr, 59: 10) maka barang siapa yang tidak menyatakan demikian, tentunya tidak berhak (mendapatkan bahagian fa’i).” (at-Thabaqat, 2/117. Manhaj Imam asy-Syafi’i fi Itsbat al-Aqidah, 2/487)
– Imam as-Subki Rahimahullah berkata, ‘Aku melihat di dalam al-Muhith dari kitab-kitab Hanafiah, dari Muhammad (bin Idris as-Syafi’i) bahwa tidak boleh shalat di belakang Rafidhah.’ (Fatawa as-Subki (II/576), lihat juga Ushulud Din (342). [mengenal kesesatan syiah]

Umat Islam Menghadap Ka’bah, Apakah untuk Menyembah Allah?

ka'bah
PERCAKAPAN si A dengan seorang ustadz.
Si A : Mengapa orang Islam menyembah kotak hitam?
Ustadz : Salah itu! Umat Islam tidak menyembah kotak hitam, tapi menyembah Allah.
Si A : Bukankah orang Islam shalat menghadap Ka’bah, satu kotak yang berwarna hitam? Apakah Allah itu ada di dalam Ka’bah?
Belum sempat sang ustadz menjawab, terdengar handphone-nya si A berbunyi. Si A menjawab panggilan telefonnya, sementara sang ustadz dengan sabar menanti. Setelah si A selesai menjawab panggilan di handphonen-ya, dia memandang sang ustadz. Sang ustadz tersenyum.
Si A : Mengapa tersenyum? Apa jawaban dari pertanyaan saya tadi ustadz?
Ustadz : Hmm… Perlukah saya menjawab pertanyaanmu?
Si A : Ah, pasti kau tidak bisa menjawab bukan? [tertawa]
Ustadz : Bukan itu maksud saya. Tapi saya mencoba menggunakan teori yang kau gunakan untuk membuat pertanyaan yang kau ajukan padaku. Saya melihat kau kurang menyadarinya.
Si A : Mengapa kau bicara begitu?
Ustadz : Tadi saya lihat kau bicara sendiri, ketawa dan tersenyum sendiri. Dan kau mencium HP itu sambil bicara “I love You”
Si A : Saya tidak bicara sendiri. Saya bicara dengan istri saya. Dia yang telfon saya tadi.
Ustadz : Mana istrimu? Saya tak melihatnya.
Si A : Istri saya di Padang. Dia telfon saya, saya jawab menggunakan telfon. Apa masalahnya? [nada marah]
Ustadz : Boleh saya lihat HP kamu?
Si A mengulurkan HP-nya kepada sang ustadz. Sang ustadz menerimanya, lalu membolak-balikan HP itu, menggoncang-goncangnya, mengetuk-ngetuk HP tersebut ke meja. Lantas sang ustadz menghempaskannya sekuat tenaga ke lantai. Prak, pecah, muka si A merah menahan marah. Sementara sang ustadz menatapnya sambil tersenyum.
Ustadz : Mana istrimu? Saya lihat dia tidak ada di sini. Saya pecahkan HP ini pun istrimu tetap tak terlihat di dalamnya?
Si A : Mengapa kau bodoh sekali? Teknologi sudah maju. Kita bisa berbicara jarak jauh menggunakan telfon. Apa kau tak bisa menggunakan otakmu? [Luar biasa marahnya]
Ustadz : Alhamdulillah [senyum]. Begitu juga halnya dengan Allah SWT. Umat Islam shalat menghadap Ka’bah bukan berarti umat Islam menyembah Ka’bah. Tetapi umat Islam shalat atas arahan Allah. Allah mengarahkan umat Islam untuk shalat menghadap Ka’bah juga bukan berarti Allah ada di dalam Ka’bah. Begitu juga dengan dirimu dan istrimu. Istrimu menelfon menggunakan HP, ini bukan berarti istrimu ada di dalam HP. Tetapi ketentuan telekomunikasi menetapkan peraturan, kalau ingin bicara lewat telfon harus tekan nomor yang tepat, barulah akan tersambung dan kau bisa berbicara melalu HP meski istrimu tak ada di dalamnya.
Si A : [melongo]

ti Ridwan Kamil .. Walikota Bandung ..

