Jumat, 01 Juli 2016

Resmi, Android N Menyandang Nama "Nougat" ..


Google Android N "Nougat"

Google mengumumkan nama resmi untuk sistem operasi baru, Android N. Nama yang akan disandangnya adalah "Nougat".

Android Nougat dikenalkan oleh Google melalui akun Snapchat resmi perusahaan, Jumat (1/7/2016). Akun Twitter resmi Android juga memastikannya dengan postingan yang dikicaukan pada hari yang sama.

Android Nougat menjadi versi Android terkini setelah dikenalkan pada Maret lalu dan saat ini statusnya adalah Beta kedua yang diklaim lebih stabil dari versi perdana, sebagaimana dikutip KompasTekno dari The Verge. Meski demikian, belum jelas nomor versi yang disandang oleh Nougat, bisa Android 6.1 atau Android 7.0.

Nougat sebagai penerus Android Marshmallow membawa fitur-fitur baru seperti tampilan notifikasi, layar split-screen saat dipakai multitasking, serta fitur Doze yang telah dikenalkan di versi Android Marshmallow namun telah ditingkatkan.

Android Nougat juga memiliki dukungan terhadap platform virtual relaity terbaru Google, namun baru untuk perangkat yang mendukung saja.

Sebelumnya, beredar banyak rumor terkait penamaan sistem operasi Android terbaru ini, mulai dari New York Cheesecake, Nutella, hingga Nepayem. (Baca: Pencarian Nama Android N Diwarnai Sindiran)

Google bahkan sampai menggelar sayembara khusus untuk mendapatkan masukan ide nama apa yang akan dipakai oleh Android N. Akhirnya, Google memutuskan menggunakan nama Nougat.

Nougat adalah cemilan manis yang terbuat dari bahan gula, madu, kacang panggang, telur putih dan kadang juga disertai dengan buah-buahan kering.

Seperti diketahui, nama-nama resmi Android sendiri selama ini selalu terkait dengan makan ringan atau camilan manis. Yakni Cupcake (1.5), Donut (1.6), Eclair (2.0-2.1), Froyo (2.2-2.2.3), Gingerbread (2.3-2.3.7), Honeycomb (3.0-3.2.6), Ice Cream Sandwich (4.0-4.0.4), Jelly Bean (4.1-4.3), KitKat (4.4), Lollipop (5.0), dan Marshmallow (6.0).

Olahan Sate Sampai Gulai, 8 Makanan yang Muncul Saat Ramadhan ..

 
 
Sate susu matang. Menu makanan ini populer di Kampung Jawa, Kota Denpasar, Bali, sebagai penganan khas yang diburu sebagai menu berbuka pada bulan Ramadhan.
 
BEBERAPA makanan yang hanya ada saat Ramadhan berikut ini, bisa jadi inspirasi Anda mencari hidangan berbuka puasa.

Bongko Kopyor
Bongko Kopyor berasal dari Gresik, berisi nangka, pisang, sagu mutiara, kelapa kopyor, dan roti tawar. Saat penyajian, bahan-bahan tersebut disiram dengan santan dan gula, serta disajikan menggunakan daun pisang.
Gulai Siput
Sudahkah Anda mencoba Gulai Siput? Gulai berbahan utama siput sawah ini adalah hidangan berbuka khas Tanjung Pinang, Riau, lho. Selain siput, gulai ini juga berisi daun pakis, pucuk daun ubi, daun keladi, dan terong.
Ketan Bintul
Hidangan asal Serang ini berisi nasi ketan yang dihaluskan dan disajikan dengan taburan serundeng. Ketan Bintul juga sering disajikan dengan potongan daging berkuah gulai.

Mie Glosor
Mie dibuat dari adonan tepung sagu dan kunyit, sekilas terlihat mirip dengan mie kuning ini berasal dari Bogor. Namun, tekstur mie ini lebih kenyal dari mie kuning. Mie disajikan dengan tambahan sambal kacang, gorengan, dan kerupuk.

Pakat
Pakat adalah menu berbuka khas Tapanuli, berbahan utama rotan muda. Rotan muda berukuran 1 meter dibakar selama sekitar 1 jam. Kemudian, dikupas dan diambil bagian dalam yang berwarna putih. Bagian dalam rotan muda tersebut ditambah dengan bumbu-bumbu dan santan kelapa. Hhhmmm unik sekali ya!

Sate Susu
Menu unik ini berasal dari Bali. Sate susu menjadi menu wajib yang selalu diburu saat menjelang buka puasa. Sate ini sebenarnya dibuat dari daging susu sapi, dan disajikan bersama sambal plecing khas Bali. Sate ini akan menambah stamina, lho, ketika dikonsumsj. Sama seperti saat kita mengonsumsi susu sapi.


 
Sotong yang ditata sedemikian rupa yang ditawarkan kepada pembeli sesuai dengan harga dan ukuran masing-masing.
 
Sotong Pangkong Kuliner khas Pontianak ini dibuat dari cumi yang dikeringkan, lalu dipukul-pukul. Saat Ramadhan, Sotong Pangkong banyak disajikan dan dijadikan makanan wajib. Saat penyajian, Sotong Pangkong ditemani cabai dan cuka. Rasanya? Perpaduan antara asam, gurih, pedas, dan manis.

Telur Mimi
Menu wajib berbuka puasa lainnya adalah Telur Mimi, yang berasal dari Kaliwungu, Kendal. Telur mimi berasal dari sejenis ikan pari bernama ikan mimi. Telur ikan mimi dimasak dan dikerok bagian isinya. Isian telur ikan mimi kemudian diaduk bersama parutan kelapa yang sudah dibumbui. Wah, cukup unik ya sajian berbuka yang satu ini.

Mencapai Ketakwaan dengan Menghayati Puasa ..

