Kamis, 30 Juni 2016

Tips Atasi Mabuk Perjalanan dan Diare pada Anak Saat Mudik ..


Perjalanan Mudik yang seharusnya menyenangkan bisa terasa menyiksa pada anak jika sampai mereka menderita mabuk perjalanan atau diare, dua penyakit yang umum diderita anak saat perjalanan jauh.

Mabuk perjalanan menjadi penyakit yang sering dialami anak. Penyakit ini disebabkan oleh konflik antara mata dan telinga. Telinga bagian dalam mendeteksi gerakan namun mata tidak mendeteksi hal tersebut.

Sinyal-sinyal yang bercampur masuk ke otak akan mengakibatkan mual, pusing, muntah, puncat dan keringat dingin. Kondisi ini bisa saja terjadi pada perjalanan darat, udara hingga laut. Jika anak memang mudah mabuk, ada baiknya ia mengonsumsi makanan dengan karbohidrat kompleks. Orangtua juga harus menghindari makanan berlemak.

Ada baiknya anak mengonsumsi makanan dalam porsi sedikit namun berkali-kali dan tetap bergizi. Dorong anak untuk melihat ke luar mobil dan mendapatkan udara segar. Sesekali orangtua harus membuka jendela mobil untuk mendapatkan udara segar.

Gunakan bantal agar menimalkan gerakan kepala. Jika perjalanan sangat jauh ada baiknya sering berhenti. Berjalan kaki sebentar akan membantu mengurangi rasa mabuk perjalanan pada anak.

Selain mabuk perjalanan, masalah pencernaan seperti diare menjadi penyakit langganan anak saat mudik. Bakteri dan kuman sangat mudah masuk ke dalam saluran pencernaan mengingat saat Mudik anak cenderung makan sembarangan.

Cara paling mudah untuk mencegah terjadinya masalah pencernaan adalah hanya mengonsumsi air putih saja. Gunakan air putih untuk aktivitas selama Mudik seperti menyikat gigi dan mencampur makanan bayi. Orangtua tidak mengetahui kualitas air yang ditemukan di jalan.

Saat anak diare, orangtua harus memastikan si kecil tetap dehidrasi. Air minum dan ASI bagi bayi harus terus anak konsumsi. Siapkan tisu basah atau hand sanitizer untuk memastikan tangan tetap bersih saat makan.

Buah dan sayuran yang orangtua bawa dari rumah juga perlu dimasak dengan matang atau dicuci dengan baik. Ada baiknya membawa bekal lauk pauk dari rumah seperti daging dan ikan. Pastikan alat makan hingga makanan yang dimakan tetap bersih.

Mengatasi penyakit langganan anak saat Mudik harus dimulai dari persiapan yang matang. Pastikan orangtua mengetahui alergi dan membawa obat-obatan yang memang ia miliki.
Orangtua juga perlu membawa atau mencatat riwayat kesehatan anak seperti imunisasi yang ia terima atau kondisi-kondisi tertentu seperti alergi. Hal ini akan membantu dokter setempat mengetahui obat dan penanganan yang coock untuk si kecil.

Belajar dari Genosida Muslim Bosnia (Refleksi terhadap Toleransi Beragama) ..

Ilham Tirta
Oleh: Ilham Tirta (Wartawan Republika Online)

Pada abad ke-13, Bosnia adalah negara dengan mayoritas Muslim. Mereka hidup damai dengan kaum minoritas. Pada masa itu, setidaknya ada 45 persen dari 4,7 juta warga Bosnia memeluk agama Islam. Sisanya adalah Kristen Ortodoks, Katolik, Protestan, dan lainnya. Arus modernisasi membuat penduduk Bosnia mengikuti gaya Eropa pada umumnya. Identitas agama tidak lagi terlihat mencolok. Semua hidup berdampingan dengan damai dalam bingkai kerukunana antarumat beragama.

Kehidupan Muslim dengan nilai-nilai Islam-nya lambat laun pudar di negeri Balkan. Diskotek dan bar muncul di setiap sudut kota. Tak ada lagi jarak antara Muslim dan non-Muslim. Mulai dari cara berpakaian, bergaul, hingga merayakan hari-hari besar keagamaan. Semuanya membaur atas nama besar toleransi.

Dalam Diary yang ditulis Zlatan Filipovic -- seorang gadis Muslim yang terlahir dalam keluarga terhormat di Sarajevo yang menjadi ibu kota Bosnia -- diceritakan bagaimana sekulernya warga Muslim sebelum 1992. Pada masa itu, tak ada lagi wanita muslim yang memakai kerudung. Kaum lelaki juga hampir sama dengan para lelaki non-Muslim lainnya.

Ketika hari raya agama, seperti natal dan lebaran Muslim, hampir seluruh warga Bosnia merayakannya. Tak peduli dia Muslim atau bukan. Anak-anak Bosnia juga terbiasa dengan tradisi barat, seperti valentine, april mop, tahun baru, halloween, dan sejenisnya. Sementara shalat tak lagi dilakukan.

Muslim Bosnia -- seperti Muslim Indonesia yang hijrah dari kepercayaan awalnya Hindu, Budha, dan animisme -- berasal dari pengikut Bogomil, pewaris keturunan Heretis. Keyakinan ini lenyap setelah Islam dari Ottoman Turki masuk dan menawarkan persamaan derajat. Sementara Bosnia sendiri beridentitas sebagai penduduk mayoritas Muslim, pascaterpecahnya negara federal Yugoslavia (Slovenia, Kroasia, Bosnia dan Herzegovina, Serbia, Montenegro, dan Makedonia) pada 1990.

Di tengah keterlenaan mendalam umat Muslim Bosnia terhadap gaya hidup sekulerisme dan toleransi agama yang berlebihan, bangsa Serbia yang mayoritas memeluk Kristen Ortodoks menyimpan api dalam sekam. Dengan dalih penyatuan kembali Yugoslavia dalam Republik Srpska, Serbia melakukan pembantaian terhadap Bosnia dan atau pemeluk Islam.

Sejarah mencatat aksi Serbia kepada umat Muslim Bosnia itu sebagai genosida terbesar pada masa modern. Pembunuhan dilakukan secara sistematis. Tujuannya menghapus sebuah bangsa dan etnis. Sekuler dan bergaya non-Muslim tak menyelamatkan Muslim Bosnia. Mereka dilenyapkan dan dibantai karena menyandang identitas agama Islam.

Di atas kertas, Komisi Federal Bosnia untuk Orang Hilang mencatat ada 8.373 lelaki dan remaja Muslim Bosnia yang dibunuh dan terbuang dalam ratusan kuburan massal. Pada Juli 2012, 6.838 nama korban teridentifikasi dari galian kuburan massal.

Zlatan Filipovic, gadis 13 tahun (saat mulai peperangan) yang selamat dari pembantaian yang berlangsung hingga 1995 tersebut menulis kesaksiannya. Muslim Bosnia yang tadinya tidak begitu memperdulikan nilai-nilai Islam terhenyak kaget mendapat serangan yang dimulai pada April 1992.
Teman, saudara, dan anggota keluarga yang beragama lain yang tadinya akrab, natalan bersama, dan merayakan valentine bersama, kini meninggalkan mereka. Bahkan berbalik menyerang dan membunuh mereka bersama tentara Serbia.

Di tengah-tengah puing bangunan yang hancur, terdengar desingan peluru yang menggema, ledakan mortir, dan tangis pilu wanita Muslim korban pemerkosaan. Dalam kegetiran, Muslim Bosnia mulai sadar dan kembali kepada identitas keislaman mereka.

Kesadaran muncul. Kaum perempuan kembali menggunakan kerudung, para lelaki sambil menenteng senjata untuk bertahan mulai kembali melakukan shalat. Adzan mulai bergema di sela-sela gedung yang roboh. Kitab suci Alquran yang telah lama tersimpan di lemari-lemari dibuka kembali. Namun mereka terlambat. Mereka sedang diburu peluru dan ujung belati yang haus darah Muslim.

Gempuran yang terjadi membuat umat Muslim Bosnia harus mengungsi ke kamp-kamp pengungsian. Srebrenica menjadi salah satu kamp terbesar. PBB menyatakan Srebrenica sebagai zona aman bagi pengungsi. Namun hanya dijaga oleh 400 penjaga perdamaian dari Negeri Belanda, versi lain bahkan menyatakan hanya 100 personel. Tidak ada yang menjamin nyawa Muslim yang mengungsi aman.

Medan pembantaian terbesar umat Muslim abad modern ini bahkan membuat Indonesia terhenyak. Pada awal Maret 1995, Presiden Soeharto dan rombongan terbang langsung ke Eropa dan merangsek ke wilayah yang membara, Sarajevo. Memimpin negara Muslim terbesar menjadikan Soeharto melakukan operasi 'berani mati' walau PBB menyatakan tak bisa menjamin keamanan kunjungannya.

Pada 6 Juli 1995, pasukan Serbia mulai menggempur pos-pos tentara Belanda di Srebrenica dan berhasil memasuki Srebrenica lima hari setelahnya. Anak-anak, wanita, dan orang tua berkumpul di Potocari untuk mencari perlindungan dari pasukan Belanda. Pada 12 Juli, pasukan Serbia mulai memisahkan laki-laki berumur 12-77 tahun. Mereka dibawa dengan dalih untuk interogasi. Sehari setelah itu, pembantaian terjadi di gudang dekat desa Kravica.

Malang tak terbendung. Kabar yang berhembus menyebut, 5.000 Muslim Bosnia yang berlindung diserahkan kepada pasukan Serbia karena Belanda meninggalkan Srebrenica. Muslim Bosnia pun sendirian di antara negara-negara Eropa yang hebat.

Dalam waktu lima hari, 8.000 orang terbunuh di Srebrenica. NATO turun tangan setelah pembantaian, memaksakan perdamaian yang sangat terlambat. Di Sarajevo, 11 ribu orang dibantai tanpa ampun selama tiga tahun penyerangan. Diperkirakan, keseluruhan korban perang Bosnia mencapai 100 ribu orang.

Sesuai dengan Kesepakatan Dayton tahun 1995, keutuhan wilayah Bosnia dan Herzegovina ditegakkan. Namun negara tersebut dibagi dalam dua bagian: 51 persen wilayah gabungan Muslim-Kroasia (Bosnia dan Herzegovina) dan 49 persen Serbia. PBB juga berjanji mengadili para penjahat perang dalam serangan yang kemudian disebut genosida pertama di dunia.

Mantan Presiden Republik Srpska (Serbia), Radovan Karadzic, ditangkap pada 21 Juli 2008. Tiga bulan lalu, 23 Maret 2016, Karadzic diganjar 40 tahun penjara oleh International Criminal Tribunal for the former Yugoslavia (ICTY). Dia terbukti bersalah atas pembantaian 8.000 Muslim Bosnia.

"Karadzic juga melakukan kejahatan kemanusiaan lain selama Perang Bosnia 1992-1995,'' demikian bunyi amar putusan ICTY. Sementara, pemimpin serangan Srebrenica, Jenderal Ratko Mladic ditangkap pada Mei 2011. Kini dia sedang diadili di Mahkamah Internasional.

Pembantaian Muslim Bosnia dengan dalih penyatuan negara menjadi pelajaran bagi Umat Islam di luar semenanjung Arab, khususnya Indonesia. Cerita pilu yang mendera Bosnia sepatutnya mengingatkan Indoensia agar tidak terlena dalam penghambaan pada sekulerisme. Sebab, sekulerisme dalam banyak wajah. Salah satunya adalah untuk menghilangkan warna, pengaruh, dominasi, dan hak-hak yang mayoritas.

Ketika Muslim mayoritas lemah karena krisis identitas, akan sangat mudah dipecah dan diadudomba. Di Indonesia sendiri, upaya agar Muslim meninggalkan identitas agama dalam kehidupan berbangsa dan negara telah ada sejak dulu.

Belakangan, gerakan itu mulai tampak di permukaan dengan sangat massif dan sistematis, bahkan oleh lembaga legal sekali pun. Karena itu, jangan heran jika ada Muslim yang sangat ngotot menghina agamanya demi membela kebebasan versinya.

Jangan heran, jika ada Muslim yang ikut menghina ulamanya hanya karena ulama tersebut tak sepaham dengannya. Tidak heran jika banyak Muslim tak suka dengan tulisan-tulisan yang membahas penolakan Islam terhadap sekulerisme. Inilah yang terjadi di Indonesia masa kini, negara yang masih dihuni oleh mayoritas umat Muslim.

Sementara, tidak ada yang salah dalam toleransi, sepanjang yang diberi toleransi tidak berlebihan, apalagi sampai menindas yang memberi toleransi. Di al-Ludd (kini Tel Aviv), Palestina pada 1903, beberapa Yahudi datang menawarkan persaudaraan dan hidup damai dengan warga Arab dan Palestina.

Namun, hari-hari setelah deklarasi berdirinya Negara Israel pada 1948 oleh Eropa, warga Yahudi berubah menjadi buas bersama kedatangan para tentara Israel. Juli 1948, warga Arab Palestina dibantai, termasuk ribuan orang yang dimasukkan dalam Masjid, kemudian diberondong dengan peluru anti tank.

