Kamis, 03 November 2016

Setengah Warga Internet Dunia Gunakan Facebook ..



Jumlah pengguna aktif bulanan Facebook terus meningkat. Angka yang diungkapkan pada laporan keuangan terbaru 2 November kemarin mencapai kisaran 1,79 miliar, naik 17 persen dari kuartal yang sama tahun sebelumnya.

Sementara, situs monitor Internet Live Stats mencatat jumlah pengguna internet di seluruh dunia adalah 3,42 miliar.

Artinya, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Quartz, Kamis (3/11/2016), lebih dari setengah populasi warga maya dunia (52 persen) memiliki akun Facebook yang diakses paling tidak sebulan sekali (pengguna aktif bulanan).

Angka pengguna aktif harian Facebook yang mengakses jejaring sosial tersebut tiap hari kini mencapai 1,18 miliar, juga naik 17 persen dari tahun lalu. Dari jumlah tersebut, 1,09 miliar di antaranya mengakses Facebook dari perangkat mobile.


 
Quartz Grafik perbandingan jumlah warga internet dan pengguna Facebook, berdasarkan data yang dikompilasi oleh Quartz.

Facebook memang melakukan upaya-upaya untuk terus mendongkrak jumlah pengguna. Perusahaan ini, misalnya, mendorong adopsi platform pesan instan Messenger, Virtual Reality, juga foto dan live video.

Facebook bahkan melakukan inisiatif lain seperti program internet gratis Free Basics (dulu Internet.og) yang menyediakan akses ke situsnya, juga mengembangkan teknologi drone penyebar internet.

Terlebih lagi, penetrasi internet secara global terus meningkat didorong perangkat mobile murah meriah sebagai alat pengakses utama. Pengguna internet baru inilah, antara lain, yang disasar Facebook melalui Free Basics.

Kalau tren pertumbuhan ini berlangsung terus, bukan tidak mungkin nantinya Facebook akan “berubah” menjadi “internet” dan internet tidak bisa dipisahkan dari Facebook.

Ada "Tepuk Jidat" di Daftar Emoji iOS 10.2 ..


 
Apple Paket emoji versi preview di iOS 10.2.
 
Sistem operasi iOS 10.2 digadang-gadang bakal membawa perubahan signifikan untuk perangkat Apple. Salah satunya adalah paket emoji baru berisi 72 butir yang diharapkan mampu membuat netizen lebih leluasa berekspresi.

Beberapa emoji menggemaskan yang menambah nuansa mengobrol maya meliputi bebek, serigala, alpukat, dan gorila. Ada juga gerakan baru seperti emoji mengangkat bahu (shrug) dan menempelkan tangan ke jidat atau biasa dikenal "tepuk jidat" (face palm).

Paket emoji itu sudah tersedia untuk versi preview mulai hari ini, sebagaimana dilaporkan Engadget dan dihimpun KompasTekno, Kamis (3/11/2016). Paket emoji iOS teranyar itu akan dipadankan dengan paket Emoji 4.0 yang diperkenalkan Unicode pada Agustus lalu.

Emoji 4.0 menyediakan porsi lebih besar untuk emoji perempuan dengan atribusi pekerjaan tangguh. Hal ini untuk menjunjung kesetaraan antara kaum lelaki dan perempuan.

Preview paket emoji iOS 10.2 sendiri sudah bisa Anda lihat di tautan ini. Namun, versi itu baru merupakan versi developer dan belum ditetapkan sebagai bentuk final.

Artinya, masih ada kemungkinan perubahan desain emoji, pengurangan jumlah, atau bahkan penambahan dengan karakter yang lebih kaya. Apple belum mengumbar kapan iOS 10.2 akan meluncur secara komersil sehingga paket emoji baru juga bisa dinikmati pengguna iPhone.

Emojipedia memprediksi iOS 10.2 beserta paket emojinya sudah bisa dijajal bulan depan. Benar atau tidaknya kita tunggu saja.

Selain Sakit Perut, Kenali Tanda Pencernaan Bermasalah ..

Sering sakit-sakitan? Kulit gatal, atau mood tidak stabil? Walau pun banyak yang bisa jadi penyebabnya, tetapi ketidakseimbangan flora di usus bisa jadi pemicunya.

Saluran cerna kita merupakan rumah bagi lebih dari 100 triliun bakteri. Meski sebagian besar dari bakteri itu membuat tubuh sehat, tetapi sisanya bersifat toksik. Karena itu jika jumlah bakteri yang toksik itu lebih banyak, berbagai gangguan kesehatan pun muncul.

Berikut adalah 5 gangguan kesehatan yang terkait erat dengan kondisi kesehatan usus.

1. Gampang sakit
Hampir 70 persen dari sistem imun kita berada di organ pencernaan. Lapisan tipis dan lengket yang menyelimuti saluran cerna itu dibuat dari sel-sel imun, imunoglobulin (antibodi yang menyerang kuman), dan bakteri usus.

Bila Anda sering sakit, mungkin sistem imun tersebut mengalami gangguan. Atasi dengan mengonsumsi makanan kaya serat dan kurangi asupan gula. Pola makan yang sehat meningkatkan pertumbuhan bakteri baik di usus dan mengurangi pertumbuhan bakteri buruk.

2. Gatal dan ruam
Gejalanya mirip dengan eksim, yaitu ruam dan gatal-gatal, tetapi banyak juga yang sebenarnya adalah penyakit seliak, kondisi autoimun yang membuat tubuh hipersensitif pada gluten.

Penyakit seliak memang belum banyak dikenal sehingga kebanyakan pasien tidak mendapat diagnosis yang tepat. Pengobatan ke dokter kulit juga sering tak membuahkan hasil.

Jika Anda menderita penyakit seliak, mengonsumsi gluten akan langsung membuat tubuh melepaskan antibodi IgA yang menyerang usus. Terkadang IgA terkumpul dalam pembuluh darah kecil di bawah kulit, sehingga memicu ruam seperti eksim.

3. Gigi kekuningan
Warna gigi yang tak lagi putih tidak selalu disebabkan oleh konsumsi kafein atau rokok. Terkadang, itu juga bisa jadi tanda adanya penyakit GERD (gastroesophageal reflux) yang belum terdiagnosis.

Waspadai GERD jika muncul juga gejala lainnya, seperti nyeri tenggorokan, bersin, atau batuk. Gejala utama GERD adalah rasa panas di dada.  Asam lambung yang naik sampai ke esofagus bisa membuat warna putih gigi pudar.

4. Depresi
Beberapa jenis makanan memang membuat kita merasa nyaman, tetapi bisa terjadi sebaliknya. Apa yang kita asup membuat mood berantakan. Ini karena beberapa jenis bakteri di usus meningkatkan risiko kecemasan dan depresi.

Jaga keseimbangan bakteri di usus dan bangkitkan rasa bahagia dengan mengonsumsi makanan yang kaya polifenol, seperti buah, sayuran, teh hijau, dan minyak zaitun murni.

5. Pegal dan lemas
Beberapa penelitian mengungkap, sekitar 20 persen dari populasi memiliki pertumbuhan berlebihan bakteri usus kecil. Gejalanya tidak selalu gangguan pencernaan seperti kembung atau diare, tapi bisa juga sesederhana berupa rasa lemas atau pegal.

Kelebihan bakteri jahat bisa menghambat kemampuan tubuh untuk memecah dan mencerna makanan, sehingga menyebabkan kekurangan vitamin dan mineral. Padahal, tubuh membutuhkan kedua nutrisi itu untuk energi.








5 Cara Alami Dongkrak Performa Mr P ..


Disfungsi ereksi merupakan momok menakutkan bagi tiap pria. Dulu, masalah ini hanya mengintai para pria berumur. Tapi kini, pria usia produktif juga bisa mengalaminya.

“Saya punya banyak pasien disfungsi ereksi yang berusia 30 sampai 40 tahun. Rentang usia tersebut sebetulnya masuk usia produktif,” ujar Darius Paduch, M.D, pakar urologi dan reproduksi pria dari New York-Presbyterian/Weill Cornell Medical Center.

Umumnya, pria yang mengalami disfungsi ereksi akan mencari penyembuhan lewat pil biru alias obat kuat. Cara ini memiliki risiko mulai dari obat palsu hingga over dosis.

“Untungnya, ada cara alami untuk menangani disfungsi ereksi tanpa melibatkan obat kuat. Intinya adalah mengubah pola hidup,” ujar Paduch.

Pernyataan Paduch didukung oleh hasil penelitian yang termuat dalam Journal of Sexual Medicine. Jurnal tersebut mengatakan kalau disfungsi ereksi bisa diatasi dengan mengubah pola hidup seperti olahraga dan pola makan.

