Senin, 18 Februari 2013

Lawan Stres dengan Tidur Siang


Tidur siang ternyata bukan saja bermanfaat bagi anak-anak atau bayi yang baru lahir. Studi terbaru menunjukkan, orang dewasa juga bisa memeroleh manfaat yang signifikan dari tidur sekejap di siang hari.
Menurut kajian para ahli dari Sarah Conklin of Allegheny College di Meadville, Pennsylvania Amerika Serikat, beristirahat setidaknya selama 45 menit pada siang hari dapat membantu menjaga tekanan darah pada level yang lebih rendah meskipun Anda akan menghadapi kondisi penuh tekanan.
Seperti dilaporkan dalam International Journal of Behavioral Medicine, para ahli melibatkan 85 siswa yang dibagi dalam dua kelompok.  Salah satu kelompok diberi kesempatan terlebih dulu untuk beristirahat tidur siang selama satu jam.
Kemudian, seluruh siswa dari kedua kelompok diberikan semacam kuis yang didesain untuk membuat para siswa menjadi stres. Tujuannya tidak lain  untuk meningkatkan tekanan darah.
Setelah itu, tensi para siswa diukur. Hasilnya menunjukkan siswa yang diberi kesempatan untuk beristirahat memiliki tensi darah yang lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak diberi kesempatan untuk tidur siang sebelumnya.
Para peneliti tidak menjelaskan secara detail alasan dibalik pengaruh tidur siang terhadap tensi darah.  Namun, mereka menduga, tidur dapat mempercepat pemulihan kondisi jantung pascamomen stres.
”Temuan kami mengindikasikan bahwa tidur di siang hari menawarkan manfaat baik kesehatan kardiovaskular dengan mempercepat pemulihan pembuluh darah dan jantung setelah menghadapi pemicu stres , kata peneliti.
Menurut peneliti, studi mendalam dan lebih lanjut dibutuhkan untuk mengungkap mekanisme tidur siang seperti apa yang berkaitan dengan kesehatan pembuluh darah dan jantung. 
Dan mengevaluasi tidur siang sebagai tindakan rekuperatif dan pencegahan, khususnya bagi individu yang berisiko penyakit jantung dan mereka yang memiliki kualitas tidur kurang baik, tambahnya.

Inilah yang Terjadi pada Tubuh Saat Tidur Siang


Di sela aktivitas yang melelahkan, tak ada yang lebih efektif mengembalikan energi selain tidur siang. Meski sebentar, tidur siang mampu memperbaiki performa dan serta mengembalikan konsentrasi. Lalu, apa sebenarnya yang terjadi saat kita terlelap?
Rasa mengantuk di siang hari sebenarnya dipicu oleh zat kimia penyebab kantuk yang disebut adenosin, yang dibentuk dalam tubuh sepanjang hari. Jika pada malam sebelumnya kita kurang tidur, kadar adenosine yang tinggi bisa menyebabkan kita menjadi kelelahan dan mengantuk di siang hari.
Seperti halnya tidur di malam hari, saat tidur siang juga terjadi perbaikan sel-sel tubuh. Namun, kebanyakan tidur siang tidak mencapai fase tidur yang dalam, kecuali Anda sedang merasa sangat kelelahan bisa saja Anda mengalami fase REM (rapid eye movement) atau fase kita bermimpi, di siang hari.
Akan tetapi fase REM yang terlalu cepat bisa menyebabkan kita terbangun dengan perasaan pening karena sebelum memasuki fase REM sebenarnya kita perlu tidur dalam waktu yang cukup panjang.
Lantas, proses apa saja yang terjadi dalam tubuh ketika kita tidur siang?
5 menit pertama:
Otak menjadi tidak sadar, tetapi indera kita masih aktif. Karena itu suara yang keras atau tepukan di kulit akan langsung membuat kita terbangun. Kemudian setelah tekanan darah dan detak jantung menurun, mata kita akan tampak berhenti bergerak di pelupuk mata sepanjang waktu tidur.
20 menit kemudian:
Akumulasi hormon adenosin di dalam tubuh dipecah. Pada saat yang sama, kelenjar adrenalin menyiapkan hormon kortisol yang akan membuat kita lebih fokus dan waspada saat terjaga. Sementara itu sistem imun yang mulai melemah karena tubuh kelelahan memperbaharui dirinya kembali normal.
5 menit terakhir:
Suara alarm yang dipasang akan membuat otak melepaskan sejumlah zat kimia yang mematikan pusat tidur di otak. Sel-sel otak yang sudah beristirahat tersebut kini menjadi lebih aktif dan siaga. Seiring dengan berkurangnya hormon adenosin, tubuh pun terasa lebih segar.