Bapak ibu saudara saudari, mari bangun negeri ini dengan persatuan dan kekompakan. Jangan mau dikotak-kotakkan. Fokuskan energinya untuk menyalakan lilin-lilin kecil, bukan mengutuki kegelapan. 

Jangan suka hujat menghujat satu pemimpin dengan pemimpin lainnya, itu budaya politik emosional. Derajat seseorang tidaklah akan naik jika dengan menjelekkan orang lainnya. Negative life comes from exercising negative minds.

Jangan suka membandingkan saya dengan pak Ahok atau siapapun yang umumnya selalu berakhir dengan saling mencari keburukan. Manusia itu gudangnya khilaf. Begitupun saya, Pak Ahok atau pemimpin-pemimpin lainnya. Yang Maha Benar hanya Allah SWT. Mari terapkan budaya positif, Sesuai hadist "Bicaralah yang baik atau diam". 

Jangan suka memanas-manasi urusan jauh apakah akan ke DKI 1, Jabar 1 atau RI 1, yang akhirnya juga mereka-mereka yang mengira-ngira ini saling ribut sendiri. Padahal sayanya mah tenang-tenang saja. Selesai walikota ini, setengah mimpi saya adalah kembali menjadi warga, sebagai arsitek lagi. Setengah mimpi lagi saya belum tahu dan belum mau pikirkan.
Hari ini saya sedang dan akan fokus menyelesaikan amanat di Bandung karena PR-nya masih banyak pisaaan. 

Bantu saya untuk membantu anda, dengan selalu menebarkan positive thinking dan semangat optimisme di media sosial ini. 

Yang keren itu "Positive life comes from positive minds". *yang bahaya itu positive hamil padahal belum nikah.

Ridwan Kamil.

Akan Lewat di Hadapan Kalian Seorang Laki-laki Penghuni Surga ..

padang pasir

Oleh: Muhammad Nuh
ANAS bin Malik pernah mengisahkan. “Ketika kami duduk-duduk bersama Rasulullah saw., beliau bersabda, ‘Akan datang seorang laki-laki penghuni surga.’ Kemudian seorang laki-laki dari Anshar lewat di hadapan mereka sementara bekas wudhu masih membasahi jenggotnya, sedangkan tangan kirinya menenteng sandal.
“Esok harinya, Nabi saw. bersabda lagi, ‘Akan lewat di hadapan kalian seorang laki-laki penghuni surga.’ Dan, muncul laki-laki kemarin dengan keadaan persis seperti hari sebelumnya.
“Besok harinya, Rasulullah saw. bersabda lagi, ‘Akan lewat di hadapan kalian seorang laki-laki penghuni surga.’ Tidak berapa lama, orang itu datang seperti keadaan sebelumnya.
“Setelah itu, Rasulullah saw. beranjak dari tempat duduknya. Abdullah bin Amr bin Ash mengikuti lelaki tersebut. Ia mengatakan, ‘Aku sedang punya masalah dengan orang tuaku, aku berjanji tidak akan pulang ke rumah selama tiga hari. Jika Anda mengizinkan, aku akan menginap di rumah Anda.’
“Lelaki itu menjawab, ‘Silahkan.’
“Selama tiga hari tiga malam menginap, Abdullah tidak pernah mendapatinya qiyamul lail. Hanya saja, tiap kali terjaga dari tidurnya, ia membaca dzikir dan takbir hingga menjelang subuh. Kemudian mengambil air wudhu. Lelaki itu pun tidak mengucapkan sesuatu, kecuali yang baik.
“Hampir saja, Abdullah bin Amr menganggap remeh amalan lelaki Anshar itu. Ia mengatakan, ‘Wahai hamba Allah, sebenarnya aku tidak sedang bermasalah dengan orang tuaku. Aku mendengar Rasulullah mengucapkan sesuatu selama tiga hari berturut-turut: akan lewat di hadapan kalian, seorang laki-laki penghuni surga. Selesai beliau saw. mengucapkan itu, ternyata yang muncul selama tiga hari berturut-turut adalah Anda.
“Karena itulah saya ingin mengetahui amalan apa yang sering Anda lakukan. Sejujurnya, saya tidak melihat Anda melakukan amalan yang berpahala besar. Sebenarnya, apa yang sering Anda lakukan sehingga Rasulullah mengucapkan hal itu?
“Lelaki Anshar itu menjawab, ‘Seperti yang Anda saksikan, aku tidak melakukan amalan apa-apa. Hanya saja, aku tidak punya rasa iri kepada sesama muslim, atau hasad terhadap kenikmatan yang diberikan Allah kepadanya.’
“Abdullah bin Amr pun berucap, ‘Rupanya itulah yang menjadikan Anda menjadi sangat istimewa. Sebuah amalan yang kami tidak mampu melakukannya.” (Az-Zuhdu, Ibnul Mubarak hal. 220)
***
Kisah ini memberikan kita banyak hal. Betapa sesuatu yang kita anggap kecil, ternyata begitu besar di sisi Allah swt. Lelaki Anshar di kisah itu sukses dalam dua hal besar sekaligus: hubungannya kepada Allah swt yang ditandai dengan senantiasa syukur, zikir, dan takbir. Dan terhadap manusia yang ditandai dengan bersih dari hasad dan iri.
Tidak heran jika seorang sahabat kenamaan sekaliber Abdullah bin Amr bin Ash akhirnya berujar, “Rupanya itulah yang menjadikan Anda menjadi sangat istimewa. Sebuah amalan yang kami tidak mampu melakukannya.”