Malamnya, sekitar 35 ribu orang Arab Palestina berduyun-duyun meninggalkan kota kelahiran mereka, yang kemudian menjadi pusat pembantaian berikutnya: Tel Aviv. Hari berganti, warga Yahudi datang dengan gelombang eksodus setiap saat. Jadilah Palestina yang terjajah hingga saat ini. Sederhana, tapi sangat ekstrem dan kejam.

Dunia juga mencatat, betapa kejam perlakuan kepada pemeluk Islam yang menjadi minoritas. Hanya PBB dan bantahan dari Myanmar sendiri yang menyatakan pembunuhan terhadap Muslim Rohingya bukan sebuah genosida. Jauh dari itu, kenyataan menceritakan bagaimana genosida dilakukan dengan cara brutal dan terbuka oleh Budha Myanmar kepada Rohingya yang tak berdaya.

Belajar dari Muslim Bosnia yang mayoritas, saat ini mereka menjadi lebih agamis. Di tengah toleransi, perbedaan, dan kerukunan antarumat beragama, mereka tetap memperhatikan nilai-nilai Islam sebagai identitasnya. Kenyataan pahit 1992-1995 telah mengajarkan kepada mereka bagaimana dunia berdetak, bahwa keburukan hanya beberapa helai dibalik kebaikan.

Kini Muslim Bosnia tak lagi merayakan tahun baru. Mereka lebih banyak menjaga diri dari melecehkan akidah Islam. Meski begitu, Bosnia tetap menjadi satu-satunya tempat di Eropa, di mana terdapat Gereja, Masjid, dan Sinagoga yang berdiri berdampingan.

Mungkin 1,8 juta Muslim Bosnia mulai sadar bahwa apa yang dikatakan menantu Rasulullah SAW, Ali bin Abi Thalib "Kejahatan yang terorganisir akan mampu mengalahkan kebaikan yang tak terorganisir" benar adanya. Wallahualam. 

Pribadi Pemaaf ..

Pemaafan (ilustrasi).
Oleh: Nurul Lathiffah

Energi kemarahan ibarat api yang bisa menyulut api permusuhan. Tak hanya itu, kemarahan yang bersumber dari perdebatan juga dapat merusak jalinan silaturahim.
Tak jarang, setelah seseorang mengekspresikan kemarahan, maka kesadaran pun datang. Dan, banyak yang menyesali kemarahan setelah tahu bahwa dampak dari kemarahan begitu fatal.

Marah bukanlah sikap yang dapat menyelesaikan masalah. Bahkan bisa jadi, amarah justru akan membuat permasalahan bertambah rumit.
Menjadi pribadi yang mudah menahan marah dan memaafkan kesalahan orang lain sangat tidak mudah. Namun, justru hal itu merupakan buah dari keimanan dan ketaqwaan yang sangat dicintai Allah SWT.

Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada Surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa. (Yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya, serta memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS ali Imran: 133-134).

Alquran secara tegas dan terang-terangan menjalin kriteria calon penghuni surga dengan mensyaratkan umat Islam untuk menahan amarah dan memaafkan. Ini merupakan penegas bahwa menahan amarah hanya dapat dilakukan apabila ada kesiapan hati untuk memaafkan.

Demikian juga sebaliknya, seseorang yang mudah memaafkan kesalahan orang lain akan menjadi penyebab dirinya tak mudah melampiaskan amarah. Pribadi yang menahan amarah dan memaafkan telah dijanjikan surga. Mereka tak hanya disukai oleh Allah SWT dan sesama manusia, namun juga malaikat-Nya.

Dalam sebuah kisah bersama Abu Bakar RA, Rasulullah SAW memberikan nasihat elegan dan pesan yang istimewa agar seseorang yang dicaci atau disakiti hatinya tak perlu membalas dengan perbuatan (kotor) yang sama. Bersikap diam, tenang, dan tidak membalas keburukan jauh lebih suci dibanding mengumbar kemarahan.

Suatu ketika, Abu Bakar duduk bersama Rasulullah SAW dan mendapat cacian dalam waktu yang lama. Setelah sekian lama mencaci dan tidak kunjung berhenti, Abu Bakar pun membalas caciannya. Rasulullah SAW marah, lalu berdiri.
Abu Bakar menyusulnya, lalu ia berkata, “Wahai Rasulullah, dia mencaciku, padahal engkau duduk (bersamaku). Ketika aku membalas beberapa caciannya, engkau malah marah dan meninggalkanku.''

''Mendengar pertanyaan sahabatnya, Rasulullah SAW memberikan nasihat bahwa ketika Abu Bakar diam, maka ada malaikat yang telah membalaskan cacian untuknya. Sebaliknya, ketika cacian itu dibalas, maka datanglah setan.''

Kisah ini memberikan inspirasi berharga. Betapa menahan amarah akan mendatangkan kebaikan. Beriringan dengan itu, sikap memaafkan pun harus dibangun. Memang sulit. Tetapi, bukankah kita mendamba ampunan-Nya?

Semoga kita termasuk dalam kategori hamba yang mendapatkan ampunan dari Tuhan dan dijanjikan surga. Semoga puasa di bulan Ramadhan kali ini menjadi ajang penempaan diri untuk lebih pandai dalam menahan amarah dan memaafkan. Pada muaranya, ibadah kita akan disambut dengan ampunan dan ridha-Nya. Semoga.

Gerakan Empowering Indonesia Merambah ke Masjid ..

Gerakan Empowering Indonesia merambah ke masjid.

Program Nasional Empowering Indonesia mulai merambah ke masjid. Mohamad Soleh selaku penggagas program nasional tersebut bekerjasama dengan takmir masjid Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri (BPSDM Kemendagri) melalui kegiatan Tausiah Ramadhan.

Tausyiah ini diharapkan bisa memberikan perspektif yang berbeda dan lebih aplikatif dari sekedar ceramah biasa yang monoton. Tausiyah yang diberikan pada hari Rabu (22/6) ba’da Zuhur diawali dengan latar belakang tujuan dari perayaan Idul Fitri adalah untuk saling memaafkan.

Soleh menyebut, terkadang kita mudah memaafkan orang lain, namun sulit untuk memaafkan diri sendiri. Penulis buku Smart Empowerment Technique (SET) ini mengajak jamaah untuk mempraktekan teknik Meditasi Dzikir.

Teknik Meditasi Dzikir merupakan suatu teknik yang mengarahkan peserta ke kondisi yang meditatif (yaitu pada gelombang otak alpha dan theta) lalu diminta berdzikir yang selaras dengan irama nafasnya sehingga menjadikan klien merasakan bahwa Allah itu dekat dan selalu berada dalam dirinya.

Kondisinya yang menjadikan seseorang mampu merefleksikan setiap kejadian dan permasalahan yang kita hadapi adalah semata-mata datang dari Allah dan demi kebaikan kita sendiri. Teknik ini lebih menitikberatkan pada hikmah yang terkandung di dalam dan makna di balik peristiwa yang terjadi. Rasa spiritualitas kita akan meningkat dan maksud tujuan penciptaan manusia untuk selalu beribadah kepada Allah juga akan semakin tinggi.

Soleh mengatakan teknik ini merupakan teknik yang menjadi senjata utama dalam upaya meningkatkan kemampuan kendali diri dalam upaya optimalisasi potensi fitrah yang mulai redup (atau tertutupi dosa-dosa dan bisikan setan).

Efektifitas teknik ini sesuai dengan pernyataan para pelaku meditasi yang mengatakan bahwa dalam meditasi terdapat perasaan nyaman dan seolah-olah menemukan kembali suatu hal yang sangat berharga yang telah sempat hilang. Bahkan Lawrence Lesham (dalam Abu Sangkan, 2005, hal. 34) mengatakan, bahwa bermeditasi bisa membantu untuk menemukan/merebut kembali sesuatu dari kita yang secara sama-samar dan tanpa sadar pernah menjadi milik kita, hilang tanpa mengetahui apakah itu, dimana atau kapan kita kehilangan hal tersebut.

Hal ini juga dikuatkan oleh penelitian yang diterbitkan di Konas II Psikologi yang menyimpulkan bahwa Meditasi mindfulness yang dijalani memberikan jalan untuk tidak melekatkan pikiran melalui pengamatan terhadap pikiran yang terus mengalir, memfokuskan pada kualitas nafas serta menerima diri seutuhnya.  

Para jamaah masjid tersebut diarahkan untuk praktek dengan mengikuti langkah Langkah Teknik Meditasi Dzikir sebagai berikut: Jamaah memintauntuk mengambil posisi yang nyaman baik duduk atau berbaring (disarankan untuk duduk bersila menghadap kiblat). Jamaah lalu diminta untuk melakukan relaksasi dengan cara menarik napas dan menghembuskan secara perlahan-lahan sehingga jantungnya menjadi lebih stabil, gelombang otaknya menjadi lebih rileks (kondisi alpha & Theta).

Selanjutnya para jamaah diminta fokus pada keberadaan klien; kemudian dimulailah untuk memusatkan pikiran dengan mengucapkan kalimat-kalimat dzikir. Soleh membimbing jamaah agar setiap tarikan dan helaan nafas merupakan ucapan dzikir sehingga tiap darah yang mengalir merupakan resonansi dari ucapan dzikir juga.

Setelah praktek, ada jamaah yang berkomentar bahwa beliau merasa lebih lega karena merasa berkurang beban masalah hidupnya, merasa lebih dekat kepada Allah SWT. Pengurus takmir masjid juga memberikan kesimpulan bahwa teknik Mediatasi Dzikir ini membantu percepatan proses Tafakur.

Agar lebih efektif dan powerfull lagi, teknik ini sebenarnya mensyaratkan peserta untuk memiliki tingkat konsentrasi yang tinggi (khusyu’), maka bagi peserta yang belum memilikinya diharapkan untuk melatih terlebih dahulu teknik berfokus, teknik mendisiplinkan perhatian, teknik mencari jeda dan teknik merasakan yang biasanya diberikan dalam training SET.

Ini Arti 1 Detik di Dunia Internet ..

Anak dan internet
Internet adalah sebuah tempat yang sangat sibuk. Tapi, sesibuk apakah internet itu?
Dalam satu detik ada lebih dari 2.000 panggilan melalui Skype dan lebih dari 700 gambar akan diposting di Instagram.

Eric Brantner melaporkan untuk Motherboard, saat ini ada 3,4 miliar orang yang terhubung secara online. Jumlah ini merupakan 46,1 persen dari populasi dunia. Setiap detik setidaknya ada 35,950 Gb data berpindah. Kapasitas ini setara 5.800 kali salinan film HD dari Lord of The Rings: Fellowship of the Ring. Jika Anda pernah menonton film ini, ini adalah bukan sebuah film yang pendek.

Kapasitas data yang begitu besar ini terkumpul dari berbagai website. Setiap detik ada 54.907 pencarian melalui Google, ada 7.252 kicauan di Twitter dan ada 125.406 video yang ditonton melalui Youtube. Dalam satu detik, ada 2,5 juta email terkirim. Angka-angka ini diprediksi akan terus meningkat karena semakin banyak orang yang terhubung online.

Unicef: Lindungi Anak dari Dampak Negatif Internet ..

Sejumlah anak bermain game online jenis Point Blank di sebuah warung internet Kawasan tebet, Jakarta Selatan, Ahad (24/4). (Republika/Raisan Al Farisi)
Orang tua dan berbagai pemangku kepentingan lainnya harus bekerja sama dalam melindungi anak dari risiko negatif internet yang bisa menimbulkan berbagai macam bahaya. Demikian kata Pakar Perlindungan Anak UNICEF Asia Timur-Pasifik, Afrooz Kaviani Johnson.

"Melalui internet dan teknologi digital, anak-anak bisa terekspos pada bentuk risiko yang berbeda-beda dan bentuk bahaya yang baru," kata Afrooz dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin.

Dia menjelaskan bahwa internet dapat membawa banyak hal positif dan keuntungan besar apabila dimanfaatkan dengan benar, sebaliknya internet juga akan berimplikasi pada keamanan anak apabila dimanfaatkan tanpa aturan dan panduan.

Afrooz menekankan bahwa anak-anak tidak bisa disalahkan dalam menggunakan internet yang bisa menyebabkan berbagai macam hal negatif, melainkan peran orang-orang di sekitarnya yang perlu lebih dominan dalam memandu dan menjaga anak memanfaatkan teknologi.

"Anak-anak tidak menerima panduan dan pendidikan mengenai keamanan internet, kesehatan seksualitas, dan perkembangan yang sesuai usia," ujar dia. Menurut dia, hal-hal tersebut perlu diberikan kepada anak-anak dari semua pihak mulai orang tua, guru, serta pemerintah.

Dia juga menjelaskan bahaya negatif internet tidak hanya merugikan anak-anak yang menggunakan internet secara langsung. Anak-anak yang bukan pengguna internet pun bisa dirugikan oleh individu dan jaringan yang menyalahgunakan perkembangan teknologi untuk membahayakan anak-anak.

"Seorang anak yang mungkin mengalami pelecehan seksual di rumah atau dalam komunitas dan kemudian gambar atau video dari pelecehan itu disebarkan secara daring. Ini tidak melibatkan anak tersebut sebagai pengguna teknologi, sebaliknya pelaku menyalagunakan teknologi," papar Afrooz.