Mau Jantung Sehat? Tidurlah dengan Sehat


Dalam mencapai kesehatan yang paripurna kita telah berolah raga rutin dan menjaga keseimbangan gizi dengan baik. Tetapi banyak kematian mendadak akibat serangan jantung menyerang para atlet atau orang-orang yang kita ketahui benar menjaga kesehatan. Seolah kita tersadar ada satu mata rantai yang hilang dalam upaya kita menjaga kesehatan.
Dalam rangka memperingati hari jantung sedunia yang jatuh pada 29 September saya menuliskan artikel tentang kesehatan jantung dan tidur. Mungkin kesehatan tidur adalah mata rantai yang ingin kita lengkapi demi kesehatan.
Dunia kesehatan modern kini mengenal istilah the Triumvirate of Health yang artinya tiga komponen utama kesehatan. Ketiganya adalah: kebugaran fisik, keseimbangan nutrisi dan kesehatan tidur. Olah raga dan menjaga menu makanan saja tidak cukup.
Tidur
Tidur sering dimaknai sebagai periode non aktif dari kehidupan. Tapi jangan salah mengerti, dalam proses tidur terjadi fase-fase aktif bagi kehidupan. Ini sebabnya banyak perkumpulan ahli kedokteran tidur di dunia menggunakan simbol yin-yang sebagai dasar logo. Ini untuk menunjukkan filosofi kedokteran tidur yang memandang keseimbangan antara kondisi terjaga dan tidur. Masa tidur penting untuk kualitas manusia di saat terjaga. Sehingga penting bagi praktisi kesehatan tidur untuk menilai kualitas hidup seseorang dari kesehatan tidurnya.
William Dement, bapak kedokteran tidur, menyatakan bahwa lebih mudah menilai kesehatan seseorang dengan mengamati pola tidurnya dibanding dengan menilai gizi atau pola olah raganya.
Tidur juga bukan masa aman, dimana tak ada sesuatu yang buruk yang bisa terjadi saat tidur. Dunia kedokteran di masa lampau pun beranggapan demikian. Saat tidur pasien tampak tenang dan jauh dari rasa sakit. Padahal kenyataannya tidak demikian. Berbagai penyakit seperti tekanan darah tinggi dan penyakit-penyakit jantung-pembuluh darah lainnya kini telah diketahui berhubungan dengan tidur.
Hipertensi
Tekanan darah tinggi di Indonesia terus meningkat jumlah penderitanya. Bank Dunia juga mengamini peningkatan pengeluaran biaya kesehatan untuk mengatasi hipertensi yang terus meningkat di negara-negara berkembang. Dampak penyakit tekanan darah tinggi pun tak dapat dianggap remeh. Hipertensi dikenal dapat berlanjut pada penyakit jantung koroner, pembengkakkan otot jantung hingga stroke.
Proses tidur sendiri telah lama diketahui berhubungan dengan penyakit jantung. Bahkan diawal penemuan penyakit sleep apnea, henti nafas saat tidur, hipertensi menjadi awal ketertarikan para peneliti tidur.
Dahulu dikenali adanya orang-orang yang selalu mengantuk, lamban dan tidur mendengkur. Mereka dikenal dengan sebutan Pickwickian syndrome, meminjam karakter ciptaan Dickens yang diterbitkan di koran Pickwick. Para peneliti mendapati bahwa banyak dari mereka juga menderita hipertensi.
Kelompok peneliti dari Bologna adalah yang pertama melengkapi perekaman tidur dengan sensor-sensor untuk merekam pernafasan. Akhirnya ditemukanlah bahwa penderita Pickwickian syndrome ini mengalami henti nafas saat tidur. Sejak saat itu dikenal bahaya mendengkur bernama sleep apnea. Dan penderita sleep apnea ternyata juga mengalami peningkatan tekanan darah selama tidur! Sebelum era 1980-an penelitian seolah mandeg karena tak adanya perawatan untuk sleep apnea. Dengan ditemukannya continuous positive airway pressure (CPAP) untuk perawatan sleep apnea, penelitian tidur kembali bergairah.
Journal of the American Medical Association, di tahun 2000 menyatakan bahwa 45% penderita hipertensi juga menderita sleep apnea. Sementara Journal of Hypertension setahun berikutnya menyebutkan bahwa 80% penderita hipertensi yang resisten terhadap pengobatan ternyata juga menderita sleep apnea. Selanjutnya dokumen JNC7 yang merupakan panduan tata laksana penanganan tekanan darah tinggi menyebutkan sleep apnea sebagai salah satu penyebab hipertensi yang harus didiagnosa demi pengobatan yang paripurna.
Tidak berhenti di situ. Kini sudah tak terhitung jurnal-jurnal kedokteran yang membuktikan perbaikan tekanan darah setelah sleep apnea dirawat dengan CPAP. Sebut saja jurnal Heart, Chest, New England Journal of Medicine dan masih banyak lagi.
Kesehatan Jantung
Sama seperti tekanan darah tinggi, kesehatan jantung pun berkaitan erat dengan tidur. Sebuah penelitian di jurnal kedokteran SLEEP menyatakan durasi tidur yang paling sehat bagi jantung adalah 7 jam sehari.
Dalam penelitian tersebut disebutkan bahwa tidur kurang dari 5 jam perhari akan meningkatkan resiko serangan jantung, penyakit jantung koroner dan stroke hingga dua kali lipat. Membayar utang tidur sehari dua hari tidak akan menolong. Sementara tidur sembilan jam setiap malam juga meningkatkan resiko yang sama hingga 1,5 kali lipat.
Meskipun mekanisme pasti belum diketahui, para peneliti menduga durasi tidur pendek berkaitan dengan gangguan metabolisme dan pengerasan dini dinding pembuluh darah.
Durasi tidur yang panjang, dikaitkan dengan rasa kantuk yang berlebihan. Rasa kantuk berlebihan atau hipersomnia merupakan salah satu tanda utama dari sleep apnea. Sleep apnea adalah henti nafas saat tidur yang disebabkan oleh menyempitnya saluran nafas pada saat tidur. Akibatnya walau gerak nafas tetap ada, tak terjadi pertukaran udara yang dibutuhkan.
Berbagai penelitian juga menyebutkan hubungan erat antara sleep apnea dan berbagai penyakit jantung. Javaheri dan kawan-kawan dalam jurnal Circulation di tahun 1999 menyebutkan 50% penderita payah jantung kongestif juga mendengkur dan menderita sleep apnea. Sementara penderita jantung koroner 30%nya juga menderita sleep apnea, seperti disebutkan dalam jurnal Cardiology di tahun yang sama.
Sebuah riset yang diterbitkan pada jurnal SLEEP menyebutkan bahwa perawatan sleep apnea demi kesehatan jantung sudah amat mendesak. Penderita sleep apnea yang tak dirawat akan mempunyai resiko 5 kali lipat meninggal akibat gangguan jantung.
Perawatan sleep apnea, juga akan menurunkan risiko penyakit jantung koroner sebanyak 37% dan resiko stroke hingga 56%. Angka yang tak dapat diremehkan.
Perawatan Sleep Apnea
Diawali dengan diagnosa, sleep apnea membutuhkan pemeriksaan di laboratorium tidur menggunakan alat bernama polisomnografi (PSG). Di sini tidur penderita akan direkam menggunakan berbagai sensor yang merekam fungsi-fungsi tubuh, dari gelombang otak, irama jantung, pernafasan hingga posisi tidur. Dari pemeriksaan ini baru diketahui apakah penderita menderita sleep apnea atau sekedar mendengkur biasa. Tapi jangan membayangkan laboratorium tidur sebagai tempat penuh monitor dan peralatan yang menyeramkan. Laboratorium tidur sebaliknya, dirancang senyaman mungkin untuk ditiduri.
Setelah diagnosa, perawatan utama sleep apnea adalah penggunaan continuous positive airway pressure (CPAP). Pasien nanti akan melewati program CPAP trial untuk penggunaan yang nyaman dan tepat guna. Perawatan lain adalah dengan jalan pembedahan atau penggunaan alat bantu mulut yang dibuat oleh dokter gigi.