Suasana buka puasa di Masjid Istiqlal pada 2007
Untuk mencapai tujuan ketakwaan diperlukan upaya untuk menghayati arti puasa.
"Memahami dan menghayati arti puasa memerlukan pemahaman terhdap dua hal pokok menyangkut hakikat ‎manusia dan kewajibannya di bumi ini," tulis ahli tafsir Alquran M. Quraish Shihab dalam buku Membumikan Al-Quran.

Pertama, manusia diciptakan oleh Tuhan dari tanah, kemudian dihembuskan kepadanya ruh ciptaan-Nya, dan diberikan potensi untuk menyeimbangkan dirinya hingga mencapai satu tingkat yang menjadikanya sebagai khalifah dalam memakmurkan bumi ini.

Lalu, memahami perjalanan manusia menuju bumi yang dimulai sejak zaman Nabi Adam AS.
"Pengalaman tersebut antara lain adalah persentuhannya dengan keadaan di surga itu sendiri," jelas Quraish.

Di bumi telah tersedia segala macam kebutuhan manusia, antara lain sandang pangan serta kebutuhan lain seperti ketentraman lahir dan batin.

Hal ini, menurut Quraish, setidaknya mendorong manusia untuk menciptakan bayangan surga di bumi. Sebagaimana saat Nabi Adam AS mengalami pengalaman diperdayai oleh setan. Supaya manusia berhati-hati agar tidak terperdaya lagi tipu daya makhluk ciptaan Allah dari api tersebut.

Batas Israf ..


berdoa

Oleh: Supriyadi

Israf mempunyai arti berlebih-lebihan. Sikap israf atau berlebih-lebihan merupakan hal yang kurang baik atau bahkan malah tidak baik. Terlalu banyak bersedekah itu kurang baik, bahkan terlalu banyak rakaat dalam shalat sunah juga kurang baik.

Itu baru berlebihan atau israf dalam kebaikan, yang hal itu saja kurang baik, apalagi israf dalam kemaksiatan. Sungguh hal itu akan mampu menjerumuskan pelaku israf dalam kemaksiatan ke neraka.

Segala hal yang dilakukan secara berlebihan itu tidak baik. Pada zaman Rasulullah SAW, ada seorang sahabat laki-laki yang gemar beribadah di dalam masjid. Dia terus-terusan beribadah di masjid. Melihat hal itu, Rasulullah SAW pun menegurnya agar lelaki itu beribadah di masjid secukupnya saja.

Rasulullah SAW juga memerintahkannya untuk bekerja, berkumpul bersama istri, dan tidak melulu di masjid. Apa guna beribadah secara berlebihan tetapi keluarga di rumah telantar?

Allah SWT berfirman yang termaktub dalam potongan QS al-A'raf ayat 31, " ... Sesungguhnya Dia (Allah) tidak menyukai orang-orang yang berlebihan." Dengan demikian, kita semua pun tahu bahwa israf itu tidak baik.

Lalu, hal yang dikatakan israf itu sejauh mana? Jika israf diartikan sebagai sikap atau perilaku yang dilakukan secara berlebihan, semua dari kita paham. Namun, sebagian dari kita terkadang tidak memahami batas-batas dari berlebihan itu.

Batas dari berlebihan memang antara satu orang dan orang yang lain itu berbeda. Dengan demikian, israf itu memang berbeda-beda kadarnya. Bukankah kita bisa menghabiskan nasi sepiring penuh, tetapi anak berusia empat tahun tidak bisa? Ya, bisa diibaratkan seperti itu.

Oleh karena itu, batas dari israf yang paling jelas adalah cukup, tidak membebani, dan seimbang. Kita boleh menunaikan shalat sunah seratus rakaat, asalkan keharusan yang lain juga bisa terpenuhi sesuai kadarnya. Kita pun tidak dilarang untuk rajin berpuasa. Akan tetapi, ketika waktu Maghrib tiba, maka kita harus berbuka atau membatalkan puasa.

Allah SWT menetapkan syariat Islam memang telah dirancang sesuai dengan kadar kemampuan umat manusia. Shalat wajib yang asalnya 50 waktu saja kini menjadi hanya lima waktu. Kita tidak akan sanggup untuk menunaikan shalat 50 kali dalam sehari semalam. Oleh karenanya, Allah SWT hanya mewajibkan lima waktu dan jika kita masih merasa kurang, maka ada shalat sunah yang bisa dikerjakan sesuai dengan kemampuan.

Perlu kita memahami QS al-Baqarah ayat 286 bahwa Allah SWT tidak membebani kita di luar kemampuan kita. Allah SWT tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya.

Islam mengajarkan ajaran yang seimbang; antara kebutuhan duniawi dan ukhrawi, antara kebutuhan jasmani dan rohani, antara kebutuhan diri sendiri dan orang lain, antara kebutuhan pribadi dan keluarga. Ada skala prioritas dalam syariat. Islam mengajarkan keseimbangan dalam hidup ini dan tidak membenarkan israf. Wallahu a'lam.

Narasi Muhammad ..

Rasulullah
Rasulullah

Oleh: Anis Matta

 “Aku bisa berdoa kepada Allah untuk menyembuhkan butamu dan mengembalikan penglihatanmu. Tapi jika kamu bisa bersabar dalam kebutaan itu, kamu akan masuk surga. Kamu pilih yang mana?”

Itu dialog Nabi Muhammad SAW dengan seorang wanita buta yang datang mengadukan kebutaannya kepada beliau, dan meminta didoakan agar Allah mengembalikan penglihatannya.

Dialog yang diriwayatkan Imam Bukhari dari Ibnu Abbas itu berujung dengan pilihan yang begitu mengharukan: "Saya akan bersabar, dan berdoalah agar Allah tidak mengembalikan penglihatanku."

Beliau juga bisa menyembuhkan seperti Nabi Isa, tapi beliau menawarkan pilihan lain: bersabar. Sebab kesabaran adalah karakter inti yang memungkinkan kita survive dan bertahan melalui seluruh rintangan kehidupan. Kesabaran adalah karakter orang kuat.