Cerita Pabrik Gula Dalam Tubuh Kita ..


“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal; (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): ‘Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka’,” (QS. Ali Imran: 190-191).
SAAT Anda minum teh misalnya, lalu dengan kadar gula terlalu banyak, dan masuk ke dalam tubuh. Anda tak perlu khawatir, karena ada sebuah sistem menakjubkan yang bekerja untuk mengendalikan kelebihan gula tersebut. Namun jika sistem ini tidak berfungsi, maka kadar gula di dalam darah Anda akan meningkat cepat dan Anda kemungkinan menderita diabetes.
Sistem yang hebat ini bahkan dapat bekerja dengan cara sebaliknya jika dibutuhkan. Jika kadar gula di dalam darah turun di bawah kadar normal. Apa sistem itu?
Adalah sel-sel pankreas bekerja yang menghasilkan suatu hormon lain berupa glukagon. Sel-sel pankreas inilah yang akan menemukan dan menyisihkan molekul-molekul gula dari jutaan molekul lain di dalam darah. Selain itu, sel-sel ini akan menghitung molekul gula untuk memutuskan apakah jumlahnya terlalu tinggi atau terlalu rendah. Yang mengagumkan, sel-sel yang terlalu kecil untuk dilihat mata.
Jika menyimpulkan bahwa gula di dalam darah lebih banyak daripada yang dibutuhkan, sel-sel pankreas memutuskan untuk menyimpan kelebihannya. Tetapi, sel-sel ini tidak menyimpan; ada sel-sel lain yang jauh letaknya, yang bertugas melakukan hal ini.
Selama tiada perintah sebaliknya, sel-sel yang jauh ini tak akan menyimpan gula. Tetapi, sel-sel pankreas mengirimkan hormon ke sel-sel ini yang memerintahkan agar menyimpan gula. Rumus hormon yang disebut insulin ini telah dikodekan di dalam DNA sel-sel pankreas sejak saat terbentuknya.
Enzim-enzim khusus di dalam sel-sel pankreas (protein-protein pekerja) membaca rumus ini dan membuat insulin berdasarkan rumus itu. Di dalam pembuatan ini, ratusan enzim melakukan beraneka fungsi.
Insulin yang dihasilkan mencapai sel-sel tujuan lewat jaringan komunikasi yang terpercaya dan tercepat – aliran darah.
Beraneka sel yang membaca perintah menyimpan gula yang tertulis di hormon insulin menaatinya tanpa syarat. Akibatnya, pintu-pintu yang membolehkan gula masuk ke dalam sel terbuka.
Tetapi, pintu-pintu ini tak dibuka secara acak. Molekul-molekul tangki memisahkan molekul gula dari ratusan jenis molekul di dalam darah; molekul-molekul ini menangkap gulan dan menguncinya di dalam diri.Sel-sel selalu menaati perintah yang sampai padanya. Sel-sel tak salah mengerti perintah ini dan mencoba menangkap zat yang salah, atau menyimpan gula lebih banyak daripada yang diperlukan. Sel-sel bekerja dengan disiplin tinggi dan usaha keras.
Bagaimanakah mungkin sel-sel tanpa otak, sistem syaraf, mata, atau telinga dapat melakukan perhitungan rumit dan melakukan fungsinya dengan sempurna? Bagaimanakah sel-sel tak sadar ini yang terbentuk oleh penggabungan protein-protein dan lemak melakukan hal-hal yang terlalu rumit untuk dikerjakan manusia? Apakah sumber kesadaran menakjubkan yang ditunjukkan oleh molekul-molekul tak sadar ini? Tentunya semua kerja yang amat teliti yang berlangsung dalam tubuh kita ini menunjukkan kepada kita keberadaan dan kekuasaan Allah Yang berkuasa atas alam semesta dan segenap makhluk hidup.