Berikut adalah hal yang harus diubah untuk mendongkrak performa Mr. P tanpa campur tangan pil biru alias obat kuat :

Berat badan
Pertahankan berat badan di angka ideal. Jika perlu, pakai patokan ukuran Body Mass Index (BMI).
Banyak penelitian menyebut kalau obesitas berpengaruh pada kemampuan ereksi. Obesitas juga menurunkan kadar testosteron, yang mana hormon ini berperan besar dalam hal seksualitas.
“Jika terdeteksi mengalami disfungsi ereksi, langkah pertama yang bisa dilakukan adalah menurunkan berat badan,” ujar Paduch.

Jam tidur
Pola tidur berpengaruh pada kemampuan ereksi. Tak hanya kemampuan untuk ‘berdiri tegak’, tapi juga tingkat kekerasan ereksi.
“Salah satu pertanyaan yang saya ajukan pada pasien disfungsi ereksi adalah mengenai tentang pola tidurnya. Termasuk apakah ia mendengkur atau tidak,” ujar Paduch.
Mendengkur merupakan tanda gangguan tidur. Ini mengganggu jam istirahat tubuh.
Salah satu dampak yang bisa dilihat adalah terganggunya ereksi di pagi hari. Pasien yang mengalami gangguan tidur kerap tak mengalami ereksi pagi hari.
Lagipula, secara logika, tubuh akan lelah jika kurang tidur. Jika lelah, ia tak punya tenaga untuk mencapai ereksi yang optimal.

Olahraga
Dalam tubuh yang sehat terdapat ereksi yang kuat. Mungkin terdengar seperti lelucon, tapi ini faktanya.
Olahraga merupakan cara untuk mengoptimalkan ereksi. Alasannya, olahraga mampu mencegah lemak berlebih dan meningkatkan kadar testosteron.
“Ada pasien yang bercerita kalau dirinya mengalami peningkatan performa seksual setelah rutin olahraga di gym selama beberapa minggu. Tapi, performa seksualnya menurun ketika ia berhenti berolahraga,” papar Paduch.

Pola makan
Sekali lagi, apa yang Anda makan memengaruhi diri Anda. Termasuk dalam hal kesehatan.
Kontrol asupan Kolesterol untuk menjaga kadar hormon testosteron. Jangan lupa untuk membatasi asupan gula agar terhindar dari diabetes, yang notabene memengaruhi kemampuan ereksi.

Alkohol
Alkohol ibarat pedang bermata dua dalam hal seksualitas. Jika dikonsumsi dengan takaran yang seharusnya, alkohol bisa membantu performa penis.
Beberapa penelitian menyebut kalau satu atau dua gelas kecil alkohol seperti wine bisa mengurangi risiko penyakit kardiovaskular. Penyakit ini adalah penyebab utama gangguan ereksi.
Tapi, jika dikonsumsi berlebih justru menurunkan kemampuan ereksi. Sebab alkohol sejatinya adalah zat yang mampu menenangkan saraf. Termasuk saraf yang berkaitan dengan kemampuan ereksi.

Dari Gigi Berlubang Bisa Merembet ke Penyakit Lainnya ..



Gigi berlubang merupakan masalah umum pada kesehatan gigi masyarakat Indonesia. Terkadang jika lubangnya belum menimbulkan sakit orang sering mengabaikannya. Padahal, gigi berlubang tak bisa dianggap sepele karena bisa memicu timbulnya penyakit lain.

"Karies gigi amat sangat menjalar ke mana-mana karena kesehatan di rongga mulut tak bisa lepas dari kesehatan secara umum," ujar Ketua Ikatan Dokter Gigi Anak Indonesia (IDGAI) Pusat, drg. Udijanto Tedjosasongko, SpKGA (K) dalam diskusi di Jakarta, Selasa (11/1/2016).

Pada anak misalnya, memiliki masalah gigi bisa mengganggu kenyamanan saat konsumsi makanan. Bisa saja anak jadi kurang mendapat nutrisi yang perlukan untuk tumbuh kembangnya karena sakit gigi.

Gigi berlubang juga dapat memicu masalah pada pencernaan. Misalnya, gigi anak ompong sehingga tidak dapat mengunyah dengan benar. Proses pencernaan yang tidak sempurna di rongga mulut, bisa memicu masalah pada pencernaan di usus atau lambung.

"Ada efek yang memang seharusnya tidak boleh muncul pada lambung karena proses yang tidak sempurna di pencernaan," jelas Udi.

Akibat paling fatal dari gugi berlubang yang dibiarkan adalah bisa menyebabkan bakteri di gigi menyebar lewat pembuluh darah dan masuk ke organ jantung. "Misalnya seseorang sakit jantung, trus ada gigi berlubang sampai ada abses, bisa menyebar bakterinya lewat pembuluh darah," lanjut Udi.

Udi mengatakan, sekitar 53 persen penduduk Indonesia berusia di atas 12 tahun mengalami gigi berlubang. Gigi berlubang terjadi karena penguraian mineral di bagian permukaan gigi sehingga membuat email gigi menipis.

Banyak faktor yang menyebabkan penguraian mineral tersebut, seperti tingginya kadar asam dalam mulut akibat fermentasi bakteri di gigi, penumpukan plak dari sisa makanan yang tidak dibersihkan hingga cara menyikat gigi yang salah.

Menurut Udi, langkah terpenting adalah melakukan pencegahan. Jagalah kesehatan gigi dan mulut sejak kecil dengan menyikat gigi secara teratur dan benar sebanyak dua kali sehari. Tak hanya itu, jangan tunggu gigi sudah berlubang untuk mengunjungi dokter gigi. Datanglah 6 bulan sekali untuk mengecek kesehatan gigi.

7 Cara Mencegah Perut Kembung ..

Perut kembung sudah pasti bikin tak nyaman. Berikut ini tujuh cara mudah mengatasi perut kembung :

1. Makan semangka
Makan buah seperti semangka, nanas, melon dapat mencegah kembung. Ini berkat kandungan air dan potasium yang bermanfaat mengeluarkan kelebihan garam di tubuh kita.

2. Meneguk air sedikit demi sedikit
Minum air sedikit-sedikit tetapi konsisten seharian dapat menjaga kadar air yang normal dalam tubuh. Tak minum tapi lantas minum banyak sebenarnya membuat syok tubuh kita dan bikin tubuh jadi bengkak.

3. Makan porsi kecil dan sering
Makan sering dalam porsi kecil mengontrol kadar gula darah kita dan mengurangi perasaan penuh di perut. Makanan kecil yang sehat juga menjaga agar tak terlalu kelaparan sehingga kita jadi memilih makanan yang lebih bergizi.

4. Mengulum permen
Mengunyah permen karet adalah cara cerdas untuk mengontrol keinginan menyantap makanan manis. Namun, mengunyah permen karet justru menciptakan kantong-kantong udara di perut dan menyebabkan kembung. Daripada permen karet, pilihlah permen peppermint bebas gula yang ternyata merilekkan perut secara alami.

5. Minum kopi hitam
Kafein dalam secangkir kopi hitam membuat usus berkontraksi dan membersihkan sisa-sisa makanan. Minumlah kopi hitam tanpa tambahan krim dan susu karena zat tambahan ini justru membuat perut kembung.

6. Minum jus cranberry
Jus cranberry termasuk zat diuretik yang menyebabkan sering buang air kecil. Kelebihan air pun dibuang dalam bentuk urin.

7. Olahraga
Bergerak menyebabkan peredaran darah lancar. Bahkan gerakan ringan seperti jalan kaki sebenarnya membantu mencegah perut jadi kembung.

Selain untuk Melihat, Mata Juga Cerminan Emosi Jiwa ..

 

Ketika sedang sedih atau khawatir, orang akan mengerutkan kening mereka, yang membuat mata terlihat lebih kecil. Namun ketika sedang ceria, alis akan terangkat dan pupil mata membesar, dan kita menyebutnya mata orang itu terlihat lebih besar dan lebih terang.

Jika mata adalah jendela jiwa, pupil (secara harfiah) adalah pintu yang terbuka ke dalam mata. Dalam sebuah artikel yang diterbitkan oleh Current Directions in Psychological Science, psikolog Sebastiaan Mathôt dan Stefan Van der Stigchel berpendapat, bahwa fungsi pupil bukan hanya sebagai pengatur cahaya yang masuk ke mata. Tapi lebih dari itu, ukuran pupil adalah cerminan emosi dan niat dari pemiliknya.

Menurut para peneliti, respon cahaya pupil bukan hanya reaksi mekanik semata. Saat kita menggeser pandangan dari satu tempat ke tempat lain, ukuran pupil akan menyesuaikan dengan jumlah cahaya di tempat-tempat pandangan kita berlabuh.

Respon cahaya hanya satu alasan mengapa pupil berubah ukuran. Pupil juga akan membesar ketika pemiliknya sedang terangsang. Tubuh memiliki jaringan alarm yang disebut sistem saraf otonom yang mempersiapkan kita untuk merespon situasi di sekitar kita.