Sebaliknya, tidak ada jaminan bahwa dengan bisa melihat, wanita itu akan bisa melakukan lebih banyak amal saleh yang bisa mengantarnya ke surga. Tapi di sini, kesabaran itu adalah jalan pintas ke surga.

Selain itu, penglihatan adalah fasilitas yang kelak harus dipertanggungjawabkan di depan Allah, karena fasilitas berbanding lurus dengan beban dan pertanggungjawaban. Ada manusia, kata Ibnu Taimiyah, lebih bisa lulus dalam ujian kesulitan yang alatnya adalah sabar ketimbang ujian kebaikan yang alatnya adalah syukur.

Nabi Muhammad juga berperang seperti Nabi Musa. Bahkan Malaikat Jibril pun pernah meminta beliau menyetujui untuk menghancurkan Thaif. Tapi beliau menolaknya. Sembari mengucurkan darah dari kakinya beliau malah balik berdoa: "Saya berharap semoga Allah melahirkan dari tulang sulbi mereka anak-anak yang akan menyembah Allah."

Muhammad bisa menyembuhkan seperti Isa. Juga bisa membelah laut seperti Musa. Bahkan bulan pun bisa dibelahnya. Muhammad punya dua jenis kekuatan itu: soft power dan hard power. Muhammad mempunyai semua mukjizat yang pernah diberikan kepada seluruh Nabi dan Rasul sebelumnya.

Tapi beliau selalu menghindari penggunaannya sebagai alat untuk meyakinkan orang kepada agama yang dibawanya. Beliau memilih kata. Beliau memilih narasi. Karena itu mukjizatnya adalah kata: Al-Qur`an. Karena itu sabdanya pun di atas semua kata yang mungkin diciptakan semua manusia.

Itu karena narasi bisa menembus tembok penglihatan manusia menuju pusat eksistensi dan jantung kehidupannya: akal dan hatinya. Jauh lebih dalam daripada apa yang mungkin dirasakan manusia yang kaget terbelalak seketika menyaksikan laut terbelah, atau saat menyaksikan orang buta melihat kembali.

Menahan Marah Perbuatan Mulia ..


marah

Oleh: Nur Farida

Abu Hurairah RA menuturkan, seorang laki-laki berkata kepada Nabi, “Berilah aku wasiat.” Beliau SAW bersabda, “Jangan marah!” Laki-laki itu bertanya berulang-ulang dan tetap dijawab Beliau SAW, “Jangan marah!” (HR Al-Bukhari).

Salah satu hal yang berisiko menyebabkan kematian dini adalah marah. Belum lama ini, riset dari Iowa State University menunjukkan, 25 persen orang yang suka marah memiliki risiko kematian 1,57 kali lebih besar dibanding mereka yang lebih sedikit merasa marah. Penelitian diambil dari 1.307 pria yang telah dipantau selama 40 tahun.

Riset ini mempertegas apa yang telah disampaikan Nabi SAW ribuan tahun silam ketika memberi nasihat kepada seorang laki-laki. Berkali-kali laki-laki tersebut meminta nasihat, dan berkali-kali pula Nabi menasihatinya untuk tidak marah.
Wasiat yang tampaknya sederhana dan simpel, tetapi efeknya sangat besar. Sering marah ternyata dapat mempercepat risiko kematian dini. Dengan kata lain, sering marah dapat memperpendek umur.

Umur sejatinya adalah rahasia Allah dan tidak ada yang tahu kecuali Dia semata. Manusialah yang berperan pada panjang atau pendeknya umur dengan ikhtiarnya.
Orang yang sakit berat, misalnya, akan berusaha untuk tetap panjang umur dengan cara berobat. Orang yang karena frustrasi atau sebab yang lainnya, misalnya, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri.

Jadi, manusialah yang pada akhirnya menentukan umurnya. Dalam hal ini, dengan wasiat untuk tidak marah, Nabi secara tidak langsung memberi resep agar manusia panjang umur. Menahan marah berpotensi panjang umur karena orang tersebut akan sehat, baik sehat fisik maupun nonfisik. Secara fisik para ahli kesehatan telah menyatakan bahwa marah dapat memicu risiko tekanan darah tinggi dan sakit jantung.

Secara nonfisik, orang yang jarang marah hidupnya cenderung lebih tenang, rileks, dan stabil. Artinya, orang ini akan cenderung lebih bahagia hidupnya. Kebahagiaan inilah yang dapat membuat seseorang panjang umur karena tidak ada beban di pikiran dan hatinya. Hidupnya penuh dengan ketulusan dan keikhlasan.

Selain berisiko buruk bagi orang yang suka marah, marah juga dapat berefek buruk bagi orang lain. Karena marah, orang lain dapat mengalami hal buruk, bahkan lebih buruk. Karena marah, orang bisa berkelahi hingga jatuh korban. Karena marah, hubungan dengan orang lain bisa terputus.

Karena marah, muncul dendam terpendam di hati yang sewaktu-waktu dapat meletup. Karena marah juga, hilang rasa kasih sayang, yang ada hanya kebencian. Ini jelas merusak hubungan sosial.

Menahan marah dalam sebuah hadis dikatakan sebagai perbuatan yang paling mulia di sisi Allah. Nabi bersabda, “Tidak ada sesuatu yang ditelan seorang hamba yang lebih utama di sisi Allah daripada menelan (menahan) amarah yang ditelannya karena mencari keridaan Allah.” (HR Ahmad)

Menahan marah juga disebutkan menjadi salah satu karakter orang bertakwa yang akan memperoleh ampunan Allah dan surga-Nya yang seluas langit dan bumi. Allah berfirman, “Dan, bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain.” (QS Ali Imran [3]:133-134). Wallahu a'lam.