Dia juga menjelaskan kecenderungan pelaku kekerasan terhadan anak menyasar negara-negara di mana kerangka hukum perlindungan anak belum ada atau terdapat kapasitas terbatas untuk menegakkannya dan kemungkinan pendeteksian rendah. Oleh sebab itulah dia menyebut tugas perlindungan terhadap anak bukan hanya peran orang tua atau orang terdekatnya semata melainkan juga semua pihak.

Lindungi Privasi, Pengguna Internet Sering Gunakan Cara yang Salah ..


Internet

Untuk melindungi privasi, pengguna internet yang paranoid menggunakan banyak cara untuk menyimpan data-data pribadi mereka dari pihak tidak bertanggungjawab yang  berkeliaran di dunia online, termasuk dengan cara menyembunyikan komputer mereka.

Namun beberapa hasil penelitian dari Kaspersky Lab, dalam siaran pers yang diterima baru-baru ini menunjukkan bahwa tidak cukup pengguna sekedar menyadari risiko yang ada, apalagi dengan menggunakan cara-cara yang salah untuk tetap aman ketika online.

Penelitian menunjukkan pengguna internet beralih ke sejumlah cara yang berbeda untuk menjaga privasi mereka aman. Satu dari lima pengguna (20 persen) mengaku bahwa mereka menutupi webcam mereka, dalam upaya untuk melindungi privasi mereka.

Lebih dari seperempat pengguna internet (28 persen) menyimpan data sensitif mereka pada perangkat yang tidak memiliki akses internet, sebuah pemikiran yang keliru apabila hal ini akan menjamin perlindungan terhadap data-data mereka.

Namun, meskipun teori ini didasarkan pada logika, dan sangat penting untuk juga mengamankan cadangan data dari efek serangan ransomware, bahkan tanpa koneksi internet sekalipun sangat mungkin bagi perangkat untuk terinfeksi ketika terhubung dengan smartphone atau USB stick.

Lebih lanjut, 18 persen dari pengguna internet yang disurvei mengakui bahwa mereka mencoba untuk menghindari menggunakan situs-situs populer seperti Google dan Facebook karena informasi pribadi yang dikumpulkan oleh situs tersebut.

Selain itu, 8 persen pengguna yang paranoid mengaku menyembunyikan komputer mereka dari orang lain, meskipun hal ini tidak akan membantu melindungi mereka dari ancaman internet.

Sebanyak 7 persen juga mengatakan mereka menyisihkan waktu untuk log in, kemudian menghapus data kartu kredit ketika melakukan transaksi secara online, sebagai upaya mereka untuk membingungkan virus, meskipun faktanya malware, terutama keyloggers, tidak dapat dibuat bingung dengan cara ini.

Bersahabat dengan Pegal Linu Sehabis Olahraga ..

 
Mereka yang lama tak olahraga atau baru rutin olah raga pasti merasa pegal linu sehari setelah olahraga. Pegal linu itu bisa menyebabkan kita sulit jalan atau bahkan kesulitan mengangkat tangan untuk menyisir rambut.

Pegal linu ini disebut DOMS atau delayed-onset muscle soreness. Ketidaknyamanan ini seharusnya tak bikin kapok. Ini pertanda otot sedang dilatih agar lebih kuat.

"Pegal linu itu artinya Anda sedang melatih otot yang jarang digunakan atau melatihnya otot yang sudah kuat agar lebih kuat lagi. Saat latihan itu terjadi sobekan dan trauma mikro dalam otot. Ketika otot pulih, otot jadi lebih kuat dan padat dari sebelumnya," kata pelatih kebugaran selebriti Harley Pasternak.

Pegal linu terjadi mungkin dalam hitungan beberapa jam setelah olah raga. Pasternak mengatakan pegal itu berlangsung selama satu hingga dua hari setelah olahraga. "Kita tak perlu khawatir justru harusnya bangga karena sedang membangun otot dan membakar kalori," ujarnya.

Kendati demikian, kita seharusnya juga mengenali perbedaan nyeri baik seperti DOMS dan jenis nyeri yang bisa jadi merupakan sinyal cedera terkait olahraga. Kita perlu waspada ketika mengalami nyeri tajam atau sensasi terbakar pada sekelompok otot saat olahraga, sebaiknya segera hentikan kegiatan olaraga dan istirahat. Lantas segera cari bantuan dokter ahli untuk mengatasinya.

9 Hal Mengejutkan yang Bisa Melemahkan Daya Tahan Tubuh ..

 
 
Kita tahu bahwa mencuci tangan Anda sering, vaksinasi, cukup tidur, dan makan makanan yang sehat adalah cara yang efektif untuk melindungi diri terhadap virus dan kuman lainnya. Tapi, mungkin ada yang tidak Anda sadari bahwa faktor-faktor lain dalam hidup juga bisa mengurangi kemampuan tubuh Anda untuk melindungi dirinya sendiri.
Bagaimana tingkat stres Anda, berapa sering Anda minum alkohol, seberapa aktif hidup Anda, bahkan udara yang Anda irup dapat juga memengaruhi sistem imun tubuh.


Stres
Periode stres berkepanjangan yang intens dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh, menurut National Cancer Institute.
Stres memicu produksi hormon kortisol, yang mengganggu fungsi sel T melawan infeksi, jelas John Spangler, MD, seorang profesor kedokteran keluarga dan masyarakat di Wake Forest Baptist Medical Center di North Carolina.


Kesepian
Merasa kesepian bisa merusak sistem kekebalan tubuh Anda, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Neuroimmunology pada bulan Desember 2014.
Penelitian, dilakukan pada tikus, ditemukan bahwa peningkatan kecemasan terkait dengan kesepian menyebabkan tekanan pada sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan kerusakan tubuhang disebabkan oleh radikal bebas.


Gaya hidup tidak aktif
Seiring waktu, terlalu banyak duduk dan menghindari olahraga dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi, kata sebuah studi 2012 Januari di American Journal of Preventive Medicine.
Tanpa memandang usia, jenis kelamin, dan kebiasaan berbahaya lainnya seperti merokok dan minum alkohol, gaya hidup tidak aktif dapat menyebabkan peningkatan risiko kematian dini.
Gaya hidup tidak aktif dapat menyebabkan sistem kekebalan tubuh terganggu, peradangan, dan penyakit kronis lainnya, studi tersebut memperingatkan. Jadwalkan 30 menit olahraga rutin ke dalam rutinitas harian Anda.

Terlalu banyak olahraga
Terlalu banyak olahraga berat, atau sindrom overtraining, dapat melemahkan i tubuh dan membuatnya lebih rentan terhadap infeksi, menurut review di Acta Clinica Croatica Desember 2012.
Tapi sebuah studi 2014 menunjukkan bahwa aktivitas fisik moderat dapat membuat kerentanan Anda terhadap virus berkurang.

Nikotin
Entah Anda merokok rokok biasa atau rokok elektronik, tetap saja Anda masih terpapar nikotin, yang dapat merugikan sistem kekebalan tubuh Anda. Nikotin meningkatkan kadar kortisol xan mengurangi pembentukan antibodi sel B dan respon antigen sel T, jelas Dr Spangler.

Radiasi ultraviolet
Meningkatnya kadar polusi udara dan menipisnya lapisan ozon, membuat radiasi ultraviolet (UV) meningkat. Hal ini bisa mengakibatkan meningkatnya kasus kanker kulit, katarak, dan sistem kekebalan tubuh melemah, menurut Badan Perlindungan Lingkungan (EPA).
Paparan sinar UV lingkungan juga dapat mempengaruhi sel-sel yang bertanggung jawab untuk memicu respon imun, meningkatkan risiko infeksi dan kemungkinan menurunkan pertahanan terhadap kanker kulit, kata Organisasi Kesehatan Dunia.

diet
diet tinggi lemak jenuh mengganggu sistem kekebalan tubuh. Garam dan gula berlebihan juga memiliki efek negatif, menurut sebuah studi pada Juni 2014 yang diterbitkan dalam Nutrition Journal.
Obesitas memengaruhi sistem kekebalan tubuh dengan mengurangi jumlah dan fungsi sel darah putih yang diperlukan untuk melawan infeksi, menurut ulasan di Proceedings of the Nutrition Society Mei 2012.
The American Academy of Nutrition and Dietetics menekankan bahwa gizi yang baik sangat penting untuk sistem kekebalan tubuh yang sehat.

Alkohol
Bahkan satu kali minum alkohol berlebihan dapat mengurangi respon sistem kekebalan tubuh untuk menyerang patogen penyakit, kata Spangler.
"Metabolit utama alkohol yaitu asetaldehida, kemungkinan merusak fungsi silia di paru-paru, membuat paru lebih rentan terhadap invasi bakteri dan virus," Spangler menjelaskan.
Alkohol juga mengganggu proses tubuh melawan bakteri dan virus, sehingga menempatkan orang-orang yang menyalahgunakan alkohol pada risiko tinggi terkena infeksi.

Kesedihan
Sebuah kesedihan uang tiba-tiba atau tragis dapat melemahkan respon kekebalan tubuh Anda, menurut National Institute of Mental Health atau NIMH.
Kehilangan orang yang dicintai, misalnya, dapat meningkatkan produksi senyawa kimia pada saraf dan hormon yang meningkatkan risiko infeksi virus, seperti flu, kata badan tersebut.
Dukacita meningkatkan respon kortisol dan ketidakseimbangan kekebalan tubuh, menurut sebuah ulasan yang diterbitkan Dialogues in Clinical NeuroSciences Juni 2012.
Vaksin tertentu, termasuk vaksinasi flu, mungkin kurang efektif bagi mereka yang sedang dalam masa kehilangan yang mendalam, menurut NIMH.

Cara Alami agar Tak Gampang Sakit ..

 
 
Sistem imun yang optimal merupakan kunci untuk memiliki tubuh sehat dan terhindar dari infeksi penyakit. Terlebih saat cuaca tak menentu dan orang di sekitar kita banyak yang terjangkit penyakit.

Untuk mendapatkan kekebalan tubuh yang optimal, jangan hanya bergantung pada suplemen vitamin. Banyak cara alami yang bisa kita lakukan untuk menggenjot kekebalan tubuh.

1. Tidur teratur
Ini sering disepelekan, padahal begitu kita kurang tidur dalam dua hari saja, tubuh langsung terasa tidak fit. Menurut penelitian, sering begadang terbukti menurunkan sistem imun sehingga kita mudah terserang penyakit dan sulit melawan kuman.

2. Mengolah bawang putih
Beruntung masakan lokal kita banyak menggunakan bawang putih dalam daftar bumbunya. Bawang putih bukan cuma mendongkrak kekebalan tubuh, tapi juga bisa mencegah penyakit jantung.

3. Minumlah lemon, madu, jahe, dan air hangat
Penelitian tahun 2012 menyebutkan, kandungan antioksidan dalam bahan-bahan dapur, seperti jahe, madu, atau lemon, sangat baik untuk melindungi tubuh dari virus. Kandungan vitamin C di dalamnya juga bisa kita manfaatkan untuk mencegah flu. Seduh bahan-bahan herbal tersebut dalam air panas dan konsumsi dalam kondisi hangat.

4. Sup ayam
Semangkuk sup ayam hangat bukan hanya nikmat saat sedang hujan, tapi juga bisa mempercepat pemulihan penyakit flu. Bahan-bahan di dalam sup ayam, seperti bawang, ayam, wortel, atau seledri, diketahui memperlambat perubahan sel darah putih di saluran napas atas. Gejala flu pun lebih cepat membaik.

5. Banyak bergerak
Tidak perlu menghabiskan waktu berjam-jam di pusat kebugaran hanya untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Lakukan aktivitas fisik 30 menit setiap hari demi kebugaran dan menjaga sistem imun tetap optimal.

6. Berjemur
Tak perlu takut sinar matahari akan merusak kulit. Paparan sinar matahari pada pagi dan sore hari merupakan sumber vitamin D yang sangat baik. Para ilmuwan sepakat vitamin D merupakan sumber daya bagi sistem imun tubuh.

7. Tertawa
Tertawa merupakan obat terbaik. Aktivitas murah ini akan meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan tentu saja menurunkan stres, serta membuat kita lebih positif dan bahagia.

5 Gangguan Kesehatan yang Disebabkan Stres ..

 
 
Walau stres merupakan kondisi emosional, nyatanya hal itu sangat memengaruhi kondisi fisik kita. Tak sedikit penyakit yang dialami tubuh ternyata dipicu oleh stres.

Bila Anda mengalami beberapa gejala ini, kemungkinan besar penyebabnya adalah stres berkepanjangan yang belum tuntas diselesaikan.

1. Ruam merah dan gatal
Bila kulit Anda mendadak dipenuhi oleh ruam kemerahan dan juga gatal, penyebabnya tak selalu alergi tapi juga stres. Ketika tubuh mengalami stres yang berlebihan (baik jangka pendek atau panjang), sistem imun akan kacau dan tubuh mulai melepaskan histamin untuk melawan "musuh".