Saat kita berjalan di tengah hutan rimba, sistem saraf otonom akan terus waspada. denyut jantung dan nafas Anda meningkat, Anda mulai berkeringat, otot menegang dan pupil mata membesar.

Hal yang sama terjadi, saat kita bertemu lawan jenis yang menarik perhatian dengan gaya yang menggoda. Detak jantung dan napas kita akan semakin cepat, seraya ukuran pupil membesar.

Psikolog mengatakan, pelebaran pupil adalah isyarat yang jujur untuk kepentingan seksual atau sosial pemiliknya. Itu karena ukuran pupil tidak di bawah kontrol sadar kita. Mulut kita bisa tersenyum palsu, namun pupil tidak bisa diperintah untuk membesar atau mengecil sesuka Anda.

Psikolog juga mengatakan, bahwa ukuran pupil memiliki dua fungsi yakni eksplorasi dan eksploitasi. Ketika kita sedang menjelajahi lingkungan yang masih asing, pupil membesar untuk mencari kemungkinan, adanya ancaman dan peluang yang baik. Ini disebut fungsi eksplorasi.

Kemudian pupil mulai bekerja mengamati benda-benda di sekeliling kita dengan lebih detail untuk mengumpulkan sebanyak mungkin informasi visual. Inilah fungsi eksploitasi. Dua fungsi ini menempatkan emosi kita pada tahap berjaga, sehingga pupil akan membesar.

Sekali lagi, pupil bekerja bukan hanya karena sebab mekanik semata, membesar dan mengecil sesuai jumlah cahaya. Tapi, pupil menyesuaikan ukurannya sesuai dengan emosi dan harapan kita. Dengan demikian, pepatah yang mengatakan bahwa mata adalah jendela jiwa, bukanlah isapan jempol. Sains telah membuktikannya.

Saat Menilai dengan Emosi ..

Oleh M Zaid Wahyudi

Karena nila setitik, rusak susu sebelanga. Hanya karena satu masalah yang dianggap tak patut atau berbeda dengan pandangan masyarakat, sirna sudah semua kebaikan yang dimiliki seseorang.

Sosok yang sebelumnya dimuliakan tiba-tiba menjadi pribadi yang dianggap hina. Ditinggalkan raganya, diabaikan keberadaannya, bahkan direndahkan harkatnya.

Hal itu dialami sejumlah tokoh yang dikenal sebagai figur yang mempromosikan nilai-nilai moral dan kemuliaan jiwa di masyarakat. Mudahnya masyarakat mengagumi dan mengagungkannya, semudah itu pula mereka meninggalkannya.

Sebagaimana diberitakan sejumlah media massa, kasus terbaru ialah masalah yang dihadapi seorang motivator terkemuka. Kasus serupa pernah dialami seorang penceramah agama kondang saat berpoligami. Demikian pula kondisi sejumlah orang yang mengaku sebagai guru spiritual.

Masyarakat Indonesia ialah masyarakat emotif. Cara berpikirnya amat didominasi perasaan. Mereka cenderung enggan menalar atau mengolah informasi memakai akal karena proses itu rumit dan melelahkan bagi otak. Mereka lebih suka menerima sesuatu yang menyenangkan saja bagi dirinya.

"Akibatnya, mereka cepat menilai dan membuat kesimpulan. Pengambilan keputusan tak didasari penilaian lengkap dan valid," kata Kepala Pusat Studi Otak dan Perilaku Sosial Universitas Sam Ratulangi, Manado, Taufiq Pasiak, Kamis (15/9).
Dominannya emosi membuat bagian otak yang jadi pusat pengatur emosi atau limbik membajak korteks prefronal, bagian otak pengendali proses berpikir rasional.

Cara berpikir itu membuat penilaian atas moral didasari atas apakah penilaian itu memuaskan atau tidak bagi dirinya, bukan soal benar atau salah. Paparan media sosial yang amat besar kian membuat orang malas mengklarifikasi informasi yang beredar. Padahal, pengecekan informasi itu bisa dilakukan dari telepon seluler yang sama, yang digunakan untuk menjelajahi media sosial.

Psikolog sosial yang khusus meneliti relasi sosial dari Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Avin Fadilla Helmi, menjelaskan, masyarakat Indonesia, sama dengan warga Asia lain, suka membangun relasi. Relasi jadi kebutuhan sehingga mereka tak suka berbeda pendapat, apalagi berkonflik. "Mereka selalu menginginkan kondisi harmonis," katanya.

Jika dalam berelasi itu, termasuk dengan sosok yang dikagumi, muncul masalah, mereka akan menjauh, melepaskan ikatan relasinya. Namun, dalam banyak kasus, pelepasan ikatan itu hanya sementara. Meski sempat ditinggalkan, sosok idola itu bisa kembali menjadi panutan masyarakat meski penerimaannya tak akan bisa sama seperti sebelumnya dan butuh waktu.

Namun, agar bisa diterima kembali, sosok itu harus melakukan introspeksi dan transformasi diri. "Transformasi diri itu ditangkap masyarakat dan warga bisa memaafkan," ujarnya.

Taufiq menambahkan, mudahnya masyarakat memaafkan dan melupakan kesalahan yang dibuat sosok sebelumnya adalah buah dari cepatnya mereka menilai dan mengambil putusan. Pola penilaian didasari perasaan bersifat jangka pendek, mencuat sesaat, dan cepat dilupakan.

Tak belajar

Cara berpikir emotif itu pula yang membuat kelompok pendukung (lover) dan penentang (hater) calon presiden pada Pemilu 2014 tetap ada meski pemilu telah lewat lebih dari dua tahun. Setiap pendukung membela mati-matian calon yang pernah didukung tanpa melihat apa yang dilakukannya benar atau salah.

Meski terjadi berulang, masyarakat tak cukup mengambil pelajaran dari setiap masalah yang terjadi. Kebiasaan berpikir memakai rasa itu disuburkan dengan sistem pendidikan di sekolah yang tak mengajarkan berpikir kritis karena lebih mengutamakan hapalan.

Pola pikir emotif itu juga didukung karakter masyarakat yang memahami agama bukan dengan cara berpikir, tetapi menerima begitu saja. "Itu adalah ciri masyarakat emotif, menerima apa adanya, dan enggan berpikir. Akibatnya, masyarakat amat sensitif dengan hal-hal berbau agama," tutur Taufiq.

Masyarakat emotif juga amat dipengaruhi simbol. Dalam beragama, mereka cenderung ritualistik dan memaknai agama secara hitam-putih. Meski manusia Indonesia dinilai munafik, permisif dan hipokrit, hal-hal berbau religius masih jadi perhatian. Mereka sensitif dengan hal-hal yang dianggap baik, termasuk agama, tetapi tak sensitif dengan sesuatu yang buruk.

Mereka juga menjadikan agama sebagai simbol belaka, tak termanifestasikan dalam perilaku. Karena itu, meski mereka memiliki ritual bagus, agama tak jadi bagian dalam pengambilan keputusan.
Walau mereka menangis saat ikut doa bersama atau mengikuti pelatihan motivasi, hanya sebagian nilai agama yang membekas setelah acara selesai.

"Kondisi itu membuat mereka yang dinilai religius atau menyosokkan diri religius akan dianggap melakukan pelanggaran lebih berat dibandingkan mereka yang tak menonjolkan sisi religiusnya meski bobot kesalahannya sama," ujarnya. Itulah yang membuat penyanyi yang pernah terlibat kasus pornografi bisa diterima, bahkan kembali disukai warga.

Kemampuan bernalar

Avin menambahkan, dengan kemampuan menalar rendah, masyarakat menilai seseorang berdasar informasi permukaan atau citra visualnya saja. "Nalar yang terbatas membuat kita mudah tertipu citra," katanya.

Selain itu, landasan moral masyarakat dipengaruhi norma sosial. Media sosial kian mendukung norma sosial itu. Meski orangtua menanamkan integritas moral sebaik apa pun, saat dihadapkan norma sosial yang tak mendukung integritas moral itu, mayoritas warga memilih mengikuti norma sosial masyarakat.

"Meski orangtua mengajarkan kejujuran, karena sebagian birokrasi menciptakan ketidakjujuran tak apa-apa, lebih banyak orang memilih tak jujur," ucapnya.
Mengikuti pola lingkungan tak jadi soal jika berpengaruh positif. Di Indonesia, tak semua lingkungan sosial kondusif membuat orang berbuat baik atau menjaga moral.

Cara berpikir yang mengedepankan rasa hingga mudah menilai, membuat masyarakat mudah diprovokasi dan dibenturkan. Warga cenderung melihat perbedaan, bukan persamaan. "Jika tak dibenahi, bangsa Indonesia rentan terpecah belah oleh hal sepele," kata Taufiq.

Pada beberapa suku bangsa di Indonesia, pola pikir mengutamakan rasa itu amat kuat. Belum lagi kekayaan alam melimpah membuat tak perlu usaha besar demi mendapat sesuatu. Penjajahan Belanda selama 350 tahun yang tak membangun pendidikan umum, hanya bagi elite tertentu, memperparah kondisi itu.