Terapi Penyakit Hati ..

Hawa nafsu

Oleh: Ina Salma Febriany

“Maka adapun orang-orang yang melampaui batas (37). Dan lebih mengutamakan kehidupan dunia (38). Maka sungguh, nerakalah tempat tinggalnya. (39). Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya (40). Maka sungguh, surgalah tempat tinggalnya (41). (QS An-Nazi’at: 37- 41)

Surah An-Naazi’at di atas membuka alam pikiran kita tentang nasib dua golongan di akhirah kelak. Telah disebutkan bahwa ahlunnar adalah orang yang melampaui batas, berlebih-lebihan, boros, enggan berbagi dengan sesama, juga membangkang atas perintah-Nya.
Sedangkan golongan kedua; yakni ahlul jannah, mereka yang senantiasa takut dan dengan susah payah menahan hawa nafsu (menahan diri dari dorongan yang buruk) entah itu menzalimi diri sendiri maupun oranglain.

Kata kunci dari nasib yang akan menimpa ahlunnar ialah akibat perbuatan mereka selama di dunia yang kerap menuruti hawa nafsu yang buruk (al-ammarah bi al-su). Padahal, satu hal penting yang harus kita ketahui bahwa seluruh penyakit hati berasal dari nafsu.
Rasulullah Saw dalam sebuah khutbahnya yang diriwayatkan oleh Ibnu Mas’ud, bersabda, “Segala puji bagi Allah, kita memohon pertolongan, petunjuk, dan ampunan-Nya. Kita berlindung kepada Allah dari kejahatan-kejahatan nafsu kita dan keburukan-keburukan perbuatan kita,” (HR At-Tirmidzi, An-Nasai, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmad)

Berdasar hadits di atas, Rasulullah Saw berlindung dari kejahatan nafsu secara umum dari berbagai perbuatan yang lahir darinya dan dari kejahatan yang muncul sebagai akibat darinya. Oleh karenanya, terdapat dua aspek pemaknaan, yakni pertama, masalah penyandaran sesuatu kepada jenisnya. Artinya, aku berlindung kepada-Mu dari jenis perbuatan-perbuatan ini. Kedua, maksudnya adalah siksaan-siksaan atas perbuatan yang merusak pelakunya.

Pada pengertian pertama, berarti berlindung dari nafsu dan perbuatannya. Pada pengertian kedua, berarti berlindung dari siksaan dan sebab-sebabnya. Demikian penjelasan yang dijabarkan Ibnul Qayyim Al-Jauziyah dalam Igasatulahfani fi Masayidi Asy-Syaitani.

Orang-orang yang menuju jalan Allah Swt dengan berbagai perbedaan jalan dan cara bersepakat bahwa nafsu adalah pemutus terhubungnya hati dengan Allah Swt. Dia tidak akan menyambungkan hati seorang hamba kepada-Nya kecuali setelah nafsu itu diredam dengan cara dikalahkan.
Dari sini, manusia dibagi atas  dua macam, pertama, orang yang dikalahkan nafsunya lalu tunduk pada perintah-perintah nafsunya. Kedua, orang yang bisa mengalahkan dan memaksa nafsunya tunduk. Tentu saja, proses mengalahkan hawa nafsu –bagi sebagian orang—tidaklah mudah.
Bahkan, seorang sufi berkata, “Perjalanan ath-thalibin (para pencari) berakhir dengan mengalahkan nafsu, siapa yang berhasil mengalahkan nafsunya, maka dia telah sukses. Sebaliknya, siapa yang dikalahkan oleh nafsunya, maka dia orang merugi (perhatikan Qs An-Nazi’at [79]; 37- 41)

Nafsu menyeru pada kedurhakaan dan mengutamakan dunia; mengejar jabatan dengan menghalalkan segala cara, memakan uang negara dengan merampasnya secara diam-diam dan menzalimi sesama, sedangkan Tuhan menyeru hamba-Nya agar takut kepada-Nya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsu.
Hati di antara dua penyeru itu terkadang condong kepada penyeru yang satu (ketaatan) dan terkadang condong kepada yang lain (hawa nafsu). Inilah tempat ujian dan cobaan. Oleh karenanya, Allah mengelompokkan nafsu dalam tiga sifat; muthmainnah, al-ammarah bi al-suu, dan lawwamah.
Disini kita hendak menekankan pengobatan penyakit hati dengan menguasai nafsu al-ammarah bi al-suu. Untuk itu, terdapat dua jenis pengobatan, pertama senantiasa melakukan muhasabah (introspeksi) atas nafsu. Kedua, selalu menyangkal nafsu karena kehancuran hati terjadi karena meremehkan masalah muhasabah.

Ini Permintaan di Malam Lailatul Qadar ..


Malam Lailatul Qadar (Ilustrasi).

Oleh: Muhammad Kosim

Suatu ketika, Aisyah RA pernah bertanya kepada Nabi SAW, ”Katakan padaku wahai Rasulullah, apa pendapatmu, jika aku mengetahui suatu malam adalah lailatul qadar. Apa yang aku katakan di dalamnya?” Beliau menjawab, “Katakanlah (pintalah): Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu anni’ ''Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf yang menyukai permintaan maaf, maafkanlah aku." (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Menarik redaksi pada doa di malam lailatul qadar tersebut. Dalam doa itu, Allah disapa dengan ‘Afuwun. Bukan Ghafur. Imam al-Ghazali, seperti dikutip M Quraish Shihab dalam Tafsir al-Mishbah, membedakan keduanya. Al-’Afuw mengandung makna menghapus, mencabut akar sesuatu, membinasakan, dan sebagainya.

Sedangkan al-Ghafur berarti menutup, sesuatu yang menutup pada hakikatnya tetap wujud, hanya tidak terlihat, sedangkan yang dihapus, hilang, kalaupun tersisa, paling bekasnya saja. Orang yang mendapatkan maafnya Allah akan terhapus dosa-dosanya. Adakah kebahagiaan yang lebih tinggi dalam hidup ini selain memperoleh ampunan dan maaf Allah SWT?