Jika stres belum juga reda, kita akan mengalami reaksi alergi dan gejalanya biasanay dirasakan di kulit. Ketika sistem imun kita lemah akibat stres, kulit juga mudah iritasi oleh hal-hal yang sebelumnya tidak membuat sensitif, misalnya saja sabun, udara panas atau dingin, losion, atau sabun deterjen.

2. Berat badan berfluktuasi
"Stres memicu pelepasan hormon kortisol, yang mengganggu kemampuan tubuh memproses gula darah dan juga mengubah cara metabolisme lemak, protein, dan kaborhidrat, sehingga berakibat berat badan naik atau turun," kata Shanna Levine, dokter umum.

Stres juga membuat seseorang memiliki pola makan tidak sehat, baik itu berlebihan atau justru kehilangan nafsu makan.

3. Nyeri kepala berulang
Bila sebelumnya Anda jarang menderita nyeri kepala tapi belakangan ini kepala sering terasa berat dan nyeri, bisa jadi Anda stres. Hormon-hormon stres bisa menyebabkan perubahan di saraf dan pembuluh darah otak, sehingga memicu sakit kepala. Ketika stres, otot-otot juga lebih tegang sehingga memicu sakit kepala.

4. Pencernaan bermasalah
Stres bisa mengganggu fungsi saluran cerna. Hal itu menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak asam lambung sehingga terjadi serangan rasa panas di dada (heart burn).

"Bisa juga proses pengosongan makanan di lambung melambat sehingga kita mengalami kembung, atau terjadi peningkatkan kontraksi usus besar yang berakibat diare," kata Deborah Rhodes, dokter penyakit dalam dari Mayo Clinic.

5. Mudah tertular flu
Stres sudah pasti akan menekan sistem imun sehingga kita jadi gampang sakit. Penelitian juga menunjukkan, orang yang sedang mengalami stres dua kali lebih mungkin mengalami sakit flu dibanding dengan yang tidak stres.

Bukan Usia yang Tentukan Sehat Tidaknya Kita ..

 
 
Usia kronologis alias usia yang dihitung sejak kita lahir dapat menentukan banyak hal. Salah satunya adalah faktor risiko kesehatan.

Melalui proses biologis yang terjadi dalam tubuh yang berjalan sesuai usia, dokter bisa mengetahui apakah kita berisiko menderita penyakit tertentu. Misalnya, penyakit kanker dan jantung biasanya diderita oleh orang berusia lanjut.

Berusia di atas 70 tahun? Anda rentan mengalami patah tulang dan gangguan persendian. Lalu, dari gaya hidup kita, misalnya punya kebiasaan merokok atau berolahraga, bisa diprediksi penyakit lain yang mungkin akan diderita.

Meski begitu, menurut hasil studi-studi terbaru, penyakit yang spesifik atau organ yang spesifik berdasarkan usia kronologis bukan cara terakurat untuk menentukan seberapa sehat seseorang.

Anda mungkin tahu ada orang berusia di atas 80 tahun yang tetap aktif secara fisik dan kemampuan otaknya masih prima, atau sebaliknya, orang yang baru berumur 50 tahun, tetapi sudah menderita penyakit sendi dan jantung.

Dengan kata lain, konsep usia biologis sebagai lawan dari usia kronologis semakin mendapat tempat. Usia biologis bisa diartikan sebagai usia tubuh yang sebenarnya dan ini sering tak seiring dengan usia kronologis.

Dalam laporan yang dimuat dalam jurnal PNAS, Martha McClintock, profesor biologi dan perkembangan komparatif manusia, menjelaskan model terbaru untuk menilai proses penuaan. Model ini meliputi kesehatan mental, apakah pernah mengalami patah tulang dan seberapa banyak bergerak (mobile) seseorang.

"Perlu dipikirkan kembali bahwa penuaan tidak dilihat sebagai satu jalur rel yang maju ke depan, tetapi ada jalan berbeda. Seperti delta di sungai, kita akan sampai di ujung perjalanan, tetapi jalurnya berlainan," katanya.

Sampai saat ini, para ilmuwan menilai penuaan dari penyakit yang diderita dan usia. Misalnya saja, jika Anda menderita kanker, penyakit jantung atau diabetes di usia tertentu, maka gambaran penuaan Anda akan tampak seperti apa dan risiko kematian pun dihitung berdasarkan pola tertentu.

Padahal, setiap orang merespons suatu penyakit secara berbeda. Selain dasar kesehatan, ada kombinasi antara genetik dan gaya hidup sehingga hasil akhirnya bisa berbeda.

Dari hasil penelitin itu diketahui, orang yang mobile alias selalu aktif bergerak cenderung lebih sehat sampai tua, bahkan walau orang itu tergolong gemuk.

Memang hasil studi ini belum final, tetapi bisa membuka banyak faktor lain untuk mengetahui bagaimana menjadi tua dengan sehat.

8 Kebiasaan Orang yang Jarang Sakit ..

 
 
Anda pasti pernah menyaksikan satu situasi ketika semua orang terserang pilek dan demam, ada satu orang yang tetap sehat. Jika Anda bertanya-tanya apa yang dia lakukan, sehingga bisa terhindar dari virus penyakit dan tetap bisa beraktivitas dengan bugar, di sini Anda akan menemukan jawabannya.

Suplementasi vitamin C
Meski teori yang mengatakan bahwa vitamin C dapat meningkatkan kekebalan, sudah mulai tidak lagi populer, Sam Jernigan, dari Grass Valley, CA, masih menerapkannya.
"Setiap kali saya mulai merasa ada sesuatu yang tidak beres dengan tubuh saya, saya akan mengonsumsi 2.000 unit vitamin C hingga empat kali sehari dan hasilnya langsung terasa. Hal yang sama saya lakukan setiap kali bertemu dengan orang lain yang sedang sakit. Saya tidak lagi mengalami flu berat, kecuali sekadar pilek ringan, dalam 15 tahun ini."

Cukup tidur
"Tidur 8 sampai 10 jam setiap malam adalah resep agar saya tetap sehat," kata Amelia Narcisi, dari Radnor, PA.
Para ahli setuju, bahwa cukup tidur adalah kunci untuk sistem kekebalan tubuh yang kuat.
Penelitian menunjukkan, bahwa orang yang tidur hanya 5 sampai 6 jam semalam memiliki risiko terkena flu sebesar 30 persen sedangkan yang tidur tujuh jam, risikonya berkurang hingga sebesar 17 persen.

Perkuat mental Anda
“Ketika orang-orang di sekitar saya mengeluh tentang bagaimana penyakit menyerang mereka beberapa kali dalam setahun, saya mengatakan bahwa saya jarang sakit dan tidak ingin sakit dan bertekad tidak mau sakit. Dan tekad saya sering terbukti menjadi kenyataan, " kata Elisa Lowe, seorang perawat di Bala Cynwyd, PA.

Mengelola stres
Stres terbukti dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Jadi, jadikan manajemen stres sebagai bagian dari kehidupan Anda sehari-hari terutama jika pola hidup Anda memang penuh tekanan, saran Kathy Gruver, PhD, penulis buku The Alternative Medicine Cabinet.
"Saya sendiri mengendalikan stres dengan cara menari, meditasi harian, visualisasi, dan afirmasi," tambahnya.

Cinta kebersihan
"Saya mencuci tangan saya sepanjang waktu setiap kali bersentuhan dengan pegangan pintu dan tombol lift. Sebisa mungkin saya memakai tisu agar tidak bersentuhan langsung dengan mereka, " kata Dan Collins, staf sebuah rumah sakit di Baltimore.
"Ketika kembali ke meja kerja, saya menggunakan cairan antiseptik untuk membersihkan tangan," tambahnya.

Bersahabat dengan gym
Olahraga teratur bisa memperkuat sistem kekebalan tubuh dan membuat Anda cenderung terhindar dari infeksi saluran pernapasan atas, menurut sebuah studi dalam Journal of Sport dan Ilmu Kesehatan.
"Suami saya dan saya berolahraga setidaknya tiga kali seminggu, dan kami telah berlatih dengan seorang pelatih pribadi untuk beberapa tahun," kata Julie Michener, dari Minneapolis.
"Saya pikir, itu sebabnya saya tidak sakit bahkan ketika orang lain di kantor, semuanya sakit."

Mengurangi angkutan publik
"Ketika saya masih harus pulang-pergi kantor setiap hari, menggunakan angkutan massal, saya sering sakit. Mungkin karena saya begitu lemah dan dikelilingi oleh kuman," kata Christina Halper GORINI, dari Belmar, NJ.
"Sejak menemukan pekerjaan baru yang memungkinkan saya bekerja dari rumah, saya hampir tidak pernah sakit lagi."

Tahu kapan harus beristirahat
"Saya tidak mengalami sakit flu dalam waktu 15 tahun terakhir ini," kata Ken Montgomery, dari San Francisco."
“Jika saya menduga bahwa sesuatu yang buruk mungkin akan datang, saya akan minta waktu cuti, tidak akan pergi ke gym, dan saya akan lebih banyak tidur. Hanya perlu satu hari dan saya kembali ke normal."

Stres Menantikan Kehamilan Bisa Ganggu Kesuburan ..


Stres yang berhubungan dengan infertilitas diketahui bisa memengaruhi kualitas hubungan, dan sebuah studi menunjukkan, bahwa kondisi itu juga dapat memengaruhi keberhasilan program kesuburan.
Para peneliti melaporkan bahwa stres akibat infertilitas pada pernikahan adalah prediktor kuat dari kegagalan program kesuburan.

Selain itu, wanita yang dilaporkan sering mengalami stres dalam kehidupan perkawinan mereka—termasuk akibat dari masalah infertilitas - cenderung memerlukan lebih banyak bantuan siklus reproduksi untuk bisa hamil ketimbang wanita yang menjalani pernikahan dengan bahagia, peneliti Jacky Boivin, PhD, mengatakan kepada WebMD.

"Intinya adalah bahwa ketidaksuburan menyebabkan banyak stres dalam suatu kehidupan pernikahan, itu bisa sangat berdampak pada apakah wanita bisa cepat hamil atau tidak," kata Boivin.
Awalnya, Boivin tidak percaya bahwa stres memainkan peran penting dalam infertilitas, namun bukti yang menemukan hubungan antara keduanya mustahil diabaikan.

Dia menjelaskan, hanya saja faktor-faktor biologis seperti usia dan kualitas embrio juga penting dalam keberhasilan atau kegagalan program kesuburan.

Dan studi ini merupakan salah satu yang terbesar dalam meneliti peran stres terhadap keberhasilan atau kegagalan program kesuburan.

Boivin dan rekan peneliti Lone Schmidt, PhD, melibatkan sekitar 800 pasangan di Denmark untuk menjalani program kesuburan.

Semua peserta mengisi angket pada awal penelitian untuk menilai tingkat stres mereka. Para peneliti kemudian melihat kemungkinan kehamilan setelah satu tahun kemudian.

Selama masa studi satu tahun, peneliti menemukan, stres pada pria dampaknya jauh lebih kecil ketimbang dampak dari stres pada wanita.

Walau begitu, Boivin mengatakan temuan tersebut menunjukkan bahwa tekanan yang berhubungan dengan infertilitas bisa memengaruhi kualitas sperma atau kesuburan pria juga.

"Selama ini kami berpikir bahwa kesuburan adalah tentang wanita dan apa yang terjadi dengan jiwa nya," kata Boivin.

"Tapi, studi ini menunjukkan bahwa tekanan atau stres dalam pernikahan bisa memengaruhi kesuburan pria juga."

Hati yang Bahagia dan Rileks Perbesar Peluang Hamil? ..


Bila Anda dan pasangan sedang merencanakan kehamilan, mungkin Anda banyak mendapat masukan dan saran dari orang di sekitar atau artikel di internet. Tak perlu bingung memilih saran mana, ketahui dulu mana yang sebetulnya hanya mitos dan mana kiat yang terbukti efektif.

1. Peluang hamil lebih besar jika kita rileks
Walau banyak orang yakin dengan saran ini, tapi sebenarnya tidak ada bukti penelitian yang menyebutkan akan ada perbedaan hasil jika kita sedang rileks atau tidak dalam menjalani program kehamilan.

Namun, stres berat memang bisa berpengaruh pada kemampuan ovulasi (pematangan dan pelepasan sel telur). Mungkin memang sebaiknya program kehamilan yang sedang dijalankan jangan terlalu dijadikan beban.

2. Bercinta siang hari dan kamar terang lebih efektif membuahkan kehamilan

Beberapa penelitian memang menyebut bahwa level sperma pria lebih tinggi di pagi hari. Tetapi mengenai apakah lampu kamar sebaiknya dimatikan atau tidak, itu tak ada kaitannya.

3. Berhubungan seks harus setiap hari

Anda bisa saja berhubungan seks 10 kali sehari dan tak akan menghasilkan kehamilan jika saat itu sedang tidak masa subur. Meski pun Anda sedang masa subur, sebenarnya juga tidak ada perbedaan keberhasilan kehamilan antara yang bercinta setiap hari dengan dua hari sekali.

4. Bila bercinta di awal masa subur bisa menghasilkan bayi laki-laki

Ada mitos yang mengatakan "sperma bayi laki-laki" berenang lebih cepat dibanding dengan sel sperma yang mengandung kromosom Y (perempuan).