*****
Tidur memiliki hubungan timbal balik dengan kesehatan dan kualitas hidup manusia. Memperbaiki kesehatan tidur, tentu akan meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan kita. Kesehatan jantung dan pembuluh darah juga berhubungan erat dengan tidur.
Sudah saatnya Indonesia lebih memperhatikan kesehatan tidur. Pelayanan medis pun harus lebih peka tentang kesehatan tidur pasien ketika berhadapan dengan kasus-kasus penyakit jantung dan pembuluh darah. Masyarakat luas pun harus lebih memperhatikan kesehatan tidurnya. Ketika berhadapan dengan dokter, selain menceritakan keluhan penyakit, sampaikan juga kebiasaan tidur.
Dan akhir kata: peringatkan kerabat yang mendengkur, Anda menyelamatkan nyawanya.

Penyakit Jantung, Sesuatu yang Bisa Dihindari


Penyakit jantung sering dianggap sebagai penyakit orang berumur. Tetapi, orang muda tidak boleh mengabaikannya karena penyakit ini terjadi akibat penyempitan pembuluh darah yang terjadi selama puluhan tahun akibat gaya hidup modern.
Kebanyakan penyakit jantung terjadi akibat penyempitan pembuluh darah koroner. Lantas, apa yang menyebabkan arteri ini menyempit? "Penyebabnya yang utama adalah gaya hidup kita," kata Prof.Budhi Setianto, Sp.JP, dari RS.Jantung Harapan Kita, di sela acara press conference Cintai HIdup Cintai Jantung yang digelar Quaker Indonesia di Jakarta beberapa waktu lalu.
Sejatinya, banyak yang bisa kita perbuat untuk memperlambat bahkan mencegah penyakit jantung koroner dengan pola hidup sehat. Salah satunya melalui pola makan.
"Pola makan menjadi salah satu kunci utama menjaga kadar kolesterol agar jantung tetap sehat. Salah satunya adalah mengonsumsi secara rutin bahan pangan kaya serat, terutama serat larut untuk menurunkan kolesterol," kata Budhi.
Mari kita simak beberapa kiat dari para ahli untuk menjaga jantung tetap sehat dan dapat bekerja optimal.
1. Berhenti merokok
Mungkin ini adalah langkah terbaik yang bisa Anda lakukan untuk mencegah penyakit jantung. Para perokok yang sudah setahun berhenti merokok, risikonya berkurang hingga setengahnya untuk terkena serangan jantung. Setelah 15 tahun berhenti merokok, risiko Anda untuk mati karena penyakit jantung sama seperti orang-orang yang tidak pernah merokok. Selain itu, berusahalah agar tidak menjadi perokok pasif.
2. Olahraga teratur
Ada banyak alasan mengapa olahraga menyehatkan jantung. Pertama, olahraga rutin akan menurunkan kolesterol dan tekanan darah. Anda juga bisa memperoleh berat badan yang ideal dari kegiatan ini. Berolahragalah minimal 30 menit setiap hari.
3. Kurangi kolesterol Jika pola makan Anda dipenuhi oleh makanan-makanan yang kaya lemak dan kaya kolesterol, maka hasil tes kolesterol darah total Anda mungkin sekali di atas normal. Upayakan agar kolesterol Anda di bawah 200 mg/dl. Dr.Pauline Endang Praptini, Sp.GK, mengatakan konsumsi 70 gram serat larut seperti oatmeal secara rutin terbukti menurunkan kadar kolesterol.
4. Turunkan tekanan darah
Tekanan darah tinggi sering dijuluki pembunuh diam-diam. Tekanan darah tinggi akan memberikan beban sangat berlebihan kepada jantung dan arteri hingga akhirnya dapat mengundang serangan jantung, selain stroke. Salah satu cara menormalkan tekanan darah adalah dengan mengurangi natrium (garam) dari pola makan Anda.
5. Kendalikan stres
Stres bisa membuat jantung Anda menderita. Ada banyak cara untuk meredakan stres, misalnya olahraga, istirahat, menarik napas panjang, meditasi, atau yoga.