Hal itu membuat bangsa Indonesia tak terbiasa mengolah pikiran, apalagi berpikir bebas. Cara pikir pendek juga membuat bangsa Indonesia sulit berpikir kritis dan kreatif sehingga kurang mampu berinovasi.

Meski demikian, kondisi itu bisa diubah, seperti yang dilakukan negara-negara Asia lain yang pola relasinya sama. "Pendidikan ialah teknologi yang bisa mengubah manusia berpikir lebih baik," ujar Taufiq.

Pendidikan yang mengajarkan daya pikir berdasar olah pikir akan membuat manusia Indonesia bisa mengendalikan emosi sehingga bisa mengambil tindakan berdasarkan pemikiran matang.

Tanda-tanda Banyak Racun dalam Mental Kita ..

Bukan hanya tubuh, mental atau jiwa seseorang juga bisa dipenuhi oleh racun. Marah, cemas, sensi, iri, benci, hingga minder merupakan bentuk-bentuk racun dalam mental.

Lalu, apa tanda-tandanya jika mental kita sudah dipenuhi oleh racun? Ketua Program Studi S1 Fakultas Psikologi Unika Atma Jaya, Dr. Yohana Ratrin Hestyanti, Psi, mengatakan tanda-tandanya bisa dilihat dengan cara mengidentifikasi emosi kita ketika menghadapi sesuatu.

"Misalnya, menghadapi tekanan sedikit saja langsung gampang marah, sensitif, atau gampang sedih," kata Yohana di sela-sela seminar Mental Detoxification di Unika Atma Jaya, Rabu (2/11/2016).

Seseorang harus lebih bisa menyadari bagaimana pola perilakunya selama ini. Jika perilaku lebih sering ke arah negatif, maka perlu introspeksi diri. Kita juga bisa mengenali tandanya dengan melihat bagaimana hubungan sosial bersama teman, kerabat, atau keluarga.

"Apakah di relasi membuat kita jadi dimusuhi banyak orang? Berarti sudah ada sinyal ini enggak nyaman. Berarti kan ada yang harus dibersihkan. Ada sesuatu yang harus diproses lebih dalam lagi tentang pikiran kita, sikap kita," jelas Yohana.

Racun dalam mental itu bisa terus terbentuk dari pikiran yang selalu negatif. Berawal dari pikiran yang negatif itu, akhirnya bisa menjadi perilaku yang negatif pula.

Menurut Yohana, ketika muncul tanda-tanda mental sudah dipenuhi racun, sebaiknya mencari tahu dulu apa yang menyebabkan pikiran maupun perilaku selalu negatif.

Menyingkirkan racun dalam mental bisa dilakukan sendiri maupun meminta bantuan orang lain. Jika racun-racun tersebut terus dibiarkan, tentu bisa mengganggu kesehatan mental dan kehidupan menjadi tidak positif.

Ada “Racun” di Kantor Anda, Dia adalah Rekan Kerja Tidak Kompeten ..

Karyawan yang tidak kompeten dan kasar pada rekan kerja bisa memberikan pengaruh buruk, yakni membuat karyawan lainnya bersikap serupa.

Studi dari Michigan State University menyimpulkan bahwa karyawan tidak kompeten dan kasar merupakan racun yang bisa membahayakan perusahaan semakin jauh dari target dan sukses.

Sebab, karyawan yang demikian praktis tidak bisa menyelesaikan pekerjaan dan hanya bisa mengalihkan pekerjan pada orang lain.

Russel Johnson, salah satu penulis studi dan profesor manajemen di Michigan State University, mengatakan bahwa karyawan yang berperilaku buruk dan tidak kompeten bisa menular pada rekan kerja lainnya.
“Orang yang terus menerus menghadapi dan mendapatkan perilaku tidak baik dari rekan kerja akan merasa lelah sepanjang waktu. Kelelahan itu bak bola salju yang membuat karyawan pun berperilaku kasar pada orang lain,” jelas Johnson.

Studi yang dipublikasikan dalam Journal of Applied Psychology menemukan bahwa perilaku ofensif dan kasar meliputi komentar negatif, menjatuhkan orang lain, sarkastik, dan hobi menunda pekerjaan.
Ternyata, karyawan dengan perilaku tidak baik berpengaruh pada biaya produksi perusahaan yang membengkak.

Sebab, mempertahankan karyawan tidak kompeten dan kasar membuat orang lain tidak betah sampai dengan memutuskan berhenti.

Nah, biaya rekrutmen dan pelatihan karyawan baru bisa mencapai ratusan juta rupiah dalam satu tahun.
“Ketika karyawan secara emosional letih, maka sangat sulit untuk mereka berkonsentrasi pada penyelesaian kerja. Sulit untuk karyawan menyeimbangkan emosi agar tenang dan stabil,” imbuhnya.

Perilaku karyawan yang buruk, kata Johnson, memberikan efek buruk jangka panjang pada karyawan yang baik dan kompeten.

Menjadi Haji Sempurna ..

Haji

Oleh: Nur Faridah

Alkisah, Asy-Syibli, seorang ulama sufi besar, sepulang dari ibadah haji menemui gurunya, Ali Zainal Abidin, putra Husein cucu Nabi. Asy-Syibli pun ditanya, "Apakah kamu benar-benar sudah menunaikan ibadah haji?" "Sudah," jawab Asy-Syibli.

Ia kembali ditanya, "Apakah ketika berhenti di miqat kamu menguatkan niat dan menanggalkan semua pakaian maksiat kemudian menggantinya dengan pakaian ketaatan?" "Tidak," jawab Asy-Syibli.

Asy-Syibli kembali ditanya, "Saat kamu menanggalkan pakaian yang terlarang itu apakah kamu sudah menghilangkan perasaan riya, munafik, dan semua syubhat (yang diragukan hukumnya)?" Asy-Syibli menjawab, "Tidak."

Ia kembali ditanya, "Ketika berada dalam ibadah haji yang terikat dengan ketentuan-ketentuan haji (manasik haji), kamu telah melepaskan diri dari segala ikatan duniawi dan hanya mengikatkan diri pada Allah?" "Tidak," jawab Asy-Syibli. "Kalau begitu, kamu belum membersihkan diri, belum berihram, dan belum mengikat diri kamu dalam beribadah haji," kata gurunya.

Ali Zainal Abidin kembali bertanya, "Ketika tawaf, apakah kamu berniat untuk lari menuju ridha Allah?" Asy-Syibli menjawab, "Tidak." "Jika demikian, kamu belum tawaf," ujar gurunya.

Sang gurunya bertanya lagi, "Apakah saat kamu melakukan sai antara Safa dan Marwah, kamu mencurahkan semua harapan untuk memperoleh rahmat Allah dan bergetar tubuhmu karena takut akan siksaan-Nya?" Asy-Syibli menjawab, "Tidak." "Kalau begitu, kamu belum melakukan sai di antara keduanya," kata gurunya.

Asy-Syibli kembali ditanya, "Ketika kamu wukuf di padang Arafah, apakah kamu benar-benar menghayati makrifat akan keagungan Allah? Apakah kamu menyadari hakikat ilmu yang dapat mengantarkanmu kepada-Nya? Apakah kamu menyadari dengan sesungguhnya bahwa Allah Maha Mengetahui segala perbuatan, perasaan, dan suara nurani?" "Tidak," jawab Asy-Syibli. "Kalau begitu, kamu belum wukuf di Arafah," kata gurunya lagi.

Ali Zainal Abidin melontarkan pertanyaan lagi, "Ketika kamu kembali ke Makkah untuk melakukan tawaf ifadhah, apakah kamu berniat untuk tidak mengharapkan pemberian dari siapa pun, kecuali dari karunia Allah, tetap patuh kepada-Nya, mencintai-Nya, melaksanakan perintah-Nya, dan selalu mendekatkan diri kepada-Nya?"

"Tidak," jawab Asy-Syibli. "Jika demikian, kamu belum melaksanakan manasik. Kembalilah ke Makkah sebab kamu sesungguhnya belum menunaikan ibadah haji," kata gurunya menegaskan. Asy-Syibli pun menangis dan berharap tahun depan bisa berhaji lagi dengan sempurna.

Dialog di atas dikutip dan diringkas dari kitab hadis Al-Mustadrak karya Imam al-Hakim. Dari dialog tersebut tergambarkan bahwa haji selain menunaikan manasik haji dengan benar juga perlu diiringi penjiwaan atau pemaknaan terhadapnya. Jadi, haji tidak sekadar aktivitas yang menguras fisik, tetapi tanpa efek baik terhadap individu ataupun masyarakat secara luas sepulang dari haji.