5. Hobi bersepeda mengurangi jumlah sperma

Bila suami Anda adalah seorang atlet level Olimpiade atau hobi bersepeda jarak jauh, mungkin saja bisa terjadi. Teorinya, panas yang berlebih, dan desakan atau guncangan di bagian testis dapat berpengaruh pada kesuburan.

6. Banyak makan tauge meningkatkan kesuburan

Tauge adalah sayuran yang banyak mengandung vitamin E, yang salah satu manfaatnya meningkatkan kualitas sperma. Walau begitu, masih banyak sayuran lain yang tak kalah bergizi dan bermanfaat untuk kesuburan, misalnya bayam atau wortel.

Cek Kesehatan Tubuh Melalui Kondisi Kaki ..


Kaki adalah alat diagnostik yang menakjubkan bagi dokter, karena kaki bisa menilai potensi penyakit yang mungkin Anda derita.
Tapi, Anda tidak perlu menjadi seorang dokter untuk memahami apa yang dikatakan kaki tentang kesehatan Anda.  Anda hanya perlu tahu tanda-tanda peringatan seperti yang dipaparkan oleh Lance Silverman, MD di bawah ini. Lance adalah dokter ahli bedah ortopedi di Minnesota.
Jika setelah memeriksa kondisi kaki, ada kecurigaan Anda menderita penyakit tertentu, segera konfirmasikan kecurigaan itu ke dokter.

1. Kulit Kering Terkelupas
Jika kulit di sekitar tumit Anda kering, pecah-pecah, atau terkelupas, mungkin ini pertanda ada yang tidak beres dengan kelenjar tiroid Anda. Kelenjar tiroid adalah penghasil hormon tiroid yang yang mengontrol tingkat metabolisme, tekanan darah, pertumbuhan jaringan, dan fungsi saraf.
Kulit kering juga bisa disebabkan oleh masalah cuaca. Namun, jika kulit kering disertai dengan gejala kehilangan atau pertambahan berat badan tanpa sebab yang jelas, tangan terasa mati rasa, dan penglihatan kabur, sebaiknya segera bikin janji bertemu dengan dokter.

2. Ibu jari botak
Wajarnya, ibu jari kaki manusia memiliki sedikit rambut. Rambut di ibu jari kaki pria lebih banyak dan tebal dibanding rambut di ibu jari kaki wanita.
Jika rambut di ibu jari Anda rontok atau bahkan menjadi botak sama sekali, ini bisa menjadi pertanda aliran darah tidak lancar. Salah satu penyebab kekurangan darah pada kaki dan jari-jari kaki adalah penyakit arteri perifer atau peripheral artery disease (PAD).
Hati-hati, jika tidak diobati, PAD dapat menyebabkan serangan jantung atau stroke, atau bahkan menyebabkan kaki harus diamputasi. Karena itu, penting untuk segera berkonsultasi pada dokter.
Anda dapat mencegah penyakit arteri perifer dengan menerapkan gaya hidup sehat seperti berhenti merokok, pola makan seimbang, berolahraga secara teratur, dan mengelola kondisi kesehatan lainnya, seperti hipertensi atau diabetes. Pasalnya, hipertensi dan diabetes dapat menjadi pemicu timbulnya penyakit arteri perifer.

3. Kaki mati rasa
Seperti kebotakan pada ibu jari, kaki mati rasa juga bisa disebabkan oleh aliran darah yang tidak lancar dan merupakan salah satu gejala PAD. Anda mungkin pernah mengalami mati rasa di kaki ketika duduk dalam satu posisi terlalu lama. Tetapi, jika mati rasa terjadi secara teratur atau saat Anda sedang aktif bergerak, itu adalah masalah yang tidak boleh Anda abaikan.
Kaki mati rasa juga dapat merupakan  gejala neuropati perifer terkait dengan diabetes tipe-2. diabetes mempersulit aliran darah ke area kaki, membuat  luka lama atau sulit sembuh, sehingga  rentan terhadap infeksi.
Jika Anda sering mengalami mati rasa di kaki dan luka yang tidak kunjung sembuh, mintalah pada dokter memeriksa kadar gula darah Anda untuk mencari kemungkinan adanya diabetes tipe-2.

4. Flek hitam di bawah  kuku kaki
Ketika jari kaki  tertimpa benda berat, biasanya akan muncul flek hitam di bawah kuku. Ini adalah hal yang normal.
Tapi, jika flek atau garis hitam muncul di bawah kuku dan Anda tidak tahu apa penyebabnya, Anda harus curiga pada kemungkinan kanker kulit melanoma.
 Gejala ini sering diabaikan menyebabkan kanker terlambat untuk diatasi. Semakin dini Anda memeriksakan diri ketika menemukan  sesuatu yang mencurigakan, semakin besar kemungkinan sembuh (jika benar dokter mengatakan itu adalah melanoma).
Selain itu, flek hitam pada kuku juga bisa disebabkan oleh infeksi jamur.


5.  Nyeri kaki di pagi hari
Nyeri seperti terbakar atau linu yang terjadi saat Anda bangun pagi,  dapat menunjukkan sejumlah potensi masalah.
Pertama,  bisa saja itu gejala rheumatoid arthritis (RA), yang menyebabkan persendian terasa senut-senut.  Anda dapat mengontrol  gejala rheumatoid arthritis dengan minum obat dokter dan olahraga yang  teratur.
Nyeri kaki di waktu pagi juga bisa disebabkan oleh kram otot, karena tidur dalam posisi yang menekan otot kaki dalam waktu lama. Anda dapat mencegah kram otot kaki dengan melakukan peregangan sebelum Anda meninggalkan tempat tidur.
Kram juga bisa disebabkan oleh kekurangan kalsium, potasium dan magnesium. Perhatikan pola makan Anda dan pastikan Anda cukup minum air putih setiap hari.

3 Gejala Utama Sindrom Karpal Tunnel ..


 

Sindrom karpal tunnel mungkin masih terdengar asing di telinga, padahal sindrom ini cukup banyak diderita orang modern yang sering menggunakan gadget atau pekerjaannya sering memakai tangan.

Tidak ada penyebab tunggal sindrom karpal tunnel. Kapan pun terjadi inflamasi atau pembengkakan, saraf median akan tertekan dan menyebabkan nyeri. Wanita beresika 3 kali lebih besar menderita gangguan ini.
Beberapa kondisi yang juga memperbesar terjadinya sindrom ini adalah menderita diabetes, gout, hipotiroid, artritis, kehamilan, atau ada fraktur di pergelangan tangan.

Seringkali gejala ini tidak terjadi terus menerus, tetapi sesekali atau bisa hilang timbul dan biasanya dikaitkan dengan adanya aktivitas tertentu seperti menyetir, membaca koran, melukis dan lainnya.

Berikut adalah 3 gejala utama sindrom karpal tunnel

1. Seperti ditusuk jarum

Karpal tunnel berkembang dengan perlahan. Pada awalnya, mungkin Anda baru merasakannya pada malam hari atau bangun tidur pagi. Rasa nyerinya mirip dengan sensasi seperti ditusuk jarum di jari-jari saat tertidur. Di siang hari, Anda juga baru menyadarinya saat merasa nyeri atau kesemutan ketika memegang benda seperti buku, ponsel, atau menyetir.

2. Kelemahan

Ketika sindrom ini semakin berkembang, Anda akan mengalami kelemahan di bagian telunjuk dan dua jari, sehingga mulai sulit menggenggam objek yang cukup kecil, misalnya mengancingkan baju atau memegang perkakas.

3. Gangguan sensasi

Sindrom karpal tunnel juga menyebabkan rasa baal di tangan. Sebagian orang merasa jari-jari mereka bengkak, walau sebenarnya tidak, atau kepekaan terhadap rasa panas dan dingin berkurang.

Ini yang Terjadi pada Internet per Detik ..

Internet. Ilustrasi

Semua orang mungkin sudah tahu bahwa internet merupakan salah satu tempat paling sibuk.
Terlebih lagi pada era globalisasi seperti saat ini, dimana setiap orang membutuhkan internet untuk membantu menyemarakkan hidup dengan komunikasi lintas tempat dan waktu, belajar, serta mencari informasi yang dibutuhkan.

Dilansir laman Foxnews Rabu (29/6) dengan kesibukkan yang dirundung internet, per detik internet mampu menerima lebih dari 2000 panggilan masuk melalui Skype dan menampung 700 foto yang diunggah para pemula melalui Instagram.

Seperti yang dilaporkan Eric Brantner di Motherboard, penelusuran melalui web berkembang pesat, sebanyak 3.4 miliar orang atau 46.1 persen dari jumlah populasi di berbagai dunia online setiap detik. Rata-rata, remaja dewasa mengakses internet 27 jam seminggu.

Setiap detik internet secara kotor menampung lalu lintas telusur sebesar 35, 950 GB, sama besarnya dengan 5,800 keping kopi sekuel pertama film Lord of The Rings: The Fellowship Of The Ring yang kita tahu itu merupakan film yang tidak pendek.

Jika pada 1999, dalam sebulan indeks Google bisa diakses sebanyak 50 juta halaman, saat ini dengan teknologi yang jauh lebih maju, hal tersebut bisa dicapai dibawah satu menit.

Mengenal Karakter Orangtua dalam Mendidik Anaknya ..


-
Membahas tentang pertumbuhan dan perkembangan seorang anak tidak akan terlepas dari peran orangtuanya. Peran tersebut bukan hanya pada arti sempit seperti bagaimana dukungan orangtua untuk memberikan pendidikan terbaik dan fasilitas lengkap. Namun, cara hingga karakter orangtua dalam mendidik anak ternyata juga memiliki pengaruh yang penting.

Setiap orangtua pastinya memiliki cara dan metode tersendiri dalam mendidik anaknya. Biasanya cara dan metode tersebut sangat dipengaruhi dari karakter masing-masing. Berdasarkan penelitian yterhadap berbagai karakter orangtua dalam mendidik anaknya, karakter tersebut bisa dikategorikan menjadi empat:

1. Ambitious Commander 
Tipe orangtua ini adalah orangtua dengan karakter yang proaktif. Biasanya mereka akan mengupayakan semaksimal mungkin kemampuan anak mereka untuk mendapatkan hasil terbaik. Namun, saking ambisiusnya bahkan cenderung memaksa. Orangtua tipe ini mendominasi keputusan anak terhadap pendidikan mereka, baik dalam memilih sekolah, jurusan, karier, bahkan hal-hal seperti tempat kursus.

2. Silent Achiever
Tipe orangtua yang ini pada dasarnya masih memiliki karakter yang proaktif dan ambisius, namun berbeda dengan Ambitious Commander, tipe orangtua ini tetap memberikan kesempatan bagi anaknya untuk berpendapat. Tipe Silent Achiever ini cenderung lebih memberikan dorongan kepada anak secara diam-diam, dan tidak terkesan memaksakan kehendaknya. Mereka lebih mengawasi anaknya dari jauh tanpa melibatkan diri terlalu dalam.

3. Short-Term Worrier
Tipe yang ini lebih kepada tipe orangtua yang bertindak reaktif, yakni baru bertindak jika melihat ada sesuatu yang salah dengan anaknya. Misalnya, ketika anak mendapatkan nilai jelek dalam mata pelajaran bahasa Inggris, orangtua tipe ini baru mencarikan tempat les untuk anaknya. Tipe ini lebih banyak khawatir terhadap tantangan masa depan untuk anaknya.

4. Happy-Go-Lucky
Tipe terakhir merupakan tipe orangtua yang santai. Mereka melengkapi kebutuhan anak sesuai dengan kemampuan dan minat anak mereka, mereka juga tidak khawatir terhadap tantangan yang dihadapi anak di masa depan serta percaya terhadap kemampuan & talenta anaknya.

-

Manakah karakter yang baik untuk mendidik anak?
Tidak ada yang salah dengan keempat karakter orangtua tersebut. Karena, ada anak yang memang memerlukan dorongan yang lebih dari orangtuanya untuk sukses, namun ada juga yang malah menjadi tertekan apabila terlalu dipaksa. Pada dasarnya, semua kembali lagi dengan karakter sang anak. Dengan mengetahui yang mana tipe Anda sebagai orangtua dan mengetahui karakter anak Anda, Anda bisa mengetahui bagaimana menyeimbangkannya.

Menyadari besarnya peranan dari orangtua dalam pendidikan anak,  menggabungkan pembelajaran akademis di dalam kelas dengan pembelajaran di luar kelas yang menyenangkan melalui EFEKTA System dan guru yang profesional. EF juga melibatkan orangtua dalam setiap tahap perkembangan anak. Melalui aplikasi EF Parents. Aplikasi ini memungkinkan orangtua untuk bisa mengawasi anaknya ketika sedang belajar di kelas.

-
Apapun tipe Anda sebagai orangtua,  pastikan Anda memilih EF English First sebagai partner Anda membimbing anak untuk siap menghadapi tantangan masa depan mereka.

Kamis, 09 Juni 2016

Melatih Anak Agar Terbiasa Berpuasa di Bulan Ramadhan ..