Ereksi Optimal Kunci Kepuasan Seksual


Sebagian besar pasangan suami istri di Asia menyatakan setuju bahwa tingkat kekerasan ereksi adalah faktor penting yang menentukan kepuasan dalam berhubungan seksual. 
Menurut survei seks terbaru bertajuk Ideal Sex Survey 2011 yang dilakukan Pfizer, sebanyak 79 persen pria dan 80 persen wanita menganggap ereksi adalah elemen terpenting untuk mendapatkan pengalaman seksual yang ideal. 
Survei ini melibatkan responden pria dan wanita yang aktif melakukan hubungan seksual di 10 negara Asia. Penelitian ini melibatkan 1.658 pria Asia, termasuk 220 pria di Indonesia dan 1.624 wanita Asia yang 200 di antaranya dari Indonesia.
Dr.Heru H.Oentoeng, Sp.And dari Asosiasi Seksologi Indonesia, menjelaskan hubungan seksual yang paling ideal adalah bertemunya kedua organ intim pasangan yakni penis dan vagina.
"Masak memerlukan variasi lain seperti lidah atau jari untuk mendapat kepuasan? Karena itu diperlukan ereksi yang tangguh," katanya dalam pemaparan survei tersebut di Jakarta (23/6/2011).
Dalam survey terungkap, pria dengan tingkat kekerasan ereksi  atau Erection Hardness Score (EHS) skala 4  - yang dianalogikan dengan timun - mengaku mereka sangat yakin melakukan hubungan seksual dibanding pria dengan nilai EHS 3 atau dianalogikan dengan sosis. Perbandingannya 50 persen versus 27 persen
Bukan hanya pria, kaum wanita dari pasangan pria EHS 4 ini juga mengatakan sangat puas dengan performa seksual pasangan mereka dibanding dengan pasangan dengan EHS 3 yang tingkat kekerasannya dianalogikan dengan sosis.
"Ereksi skor 3 atau sosis sebenarnya cukup keras, dan bisa dimasukkan tetapi kurang optimal dan masih 'lari'. Sementara kalau EHS 4 kerasnya sempurna dan pada tingkat yang menyenangkan," terang Heru.
Ia menjelaskan, pria dengan tingkat EHS 3 pada umumnya memiliki kondisi kesehatan yang buruk. "Jika sistem pembuluh darahnya baik, ereksinya juga bagus. Maka, jika ereksinya hanya level 3 pasti ada tanda-tanda penyakit di balik kondisi itu," paparnya.
Penjelasan Heru sejalan dengan hasil survei yang menyebutkan 62 persen pria yang mendeskripsikan dirinya berada di level EHS 4 mengatakan kondisi kesehatan mereka baik. Sedangkan pria dengan EHS 3 cenderung sakit-sakitan dan memiliki penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, obesitas, stroke dan disfungsi ereksi. Pria dengan ereksi EHS 4 juga memiliki kepercayaan diri lebih tinggi dibandingkan dengan pria EHS 3.

Yuk, Belajar Senam Kegels!


 Anda sering mendengar tentang latihan atau senam kegels. Kegunaannya antara lain untuk melatih otot di organ vital agar dapat merasakan orgasme yang lebih memuaskan. Namun, bagaimana sebenarnya cara melakukan senam ini?
Kegels membentuk dan menguatkan otot-otot pubococcygeal (PC)—tiga set otot yang menggerakkan punggung hingga ke tulang kemaluan, mengelilingi pembukaan vagian dan rektum (bagian usus besar yang berakhir di dubur). "Selama orgasme, otot-otot ini berkontraksi secara ritmis. Jika otot ini semakin kuat, sensasinya pun semakin intens," ujar urogynecologist Hilary Cholhan, M D, Direktur Rochester Regional Continence Center di Rochester, NY. Selain itu, otot PC wanita yang kuat dapat mencengkeram penis pasangannya dan dengan sendirinya meningkatkan sensasi pasangan dengan mengontraksi dan melepas otot-otot PC ini.
Ingin tahu di mana letak otot-otot ini? Temukan dengan cara menahan air seni saat Anda sedang berada di kamar mandi. Namun, jangan melakukan kegels secara rutin saat Anda memang sedang ingin buang air atau kantong kemih penuh dengan air seni karena hal ini justru akan melemahkan otot-otot PC. Anda juga dapat menemukan otot-otot PC dengan menyelipkan sebuah jari ke dalam vagina, lalu coba tekan jari Anda. Pastikan Anda tidak meregangkan otot paha, bokong, atau anus. Lalu lakukan latihan ini:
The Basic Kegel: Dengan perlahan kontraksikan otot-otot Anda, tarik ke dalam dan ke atas. Tahan dalam tiga hitungan, lalu perlahan lepaskan selama tiga detik. Ulangi lagi sebanyak Anda bisa, 25 atau 30 kali selama tiga detik.
Flutter Kegels: Remas dan lepaskan otot PC dengan cepat dalam gerakan berdenyut. Sebagai awal, usahakan agar denyutannya konsisten. Hal ini bisa berhasil jika Anda sering berlatih. Lakukan 25-30 denyutan.
The Kegel Push-Out: Setelah melepaskan kontraksi, dorong ke bawah dan keluar secara halus otot-otot PC. Ciptakan sekuens kegel yang mengombinasikan pengulangan panjang dan pendek dengan dorongan keluar (seperti saat ingin buang air besar, namun menggunakan otot PC). Contohnya 10 kontraksi pendek, 10 kontraksi panjang, dan 5 dorongan keluar.
Elevator Kegels: Bayangkan vagina sebagai poros lift, dengan motor lift pada bagian pembukaan vagina. Kencangkan otot-otot sedikit demi sedikit seolah Anda sedang menaikkan lift, berhenti di puncaknya, lalu menurunkannya lagi. Ulangi 10 kali.
Agar otot-otot PC dapat betul-betul bekerja, lakukan kegels dalam berbagai posisi, seperti saat berdiri, duduk, berbaring, atau berlutut, dua atau tiga kali sehari. Jika Anda melakukannya secara rutin, Anda akan merasakan perbedaannya dalam 8-12 minggu.