Misteri Dibalik Singkatnya Waktu ..


waktu
PARA orang tua banyak yang mengatakan bahwa waktu terasa berjalan semakin cepat saja. Dulu , kata mereka waktu tak secepat sekarang . Benarkah waktu memang semakin cepat? Atau hanya perasaan manusia saja hidupan di dunia ini, sehingga tak merasakan perjalanan waktu yang sebenarnya konstan?
Tapi bisa jadi perasaan waktu semakin cepat. Kata ilmuwan NASA, waktu rotasi bumi ternyata sudah berubah lebih cepat sepersekian ribu detik. Tepatnya 1.26 milidetik .
Namun jauh sebelum itu Rasul pernah berkata:
Hari Kiamat tak akan datang kecuali insiden berikut ini terjadi. Waktu akan semakin singkat, di mana jarak akan semakin pendek dengan digunakannya kendaraan.” (Bukhari, Fitan.25; Ahmad ibn Hanbal, Musnad, 2/313).
Dalam hadis lain disebutkan,  Anas RA berkata, Rasulullah SAW bersabda, ”Hari Kiamat tak akan datang kecuali waktu semakin singkat. Penyingkatan ini terjadi sedemikian cara seperti satu tahun yang berlalu seperti sebulan, dan sebulan yang berlalu seperti seminggu, dan seminggu berlalu seperti satu hari dan satu hari yang berlalu seperti satu jam dan satu jam yang berlalu seperti secepat kilat,” (Tirmidhi, Zuhd: 24, 2333).
Cendekiawan Muslim Harun Yahya mengungkapkan, saat ini waktu memang terasa berputar lebih cepat.
”Pertanda akhir zaman yang telah disebut Rasulullah SAW itu secara ilmiah telah terbukti. Waktu semakin singkat,” papar cendekiawan memiliki nama asli Adnan Oktar itu.
Menurut Harun Yahya, di ruang di antara permukaan bumi dan ionosfer konduktif, terdapat getaran alami. Frekuensi mendasar ini yang juga dikenal sebagai Detak Jantung Dunia, disebut sebagai Resonansi Schumann.
”Hal tersebut telah diramalkan secara matematis oleh fisikawan Jerman Winfried R Schuman pada tahun 1952,” tuturnya.
Resonansi Schumann, kata dia, sangat penting karena membungkus bumi. ”Dengan demikian terus menjaga alam dan semua bentuk kehidupan di bawah efeknya. Hal ini secara terus menerus diukur oleh pusat penelitian fisika terkemuka di dunia.”
Pada 1950, Resonansi Schumann diukur pada skala 7.8 hertz. Nilai ini dianggap tetap konstan. Memang sistem komunikasi global militer ini didirikan di atas frekuensi ini.
Namun, pada 1980-an, terjadi perubahan tiba-tiba. Sebab, pada tahun itu Resonansi Schumann diukur di atas 11 hertz.
”Laporan terbaru telah mengungkapkan bahwa angka ini bahkan akan meningkat lagi. Perubahan dalam Resonansi Schumann; frekuensi menunjukkan mempercepat waktu,” tuturnya.
Dengan demikian, waktu 24 jam  terasa seperti 16 jam atau kurang. Ilmu pengetahuan tidak mampu menjelaskan mengapa angka ini mengalami kenaikan, atau faktor yang menyebabkannya meningkat.
”Dengan makin singkatnya waktu, pertanda akhir zaman yang diramalkan oleh Nabi SAW terbukti secara ilmiah saat ini,” tambahnya.
Bumi semakin dipersiapkan untuk hari Kiamat dan oleh kehendak Allah pertanda yang diisyaratkan terjadi secara berturut turut.