Oleh: Farah Octavia, S.Psi*
Bulan Ramadhan sebentar lagi akan datang. Banyak di antara kaum muslimin dan muslimat yang menunggu dan merindukan kehadiran bulan suci yang penuh rahmat, berkah serta pengampunan dari Allah SWT. Salah satu ibadah khusus yang wajib dilaksanakan pada bulan ini adalah ibadah puasa. Menjalankan ibadah puasa bukanlah sesuatu aktivitas baru bagi orang dewasa. Namun bagi anak–anak butuh penyesuaian lebih bagi mereka untuk menjalani ibadah ini dengan jujur dan benar. Di beberapa sekolah biasanya akan ditemui program yang mendukung anak- anak untuk menjalani ibadah puasa di bulan Ramadhan, seperti program pesantren kilat atau mengisi buku agenda di bulan Ramadhan. Akan tetapi tetap saja diperlukan motivasi dan kreativitas dari orang tua baik dalam mempersiapkan dan mendampingi anak selama pelaksanaannya agar anak – anak tetap bersemangat menjalani ibadah puasa di bulan Ramadhan.
Mempersiapkan anak menyambut Ramadhan dapat dimulai dari beberapa hari menjelang Ramadhan.  Hal yang pertama dilakukan yaitu orang tua terlebih dahulu menguatkan kembali aqidah anak dengan menanamkan pikiran kepada anaknya bahwa Allah Sang Maha Pencipta akan ridho kepada hambaNya yang berpuasa, bahkan Allah menjanjikan 1 pintu surga khusus diperuntukkan bagi orang yang berpuasa dengan jujur dan benar yakni pintu surga ArRayyan. Orang tua juga dapat memberitahukan manfaat berpuasa untuk kesehatan dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh anak.
Selanjutnya kegiatan lain yang bisa dilakukan dalam mempersiapkan jiwa anak agar termotivasi berpuasa di bulan Ramadhan yaitu dengan mengajak atau mendukung anak mengikuti pawai menyambut ramadhan (tarhib ramadhan) baik yang diadakan di mesjid lingkungan rumahnya maupun disekolahnya. Hiasi pula rumah dengan spanduk atau tulisan–tulisan yang dapat memotivasi mereka untuk dapat terus berpuasa selama Ramadhan. Dalam prinsip perkembangan anak, lingkungan (nurture) berpengaruh pada perilaku yang ditampilkan anak. Meskipun secara bawaan (nature) anak tersebut adalah anak yang cenderung suka mengkonsumsi makanan dan minuman, namun jika lingkungan di sekelilingnya mengkondisikan dan memotivasi untuk berpuasa maka anak akan cenderung dapat mempertahankan perilaku berpuasa. Hal penting lainnya adalah sebelum memotivasi anak berpuasa, orang tua juga harus meyakini dirinya sendiri terlebih dahulu bahwa anak–anaknya tetap akan sehat jika berpuasa. Dengan ada keyakinan tersebut dapat memotivasi orang tua untuk mengatur menu yang sehat untuk anaknya selama Ramadhan. Keyakinan orang tua yang kuat bahwa anaknya mampu berpuasa akan menularkan keyakinan yang kuat pula bagi anak–anaknya.
Dalam menjalankan ibadah puasa, orang tua dapat membiasakan anak–anak untuk latihan berpuasa dimulai dari usia 4 atau 5 tahun. Sebagai latihan, anak–anak dapat  diajak terlebih dahulu berpuasa sampai waktu zuhur saja. Saat memasuki pertengahan bulan Ramadhan, orang tua dapat memberikan tantangan kepada anaknya dengan menanyakan apakah si anak sanggup untuk berpuasa sampai waktu maghrib. Sebagai langkah awal, tantangan ini dapat diiringi dengan reward/hadiah  untuk keberhasilannya menjalani puasa “full”. Pada usia ini, anak- anak sudah memasuki tahapan kognitif preoperasional akhir dimana mereka sudah mampu menalar secara sederhana bahwa perbuatan baik akan mendapatkan balasan yang baik (reward). Reward yang diberikan bisa berupa ucapan selamat, memberikan menu favorit anak saat berbuka maupun sahur yang sehat atau membelikan barang yang diinginkan anak.
Ketika menjalani ibadah puasa, tak jarang anak akan mengeluh lapar dan haus kepada orang tua. Untuk mengalihkan rasa haus dan lapar anak ,orang tua bisa mengajak anak melakukan kegiatan asyik namun tidak melelahkan seperti mewarnai, bermain puzzle, membuat kreativitas, melibatkan anak membuat masakan dan minuman untuk berbuka, berbagi ta’jil kepada tetangga atau kaum dhuafa di lingkungan rumah, dll. Ajari pula anak untuk membedakan mana hal- hal yang dapat membatalkan puasa dan mengurangi nilai puasa (di antaranya: marah, berbohong, mengejek, menangis karena bertengkar) agar ia dapat menjalankan ibadah puasa dengan benar. Beritahukan kepada anak mengenai pesan Rasulullah saw bahwa banyak orang yang berpuasa akan tetapi tidak mendapatkan pahala apapun melainkan rasa lapar dan haus saja, agar ia turut menjaga perilakunya ketika berpuasa.
Melatih anak berpuasa pada hakikatnya melatih mereka untuk bersabar dan belajar mengendalikan hawa nafsunya. Anak yang sejak dini kita latih ini kelak akan tumbuh menjadi pemuda generasi penerus bangsa dan agama. Hal yang membuat miris yang terjadi dan mencuat di berbagai media dalam beberapa bulan terakhir ini yakni banyaknya penyimpangan sosial dan moral serta kriminalitas yang telah dilakukan baik oleh anak maupun remaja di  Indonesia. Penyimpangan tersebut dilakukan karena akal pikiran mereka tidak mampu mengendalikan hawa nafsu yang ditunggangi syetan sehingga berujung pada kejahatan. Kita semua berharap agar momentum ibadah puasa di bulan suci Ramadhan dapat menjadikan manusia khususnya para anak dan remaja muslim di Indonesia dapat lebih mengendalikan hawa nafsu, mengedepankan akal sehat dan mendengarkan hati nurani.

*Konsultan Psikologi Forum Sahabat Keluarga dan Rise Management & Consulting

Puasa, Sujud, dan Derajat Manusia ..

Yudi LatifOleh: Yudi Latif Saudaraku, bulan puasa berulang datang, memberi penggal waktu untuk jeda. Ibarat musim gugur memberi pepohonan kesempatan meranggas dan memudakan diri. Dedaunan jatuh pun luluh simpuh, gugur-tafakur, pulang ke akar, menjadi pupuk kehidupan.
Tradisi puasa seumur usia keagamaan. Saat panggilannya tiba, pedang disarungkan, api dendam diredupkan, ambisi kuasa diredam; memberi sela bagi salam perdamaian. Di dalam jeda, mata hati yang tertutup awan dendam, pongah kuasa, dan gelap kesadaran menemukan berkas sinar.
Puasa meninggikan kembali derajat manusia melampaui nilai kebendaan-kekuasaan. Bahwa nafsu menimbun harta, memperluas pengaruh, dan eksploitasi pengetahuan telah melalaikan manusia hingga membiarkan dirinya menjadi sekadar faktor produksi, budak kekuasaan, dan alat percobaan.
Dalam gravitasi syahwati ini, kehadiran agama yang mestinya pengemban misi keadilan, cinta kasih, dan kewarasan justru secara tragis menjadi pentasbih misi penindasan, penghancuran, dan pembodohan.
Di manakah berkah agama jika risalahnya sekadar konsumsi “go yang lidah” yang kedalamannya sebatas tenggorakan? Di manakah misi penyempurnaan akhlak jika agama hanya dijadikan kemasan pemasaran, pangkal pertikaian, dan dalih kekuasaan? Bukankah suatu ironi yang memilukan bahwa aktor utama dari “komedi omong” ini justru para pemuka agama sendiri? Di masa sulit ketika orang kecil menjerit, pemuka agama “menjual” ayat untuk menidurkan keresahan lantas memberi teladan akhlak dengan pamer kemewahan.
Agama pun tak henti dijadikan sengketa interpretasi dalam persaingan pendakuan kebenaran, sebagai mesiu dalam perebutan kuasa. Bahkan, mereka yang terlibat dalam pemberdayaan masyarakat pun hanyut dalam godaan kekuasaan. Bukan untuk memperbaiki keadaan, melainkan berhenti pada rebutan sumber daya kuasa.
Sedemikian rupa sehingga kita tak sempat menyaksikan perwujudan lain dari gairah keagamaan selain dari sekadar “budak nafsu”. Jika agama sebagai landasan kritik terhadap berhala dan korupsi kebendaan, kekuasaan, dan pengetahuan telah menjadi fosil; sementara orang kebanyakan belum menemukan sumber moralitas lain di luar itu, bagaimana bisa yakin bahwa segala percobaan reformasi politik bisa menuju husnulkhatimah.
Tengoklah demonstrasi demi demonstrasi, kerusuhan demi kerusuhan, diskusi demi diskusi, persidangan demi persidangan, penggulingan demi penggulingan. Semuanya berakhir sebagai “komedi omong”.
Elite politik lebih mengedepankan syahwat kepentingannya ketimbang kemaslahatan umum. Akrobat demi akrobat politik yang dipertunjukkan penguasa semakin jelas menunjukkan kebangkrutan moral kepemimpinan.
Sejarah bertubi-tubi menunjukkan, bilamana pusat pemerintahan sebagai pusat teladan tak bisa lagi dipercaya, kerusuhan dan gerakan-gerakan apokaliptik di wilayah pinggiran akan segera meledak.
Kebangkrutan moral ini terasa pilu justru berlangsung di tengah masyarakat religius. Bukankah misi sentral kenabian adalah penyempurnaan akhlak? Ketikqa sebagian besar masyarakat masih memandang agama sebagai sumber moralitasnya, namun kandungan moralitas agama itu sendiri telah menguap dari kepompongnya, pada saat itu masyarakat menjelma menjadi zombie.
Jeda Ramadhan memberi momen refleksi diri, memulihkan tenaga rohani untuk membakar benalu yang mengerdilkan moralitas agama. Ramadhan memberi kesadaran bahwa hasrat menimbun, berkuasa, dan berpengaruh tak pernah ada puasanya kecuali dengan puasa.
Pengendalian dirilah akar tunjang pengendalian sosial. Adapun ibadah puasa bak kawah candradimuka pelatihan kendali diri.
Sekiranya semua warga mampu berpuasa sungguhan, gumpalan lemak yang berlebih di satu kelompok bisa disalurkan menjadi energi hidup bagi kelompok lain, tidak menjadi kolesterol keserakahan yang memicu kelumpuhan sosial.
Seperti dedaunan yang jatuh di musim gugur bisa memupuk rerumputan di bawah dan sekelilingnya. Sesekali kita pun perlu meranggas; membiarkan keakuan terbakar, tersungkur sujud; menginsafi kefanaan yang menerbitkan hasrat untuk berbagi, membuka diri penuh cinta untuk yang lain.

Ini Alasan Mengapa Manusia Butuh Agama ..

 Mata pelajaran agama  (ilustrasi)
Mata pelajaran agama (ilustrasi)
 
Anggota DPD RI Nofi Candra mengatakan, banyak bukti orang-orang sukses ternyata tidak hanya memiliki kecerdasan spiritual yang bagus. Banyak pula yang memiliki kecerdasan intelektual yang tinggi tapi tidak bisa mencapai sukses sebab keseimbangan kecerdasan spiritual dan intelektual sangat menentukanlah menentukan masa depan seseorang.

"Cara pandang di atas akhirnya memang membuktikan fitrah manusia membutuhkan kehadiran ajaran agama. Agama menjadi pengendalian dari kecerdasan akal yang memang membutuhkan tali kekang," kata Nofi, Sabtu, (4/6).

Seperti dikatakan Buya Hamka agama laksana tali kekang kuda bagi manusia. Dimana ajaran-ajaran agama dan ibadah yang mesti dilaksanakan menjadi alat bantu agar manusia tidak menggunakan akal untuk merusak kemanusiaannya.

Akal berkembang liar, nalar bisa cerdas menggali potensi dunia, bisa rakus jika bersanding dan bekerja sama dengan dengan hawa nafsu. Bisa membunuh dan merusak alam melebihi apapun juga. "Karena potensi akal memang bisa melakukan itu. Kehadiran agama, menjadi penjaga liarnya nalar," ujar Nofi.

Ibadah puasa, sebagai ibadah wajib kaum beriman, satu dari sekian banyak ibadah yang membuat akal, hawa nafsu, bisa ditundukkan dengan sikap tawaddu, pengendalian diri dari hal-hal yang merusak ibadah. Ini ibadah yang membangun pondasi kejujuran luar biasa.

Ibadah puasa di bulan suci Ramadhan yang setiap tahun dirindukan kedatangannya, tempat kita mengasah kecerdasan spiritual. Agar kita terjaga untuk membangun nilai-nilai luhur kemanusiaan, meningkatkan kebajikan atas kehidupan di sekitar kita.