Latihan Kegel untuk Wanita


Jika Anda sekali-sekali berkemih tanpa disadari, kemungkinan ini adalah akibat melemahnya otot.  Latihan dapat memperbaiki kondisi otot dan tonus pelvis sehingga Anda mampu mengendalikan kandung kemih. Walau latihan ini memang baik bila diajarkan oleh dokter, perawat, atau terapis, tapi ada baiknya Anda mengetahui petunjuk bagaimana melakukannya:
Latihan ini menguatkan kandung kemih bagi wanita yang dikenal sebagai latihan kegel, sesuai dengan nama dokter yang menemukannya di tahun lima puluhan.
- Diawali dengan pengosongan kandung kemih, kontraksikan otot yang Anda gunakan ketika menghentikan aliran urin. Ketika melakukan kontraksi terasa adanya tarikan. Latihan kegel yang efektif menyebabkan vagina merapat.
- Tarik otot ke dalam dan pertahankan sampai hitungan ke-3. Kemudian rilekskan, hitung juga sampai 3. Ulangi sebanyak 10-15 kali setiap sesi.
- Untuk memperoleh hasil terbaik lakukan latihan ini sedikitnya tiga kali sehari dengan posisi yang berbeda-beda; berdiri, berbaring, dan duduk. Hasil pengendalian kandung kemih ini baru bisa terlihat setelah melakukan latihan antara 3-6 minggu. Dengan meningkatnya tonus otot dasar panggul, maka pengendalian kandung kemih juga akan menjadi lebih baik. Sebagai bonusnya, banyak wanita merasakan bahwa mereka juga jadi lebih responsif secara seksual.

Senam Kegel untuk Pria


Melemahnya otot pelvis pada pria kadang-kadang terjadi setelah operasi prostat. Untuk memperbaiki kemampuan mengendalikan kandung kemih Anda perlu melatih dua kelompok otot, otot-otot yang dikontraksikan seperti ketika Anda menahan buang air besar atau menahan gas yang akan keluar dari rektum, dan otot pada dasar penis yang digunakan untuk mengeluarkan tetes terakhir urin atau waktu ejakulasi semen.
- Kontraksikan otot yang dipakai untuk menahan buang air besar. - Sementara mengetatkan otot tersebut, perketat pula otot pada dasar penis. Akan terasa penis sedikit tertarik ke arah tubuh. - Tahan kedua otot tersebut sampai hitungan ke sepuluh. - Rilekskan otot dan istirahat selama 1 jam. - Ulangi latihan ini sebanyak enam kali. - Lakukan latihan ini sehari-hari sebelum tidur, sebaiknya dalam posisi duduk. Jangan melakukan latihan berlebihan karena otot akan lelah dan kebocoran akan bertambah hebat. - Kontraksikan otot ini ketika akan bangkit berdiri dari posisi duduk atau ketika mengangkat sesuatu agar tidak terjadi kebocoran. - Begitu Anda berhasil mengendalikan urin, teruskan melakukan latihan ini agar otot ini selalu dalam kondisi baik.

Pasangan "Puas" Berkat Latihan Kegel

Latihan kegel bisa dilakukan siapa saja, perempuan dan laki-laki. Pasangan suami istri  bahkan dianjurkan rutin melakukan latihan kegel sebagai bentuk olahraga sederhana. Pasalnya, latihan kegel berdampak pada kepuasan seksual pasutri.

Ahli Kedokteran Olahraga FKUI, dr Rachmad Wishnu Hidayat, SpKO mengatakan, olahraga merupakan salah satu strategi hidup yang berdampak luas. Olahraga juga meningkatkan keharmonisan pasangan suami istri (pasutri). Latihan kegel merupakan salah satu bentuk olahraga sederhana yang juga bermanfaat bagi hubungan pasutri, termasuk meningkatkan kepuasan seksual pasutri.

"Hubungan seks merupakan aktivitas otot dan fisik. Kalau ketahanan otot kurang, maka ketika berhubungan seks akan cepat capek. Karenanya, olahraga untuk melatih kekuatan dan ketahanan otot perlu dilakukan secara teratur. Termasuk dengan mengombinasikannya dengan latihan kegel," jelas dr Wishnu sesuai talkshow "Ideal Sex Survey 2011" yang diadakan PT Pfizer Indonesia di Jakarta, Kamis (23/6/2011).

Pada pria, jelasnya, latihan kegel bisa membantu memperbaiki fungsi ereksi dan mencegah ejakulasi dini. Tentunya, efek ini bisa dirasakan jika latihan kegel dilakukan secara rutin dan bertahap. Sebenarnya, kata dr Wishnu, latihan kegel cukup sederhana dan bisa dilakukan kapan saja serta di mana saja. Hanya saja memang latihan ini lebih banyak dilakukan perempuan daripada laki-laki.

"Laki-laki juga bisa melakukan latihan kegel dengan melakukan kontraksi otot seperti sedang menahan buang air kecil. Perempuan biasanya melakukan gerakan ini saat mereka melakukan gerakan senamBody Language (BL)," jelasnya. Dia menambahkan, penelitian Dr Grace Dorey (Pelvic Floor Exercises for Erectile Dysfunction) menunjukkan, dengan melakukan latihan kegel tiga bulan secara bertahap, disfungsi ereksi dapat teratasi.

Gangguan ereksi, menurut Dr Wishnu, bukan masalah kesehatan primer. Namun, menurut hasil "Ideal Sex Survey 2011" oleh Pfizer, kekerasan ereksi berdampak pada kepuasan seksual pasutri, bahkan keharmonisan rumah tangga itu sendiri. Baik suami maupun istri, mengakui, tingkat kekerasan ereksi memengaruhi level kepuasan dan kebahagiaan pasangan menikah. Tak hanya kebahagiaan dalam hubungan seks, tetapi juga kepuasan hidup pasangan menikah secara umum. 

Langkah sederhana dengan latihan kegel bisa menjadi awal untuk memulai kepuasan hubungan pasangan menikah yang didambakan laki-laki dan perempuan.