Dalam kitab Bustanul Khatib diceritakan, sufi kenamaan, al-Hasan Al-Bashri (wafat 110 H) didatangi seseorang yang mengeluhkan paceklik dan kekeringan, maka beliau menasihati, "Beristighfarlah." Lalu, datang lagi orang lain mengadukan kemiskinannya, beliau menasehati, "Beristighfarlah." Kemudian datang lagi orang mengadukan masalah sedikitnya anak, sang sufi berpesan, "Beristighfarlah."

Salah satu muridnya bertanya, "Mengapa istighfar menjadi solusi?" Hasan al-Bashri menjawab, "Tidakkah kamu membaca firman Allah SWT dalam surah Nuh ayat 10-12: 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai'."

Orang yang mendapat ampunan dan maafnya Allah SWT juga akan terhindar dari siksa api neraka sehingga ia masuk dalam surga. (QS Ali Imran [3]: 133). Bahkan Allah SWT mengurungkan azabnya tatkala di suatu negeri masih terdapat orang yang beristighfar (QS al-Anfal [8]: 33).

Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, umat Islam mesti memperbanyak istighfar agar Allah SWT tak menurunkan azab yang sifatnya menyeluruh akibat kezaliman yang dilakukan segelintir orang (QS al-Anfal [8]: 25).
Maka jadikanlah Ramadhan ini sebagai bulan muhasabah, mengingat kembali banyaknya dosa yang telah kita lakukan, sehingga mendorong kita untuk memohon ampunan Allah SWT.

Yahya bin Muadz berkata, "Siapa saja beristighfar dengan lisan, tetapi hatinya masih terikat dengan maksiat, masih berniat untuk kembali, serta mengulang dosa setelah bulan Ramadhan maka puasanya ditolak. Dan pintu diterimanya amal menjadi tertutup di hadapan wajahnya."

Hal ini juga pernah diungkapkan Ibn ‘Athaillah al-Sarkandi dalam Buhtaj al-Nufus, "Orang bermunajat mohon ampun kepada Allah tetapi masih tenggelam dalam maksiat laksana seseorang yang sakit lalu meminta obat ke dokter dan meminumnya, tetapi ia membiarkan ular menggigit tubuhnya."

Selagi masih di sepuluh terakhir Ramadhan, mari kita tingkatkan kualitas ibadah kita dengan puasa, shalat malam, tadabbur Alquran, sedekah, iktikaf, dan tentu perbanyak istighfar, dengan harapan kita bertemu dengan malam lailatur qadar.

Jika saja kita gagal meraih ampunan Allah, Rasullullah bersabda, "Sungguh sangat terhina dan rendah seseorang yang datang kepadanya Ramadhan kemudian bulan tersebut berlalu sebelum diampuni untuknya (dosa-dosanya)." (HR Tirmidzi).
Maka senantiasalah mengajukan satu permintaan di setiap malam Ramadhan, "Allahumma innaka ‘afuwwun karim tuhibbul ‘afwa fa’fu anni'." Amin.

Makna Keistimewaan Bulan Suci Ramadhan ..

Ilustrasi Ramadhan

Puasa selama bulan Ramadhan adalah salah satu dari lima rukun Islam yang semua Muslim harus taati. Bukan hanya sekadar menahan lapar dan haus, manfaat bulan suci begitu besar seperti melatih pikiran dan perilaku yang baik.

Ramadhan yang hanya jatuh setahun sekali memiliki banyak kelebihan. Kelebihan ini menjadi ciri yang khas dari bulan suci penuh berkah ini.
Seorang guru besar Al-Quran dan Sunnah Universitas Islam Internasional Malaysia Israr Ahmad Khan menyebutkan keistimewaan bulan Ramadhan. Seperti dilansir dari Metro Online, Ahad (21/6) berikut keistimewaan yang harus Anda ketahui:

Bulan penerimaan dan permohonan
Israr menjelaskan manusia bisa berkomunikasi dengan Allah melalui doa. Penting untuk komunikasi berlangsung antara manusia dan Allah. Semakin sering komunikasi maka akan semakin kuat hubungannya. Beberapa mungkin merasa bahwa doa-doa mereka tidak dijawab tapi poin penting adalah sebagai upaya membersihkan hati kita dari perasaan buruk seperti kebencian terhadap orang lain. Ramadhan menjadikan bulan di mana Allah akan mengabulkan doa-doa permohonan hambaNya.

Malam kemuliaan
Keistimewaan lainnya adalah malam lailatul qadr ada di bulan Ramadhan. Ini adalah bentuk keistimewaan yang besar dari Ramadhan. Israr mengatakan bahwa sementara tanggal yang tepat tidak diketahui, malam 27 Ramadhan itu umumnya dianggap sebagai malam kemuliaan. Muslim menghabiskan malam dalam doa dan istighfar, sebagai berkah dan manfaat di malam ini ibadah akan dikalikan. Namun tidak hanya mencari malam Lailatul Qadr, kita harus mendapatkan kemuliaan di setiap malam Ramadhan.

Pengingat berperilaku baik
Ramadhan adalah waktu untuk berlatih dan mengatur amanah serta kejujuran. Ini juga merupakan waktu yang baik untuk mengingat apa yang halal dan haram, dan alasan mengapa beberapa hal dianggap haram. Untuk mendapatkan keberkahan dan pahala penuh tentu kita harus menghindari yang dianggap haram dan mendekati yang dinilai halal.