Pengalaman di bidang bisnis, terang dia,  di mana tempat adu strategi berbisnis membutuhkan segala kecerdasan, tidak hanya kecerdasan intelektual dan  kecerdasan emosional semata. Tetapi juga harus dilengkapi dengan kecerdasan spiritual.

"Orang-orang bisnis yang sukses, senyatanya memang memiliki tiga kecerdasan itu secara baik dan seimbang. Banyak yang tersungkur karena tidak seimbangnya tiga hal tersebut, atau hanya mengedepan satu dari padanya," ujar Nofi.

Pemimpin Berkelas ..

Pemimpin yang adil dan menepati janji/ilustrasi
Pemimpin yang adil dan menepati janji/ilustrasi
 
Oleh: Rudi Agung (Pemerhati Persoalan Sosial)

''Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Rabbnya dan mendirikan shalat, dan urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah di antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka.'' (QS. asy-Sura: 38).

Saat kekhalifahan telah berpindah tangan dari anak Abdul Malik kepada Umar bin Abdul Aziz. Umar berkata: Innalillahi wa inna ilaihi rajiun.

Beliau naik mimbar, bertatap muka pertama dengan rakyat, lalu mengatakan:''Duhai rakyat, sesungguhnya aku diuji dengan perkara kepemimpinan ini, tanpa dimintai pendapat, tak pernah ditanya, tak ada musyawarah dengan kaum Muslimin. Aku telah membatalkan baiat untukku, sekarang pilihlah seseorang untuk memimpin kalian.''

Serentak, rakyat menjawab,''Wahai Amirul Mukminin, kami telah memilihmu, kami menerimamu, silahkan pimpin kami dengan kebaikan dan keberkahan.'' Mendengar itu, Umar merasa tidak bisa lagi menghindar dari tanggung jawab kepemimpinan. Beliau terpaksa bersedia mengambil tanggung jawab menjadi khalifah.

Umar menyampaikan kebijakannya di podium:''Ketahuilah! Apa yang Allah halalkan adalah halal sampai hari kiamat. Aku bukanlah seorang hakim, aku hanyalah pelaksana. Tidak ada hak bagi siapapun untuk ditaati dalam kemaksiatan. Aku bukan orang yang terbaik di antara kalian, aku hanyalah laki-laki bagian dari kalian, hanya saja Allah Ta’ala memberiku beban yang lebih berat dibanding kalian.''

Umar menambahkan, kaum Muslimin,''Siapa yang mendekat kepadaku, hendaknya dia mendekat dengan lima perkara, jika tidak, maka janganlah mendekat. Pertama, mengadukan hajat orang yang tak kuasa, mengadukannya. Membantuku dalam kebaikan sesuai kemampuannya. Menunjukkan jalan kebaikan padaku sebagaimana aku dituntut meniti jalan itu. Tidak melakukan ghibah terhadap rakyat. Kelima, tidak menyangkalku dalam urusan yang bukan urusannya.''

Demikian kutipan kisah kepemimpinan Umar bin Abdul Aziz dalam buku ''Perjalanan Hidup Khalifah Yang Agung, Umar bin Abdul Aziz: Ulama dan Pemimpin yang Adil'' karya Syeikh Dr Ali Muhammad Ash-Shallabi.

Saat didaulat menjadi pemimpin, Umar bin Abdul Aziz selalu memberi perhatiannya yang besar memperbaiki tatanan masyarakat, menciptakan peradaban yang adil, memperingatkan pentingnya kehidupan akhirat. Beliau juga berhasil mengentaskan kemiskinan, menciptakan kesejahteraan, melunasi orang-orang yang memiliki hutang.

Menyelesaikan masalah-masalah di bidang moneter. Memakdzulkan gubernur yang dzalim. Memiliki ketegasan, kesabaran dan keadilan yang luar biasa. Hal utama, ketakutannya yang besar hanya terhadap Sang Maha. Sungguh, sulit menggambarkan sosok dan pola kepemimpinannya yang mulia.

Al Hafidz Adz-Dzahabi memberi ilustrasi kedudukan Umar bin Abdul Aziz dalam ilmu. Dikatakannya, Umar bin Abdul Aziz seorang imam, ahli fikih, ahli ijtihad. Menguasai Sunnah, memiliki kedudukan mulia, penghafal hadits yang ulung, taat pada Allah, memiliki hidup lurus. Dalam menegakkan keadilan disetarakan dengan kakeknya Umar bin Khaththab, kezuhudannya disetarakan dengan Imam Hasan al-Bashri, dan ilmunya serupa dengan Imam az-Zuhri. Subhanallah.

Islam memiliki kegemilangan peradaban, sejarah, keilmuan, sumbangsih bagi dunia, dan tokoh-tokoh luar biasa. Mungkin tak berlebihan bila hari-hari seperti ini kita perlu kembali membuka buku-buku lawas tentang kejayaan Islam, merenunginya, dan mencoba mengaplikasinnya dalam kehidupan sehari-hari.

Di kala kehancuran segala lini menghantui masyarakat Indonesia saat ini, kita sangat butuh suplemen energi dengan kembali mengetahui, mempelajari sifat, sikap, dan kehidupan orang-orang terdahulu. Perlu pula kita menyelami bagaimana sejarah kejayaan dan sebab-sebab kehancuran peradaban terdahulu.

Lihatlah bagaimana pemimpin Islam menyikapi diberikannya tanggung jawab dalam memimpin. Mereka akan menolak karena takut tak mampu mengemban amanah itu. Mereka takut keangkuhan dan kesewenangan bersarang dalam dadanya. Mereka takut ketika nanti memberi jawaban pada Sang Maha, usai nyawa lepas dari jasadnya.

Sebaliknya, lihat pula bagaimana kejayaan Firaun tumbang dengan mudahnya. Akibat kecongkakan dan kedzalimannya, Firaun yang memiliki kekuasaan begitu dahsyat, mati di tengah laut saat ingin mengejar Nabi Musa As dan pengikutnya.

Begitu pula kehancuran kejayaan Raja Namrud yang membakar Nabi Ibrahim AS. Ia mati hanya dengan seekor nyamuk. Ketika nyamuk memasuki lubang hidung Namrud yang bertubuh sangat besar, nyamuk itu bergerak sampai ke otaknya. Bertahun-tahun Namrud tersiksa siang malam sampai akhirnya meninggal.

Teramat banyak sejarah yang mengisahkan kejayaan atau kehancuran masa lalu. Dari masa ke masa, sejarah itu terus berulang. Hanya berganti pemeran, waktu, dan tempat. Sekarang, masyarakat dijejali kenyataan kepahitan hidup akibat kebijakan penguasa. Semoga penguasa bisa belajar sejarah masa lampau, sebelum ajal menjemput mereka. 

Sebelum sesal datang seperti Firaun dan Namrud.
Sekarang, masyarakat juga dijejali pemberitaan seputar calon kandidat pemimpin DKI mendatang. Beragam cara dilakukan kandidat agar dirinya dipilih sebagai pemimpin. Menjual diri dengan aneka janji.

Padahal berkali-kali rakyat memiliki pengalaman didustakan penguasa. Bahkan calon kandidat tak segan saling menjatuhkan. Sungguh, sebuah cara yang bertolak belakang dengan sejarah kejayaan masa lalu. Namun, begitulah sistem yang ada di akhir zaman.

Saya teringat pembicaraan dengan salah satu petinggi sebuah parpol, belum lama ini. Tidak dipungkiri, parpol lebih fokus memikirkan urusan kalah menang dalam pemilu atau peraihan suara. Memikirkan urusan rakyat, entah urusan keberapa. Jadi, masih adakah parpol yang bisa dipercaya? Anda yang lebih tahu.

Kita yakin, calon kandidat mengetahui sejarah kedigdayaan tokoh Islam, kejayaan Islam serta kehancuran peradaban masa lalu.

Pertanyaannya: masih adakah calon pemimpin yang memiliki keinginan meneladani kepemimpinan seperti pemimpin era kejayaan Islam dan menghindari pola dan cara kepemimpinan yang membawa pada kehancuran? Masih adakah yang merealisasikan tampuk kepemimpinan sebagai amanah?

Di tengah kebobrokan sistem dan fitnah dajjal yang makin merangsek di akhir zaman ini, kita hanya bisa berdoa semoga calon pemimpin nanti masih memiliki aqidah kuat dan hati nurani. Semakin hari makin kita rasakan Islam kembali menjadi asing. Lalu, masih adakah pemimpin yang kita rindukan?

Jika belum ada, ingatlah: Kualitas pemimpin tergantung kualitas orang-orang yang dipimpinnya. Tak elok pula hanya mengharapkan pemimpin berkualitas, namun yang dipimpinnya enggan meningkatkan kualitas dirinya. Wallahu a’lammu. Allahumma shalli alaa Muhammad. 

Pejabat yang Terpenjara Sendiri ..

ilustrasi jiwa terbelenggu
ilustrasi jiwa terbelenggu
 
Oleh: Rudi Agung (Pemerhati Masalah Sosial)

Bila Izrail datang memanggil
Jasad terbujur di pembaringan
Seluruh tubuh akan menggigil
Terkujur badan dan kedinginan

Tiada lagi gunanya harta
Kawan karib sanak saudara
Tiada lagi gunanya harta
Kawan karib sanak saudara...

Petikan lagu kontemporer era 70-an ini, betapa memantik hati. Apalagi saat mengingat kunjungan beberapa hari lalu, ke rumah salah seorang mantan pejabat.

Selama tiga hari, saya bersama dua kerabat berkesempatan menginap di rumah seorang mantan pejabat teras di Jakarta. Sungguh, itu hari-hari yang memilukan. Begini kisahnya:

Mantan pejabat teras itu sebut saja Fulan. Ia bercerita, usianya 67 tahun, sudah pensiun tapi masih punya pengaruh luar biasa. Asetnya dimana-mana. Anaknya lebih dari delapan, istrinya dua.

Tetapi sudah 20 tahun mengidap penyakit gonta ganti. Selama delapan tahun terakhir, mondar mandir dirawat di rumah sakit. Sampai sekarang masih rawat jalan. Keluhan utamanya, gula darah tinggi: di atas 200. Jalannya terasa berat.

Salah satu kawan, terapis bekam. Saya ikut menemaninya. Maksud kedatangan memeriksa kesehatan Fulan. Kami disambut hangat. Diminta stay seminggu dan dianjurkan untuk menganggap sebagai rumah sendiri.

Kami terkejut. Rumahnya besar sekali, di bawah ada dua kamar, di lantai dua ada empat kamar. Lantai ketiga untuk jemuran. Tiap kamar punya kamar mandi sendiri.

Ketika kami sapa dengan panggilan: Oom, Fulan menangis. Ia bilang, "Tolong, kalau boleh jangan panggil Oom lagi. Tapi panggil saya, Papa," katanya. Tentu saja kami kaget bukan kepalang. Baru ketemu sekali, diminta memanggil dirinya dengan sebutan: papa.

Ia pun berkisah, dua istrinya tidak bersamanya lagi. Tapi belum bercerai. Hanya pisah tempat. Begitu pula sembilan anaknya. Semua pergi meninggalkannya. Tak ada juga para kolega yang menjenguknya.

Rumah besar, asetnya triliunan rupiah, tetapi enam tahun hanya tinggal sendiri. Bergonta ganti pembantu tetapi selalu lari. Ia bertahun-tahun terpaksa hidup sendiri. Bahkan sakit-sakitan. Fulan pun curhat dari A sampai Z.

"Nyesal saya mendidik anak dengan pendidikan, pendidikan, pendidikan tapi melupakan mendidik agama. Pas tua, istri dan anak pergi semua. Begitu juga kolega saya."

Kami diam, mendengarkan. Kawan memulai terapi bekamnya. Apa yang terjadi? Dari 20-an titik bekam, seluruhnya keluar minyak. Ya, minyak. Banyak sekali. Sedang darahnya kental seperti marus. Warnanya hitam pekat. Ada pula yang seperti jeli.

Kami saling tatap. Heran, melongo, bermacam-macam dugaan. Seorang kawan berinisiatif melafadzkan shalawat. Gaung shalawat bersahutan dari bibir-bibir kami. Fulan pun menangis.

"Dada saya berguncang mendengar shalawat kalian," tuturnya.

Fulan juga kaget dengan hasil bekamnya. Ia heran. Bahkan lebih heran dirinya dibanding keheranan kami. Lalu bertanya: apakah semua ini hasil perbuatan dulu?

Ia mengungkap, sebagai mantan pejabat teras begitu mudah mencari uang. Namun tidak memikirkan halal atau haramnya. Kami tetap mendengarkan curhatnya. Fulan berkisah sambil menangis.

"Murtad saya. Ya Allah..."

"Apakah semua ini dampak dari pekerjaan saya dulu? Kebodohan saya mencari sumber uang dengan cara yang salah?" bibirnya terus berkisah tentang masa kejayaannya. Lalu mengungkapkan, betapa banyak uang negara dihambur sia-sia.

"Apa yang harus saya lakukan sekarang?" tanyanya. Kami mencoba menjelaskan dasar-dasar agama dan pentingnya mencari sumber halal. Pentingnya peduli pada anak-anak yatim dan fakir miskin.