Rutin Olahraga Bikin Pasutri Tambah Mesra

Kualitas hubungan pasangan suami istri  bisa ditingkatkan melalui olahraga. Prinsipnya, olahraga bermanfaat untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kebugaran. Selain juga mengurangi berbagai risiko penyakit. Latihan jasmani secara teratur juga memperbaiki fungsi psikologis. Artinya, suasana hati juga lebih stabil. Jika seluruh manfaat ini dirasakan oleh pasutri, hubungan pasangan menikah akan lebih harmonis. Bahkan, dengan rutin berolahraga, pasutri juga akan merasakan kepuasan dalam aktivitas seksualnya.

Menurut Ideal Sex Survey 2011 yang diadakan oleh PT Pfizer Indonesia, kepuasan seksual pasangan suami istri (pasutri) dipengaruhi tingkat kekerasan ereksi (EHS). Suami dengan EHS 4 (dianalogikan seperti mentimun), lebih bahagia dengan dirinya, dan juga membahagiakan istri, dalam berbagai sisi kehidupan rumah tangganya. Olahraga terkait dengan tingkat kekerasan ereksi ini meski korelasinya tak bisa dikaitkan secara langsung.

"Korelasi antara latihan jasmani terhadap kualitas ereksi tidak bisa dikaitkan secara langsung. Ereksi tidak optimal berkaitan dengan kondisi kesehatan atau penyakit tertentu. Sementara tujuan olahraga lebih kepada menanggulangi penyakit dan memperbaiki kondisi kesehatan. Artinya, dengan berolahraga bukan lantas bisa mengatasi gangguan ereksi. Namun, pasutri yang melakukan olahraga secara teratur bisa menjaga kesehatan fisik, mencegah atau mengatasi berbagai penyakit, dan pada akhirnya memiliki hubungan yang lebih harmonis, termasuk dalam hubungan seks," jelas Ahli Kedokteran Olahraga FKUI, dr Rachmad Wishnu Hidayat, SpKO saat talkshow Ideal Sex Survey 2011 di Plaza Semanggi, Kamis (23/6/2011).

Olahraga dan seks
Dr Wishnu menjelaskan, ada keterkaitan antara olahraga secara teratur terhadap mood yang akhirnya bisa meningkatkan kualitas hubungan seks. 

"Latihan jasmani secara teratur membuat seseorang lebih tahan terhadap stres. Olahraga menurunkan hormon stres, membuat mood stabil,  dan memperbaiki kehidupan sehari-hari. Olahraga juga penting untuk mengimbangi pola makan yang tidak benar. Dengan olahraga, kalori yang berlebih bisa terbuang sehingga tidak menimbulkan penyakit," tuturnya.

Dengan kondisi fisik dan psikis bebas penyakit lantaran berolahraga ini, pasutri bisa lebih optimal menjalani hubungannya. Stres, baik karena tekanan kerja atau kekhawatiran lainnya, termasuk khawatir tak mampu memuaskan pasangan, juga bisa memengaruhi keharmonisan dalam rumah tangga.

"Saat stres, tekanan darah naik, hormon meningkat, libido menurun. Peningkatan hormon stres ini menekan hormon testosteron yang menyebabkan hilangnya gairah seks. Akhirnya berpengaruh pada gangguan ereksi," tutur dr Wishnu. Dia menambahkan, olahraga bisa mengatasi stres semacam ini. Dengan demikian, pada akhirnya kualitas diri menjadi lebih baik dan positif. 

Olahraga, terutama latihan ketahanan dan kekuatan otot, juga berdampak pada kepuasan seksual pasutri. Pasalnya, dalam hubungan seks terjadi aktivitas otot dan fisik. Otot-otot dasar panggul aktif bekerja saat hubungan seksual, termasuk pada proses ereksi. Jika suami atau istri tak memiliki ketahanan otot yang tinggi, keduanya akan cepat lelah saat berhubungan seks. Pada akhirnya kepuasan secara optimal dalam hubungan seks pasutri tak tercapai.

"Olahraga secara teratur merupakan salah satu pilar dalam meningkatkan keharmonisan rumah tangga, termasuk kepuasan seksual pasutri. Posisi tertentu dalam hubungan seks tak bisa dilakukan jika tidak bisa ereksi secara optimal," ungkap Dr Heru H Oentoeng, M Repro, SpAnd dari Asosiasi Seksologi Indonesia. Sementara, variasi posisi dalam hubungan seks punya andil terhadap kepuasan seksual secara optimal bagi suami juga istri.