Menerapkan prinsip-prinsip Alquran
Muslim didorong untuk belajar tentang agama selama bulan Ramadhan. Ia mengatakan selain itu Muslim harus menempatkan pengetahuan ini dalam praktek keseharian yang sesuai dengan prinsip Alquran. Sama seperti poin delapan dengan menerapkan prinsip sesuai dengan pedoman kitab suci maka perilaku yang tercipta penuh kebaikan. Keberkahan serta pahala berlimpah akan menjadi ganjaran atas kebaikannya.

Jihad
Ia menyebut makna jihad sering disalahartikan, dengan banyak membatasi maknanya untuk perang suci. Padahal jihad berarti membuat upaya maksimal. Quran mengajak manusia untuk melakukan jihad. Dalam berpuasa kita harus berupaya maksimal dalam ibadah. Ini bisa disebut dengan upaya jihad di jalan Allah. Berpantang dari makanan, air atau bahkan rokok tidak mudah. Manusia juga harus berperang melawan nafsu dalam menjalankan ibadah puasa.

"Konsep puasa juga merupakan bentuk jihad dan jihad bukan hanya tentang pertempuran di medan perang," katanya.

15 Hikmah Sakit ..


Sakit

Oleh: Salim A. Fillah

1. Sakit itu dzikrullah
Mereka yang menderitanya akan lebih sering dan syahdu menyebut Asma ALLAH di banding ketika dalam sehatnya.

2. Sakit itu istighfar
Dosa-dosa akan mudah teringat, jika datang sakit, sehingga lisan terbimbing untuk mohon ampun.

3. Sakit itu tauhid
Bukankah saat sedang hebat rasa sakit, kalimat thoyyibat yang akan terus digetar?

4. Sakit itu muhasabah
Dia yang sakit akan punya lebih banyak waktu untuk merenungi diri dalam sepi, menghitung-hitung bekal kembali.

5. Sakit itu jihad
Dia yang sakit tak boleh menyerah kalah, di wajibkan terus berikhtiar, berjuang demi kesembuhannya.

6. Bahkan Sakit itu ilmu
Bukankah ketika sakit, dia akan memeriksa, berkonsultasi dan pada akhirnya merawat diri untuk berikutnya ada ilmu untuk tidak mudah kena sakit.

7. Sakit itu nasihat
Yang sakit mengingatkan si sehat untuk jaga diri, yang sehat hibur si sakit agar mau bersabar, ALLAH cinta dan sayang keduanya.

8. Sakit itu silaturrahim
Saat jenguk, bukankah keluarga yang jarang datang akhirnya datang membesuk, penuh senyum dan rindu mesra? Karena itu pula sakit adalah perekat ukhuwah.

9. Sakit itu gugur dosa
Barang haram tercelup di tubuh dilarutkan di dunia, anggota badan yang sakit dinyerikan dan di cuci-Nya.

10. Sakit itu mustajab do’a
Imam As-Suyuthi keliling kota mencari orang sakit lalu minta dido’akan oleh yang sakit.

11. Sakit itu salah satu keadaan yang menyulitkan syaitan, di ajak maksiat tak mampu tak mau, dosa lalu malah disesali kemudian diampuni.

12. Sakit itu membuat sedikit tertawa dan banyak menangis, satu sikap keinsyafan yang disukai Nabi dan para makhluk langit.

13. Sakit meningkatkan kualitas ibadah, rukuk-sujud lebih khusyuk, tasbih-istighfar lebih sering, tahiyyat-do’a jadi lebih lama.

14. Sakit itu memperbaiki akhlak, kesombongan terkikis, sifat tamak di paksa tunduk, pribadi dibiasakan santun, lembut dan tawadhu.

15. Dan pada akhirnya sakit membawa kita untuk selalu ingat mati, mengingat mati dan bersiap amal untuk menyambutnya, adalah pendongkrak derajat ketaqwaan.

Semoga Allah Subhaanahu Wa Ta’aalaa memberi kesembuhan atas penyakit yang saat ini sahabatku derita dan Allah berikan kemudahan untuk mengambil hikmahnya.

Yuk, Bermuhasabah ..

zikir

Ustaz Mufti Syafii yang akan menjadi Imam Qiyamul Lail di Masjid At Tin, Jakarta, nanti malam akan mengangkat tema sakaratul maut. Biasanya muhasabah dilakukan selesai shalat baru muhasabah atau sebaliknya.

Biasanya Ustaz Mufti selalau memulai dengan mengajak berzikir dan beristighfar. Kemudian bercerita mengenai proses kematian dan sakartul maut sesuai dengan Alquran dan hadist.

“Mengajak jamah untuk membayangkan apa yang telah diperbuat selama hidup dan membayangkan saat mengalami sakaratul maut,” jelas dia. Sehingga hati para jamaah menangis dan semakin takut kepada Allah SWT.

Setelah muhasabah ustaz Mufti berharap jamaah dapat selalu mengingat kematian. Mereka juga sudah sejak dini mulai mempersiapkan amal untuk meninggalkan dunia kapanpun dan dimanapun.

Menurut Ketua Pemuda dan Remaja Islam Masjid Agung At Tiin Bagus Herdian mengatakan biasanya muhasabah dilakukan di antara shalat setelah salam menggunakan bahasa arab dan bahasa Indonesia. Tahun ini hanya lima imam Qiyamul Lail yang bertugas dalam I’tikaf di Masjid Agung At Tiin.

“Dari lima ustaz, hanya dua ustaz yang memberikan muhasabah Ustaz Ibnu Jarir dan Ustaz Mufti Syafii, sedangkan ustaz lainnya hanya menambahkan doa qunut saja dalam shalat malam,” jelas dia

Hikmah Sakit di Bulan Puasa ..


Ramadhan

Tidak ada manusia yang menginginkan atau mengharapkan sakit. Namun, setiap manusia pasti mengalami sakit.

Dokter Ahli Bedah Tulang, Briliantono M Soewarno menjelaskan sakit merupakan suatu keadaan di mana tubuh menjadi abnormal dan tidak seperti biasanya. Sakit, kata dia, timbul karena adanya penyimpangan fungsi dari organ tubuh.