Sebab, kita lah yang butuh mereka. Bukan sebaliknya. Siapa yang tak peduli, diperingatkan Sang Maha dalam Surat Al Maun sebagai pendusta agama.

Fulan menangis lagi. Kala itu tangisnya pecah. Meledak. "Ya Allah... Ampuni saya Ya Allah...," teriaknya sambil terisak. Semakin lama, ia membuka dirinya. Mengakui segala kesalahannya:

Bersekutu dengan selain Allah, mencari sumber uang seenaknya, merampas uang rakyat, membuangnya dengan foya-foya keliling dunia, tidak mendidik anaknya dengan agama.

Lalu, ketika uang sudah di genggaman; semua banyak yang lepas begitu saja. Tiga mobilnya hilang ditipu, puluhan juta tabungannya raib entah kemana, dua istri dan semua anak meninggalkannya. Kolega tidak ada yang menemaninya. Didera penyakit yang menguras uangnya.

Kini, sisa hartanya menjadi rebutan anak-anak dan dua istrinya. Padahal Fulan belum meninggal dunia. Tak ada yang mau merawat, tapi semua berebut harta bendanya. Ia menangis tanpa henti, menggedor ruang hati kami.

Fulan sadar, banyak mencari uang dengan jalan seenaknya. Merampas yang bukan haknya. Ia tidak dipenjara, tetapi hidup Fulan bagai terpenjara. Bahkan lebih dari sebuah penjara. Rumah besar, uang banyak tak bisa dinikmatinya. Harta jadi rebutan yang membuatnya sakit bertahun-tahun. 

Kami yang diminta menginap seminggu, hanya bisa tahan tiga hari. Sungguh, kami tak kuat lagi mendengar kisah-kisanya. Ketika kami pulang, ia bilang akan kehilangan lagi. Kesepian kembali. Meminta kami balik lagi lain hari.

Kami tercengang. Duka lara Fulan ini baru di dunia. Bagaimana di kubur nanti, bagaimana di kehidupan setelah kematian nanti. Sungguh, kecintaan manusia pada harta, pada dunia, hanya menyengsarakan hidupnya. Bahkan terus mengundang kegelisahan sampai di penghujung usia.

Apakah kehidupan Fulan menjadi representasi para koruptor atau orang-orang yang tak peduli sumber nafkah halal atau haram? Apakah potret Fulan sebuah cermin kehidupan pejabat di negara korup ini? Dengan kesengsaraan beragam versi, kegersangan jiwa, kekacauan pikiran.

Ketika pulang: hati dan logika kami berkecamuk, menggedor-gedor ruang jiwa. Terima kasih Bapak Fulan. Engkau telah mengingatkan bangsa ini. Ya Allah, berikanlah kami kesempatan untuk bertaubat pada Mu. Ya Rahman, selamatkanlah hidup dan mati kami. Ya Rahim, ampuni dosa-dosa kami. Allahumma shalli alaa Muhammad.

Dua Ulama Akhir Zaman ..

Harut dan Marut menurut pendapat ulama adalah dua malaikat (Ilustrasi)
Harut dan Marut menurut pendapat ulama adalah dua malaikat (Ilustrasi)
 
 Oleh : Rudi Agung (Pemerhati masalah sosial dan keagamaan)
Kang Budi dan Kang Badrun dari tanah Jawa. Sejak kecil keduanya akrab. Sama-sama kere, sama-sama satu pondok. Keduanya fasih berbahasa Arab. Sejak usia 20-an, mereka mengajar ngaji anak-anak di kampungnya. Tapi seiring waktu, berbeda nasib. Kang Budi tetap sederhana. Kang Badrun kaya raya.

Kang Budi dakwah keliling. Dari rumah ke rumah, dari kampung ke kampung. Tanpa undangan, tanpa menanti uang bayaran. Kadang, dakwah dari satu kota ke kota lain. Itu kalau ia punya uang lebih untuk bensinnya. Nah, nasibnya beda dengan Kang Badrun. Sejak muncul di televisi, gayanya lebih trendi. Rumahnya tingkat, mobilnya anti karat, sopirnya tetangga pak camat.

Lebaran kemarin, Kang Budi dan Kang Badrun sama-sama mudik ke kampung halamannya. Sudah lima tahun tidak bersapa. Saat berjumpa tak lagi terlihat kedekatan di antara mereka. Bicara dan tertawa, kering sekali kelihatannya. Entah apa sebabnya. Mungkin beda prinsip. Bukan karena beda nasib.

Kang Budi maunya berdakwah mendatangi, sesuai dakwah Rasulullah. Senang sekali datang menyentuh lapisan bawah. Merangkul dan mendatangi kaum papa. Lain hal dengan Kang Badrun. Dengan bicara di televisi, dakwahnya bisa menyentuh semua lapisan. Tanpa harus datang dan melayani. Hanya menunggu jadwal dan menyiapkan materi. Soal pakaian dan gaya hidup, Kang Badrun berdalih, itu tuntutan.

Kang Badrun akrab dengan panggung politik. Sering sekali datang ke Meditariana, konsulat, atau tempat tongkrongan lain. Mengikuti arus aktivis dan politisi. Tentu saja, gaya hidupnya perlu mengikuti mereka. Kongkow-kongkow tertawa ha ha ha ha. Sembari menanti instruksi agenda setting berikutnya. Lalu, angguk-angguk kepala.

Lain dengan Kang Budi. Kendati fokus dakwah di lapis bawah, namun, ia juga akrab dengan politisi dan sejumlah petinggi negara. Dari aparat hukum sampai lingkar istana. Tapi Kang Budi tidak mau terikat dengan mereka. Ia takut terjebak buaian dunia. Tak mau diremot. Hubungan kepada mereka sebatas hablum minannaas saja.

Kalau mereka salah, tak sungkan ditegur dengan keras. Tegas. Tak peduli jabatan dan kekuasaan mereka. Nah, Kang Badrun tidak begitu. Karena banyak fasilitas diperoleh mereka, maka tegurannya agak lembut. Sedikit takut. Atau kecut. Entah.

Kang Budi tanggung jawabnya pada Allah Ta’ala. Ia berusaha keras tak tertarik godaan dunia. Baginya, dunia adalah penjara. Diambil, secukupnya saja. Pernah saat jelang pemilihan presiden, Kang Budi ditawari ratusan miliar. Satu kandidat presiden mengutus anak buahnya meminta restu.

Mereka paham, pamor dan pengaruh Kang Budi di lapangan luar biasa. Meski jarang nongol di layar kaca. Entah apa sebabnya. Bahkan, pengikut dan massanya luar biasa. Itu mengapa utusan pak Kicluk sang kandidat, unggah ungguh merayu Kang Budi. Menawarkan pundi rupiah dan segala yang berbau wah.

Berharap Kang Budi memberi restu. Utusan itu mendekat. Memberi dua buah kunci berbeda. ''Ini Kang, kunci Volvo. Mobilnya baru, sebagai permulaan saja. Kalau tidak suka, terserah mau mobil apa saja.
Kalau ini kunci apartemennya, di Dharmawangsa Tower 3. Ini apartemen berbandrol ribuan dolar, favorit kalangan the haves. Nah, kalau cek puluhan miliarnya bisa segera dicairkan pekan ini. Mohon restunya untuk pak Kicluk,'' rayu utusan pak Kicluk, salah satu kandidat capres.

Bukannya diterima gembira, kunci mobil dan apartemen itu diambil Kang Budi, tapi untuk disambit ke dada utusan pak Kicluk. ''Saya tidak butuh. Keluar kamu sebelum saya marah,'' tegas Kang Budi. Utusan capres itu kalang kabut. Lari sambil kentut.

Beda dengan Kang Badrun. Justru utusan pak Kicluk yang melemparnya. Kali ini dilempar kunci mobil Freed dan dua koper berisi puluhan juta di hadapan Kang Badrun. Utusan itu muak, segitu murahnya harga ulama su’u, ulama penghamba dunia. Apalagi sambil cengar cengir, Kang Badrun mengambilnya dengan membungkuk. ''Makasih, makasih, makasih. Salam untuk pak Kicluk ya.''

Karena muak, utusan pak Kicluk tak tahan. Akhirnya membocori dua peristiwa itu ke insan media. Tentu saja media senang menerima informasi itu. Apalagi pak Kicluk termasuk kandidat capres terkuat.

Perbedaan prinsip dan sikap dua ulama itu langsung digoreng media. Tak butuh waktu lama, kisah dua hamba Allah itu menjadi pembicaraan mengemuka. Dari warung kopi sampai obrolan konglomerat di meja lounge hotel bintang lima.

Para konglo pemodal pilpres terbahak dengar cerita Kang Badrun. Apalagi ulama su’u makin tak tahu malu. Tapi, konglo itu agak dipusingkan dengan ketegasan Kang Budi. Mereka memetakan mana ulama model Kang Budi, mana model Kang Badrun.

Mereka tahu, ulama dan kiai titik vital untuk segera ditaklukan. Mereka tahu, sejarah kemerdekaan bangsa ini direbut atas ketegasan ulama dan kiai yang menentang penjajah kolonial. Menolak aneka suap dan mampu menertawakan dunia.

Karena itu, bagi mereka, untuk menaklukan Indonesia taklukan dulu ulamanya. Setir kiainya. Bungkam santri-santrinya. Manjakan aktivisnya, pecah belah kekuatannya, bunuh dulu karakter kelompok yang kritis. Kelompok yang manut, manjakan fasilitas dan kehidupan mereka. Terutama kiai dan ulama yang banyak pengikutnya. Mereka percaya betul wasiat Imam Ghazali: rusaknya masyarakat karena rusaknya ulama.

Lantaran itu, sebelum merusak masyarakat, mereka rusak dulu ulamanya. Ah untung cerita di atas imajiner belaka. Kisah rekaan. Entah kalau memang Anda merasakan kisah itu ada di lapangan. Mudah-mudahan belum menemukan. 

Dalam satu sabdanya, Rasulullah telah mengingatkan: Kelak pada akhir zaman akan ada pemimpin-pemimpin yang aniaya, menteri-menteri yang fasiq, hakim-hakim yang curang, dan ulama-ulama pendusta... (HR Thabrani).

Kini telah sampai di akhir zaman. Perang Suriah sebagai gong permulaan. Peristiwa di Bumi Syam, telah Nabi nubuwahkan. Dan kita telah masuk fase peperangan antara: sistem dajjal vs peradaban Imam Mahdi. Fase ketika Allah mengizinkan fitnah dajjal merangsek nadi seluruh manusia. Merusak aqidah, moral, akhlak manusia. Termasuk kita, manusia Indonesia.

Mudah-mudahan sengkarut yang terjadi di Republik ini bisa jadi kontemplasi bagi semua. Terutama bagi para ulama dan aktivis dakwah. Sudah waktunya melakukan revitalisasi peranan ulama dan memformulasikan strategi dakwah baru. Pembaiatan Imam Mahdi, hanya masalah waktu. Umat tinggal menunggu.

Tetapi Indonesia malah diambang kehancuran. Tauhid, moral, akhlak umat rusaknya makin hebat. Peran ulama sangat dinanti-nantikan: peran yang bisa mengubah keadaan, menghasilkan perubahan kebaikan umat, mempersiapkan kebangkitannya. Seperti nubuah Nabi, kebangkitan Islam akhir zaman akan datang dari arah Timur.

Ulama Iraq dan Palestina mentakwil dan meyakini, Timur yang dimaksud adalah Indonesia. Sekali lagi, peran ulama sangat dinantikan, seperti peran dan daya juang ulama era pra kemerdekaan. Seperti ulama salafus shalih di masa-masa perjuangan. Peran melepas segala kepentingan.

Kembali menguatkan keihklasan. Mengedepankan perbaikan peradaban. Bukan peran menjaja dalil-dalilan dengan mengharap kucuran bayaran, kepopuleran, atau tertambat cinta dunia yang kebangetan. Akhirnya umat ditelantarkan, tercerai berai berantakan, jadi bahan jualan sampai sekarang.

Oohh Allah... Umat terus ditipu para pelaku religionomik! Allahummansur umatan Muhammad.

Diriwayatkan Anas bin Malik ra. menuturkan sebuah hadits: Kebinasaan bagi umatku datang dari ulama su’u (jahat), mereka menjadikan ilmu sebagai barang dagangan yang dijual kepada para penguasa mereka untuk mendapat keuntungan bagi diri mereka sendiri. Allah tidak akan memberi keuntungan dalam perniagaan mereka (HR Al-Hakim).

Anas ra juga meriwayatkan, Rasul bersabda: Ulama adalah kepercayaan para Rasul, selama tidak bergaul dengan penguasa dan tidak asyik dengan dunia. Jika mereka bergaul dengan penguasa dan asyik dengan dunia maka mereka telah mengkhianati para Rasul. Karena itu, jauhilah mereka. (HR Al-Hakim).

Kita semua adalah produk akhir zaman. Selamat menikmati serbuan fitnahnya. Selamat berjuang melawan sistem dajjal yang menyerang gila-gilaan. Semoga Ramadhan ini mampu dijadikan momen muhasabah, mempersiapkan diri dan strategi menyambut kebangkitan Islam hari depan. Semoga kita dipantaskan. Semoga

The World Its Mine