Dongkrak Energi Dengan Olahraga


Banyak orang yang menghindari olahraga dengan alasan tidak ingin capek. Padahal, saat kita merasa lesu dan lemas hal terbaik yang harus dilakukan adalah olahraga. Olahraga merupakan cara terbaik untuk meningkatkan energi Anda dan melawan perasaan lelah.
Tingkat energi seseorang umumnya tergantung pada berbagai faktor seperti genetika, gizi, perilaku tidur, dan kecemasan emosional. Beberapa faktor tersebut umumnya sulit untuk dikontrol. Tetapi ada satu faktor yang benar-benar dapat Anda kendalikan, yakni olahraga. Jadi, untuk meningkatkan level energi, Anda harus menghabiskan waktu dengan berolahraga.
Mengapa Olahraga Meningkatkan Energi?
Tingkat energi seseorang tergantung pada kemampuan jaringan otot untuk menghasilkan lebih banyak energi, yang pada gilirannya juga bergantung pada oksigen. Oksigen dibawa ke seluruh tubuh oleh darah. Ketika Anda berolahraga, detak jantung Anda akan meningkat. Situasi ini akan meningkatkan aliran darah yang membawa oksigen dan nutrisi ke seluruh jaringan otot. Sirkulasi darah yang meningkat juga memberikan lebih banyak oksigen ke otak, sehingga membuat Anda merasa lebih waspada baik secara mental dan energik.
Selain itu jika kita berolahraga secara teratur, enzim dalam tubuh akan meningkat yang memanfaatkan glukosa. Hal ini akan membantu melawan energi yang rusak, sehingga Anda memiliki sistem kekebalan yang kuat.
Peneliti dari University of Georgia melakukan riset untuk menilai pengaruh olahraga terhadap peningkatan energi. Kelompok pertama adalah mereka yang melakukan latihan aerobik 20 menit dengan intensitas sedang selama tiga kali seminggu dalam jangka waktu enam minggu.
Kelompok kedua melakukan latihan aerobik dengan intensitas rendah dengan periode waktu yang sama. Kelompok ketiga, tidak berolahraga sama sekali.
Pada akhir penelitian, baik yang pertama dan kelompok kedua mengalami peningkatan energi sebesar 20 persen dibandingkan dengan kelompok ketiga. Studi ini diterbitkan dalam Swiss medical journal Psychotherapy and Psychosomatic.
Penelitian lain dari Psychological Bulletin juga menunjukan hasil tidak jauh berbeda. Dalam penelitian tersebut diketahui bahwa olahraga teratur dapat mengurangi rasa lelah dan meningkatkan energi, bahkan di antara orang yang menderita kondisi medis kronis seperti kanker dan penyakit jantung.
Latihan yang Meningkatkan Energi?
Untuk meningkatkan energi tidak perlu pergi ke tempat-tempat kebugaran. Anda dapat melakukan olahraga dimana saja tanpa harus mengeluarkan biaya mahal. Berikut adalah beberapa jenis latihan yang bisa Anda mulai,
 *Berjalan: Jalan selama 20 menit setiap hari sangat bagus untuk membantu kerja jantung anda.
* Naik Tangga: Menghindari lift dan berlalih menggunakan tangga beberapa kali juga dapat memberi Anda dorongan energi.
* Menari: Mendengarkan musik dengan menggerakan seluruh anggota badan Anda akan menjadi kegiatan yang menyenangkan sekaligus memberikan banyak manfaat kesehatan.
Adapun kegiatan lain yang dapat dilakukan seperti, bermain basket, sepak bola, tenis, renang, mendaki, bersepeda, juga dapat menawarkan manfaat yang sama. Namun, jika Anda sudah lama tidak berolahraga lantaran satu dan lain hal seperti penyakit, lebih baik konsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum melakukan latihan fisik berat.

Nyeri Dada Tak Selalu Serangan Jantung


Nyeri dada yang berat sering menjadi alasan banyak orang untuk datang ke unit gawat darurat karena khawatir itu merupakan gejala serangan jantung. Padahal, nyeri dada yang parah tidak selalu berarti serangan jantung ataumycocardial infarction.
Kendati demikian, nyeri dada yang ringan jangan pula diabaikan karena ternyata hal itu juga bisa menjadi penanda adanya masalah pada jantung.
"Jika nyeri dada terasa tak terlalu berat itu, hal itu juga tidak berarti bukan serangan jantung," kata Dr. Anna Marie Chang, peneliti dan juga dokter di bagian unit gawat darurat (UGD) Rumah Sakit Universitas Pennsylvania.
Ia melakukan penelitian terhadap 3.300 pasien yang datang ke UGD. Menggunakan skala 0-10, dengan 0 mendeskripsikan tidak ada sakit dan 10 sebagai sangat sakit, Chang dan timnya lalu mengamati kesehatan pasien selama 30 hari untuk mengetahui apakah ada kejadian terkait penyakit jantung.
Pasien yang menderita nyeri dada parah ternyata tidak menderita serangan jantung atau mengalaminya dalam satu bulan ke depan dibanding pasien yang nyerinya lebih ringan. Nyeri yang tetap dirasakan hingga satu jam juga bukan indikator serangan jantung.
Nyeri dada memang harus diwaspadai. Nyeri merupakan alarm adanya gangguan kesehatan serius, misalnya tukak lambung atau adanya robekan di aorta yang merupakan pembuluh utama pada jantung.
"Penyebab nyeri dada mungkin bukan serangan jantung tapi bisa menjadi sesuatu yang serius," kata Dr. James Feldman, dokter di bagian UGD Boston Medical Center.
Gejala serangan jantung klasik meliputi nyeri di dada atau rasa tertekan, tetapi gejala lainnya adalah sesak napas, mual, muntah, dan pingsan. Selain itu nyeri akibat serangan jantung tidak selalu ada di bagian dada.
"Nyeri bisa timbul di bagian dada, lengan, rahang, punggung atau perut dan bisa berbeda-beda pada setiap pasien," kata Dr.Rajiv Gulati, ahli kardiologi dari Mayo Clinic.
Walau hasil penelitian Chang tidak menunjukkan nyeri dada merupakan gejala serangan jantung namun nyeri dada yang tidak bisa dipahami bisa menjadi gejala serius. "Pertolongan pertama bisa menyelamatkan nyawa," kata Gulati.