"Sehingga mekanisme kerja organ tubuh tersebut terganggu dan tidak harmonis," kata Briliantono dalam bukunya Panduan Sehat Selama Ramadhan, Senin (27/6).

Namun, Briliantono menilai sebenarnya ada hikmah di balik sakit, terutama pada bulan suci Ramadhan. Menurut dia, sakit dapat memberikan waktu bagi manusia khususnya umat Muslim untuk beristirahat.
"Keasyikan bekerja membuat manusia lalai merawat tubuh. Karena sakit itulah tubuh menjadi dapat beristirahat," ujar Briliantono.

Selain mengistirahatkan tubuh, kata dia, sakit juga dapat menyambung silaturahim antar manusia. Umat Muslim yang jarang berkumpul bersama keluarga, lanjut dia, mendapatkan perhatian dan kehangatan keluarga di saat sakit.

"Banyak saudara atau kerabat yang menjenguk, jadinya kita bisa menjalin silaturahim," katanya.
Briliantono melanjutkan, sakit juga menjadi pelajaran bagi manusia untuk senantiasa memperhatikan kesehatan tubuh mereka. "Betapa indahnya hidup kalau kita sehat," ujarnya.

Hikmah lainnya di balik sakit, kata dia, yakni doa orang yang sakit insya Allah di mustajab. Menurut dia, kondisi spiritual orang yang sedang sakit berada pada titik tertinggi, sedangkan kondisi psikologinya berada pada titik terendah.

"Dia tidak punya sandaran kecuali kepada Allah," tutur Briliantono.
Pasalnya, kata dia, dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Rasullulah SAW menyuruh kita meminta doa kepada orang sakit yang kita jenguk, karena doa orang yang sedang sakit seperti doanya para malaikat.

Terakhir, hikmah sakit, lanjut dia, dapat menghapus dosa manusia. Briliantono mengatakan Nabi Muhammad SAW menyatakan bahwa sakit yang diderita seorang Muslim bisa menghapus atau merontokan dosa-dosanya.

"Inilah bentuk kasih sayang Allah yang luar biasa," kata Briliantono.


Oleh : Wisnu Aji Prasetiyo

Madrasah Istimewa ..

Ilustrasi Ramadhan
Oleh: Moch Hisyam

Ramadhan adalah madrasah istimewa bagi kaum Muslimin. Di madrasah ini umat Islam ditempa, dididik, dilatih, dan dibimbing untuk menjadi insan mulia. Tidak ada madrasah yang terbaik dan teristimewa yang disediakan Allah SWT kepada hamba-hamba-Nya kecuali madrasah Ramadhan.

Keistimewaan madrasah Ramadhan ini terlihat dari beberapa hal, antara lain ; pertama, tutor ataupun pengajar di madrasah Ramadhan ini adalah Allah SWT, Rasulullah SAW dan orang-orang yang telah ditinggikan derajatnya oleh Allah SWT, yaitu orang-orang yang berilmu. “Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS al-Alaq [96] : 4-5)

Dalam ayat yang lain, “Sebagaimana (Kami telah menyempurnakan nikmat Kami kepadamu) Kami telah mengutus kepadamu Rasul di antara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan menyucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al Kitab dan Al-Hikmah (As Sunnah), serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui." (QS al-Baqarah [2]: 151).

Kedua, yang menjadi peserta didik di madrasah Ramadhan ini bukan orang sembarang. Mereka adalah orang-orang yang beriman. “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. “(QS al-Baqarah (2) : 183).

Ketiga, Pendidikan di madrasah Ramadhan ini berlangsung sebulan penuh dan dilaksanakan di bulan yang istimewa, yaitu bulan Ramadhan. “Seandainya umatku tahu apa-apa yang ada di bulan Ramdhan niscaya mereka akan menginginkan seluruh bulan itu adalah Ramadhan.”

Keempat, Madrasah Ramadhan dilaksanakan di masjid, mushala, langgar dan di ruang-ruang kehidupan orang-orang yang beriman. Kelima, materi yang diberikan di madrasah ini meliputi tiga hal, yaitu pendidikan rohani, pendidikan hati, dan pendidikan fisik.

Dengan ketiga pendidikan itu akan menjadikan rohani orang-orang yang beriman menjadi suci atau fitrah, memiliki kesabaran, mampu mengendalikan diri dan menjadikan tubuhnya sehat.

Keenam, buku panduannya pun istimewa yaitu Alquran dan Hadis Nabi Muhammad SAW. Allah SWT berfirman, “Dan sesungguhnya Alquran itu adalah kitab yang mulia.” (QS Fushshilat [41]: 41).

Ketujuh, gelar yang diberikan kepada orang yang mampu menyelesaikan pendidikan di Madrasah Ramadan ini adalah al-Muttaqin, dan akan dianugerahi kebahagiaan dunia dan kebahagiaan di akhirat, serta mendapat ridha Allah SWT dan surga-Nya.

Kita sedang berada di hari-hari akhir madrasah istimewa ini. Mari kita pergunakan kesempatan ini untuk menjadi peserta didik yang baik yang bisa menangkap, memahami, menghayati, dan merealisasikan berbagai pelajaran yang diberikan di madrasah Ramadhan.

Sehingga setelah kita keluar dari Madrasah Ramadhan ini menjadi insan bertakwa yang mampu menebarkan kebaikan dan kemanfaatan bagi diri, keluarga, dan masyarakatnya yang dibarengi dengan kekuatan fisik, kefirahan ruh dan hati yang bersih. Semoga. Wallahu a'lam.

Survei: Saat Puasa Orang Indonesia Lebih Susah Menahan Marah daripada Lapar ..


-

Apa yang harus dilakukan umat Islam saat bulan puasa? Menahan lapar dan haus selama sekitar 13 jam sudah pasti. Namun yang utama, bulan suci Ramadan menjadi momen untuk meningkatkan disiplin dalam beribadah serta mengontrol diri.