Akhir Perjalanan Matahari ..


akhir perjalanan matahari_keajaiban quran_islampos 
“Tatkala matahari telah digulung, (dilenyapkan cahaya sinarnya),” [Q.S. At-Takwir; 81:1]
PECAYAKAH kita bahwa matahari yang sangat besar itu ada akhirnya? Dan bagaimana akhirnya?

Penjelasan Ayat
Jika kita  baca kembali ayat di atas, kita akan mengetahui hakikat alam semesta yaitu akhir perjalanan matahari, bintang-bintang, gunung, dan lautan. Matahari yang kita lihat sepanjang masa ini bersinar terang, akan tiba masanya nanti cahaya matahari ini hancur yaitu rusak semua sistem-sistem yang berkaitan dengannya sehingga matahari hancur berantakan. Matahari akan membeku dan dingin juga berputar melilit tanpa jilatan api.

Fakta Ilmiah
Para astronom menjelaskan kepada kita melalui riset ilmiahnya bahwa panas matahari mencapai 4 milyar ton. Seiring perjalanan waktu, sistem yang ada pada matahari ini akan hancur yaitu berupa dinginnya matahari, pudar cahayanya, dan akan berubah menjadi bintang yang disebut “Merah Raksasa”. Lalu, bintang ini pun menyusut dan berubah menjadi bintang yang disebut “kerdil putih”. Kemudian, matahari akan membeku perlahan-lahan menjadi dingin dan pudar cahayanya. Para ulama mengatakan demikianlah akhir dari perputaran matahari.

Sisi Ilmiah Mukjizat Al-Qur’an
Para ulama  yang berkecimpung dalam studi mukjizat al-Qur’an juga mengatakan bahwa Al-Qur’an telah berbicara kepada kita tentang akhir perjalanan matahari sejak dahulu kala. Pada zaman itu, masyarakat belum mengerti tentang peristiwa tersebut, yaitu yang dilukis dalam firman-Nya: “Tatkala matahari telah digulung (dilenyapkan cahaya sinarnya)”. Di sisi lain, para ilmuwan, baik muslim atau kafir, telah membuktikan kebenaran perkataan Allah mengenai akhir dari perjalanan matahari tersebut melalui riset ilmiah yang dilakukannya pada paruh abad ini.  Wallahu a’lam bishawab.

Hujan Gerimis, Hujan Batu, Salju, Dan Al-Quran ..


gunung-es
AL-QURAN merupakan pedoman hidup manusia, termasuk ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam Al-Quran pun banyak ayat-ayat yang mengungkapkan sebuah penemuan baru maupun penyempurnaan atau koreksi terhadap teori-teori yang sudah ada.
Selama ini, kita belajar bahwa air hujan berasal dari air laut yang menguap, berkumpul menjadi awan hujan, lalu airnya turun kebumi. Hal ini dijelaskan dalam Surat An-Nuur.
“Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengerakan awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya. Dan Allah menurunkan dari langit, gunung-gunung berisi butiran-butiran es yang dijatuhkan kepada siapa pun yang dikehendaki-Nya, dan dipalingkan dari siapa pun yang dikehendaki-Nya,” (Q.S. An-Nuur: 43).