Jantung Sehat, Performa Seks Oke


Pria berusia pertengahan tahun yang memiliki gaya hidup sehat, seperti tidak merokok, menjaga berat badan, rutin berolahraga, dan memiliki kadar kolesterol yang baik, bukan hanya akan terhindar dari penyakit jantung, melainkan juga akan memiliki kehidupan seksual yang memuaskan.
Diperkirakan satu dari lima pria di Amerika Serikat mengalami kesulitan untuk ereksi atau mempertahankan ereksinya. Dalam bahasa medis, kondisi tersebut disebut dengan disfungsi ereksi (DE). Dalam studi terbaru yang dimuat dalam Archieves of Internal Medicine disebutkan, obat-obatan DE, seperti viagra atau cialis, ternyata bukan satu-satunya solusi dan tak tuntas dalam menyelesaikan masalahnya.
"Jika Anda punya gaya hidup yang sehat, termasuk bisa mengelola stres, tubuh akan merespons lebih baik dibanding jika Anda hanya mengonsumsi obat-obatan untuk DE. Apalagi jika obat-obatan itu tidak lagi berpengaruh, berarti itu pertanda Anda harus mulai mengubah pola hidup," kata Stephen Kopecky, ahli kardiologi dari Mayo Clinic.
Para ilmuwan sebenarnya telah lama menduga ada hubungan antara impotensi dan gangguan kesehatan jantung. Sebuah teori umum menyatakan, pembuluh arteri yang memasok darah ke penis selama ereksi lebih cepat menyumbat dibandingkan pembuluh darah jantung, yang lebih besar. Karena itu, ereksi yang lembek bisa menjadi peringatan awal akan adanya penyakit arteri koroner di masa yang akan datang.
Untuk mencari hubungan tersebut, Jia-Yi Dong dari Soochow University, Suzhou, China, dan rekan melakukan sebuah riset dengan mengombinasikan 12 studi sebelumnya, yang melibatkan hampir 37.000 pria.
"Ini meta-analisis. Menunjukkan bahwa disfungsi ereksi secara signifikan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, penyakit jantung koroner, stroke, dan semua penyebab kematian. Dan, secara independen meningkatkan faktor risiko kardiovaskular konvensional," katanya dalam Journal of American College of Cardiology.
Mereka menemukan bahwa pria dengan masalah ereksi mengalami peningkatan 48 persen risiko terserang penyakit jantung, dan juga memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi dibanding pria yang tidak memiliki masalah seksual.
Namun, penelitian ini tidak menjelaskan hubungan faktor risiko lainnya, seperti merokok, diabetes, obesitas, dan tekanan darah tinggi.
Sementara itu, penelitian lain yang dipublikasikan dalam Archives of Internal Medicine, pada pria yang rutin berolahraga dan menjalani diet mediterania kaya gandum, buah-buahan, kacang-kacangan, sayuran, dan minyak zaitun, dilaporkan mengalami peningkatan 2,4 poin pada skala 25-titik masalah ereksi.
"Hasil penelitian kami memperkuat bukti bahwa modifikasi gaya hidup dan farmakoterapi untuk faktor risiko kardiovaskular efektif dalam meningkatkan fungsi seksual pria dengan disfungsi ereksi," kata Bhanu Gupta dan rekan di Mayo Clinic, Rochester, Minnesota, setelah melakukan uji coba terhadap 740 relawan.
Mereka menambahkan bahwa perubahan gaya hidup tampaknya lebih bermanfaat, terlepas dari apakah pria mengonsumsi viagra, obat yang paling umum untuk mengobati impotensi, atau tidak.

Gaya Hidup Sehat, Tekan Risiko Gagal Jantung


Kebanyakan penyakit yang diderita tidak terlepas dari kebiasaan dan gaya hidup yang buruk. Sama halnya dengan penyakit gagal jantung, yang dalam istilah medisnya disebut dengan "Heart Failure atau Cardiac Failure", merupakan suatu keadaan darurat medis dimana jumlah darah yang dipompa oleh jantung setiap menitnya tidak mampu memenuhi kebutuhan normal metabolisme tubuh.
Riset terbaru menunjukkan, penerapan gaya hidup sehat - termasuk tidak merokok, rutin berolahraga, banyak mengonsumsi sayuran, dan menjaga berat badan tetap ideal bisa menangkal banyak kasus gagal jantung.
Temuan tersebut berdasarkan hasil pengamatan selama 14 tahun kepada lebih dari 18.000 pria dan hampir 20.000 wanita di Finlandia berusia 25-74 tahun. Dan diketahui bahwa sebanyak 638 laki-laki dan 445 perempuan mengalami gagal jantung. Sebelumnya, peneliti juga telah memperhitungkan faktor risiko dari gagal jantung seperti diabetes, hipertensi dan riwayat sakit jantung.
Hasil penelitian menemukan, pria yang merokok memiliki risiko 86 persen lebih besar untuk mengalami gagal jantung dibanding mereka yang bukan perokok. Sedangkan untuk perempuan, terjadi lonjakan risiko sebesar 109 persen.
Pada pria dengan berat badan berlebih, meraka memiliki 15 persen peningkatan risiko gagal jantung. Sementara untuk wanita, risiko mengalami gagal jantung meningkat sebanyak 21 persen. Sedangkan pada pria dengan obesitas, risiko naik menjadi 75 persen dan 106 persen untuk wanita obesitas.
Di sisi lain, risiko mengalami gagal jantung mengalami penurunan sebesar 21 persen pada pria yang berolahraga secara moderat dibandingkan dengan mereka yang hanya melakukan aktivitas fisik ringan. Pada wanita, olahraga moderat dikaitkan dengan penurunan risiko gagal jantung sebesar 13 persen.
Sementara itu, melakukan aktivitas fisik pada tingkat yang lebih tinggi dikaitkan dengan penurunan risiko gagal jantung sebesar 33 persen pada pria dan 36 persen pada wanita.
Peneliti mengatakan, makan sayuran 3-6 kali per minggu juga dikaitkan dengan penurunan gagal jantung sebesar 26 persen pada pria dan 27 persen pada wanita dibandingkan dengan mereka yang jarang makan sayur.
"Setiap langkah yang Anda ambil untuk tetap sehat, dapat mengurangi risiko gagal jantung," kata penulis utama studi tersebut, Dr Gang Hu, direktur Laboratorium Epidemiologi Penyakit Kronis diPennington Biomedical Research Center, Baton Rouge, dalam rilis berita American Heart Association.
"Secara hipotesis, sekitar setengah dari kasus gagal jantung baru terjadi pada populasi ini dan dapat dicegah jika semua orang yang terlibat menerapakn setidaknya tiga perilaku gaya hidup sehat," tambahnya
Menurut Gang Hu, kebiasaan hidup sehat memiliki efek kumulatif, yang berarti bahwa semakin sering orang menjalankannya, maka semakin besar penurunan risiko untuk gagal jantung.

The World Its Mine