Ada banyak tantangan yang mesti dihadapi umat Islam di Indonesia. Cuaca tropis yang panas dan terik, perjalanan macet di kota-kota besar, berdesak-desakan di transportasi umum, bagaikan cobaan untuk ibadah puasa umat Islam di Indonesia.

Atas segala tantangan di atas, ternyata sebagian orang Indonesia mengaku, lebih sulit menahan marah daripada lapar dan haus saat menjalankan ibadah puasa. Fakta ini diketahui berdasarkan hasil survei 9APPS, sebuah toko aplikasi dan game gratis di Android, kepada 8.084 pengguna mobile internet di Indonesia.

Sebanyak 35 persen dari 8.084 responden menyebut tantangan terbesar adalah menahan diri agar tetap tenang dan tidak terpancing amarahnya saat berhadapan dengan orang yang menjengkelkan. Tantangan terbesar kedua bagi 34 persen dari responden adalah untuk beraktivitas penuh di siang hari saat tubuh terasa lemah dan ngantuk karena tak makan dan minum. Sementara menahan makan dan minum menjadi tantangan terbesar bagi 11 persen responden.

Mengapa menahan amarah jadi tantangan terberat bagi sebagian besar responden? Rupanya, jalanan yang macet adalah penyebabnya. Ini dirasakan oleh masyarakat yang tinggal di kota besar, khususnya Jakarta. Sebanyak 56 persen responden mengaku, terjebak dalam kemacetan saat menuju rumah untuk berbuka puasa adalah momen di mana responden mesti mengontrol diri untuk tetap tenang dan tidak terpancing untuk marah.

Bila berhasil melalui tantangan terberat ini, orang Indonesia bisa dinobatkan sebagai Ramadan Champion (Juara Ramadan). Ya, survei dari 9APPS tersebut dilakukan sekaligus untuk mencari Ramadan Champion.
Gelar Ramadan Champion.bisa diperoleh oleh umat Islam yang mampu menahan berbagai bentuk godaan sehingga bisa menjalankan ibadah puasa dengan lancar. Untuk memberi bonus kepada mereka yang lancar beribadah di bulan Ramadan, 9APPS juga menggelar kontes Ramadan Champion berhadiah total ratusan juta yang terdiri diri motor, smartphone, voucher belanja, dan lainnya.

Pengguna 9APPS dapat mengikuti kontes Ramadan Champion dengan cara klik banner Ramadan Champion. yang ada di dalam aplikasi 9APPS. Selanjutnya, pengguna mengumpulkan satu seri kartu yang berhubungan dengan lima jenis godaan. Kartu tersebut bisa diperoleh jika mengunduh aplikasi menggunakan 9APPS.

Saat mengikuti kontes, pengguna 9APPS dapat mengunduh berbagai aplikasi dan game yang sanggup menemani pengguna di bulan Ramadan. Ada aplikasi jadwal salat, Al-Quran, dan lainnya. Adanya aplikasi dan game yang sesuai dengan kebutuhan di bulan Ramadan merupakan bentuk pelayanan 9APPS untuk menyediakan konten lokal yang cocok buat pengguna di Indonesia.

Ingin segera ikutan kontes Ramadan Champion dari 9APPS? Cek dulu video yang langsung jadi Top 20 Trending di YouTube sejak pertama kali diunggah ini dan kunjungi Facebook 9 APPS Indonesia serta Twitter @9Apps_ID.

Ikuti juga kontes membuat meme di Twitter @9Apps_ID yang berhubungan dengan menahan godaan puasa dengan tagar #9APPSRamadanMeme seperti para seleb berikut:

Selamat berjuang menjadi Ramadan Champion!

Mudik, Usahakan tetap Jaga Puasa dan Shalat ..


Mudik

Wakil Ketua Lembaga Bahtsul Masail NU KH Cholil Nafis mengatakan bagi musafir yang jarak bepergiannya jauh dibolehkan untuk tidak berpuasa. Tetapi dia mengingatkan alangkah lebih baiknya jika berpuasa.

“Untuk shalat lima waktu bisa dijama (dikumpulkan) juga bisa di qashar (perpendek) yang empat rakaat menjadi dua rakaat,” kata dia, Kamis (30/6).

Seorang musafir yang menempuh jarak jauh yang diperbolehkan dapat menjama dan men qadarnya. Beberapa ulama berbeda pendapat mengenai jarak yang diperbolehkan melakukan qashar atau jama. 
Tetapi mayoritas ulama menggunakan patokan 120 kilometer. Sedangkan sebagian ulama yang lain menyebut batas minimal musafir melakukan perjalaan jauh adalah 80 hingag 90 kilometer. 

Dari jarak tersebut maka selain boleh menjama atau qashar shalatnya juga boleh memilih berpuasa atau berbuka. Kyai Cholil juga mengingatkan agar ketika dalam satu perjalanan muslim yang satu tidak boleh mencela muslim lainnya ketika tidak berpuasa begitu juga sebaliknya.

“Orang yang berpuasa jangan mencela orang yang berbuka dan orang yang berbuka jangan mencela orang yang berpuasa ketika dalam perjalanan,” jelas dia.  

Rasulullah pernah mengatakan kepada Hamzah bin Amr al aslami, saat bertanya berpuasa ketika bepergian. Rasulullah menjawab siapa pun yang ingin berpuasa maka berpuasalah dan siapa yang ingin berbuka, berbukalah. 

Rasulullah juga pernah melakukan perjalanan, kemudian melihat banyak orang berdesak-desakan dan yang dipayungi. Ternyata orang tersebut sedang berpuasa, Rasulullah pun mengatakan berpuasa dalam perjalnan yang sangat memberatkan itu bukanlah kebaikan.

The World Its Mine