Turun hujan, fenomena yang dijelaskan di atas sudah dikenal seluruh umat manusia dan bukan sesuatu yang luar biasa. Akan tetapi, satu hal yang belum diketahui kebanyakan manusia adalah kelanjutan ayat tersebut, yang bercerita tentang komet-komet salju. Tetapi anehnya, bukan berasal dari awan, melainkan dari langit atau ruang angkasa.
Ayat-ayat senada dapat dijumpai pula pada surah al-Baqarah: 22 yang mengatakan bahwa Allah menurunkan air dari langit dan bukan dari awan. Juga pada surah Ibrahim: 32 serta an-Nahl: 10 dan 65. Marilah kita simak lanjutan dari Surat An-nuur (24) ayat 43 di atas, dan Dia (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari gumpalan- gumpalan awan laksana gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan.”
Nah, kalimat tadi semakin ganjil. Selain menurunkan hujan dari awan, Allah juga menurunkan es sebesar gunung dari langit. Misteri ini tersimpan ratusan tahun. Para ahli tafsir-pun bingung menafsirkannya. Ayat ini dengan jelas menerangkan bahwa Allah menurunkan gunung-gunung berisi bola-bola es atau komet-komet salju dari langit ke bumi.
Sampai tahun 1986 fenomena tersebut belum diketahui manusia. Barulah pada tahun 1988 kebenaran ayat itu mendapat konfirmasi dari ilmu pengetahuan, atau dalam bahasa yang lebih tepat, ilmu pengetahuan baru menemukan kebenaran ilmiah yang sudah lama diungkapkan oleh Al Quran.
Dr. Louis Frank, seorang ahli fisika dari Universitas Iowa USA, mempelajari data yang dikumpulkan oleh satelit Dynamic Explorer 1 sejak tahun 1981 hingga 1986. Satelit tersebut merekam gambar-gambar ultraviolet, terutama untuk mempelajari lapisan udara yang mengitari bumi. Dari gambar-gambar ini Dr. Louis Frank menemukan lubang-lubang yang menembus atmosfer. Hingga saat itu belum ada yang bisa menerangkan, lubang-lubang apa itu sebenarnya. Ia memilah-milah sejumlah penjelasan dari berbagai pakar setelah menganalisisnya, ia menyimpulkan bahwa lubang-lubang itu hanya mungkin terbuat oleh bola-bola es atau komet-komet salju yang datang dari ruang angkasa (langit).
Ia memperkirakan, tiap komet beratnya sekitar 100 ton, terbungkus oleh lapisan hidrokarbon berwarna hitam. Komet-komet itu berjatuhan ke bumi kurang-lebih 100 juta banyaknya tiap tahun, atau 19 butir tiap menit. Ukurannya kira-kira 30 kaki (20 meter). Menurut Dr. Clayen Yeates, ahli fisika pada Laboratorium Tenaga Dorong Jet di Pasadena, komet-komet tersebut berkecepatan 10 km per detik sejajar dengan kecepatan bumi, dan berada 1000 km di atas bumi. Bola-bola batu atau komet-komet salju itu lalu berpencaran menjadi butiran-butiran kecil dan menguap di atmosfer. Akhirnya uap ini akan berjatuhan sebagai hujan dan menyatu dengan sistem perputaran air di bumi.
Dalam perhitungan Dr. Louis Frank, tiap 10.000 tahun komet-komet itu dapat mengisi satu Inci atau 2,5 cm dari seluruh persediaan air yang terdapat di bumi. Maka bumi ini terbentuk 4,9 miliar tahun yang lalu, dan kejadian tersebut sudah berlangsung sejak awal terbentuknya bumi, proses turunnya komet-komet itu memang dapat memenuhi kebutuhan air untuk mengisi semua lautan dan bongkahan-bongkahan salju dl kutub.
Dengan menggunakan teleskop yang dapat menangkap seisi ruang angkasa di Observatorium Kitt Peak, Arizona, Dr. Yeates meneropong ke langit dan melihat bola-bola es itu berada pada jarak 150.000 km di atas bumi. Ia berhasil memotret bola-bola es atau komet-komet salju itu kian mendekati bumi. Seraya mendecak takjub la berkata kepada Prof. Ibrahini B. Sayed, “Sungguh mengherankan. Hasil-hasil penyelidikan ini sesuai betul dengan ramalan-ramalan Al-qur’an.”
Kata Ir. H. Bambang Pranggono, MBA, IAI dalam bukunya Mukjizat Sains Al Quran, 2008: “Setelah ditemukan bukti-bukti di atas, apa lagi yang masih menghalangi kita untuk mematuhi semua perintah Allah yang tertuang dalam Al Quran?
Bahkan Ibrahim B. Sayed, seorang ahli fisika dan profesor obat-obatan nuklir dari Universitas Louisville, Amerika, mengatakan, “Telah terbukti dalam sejarah, Islam tidak pernah berselisih dengan sains, dan Al-Qur’an tidak berkontradiksi atau berlawanan dengan penemuan-penemuan sains modern. Sejalan dengan itu para Pakar Barat memuji ilmuwan-ilmuwan Muslim yang telah menguasai Ilmu pengetahuan jauh lebih dulu dari mereka. Bahkan 1400 tahun sesudahnya, sains modern mulai menerangi kebenaran wahyu-wahyu Al-Qur’an dan menguatkan keabsahannya.” 

The World Its Mine