Umat Islam dari berbagai penjuru bumi telah selesai menunaikan ibadah haji dan umrah di Tanah Suci. Setiap jamaah tentu berharap bisa menunaikan rukun Islam kelima itu dengan baik, yakni menjadi haji mabrur (diterima Allah). Nabi SAW bersabda, "Haji mabrur itu tiada balasan pahala bagi pelakunya kecuali surga." (HR Bukhari).

Namun, tidak semua mendapatkan predikat yang mulia tersebut. Semua bergantung pada perilaku individu pelaku haji selama dalam rangkaian manasik haji tersebut. Haji yang sempurna atau mabrur adalah haji jiwa raga yang berefek nyata dalam kehidupan: dalam ucapan, perilaku, dan hati. Wallahu a'lam.

Sedekah Kebajikan ..

Oleh: Sukron Abdillah

Suatu ketika, Rasulullah SAW didatangi para sahabat yang terdiri atas fakir miskin, kalangan sahabat yang tak berharta. Mereka memprotes kepada baginda Nabi SAW, "Wahai Rasulullah, orang-orang kaya telah memborong pahala. Mereka shalat sebagaimana kami shalat, mereka berpuasa sebagaimana kami puasa, tapi mereka dapat bersedekah dengan kelebihan hartanya."

Dengan bijaksana Rasulullah bersabda, "Bukankah Allah SWT telah menjadikan bagi kalian apa-apa yang dapat kalian sedekahkan? Sesungguhnya pada setiap tasbih ada sedekah, pada setiap tahmid ada sedekah, dan pada setiap tahlil ada sedekah, menyuruh kebaikan adalah sedekah, melarang kemungkaran adalah sedekah, dan mendatangi istrimu juga sedekah." (HR Muslim).

Istilah sedekah dalam hadis di atas artinya tidak hanya sebatas membagikan harta bendawi sehingga bisa dimonopoli kalangan berada (aghniya). Dalam bahasa lain, sedekah adalah upaya berbagi kebaikan dengan mengoptimalkan kemampuan diri agar seseorang merasa lega telah berbagi kebahagiaan.

Secara teoretis, al-birr (kebajikan) dalam Islam terdiri dari dua jenis, yakni: al-birr  terkait dengan Allah SWT, dan al-birr terkait dengan sesama. Al-airr terkait dengan Allah SWT yakni beriman kepada-Nya, melaksanakan perintah-Nya, dan menjauhi larangan-Nya. Sementara, al-birr terkait dengan sesama adalah husnulkhuluq, yakni banyak bederma dan tidak mengganggu sesama atau menampakkan kemuliaan pribadi.

Sedekah ialah ajaran sosial dalam Islam, yang mampu menghidupkan agama ini hingga melewati masa 1.500 tahun. Doktrin Islam mengajarkan bahwa setiap sendi dari jasad kita harus disedekahi, salah satunya, dengan bekerja keras mengeluarkan diri dari keterpurukan juga dapat disebut sebagai sedekah.

Karena itu, bagi orang fakir, miskin, dan tak berdaya sekalipun, Islam memberikan kesempatan untuk bersedekah karena seperti yang diungkapkan dalam hadis Nabi bahwa setiap perilaku kita bernilai sedekah bila hal itu memuat nilai kebaikan bagi kehidupan.

Jadi, kita tidak usah protes bila ada orang kaya yang dermawan, hidup sebagai filantropis, rajin melaksanakan ibadah, dan rajin bederma. Sebab, sedekah itu bukan hanya berkaitan dengan harta bendawi, melainkan terkait dengan langgengnya nilai kebaikan dalam setiap laku lampah kita.

Ada banyak lapangan hidup yang bisa kita jadikan ladang untuk menuai pahala dari Allah, bila sedekah dikabarkan akan diganjar pahala berlipat; bahkan bagi orang yang suka bersedekah disediakan oleh Allah pintu surga bernama "Shadaqah". Bila kita tidak berharta, tak punya uang, dan minim akses ekonomi, bersedekahlah dengan perbuatan, bersedekahlah dengan akal-pikiran, dan bersedekahlah dengan tenaga untuk kemajuan Islam.

Jangan pernah merasa iri, dengki, apalagi memprotes keadilan takdir Allah karena menjadikan kita sebagai kaum tak berpunya, kaum yang tak berdaya, dan kaum yang selalu menerima, tetapi tak pernah memberi.

Rasulullah SAW bersabda, "Setiap ruas tulang manusia harus disedekahi setiap hari selagi matahari masih terbit. Mendamaikan dua orang (yang berselisih) adalah sedekah, menolong orang hingga ia dapat naik kendaraan atau mengangkatkan barang bawaan ke atas kendaraannya merupakan sedekah, kata-kata yang baik adalah sedekah, setiap langkah kaki yang engkau ayunkan menuju ke masjid adalah sedekah dan menyingkirkan aral (rintangan, ranting, paku, kayu, atau sesuatu yang mengganggu) dari jalan juga merupakan sedekah." (HR Bukhari dan Muslim). Wallahu a'lam.

Menjadi Manusia Bercahaya ..

Oleh: Kodirun

Diceritakan oleh Abdullah bin Abbas bahwa dia pernah tidur di dekat Rasulullah.  Tiba-tiba, Rasulullah bangun lalu bersiwak (sikat gigi) dan berwudhu. Selanjutnya, beliau membaca surah Ali Imran ayat 190-200. Setelah selesai, Rasul shalat dua rakaat. Baik berdiri, ruku, dan sujud semuanya dilakukan dalam waktu yang panjang.

Selesai shalat dua rakaat, Rasul tidur lagi. Hal itu dilakukannya sampai tiga kali, sehingga ada enam rakaat. Semuanya dilakukan dengan bersiwak, berwudhu, dan membaca ayat yang sama. Setelah itu, Rasul menunaikan shalat witir tiga rakaat. Seusai azan dikumandang muazin, keluarlah Rasulullah untuk shalat Subuh.

Beliau berdoa, “Ya Allah, jadikanlah di dalam hatiku cahaya dan di dalam lisanku (juga) cahaya. Jadikanlah di dalam pendengaranku cahaya dan di dalam penglihatanku (juga) cahaya. Jadikanlah dari belakangku cahaya dan dari depanku (juga) cahaya. Jadikanlan dari atasku cahaya dan dari bawahku (juga) cahaya. Ya Allah, berilah aku cahaya.” (HR Muslim).

Shalat dan doa yang dilakukan Rasulullah membimbing kita menjadi manusia yang bercahaya. Dalam doa tersebut jelas sekali bahwa yang pertama disebut adalah hati. Hati yang bercahaya yang letaknya berada di bagian pusat tubuh manusia adalah hati yang bersinar dan memberi efek terang pada seluruh tubuh.

Dalam doanya, Rasulullah juga menyebutkan lisan, pendengaran, penglihatan, belakang, depan, atas, dan bawah agar semuanya bercahaya. Intinya, menjadi manusia yang benar-benar bercahaya. Manusia yang hatinya bercahaya akan merasakan luas dan lapang di dalam dadanya.

Rasulullah bersabda, “Ketika cahaya telah masuk di dalam hati maka (hati itu) akan menjadi luas dan lapang.” Para sahabat bertanya, “Apa tandanya, ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Al-inabah ila dar al-khulud, wa at-tajafa‘an dar al-ghurur, wa al-isti’dad lil maut qabla nuzulih.”  (HR At-Tirmidzi). Yakni, kembali ke negeri keabadian (akhirat), menjauh dari negeri ketertipuan (dunia), dan bersiap-siap menjemput kematian sebelum datang kematian itu.

Menjadi manusia bercahaya memang tidak mudah. Selain harus membersihkan hati dari segala kotorannya, setiap pancaindra juga harus digunakan dengan cara yang baik. Yaitu, dengan menghiasi tubuh dengan segala bentuk tutur kata dan perilaku yang baik.

Dengan makna lain, jika cahaya identik dengan segala kebaikan, manusia yang bercahaya adalah manusia yang baik lahir dan batinnya. Keduanya memancarkan cahaya kebaikan yang memberikan petunjuk bagi manusia lainnya keluar dari segala kesesatan. Dia bisa menjadi panutan bagi manusia lain yang ingin keluar dari kegelapan dan kesesatan.

Kebalikan dari cahaya adalah gelap atau kegelapan yang identik dengan kejelekan, kejahatan, dan kesesatan. Manusia yang tidak memiliki atau kehilangan cahaya akan hidup dalam kegelapan karena jauh dari kebaikan dan kebenaran. Jauh dari iman, jauh dari sifat dan perilaku yang baik. Ia tidak mampu memberikan petunjuk dan tentu dia tidak dapat dijadikan panutan atau pemimpin.

Untuk menjadi negeri yang unggul, Republik ini membutuhkan manusia-manusia bercahaya. Mereka berhati jujur dan memiliki moralitas yang mulia. Wallahua’lam.

Lari kepada Allah ..



Allah/Ilustrasi

Oleh: Moch Hisyam

Sebagai Mukmin kita meyakini bahwa Allah itu Maha Kuasa atas diri kita dan meyakini bahwa tidak ada tempat untuk melarikan diri dan menyelamatkan diri kecuali hanya kepada-Nya.

Karenanya, lari kepada Allah merupakan bagian penting yang harus kita lakukan dalam hidup ini. Sebab, tidaklah logis jika kita lari kepada pihak yang tidak bisa memberikan perlindungan, bergantung kepada pihak yang tidak mempunyai kekuasaan, dan menyerahkan diri kepada pihak yang tidak mempunyai daya dan upaya.

Lari kepada Allah SWT merupakan bentuk kesadaran dan keyakinan diri bahwa kita tidak akan mampu menghadapi gempuran kehidupan dunia yang penuh dengan fitnah ini, dan tidak akan mampu menghadapi serangan setan dan sekutunya, kecuali atas pertolongan dan perlindungan Allah SWT. Itulah yang membuatnya lari kepada Allah SWT.

Di dalam Alquran, Allah SWT memerintahkan kita untuk bersegera lari kepada-Nya. Sebagaimana firman-Nya, Maka segeralah berlari kepada (menaati) Allah. Sesungguhnya aku seorang pemberi peringatan yang nyata dari Allah untukmu. (QS adz-Dzariyat [51]: 50). Banyak hikmah dan mafaat yang dapat diraih bila kita lari kepada Allah SWT. Di antara hikmah dan manfaat yang paling besar adalah mendapat pertolongan dan perlindungan-Nya.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, Sesungguhnya Allah Ta'ala berfirman, Barang siapa yang memusuhi kekasih (wali)-Ku, maka Aku nyatakan perang kepadanya. Sesuatu yang paling Aku sukai yang dikerjakan hamba-Ku untuk mendekatkan diri kepada-Ku adalah amalan yang Aku wajibkan kepadanya. Dan tidak henti-hentinya hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan-amalan sunah, sehingga Aku mencintainya.

Jika Aku mencintainya, maka Aku menjadi pendengarannya yang dengannya ia mendengar; menjadi matanya yang dengannya ia melihat; menjadi tangannya yang dengannya ia memegang; menjadi kakinya yang dengannya ia berjalan. Jika ia memohon kepada-Ku niscaya Aku mengabulkannya, dan jika ia memohon perlindungan kepada-Ku niscaya Aku melindunginya. (HR Bukhari).

Hal ini didapatkan oleh orang yang lari kepada Allah SWT, karena orang yang lari kepada-Nya akan melaksanakan berbagai kewajiban dan menyuburkan hal-hal sunah yang Allah dan Rasul-Nya perintahkan.

Oleh karena itu, manifestasi dari lari kepada Allah SWT diwujudkan dengan melaksanakan dan berpegang teguh kepada Alquran dan sunah. Aku telah meninggalkan pada kamu sekalian dua perkara yang kamu tidak akan tersesat selamanya selama kamu berpegang teguh kepada keduanya, yaitu kitab Allah dan sunah Rasul-Nya. (HR Malik).

Bertawakal hanya kepada Allah SWT. Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakal, jika kamu benar-benar orang yang beriman. (QS al-Maidah [5]: 23).  Selain itu, direalisasikan hanya bermohon dan berdoa kepada-Nya. (Tidak), tetapi hanya Dialah yang kamu seru, maka Dia menghilangkan bahaya yang karenanya kamu berdoa kepada-Nya, jika Dia menghendaki, dan kamu tinggalkan sembahan-sembahan yang kamu sekutukan (dengan Allah). (QS al-An'am [6]: 41).

Untuk itu, mumpung masih ada kesempatan mari kita sesegera mungkin untuk berlari menghadap Allah SWT, menyerahkan seluruh persoalan kepada-Nya dan bertawakal kepada-Nya sebelum kesempatan itu hilang karena ajal telah lebih dahulu datang. Wallahu a'lam bisshawab.

Cara Menggapai Hati yang Bersih ..

Oleh: Nurul Lathiffah

Hidup di dunia ibarat menyinggahi kefanaan untuk menuju keabadian. Maka, tak ada yang layak dilakukan kecuali melakukan yang terbaik dan beramal saleh dalam upaya menyiapkan bekal akhirat. Tentu merugi jika di panggung kehidupan kita meluangkan waktu untuk sekadar mengalirkan kalimat-kalimat kasar, sikap yang menyakitkan, bahkan perasaan benci. Dalam panggung kehidupan ini, kita adalah aktor yang selalu berada dalam pengawasan-Nya. Jika ingin berakhir khusnul khatimah dan menjadi aktor yang kelak didekatkan bersama para kekasih-Nya, tak ada hal yang pantas kita lakukan kecuali menyediakan yang terbaik.

Menyediakan hati yang terbaik ketika beribadah kepada-Nya, hati yang suci dari penyakit jiwa, sungguh tak mudah. Pun, bagi hamba-hamba-Nya yang telah berupaya menyediakan diri terbaiknya untuk beribadah, Allah SWT membentangkan pahala, kemudahan, dan curahan rahmat. Orang-orang yang berhati bersih merupakan figur Muslim utama yang mencintai dan dicintai-Nya. Lantas, seperti apakah karakteristik orang yang berhati bersih?

Diriwayatkan dari Abdullah bin 'Amr bin 'Ash, beliau berkata, "Rasulullah SAW pernah ditanya, 'Siapakah orang yang paling utama?' Beliau menjawab, 'Setiap orang yang bersih hatinya dan benar ucapannya.' Para sahabat berkata, 'Orang yang benar ucapannya telah kami pahami maksudnya. Lantas apakah yang dimaksud dengan orang yang bersih hatinya?' Rasulullah SAW menjawab, 'Dia adalah orang yang bertakwa (takut) kepada Allah, yang suci hatinya, tidak ada dosa dan kedurhakaan di dalamnya, serta tidak ada pula dendam dan hasad." (HR Ibnu Majah).

Hati yang bersih akan selalu memancarkan sikap dan perilaku yang suci. Orang berhati bersih akan selalu menyediakan kalimat yang tak membuat hati orang lain ternoda, apalagi terluka. Orang lain yang berinteraksi dengan pemilik hati yang bersih hanya akan dilimpahi kata-kata yang lezat dinikmati, menenteramkan, dan menyegarkan jiwa. Hati yang bersih hanya akan memberikan sikap santun, tulus, dan terpuji. Sungguh membahagiakan jika hidup disertai hati yang bersih. Segala hal yang dialami akan tampak nikmat karena dilimpahi dengan dua sikap, syukur dan sabar.

Menggapai hati yang bersih memerlukan upaya sepanjang waktu, tiada henti. Sebab, bisa saja orang lain (tak sengaja) mengotori hati. Dan, begitu sikap orang lain memantikkan emosi negatif, seyogianya kita harus buru-buru membersihkannya. Setiap Muslim dianjurkan membersihkan kotoran hati dengan membaca istighfar.

Allah SWT berfirman dalam Alquran surah Hud ayat 13, "Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertobat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus-menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan-keutamaannya (balasan). Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat."

Semoga kita diberi kemudahan untuk menjaga kebersihan hati, setidaknya dengan gemar membaca istighfar. Dan seiring itu, semoga limpahan ampunan dan nikmat-Nya semakin limpah, meruah, dan berkesinambungan di dunia hingga akhirat. Wallahu a'lam.

Pesona Wanita ..


Oleh: Siti Mahmudah

Wanita memiliki daya tarik tersendiri bagi kaum pria. Sering kali seorang pria ketika hendak menikahi seorang wanita selalu mempertimbangkan pesona apa yang dimiliki seorang wanita.

Pesona bagi wanita itu adalah sebagaimana yang disebutkan dalam hadis Nabi SAW. "Seorang wanita akan dinikahi (seorang laki-laki) karena empat hal: hartanya, kehormatannya, kecantikannya, dan agamanya. Pilihlah wanita yang berkomitmen terhadap agamanya maka kamu akan beruntung." (HR Muslim).

Pertama, pesona harta. Seorang wanita hendaknya memiliki profesi yang sesuai dengan fitrahnya, untuk membangun kemandirian finansial dan kemampuan antisipasi terhadap berbagai problem keuangan, yang terjadi dalam kehidupan pribadi ataupun keluarganya pada kemudian hari.

Kedua, persona kehormatan. Kehormatan pada awalnya adalah garis keturunan dan hubungan kekerabatan. Jika lahir dari keluarga biasa, seorang wanita masih dapat memiliki kehormatan melalui peningkatan ketakwaan dan menghindari perbuatan tercela, yang dapat merusak reputasi dirinya.

Ketiga, pesona kecantikan. Kecantikan kadang dapat menjadi sumber fitnah. Karena itu, seorang wanita hendaknya melakukan perawatan diri melalui busana ketakwaan, yang dapat memancarkan kecantikan dan kesalehannya. Kecantikan fisik hendaknya diiringi dengan kecantikan sifat dan akhlak yang mulia.

Untuk itu, seorang wanita hendaknya dapat menata tutur kata dan tingkah lakunya, juga berdoa setiap kali berhias di depan cermin. "Ya Allah, Engkau telah mempercantik penciptaanku maka percantiklah akhlakku." (HR Ahmad).

Keempat, pesona keagamaan. Seorang wanita yang berkomitmen terhadap agama akan menjadi pesona tersendiri bagi pria yang saleh. Maka itu, seorang wanita hendaknya senantiasa melakukan peningkatan kualitas keistikamahan dalam beragama.

Selain itu, kaum wanita harus dapat meluruskan orientasi kaum pria dalam pernikahan. Sehingga, kaum pria benar-benar menjadikan aspek agama sebagai tolok ukur dalam memilih wanita yang akan dinikahinya.

Rasulullah SAW bersabda, "Janganlah kalian menikahi wanita karena kecantikannya, karena bisa jadi kecantikannya akan menjerumuskan dirinya. Janganlah kalian menikahi wanita karena kekayaannya, karena bisa jadi kekayaannya akan menghancurkan dirinya. Akan tetapi, nikahilah wanita karena agamanya. Sungguh seorang budak wanita yang cacat telinganya, hitam kulitnya, tetapi bagus agamanya jauh lebih utama." (HR Ibnu Majah, Thabrani, dan Baihaki).

Semoga Allah membimbing kita para kaum wanita agar dapat membekali diri dengan kesempurnaan agama. Begitu juga, kaum pria berorientasi agama sebagai standar dalam memilih wanita sebagai pendamping hidupnya. Amin.

Apa Kebenaran itu? ..

Kebenaran (ilustrasi).
Kebenaran (ilustrasi).
 
Oleh Imam Nawawi

Sayyidina Ali Karamallahu Wajhah berkata, Tidak terkalahkan orang yang membawa kebenaran. Ungkapan tersebut merupakan penegasan bahwa siapa saja dari kalangan umat Islam yang memiliki komitmen tinggi terhadap kebenaran tidak akan pernah terkalahkan oleh apa dan siapa pun. Bahkan, kemuliaan terus mengharumkan dirinya sepanjang kehidupan manusia dari zaman ke zaman.

Demikianlah kehidupan para nabi dan rasul. Sekalipun di antara nabi dan rasul yang Allah utus ada yang terbunuh dan dianiaya oleh kaumnya, nama mereka tetap berkibar harum penuh kebanggaan sepanjang sejarah umat manusia.

Lantas, apa kebenaran itu? Imam Syafi'i berkata, Setiap orang yang berbicara berdasarkan Alquran dan sunah, maka (ucapan) itu adalah ketentuan yang wajib diikuti. Dan setiap orang yang berbicara tidak berlandaskan kepada Alquran dan sunah, maka (ucapannya) itu adalah kebingungan.

Sebab, orang yang menentang kebenaran telah mati mata hatinya. Ibn Qayyim Al-Jauziyah dalam kitabnya Ighatsatul Lahfan min Mashoidisy Syaithan menjelaskan, Hati hidup dan sehat hanya apabila ia mengetahui, menghendaki, dan mengutamakan kebenaran.

Rasulullah memberikan keteladanan jiwa kesatria dalam memegang kebenaran. Kala ditawari beragam kemewahan dunia agar ada kompromi dalam masalah kebenaran, beliau berkata, Sekiranya mereka dapat meletakkan matahari di tangan kananku dan bulan di tangan kiriku supaya aku meninggalkan perkara (kebenaran Islam)  ini, maka aku tidak akan meninggalkannya sampai Allah memenangkannya atau aku akan binasa karenanya.

Demikianlah tekat dan komitmen Rasulullah terhadap kebenaran yang diyakininya. Beliau tidak pernah bergeser satu senti pun, apalagi sampai mundur ke belakang hanya karena penentang kebenaran yang terlihat besar, kuat, dan hebat. Dalam hatinya menyala-nyala keyakinan bahwa dalam keteguhan hati memegang kebenaran, Allah yang akan memberikan pertolongan.

Sehingga, apabila para rasul tidak mempunyai harapan lagi dan telah meyakini bahwa mereka telah didustakan datanglah kepada rasul itu pertolongan Kami (QS Yusuf [12]: 110). Demikianlah yang dialami oleh Nabi Nuh. Saat umatnya sudah keterlaluan dan tidak lagi ada daya untuk memenangkan kebenaran, beliau pun berdoa kepada Allah.

Maka dia mengadu kepada Tuhannya: 'Bahwasanya aku ini adalah orang yang dikalahkan. Oleh sebab itu, menangkanlah (aku). Maka Kami bukakan pintu-pintu langit dengan (menurunkan) air yang tercurah. Dan Kami jadikan bumi memancarkan mata air-mata air, maka bertemulah air-air itu untuk suatu urusan yang sungguh telah ditetapkan', (QS al-Qamar [54]: 10-12).

Saat itu pemegang kebenaran Allah menangkan dan mereka yang menentangnya ditenggelamkan seluruhnya tanpa sisa dengan sangat hina. Oleh karena itu, amat merugi siapa pun dari umat Islam yang mengetahui kebenaran lalu meninggalkannya demi kesenangan dunia.

Sayyidina Ali berkata, Manusia yang paling merugi adalah manusia yang mampu mengatakan yang benar, tapi ia tidak mengatakannya. Padahal, yang benar itu jelas dan yang batil juga jelas.

Sedekah Terbaik Guru ..


Guru
Guru
 
Oleh: Asep Sapaat

Abdulah bin Umar RA menceritakan, ketika Rasulullah SAW sedang berkhutbah di atas mimbar menjelaskan perihal sedekah dan mencegah diri dari meminta-minta, beliau bersabda, "Tangan yang di atas lebih baik daripada tangan yang di bawah. Tangan yang di atas ialah tangan yang memberi, sedangkan tangan yang di bawah ialah tangan yang meminta." (HR Muslim).

Sedekah itu panggilan jiwa. Pekerjaan hati yang ikhlas dan bahagia melihat orang lain merasa berbahagia.  Ada banyak aneka cara bersedekah.

Rasulullah SAW bersabda, "Bukankah Allah SWT telah memberi berbagai macam cara untuk bersedekah? Setiap kalimat tasbih adalah sedekah. Setiap kalimat takbir adalah sedekah. Setiap kalimat tahmid adalah sedekah. Setiap kalimat tahlil adalah sedekah. Mengajak kepada kebaikan dan melarang kejahatan adalah sedekah. Bahkan pada kemaluanmu pun terdapat pula unsur sedekah." "Kalau begitu, apakah kami mendapatkan pahala jika kami memuaskan nafsu syahwat kami?" tanya para sahabat. Rasulullah SAW menjawab, "Kalau kalian melakukannya dengan cara yang haram, tentu kalian berdosa. Sebaliknya, apabila kalian lakukan dengan yang halal, kalian mendapatkan pahala." (HR Muslim).

Lantas, apakah sedekah terbaik guru untuk murid-muridnya? Pertama, tutur kata guru yang baik. Kata-kata yang terucap dari seorang guru hendaknya menggugah kesadaran, membangkitkan rasa percaya diri dan motivasi belajar pada murid, serta mendoakan hal-hal baik untuk kehidupan para muridnya.

Rasulullah SAW bersabda, "Peliharalah dirimu dari neraka walaupun dengan (bersedekah) sebelah buah kurma. Jika kamu tak sanggup, maka dengan tutur kata yang baik." (HR Muslim).

Kedua, sikap keteladanan guru. Contoh itu ada yang baik dan buruk. Namun, keteladanan sudah pasti baiknya. Keteladanan guru menginspirasi murid-murid untuk berperilaku baik secara konsisten dalam keseharian.

Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa mengerjakan baik dalam Islam, maka ia memperoleh pahala ditambah pahala orang yang mencontoh perbuatannya itu tanpa mengurangi pahala mereka masing-masing. Dan barang siapa melaksanakan pekerjaan jahat, maka ia akan mendapatkan dosanya, ditambah dosa orang-orang yang mencontoh perbuatan buruknya itu tanpa mengurangi dosa mereka masing-masing." (HR Muslim).

Ketiga, senyuman guru. Rasulullah bersabda, "Senyummu kepada saudaramu adalah sedekah." (HR Tirmidzi). Wajah adalah ekspresi dari pancaran hati. Hati yang senantiasa mengingat Allah SWT, memancarkan wajah yang dipenuhi kesejukan dan senyum tulus.

Sebaliknya, hati yang dipenuhi dosa akan tampak dari wajah yang kusut masam. Guru yang murah senyum penuh ketulusan bisa menyenangkan hati para murid. Murid akan lebih terbuka dan senang berinteraksi dengan pribadi guru yang peduli dan ramah.

Keempat, harta kekayaan guru. Bagi guru yang dianugerahi harta yang cukup bahkan berlimpah, bersedekahlah! Jangan tunggu kaya untuk bisa bersedekah.

Abu Hurairah RA mengabarkan, Rasulullah SAW bersabda, "Tidak seorang pun yang menyedekahkan hartanya yang halal di mana Allah menerima dengan baik, walaupun sedekahnya itu hanya sebutir kurma. Maka kurma itu akan bertambah besar di tangan Allah Yang Maha Pengasih sehingga menjadi lebih besar daripada gunung. Demikian Allah memelihara sedekahmu, sebagaimana halnya kamu memelihara anak kambing dan anak unta (yang semakin lama semakin besar)." (HR Muslim).

Di panggung dunia, seseorang bisa memainkan perannya sebagai guru. Namun, saat tirai kehidupan berakhir karena guru meninggal dunia, apakah gerangan yang bisa menyelamatkan guru di akhirat kelak?

Rasulullah SAW bersabda, "Naungan bagi seorang mukmin pada hari kiamat adalah sedekahnya." (HR Ahmad). Menjadi guru beriman yang rajin bersedekah adalah investasi terbaik untuk kehidupan akhirat kelak. Wallahu a'lam bishawab.

Ini Kisah Teladan Kesabaran Rasulullah yang Menakjubkan ..

Rasulullah
Rasulullah
 
Oleh: Imam Nur Suharno

Dalam diri Nabi Muhammad SAW selalu ada nilai keteladanan (QS al-Ahzab [33]: 21). Salah satunya teladan dalam kesabaran. Ketika Nabi disakiti, beliau tidak pernah membalasnya. Nabi menghadapinya dengan kesabaran.

Dikisahkan, setiap kali Nabi SAW melintas di depan rumah seorang wanita tua, Nabi selalu diludahi oleh wanita tua itu. Suatu hari, saat Nabi SAW melewati rumah wanita tua itu, beliau tidak bertemu dengannya. Karena penasaran, beliau pun bertanya kepada seseorang tentang wanita tua itu. Justru orang yang ditanya itu merasa heran, mengapa ia menanyakan kabar tentang wanita tua yang telah berlaku buruk kepadanya.

Setelah itu Nabi SAW mendapatkan jawaban bahwa wanita tua yang biasa meludahinya itu ternyata sedang jatuh sakit. Bukannya bergembira, justru beliau memutuskan untuk menjenguknya. Wanita tua itu tidak menyangka jika Nabi mau menjenguknya.

Ketika wanita tua itu sadar bahwa manusia yang menjenguknya adalah orang yang selalu diludahinya setiap kali melewati depan rumahnya, ia pun menangis di dalam hatinya, "Duhai betapa luhur budi manusia ini. Kendati tiap hari aku ludahi, justru dialah orang pertama yang menjengukku."

Dengan menitikkan air mata haru dan bahagia, wanita tua itu lantas bertanya, "Wahai Muhammad, mengapa engkau menjengukku, padahal tiap hari aku meludahimu?" Nabi SAW menjawab, "Aku yakin engkau meludahiku karena engkau belum tahu tentang kebenaranku. Jika engkau telah mengetahuinya, aku yakin engkau tidak akan melakukannya."

Mendengar jawaban bijak dari Nabi, wanita tua itu pun menangis dalam hati. Dadanya sesak, tenggorokannya terasa tersekat. Lalu, dengan penuh kesadaran, ia berkata, "Wahai Muhammad, mulai saat ini aku bersaksi untuk mengikuti agamamu." Lantas wanita tua itu mengikrarkan dua kalimat syahadat, "Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah."

Demikianlah salah satu kisah teladan kesabaran Nabi Muhammad SAW yang sungguh menakjubkan dan sarat akan nilai keteladanan. Nabi SAW tidak pernah membalas keburukan orang yang menyakitinya dengan keburukan lagi, tetapi Nabi justru memaafkannya.

Dalam syair dikatakan, sabar memang pahit seperti namanya, tetapi akibatnya lebih manis dari madu. Masih banyak kisah tentang kesabaran Nabi lainnya yang hendaknya terus digali, lalu disosialisasikan, dan berikutnya diteladani.

Dengan demikian, jika nilai-nilai kesabaran ini dijadikan sebagai landasan dalam membangun bangsa dan negara, tidak menutup kemungkinan harmonisasi antarmasyarakat, masyarakat dengan pemimpin, dan antarpemimpin akan dapat terwujud. Wallahu a'lam.

Jangan Remehkan Doa ..

Oleh: Moch Hisyam

Seorang ahli bedah terkenal, Dokter Ishan, tergesa-gesa menuju bandara. Beliau berencana menghadiri seminar dunia dalam bidang kedokteran yang akan membahas penemuan terbesarnya di bidang kedokteran.

Setelah pesawat yang ditumpanginya terbang sekitar satu jam, tiba-tiba terdengar pengumuman bahwa pesawat mengalami gangguan dan harus mendarat di bandara terdekat.

Beliau mendatangi ruangan penerangan dan berkata kepada petugas di sana, "Saya ini dokter spesialis, tiap menit nyawa manusia bergantung pada saya, dan sekarang kalian meminta saya menunggu pesawat diperbaiki dalam 16 jam?"

Petugas itu menjawab, "Wahai dokter, jika terburu-buru Anda bisa menyewa mobil. Tempat  tujuan Anda tidak jauh lagi dari sini, kira-kira tiga jam Anda bisa tiba di sana." Dia pun menyetujuinya. Selang lima menit, tiba-tiba cuaca mendung.

Disusul hujan besar disertai petir yang mengakibatkan jarak pandang sangat pendek. Setelah berlalu hampir dua jam, mereka tersadar bahwa mereka tersesat dan terasa kelelahan. Terlihat sebuah rumah kecil tidak jauh dari hadapannya.

Dia pun menghampiri rumah tersebut dan mengetuk pintunya. Terdengar suara seorang wanita tua, "Silakan masuk, siapa ya?" Terbukalah pintunya. Dia masuk dan meminta kepada ibu tersebut untuk beristirahat dan meminjam teleponnya.

Ibu itu tersenyum dan berkata, "Telepon apa, Nak? Apa Anda tidak sadar ada di mana? Di sini tidak ada listrik, apalagi telepon. Namun demikian, masuklah silahkan duduk saja dulu, sebentar saya buatkan teh dan sedikit makanan."

Dokter Ishan, mengucapkan terima kasih kepada ibu itu, lalu memakan hidangan. Sementara, ibu itu shalat dan berdoa, beliau mendekati seorang anak kecil yang terbaring tak bergerak di atas kasur di sisi ibu tersebut, dan dia terlihat gelisah di antara tiap gerakan shalat.

Ibu tersebut melanjutkan shalatnya dengan doa yang panjang. Dokter mendatanginya dan berkata, "Demi Allah, Anda telah membuat saya kagum dengan kemuliaan akhlak Anda, semoga Allah menjawab doa-doa Anda."

Berkata ibu itu, "Nak, Anda ini adalah ibnu sabil yang sudah diwasiatkan Allah untuk dibantu. Sedangkan doa-doa saya sudah dijawab Allah semuanya, kecuali satu." Kemudian Dokter Ishan bertanya, "Apa itu?"

Ibu itu berkata, "Anak ini adalah cucu saya, dia yatim piatu. Dia menderita sakit yang tidak bisa disembuhkan oleh dokter-dokter yang ada di sini. Mereka berkata kepada saya ada seorang dokter ahli bedah yang akan mampu menyembuhkannya. Katanya namanya Dokter Ishan, tetapi dia tinggal jauh dari sini. Makanya saya berdoa kepada Allah agar memudahkannya."

Menangislah Dokter Ishan dan berkata sambil terisak, "Allahu Akbar, Laa haula wala quwwata illa billah. Demi Allah, sungguh doa ibu telah membuat pesawat rusak dan harus diperbaiki lama serta membuat hujan petir dan menyesatkan kami, hanya untuk mengantarkan saya ke ibu secara cepat dan tepat. Sayalah Dokter Ishan, sungguh Allah telah menciptakan, sebab seperti ini dengan doa Ibu. Ini adalah perintah Allah kepada saya untuk mengobati anak ini."

Sepenggal kisah yang bersumber dari Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia di atas, memberikan pelajaran penting kepada kita tentang kekuatan doa.

Doa mampu membuat pesawat rusak, mendatangkan hujan besar disertai petir dan membawa seseorang kepada orang yang membutuhkannya.

Hal itu terjadi karena ketika kita berdoa, Allah SWT menggerakkan alam semesta untuk memenuhi apa yang diminta oleh orang yang berdoa sebagai bentuk atas pengabulan doa dari-Nya. Karena itu, jangan berhenti berdoa dan jangan remehkan doa. Wallahu a'lam bisshawab.

The World Its Mine