Kamis, 05 September 2013

Kornea Mata Tak Berpengaruh di Usia

MENEPIS teori lama, kornea mata dari mereka yang berusia lanjut saat ditransplantasi ternyata mempunyai daya tahan yang sama apabila dibandingkan dengan kornea yang berasal dari pendonor berusia muda. Hasil riset terbaru dari Amerika Serikat ini cukup mengejutkan di saat sebagian besar pencangkokan organ mata selama ini lebih tertuju perhatiannya pada pemakaian kornea yang berasal dari pendonor usia muda.

"Saat ini kami mempunyai bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa kornea yang berasal dari pendonor berusia lanjut dapat digunakan untuk pencangkokkan," kata Dr. Edward Holland dari Universitas Cincinnati dan salah seorang periset terkemuka dalam studi tersebut. 

Kornea merupakan selaput bening pelindung bagian depan mata yang berfungsi dalam pemfokusan cahaya. Menurut Asosiasi Bank Mata Amerika, lebih dari 39.000 pencangkokkan kornea dilaksanakan tahun lalu. 

Suplai kornea mata yang ada di AS selama ini masih memadai. Namun, suplai kornea mengalami defisit di tingkat internasional. Bank Mata Amerika khawatir terjadi pengetatan suplai kornea di AS pada saat Badan Pengawas Obat dan Makanan di AS FDA memperketat standar keamanan terhadap pendonor. Kekhawatiran tersebut dapat meningkatkan minat terhadap pendonor kornea usia lanjut.

Dokter bedah mata telah memutuskan cara mencangkokkan kornea yang berasal dari pendonor usia lanjut. Beberapa dokter bedah, termasuk di Belanda, telah bekerjasama dengan bank mata yang menerima kornea dari pendonor yang berusia di atas 65 tahun. 

Beberapa bank mata lainnya menetapkan pendonor dengan usia yang lebih muda walaupun usia tidak menjadi faktor terpenting. Pendonor kornea mata wajib berkondisi sehat, bebas dari berbagai infeksi, dan kornea harus mengandung cukup tipe sel seperti endothelial yang menyeimbangkan cairan untuk menjaga kejernihan kornea. 

Untuk meninjau apakah usia berpengaruh dalam transplantasi kornea,  National Eye Institute di AS mendanai jaringan yang terdiri dari 80 pusat medis. Para periset merekrut 1.000 peserta studi yang memerlukan kornea baru karena 2 kondisi - radang yang dikenal dengan distrofi Fuch dan komplikasi bedah katarak. Dua kondisi tersebut terhitung mencapai hampir separuh dari penyebab diadakannya pencangkokkan kornea. 

Sebagian besar yang menerima kornea baru berusia 60an hingga 70an tahun, walaupun 12 persen diantaranya berusia 50an tahun dan 3 persen diantaranya berusia 40an tahun. Peserta studi dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok pertama yang mendapatkan kornea dari pendonor usia 12 hingga 65 tahun dan kelompok kedua menerima kornea dari pendonor usia 66 hingga 75 tahun. 

Kemudian, para periset mempelajari seberapa sering transplantasi itu mengalami kegagalan karena kornea tidak dapat berfungsi di mata penerima donor atau kornea memasuki kondisi berawan atau terdapat bagian keputihan yang menghalangi masuknya cahaya ke mata. Lima tahun setelah penerima studi menerima kornea tersebut, 86 persen dari kedua kelompok masih tidak mengalami masalah dengan kornea baru yang mereka terima. 

"Teori lama tentang syaraf pada kornea mata pendonor usia lanjut menjadi bias karena hasil riset terbaru ini," kata periset lainnya, Dr. Jonathan Lass dari  University Hospitals Case Medical Center di Cleveland. "Riset terbaru tersebut akan mengubah pandangan kami terhadap teori lama," ujarnya.

Olahraga di Usia Lanjut, Mana yang Sesuai?

Saya bekerja pada perusahaan asing dan pensiun pada umur 56 tahun. Sekarang saya mempunyai waktu banyak untuk membaca, menulis, dan mulai berolahraga. Sejak dua tahun lalu saya diketahui menderita diabetes melitus. Gula darah saya meningkat 200 mg lebih. Memang, berat badan saya lebih dan saya kurang berolahraga. Saya berhasil menurunkan berat badan dua kilogram, namun kegiatan olahraga belum dapat saya laksanakan. Pada waktu itu sekaligus saya menjalani pemeriksaan mata, jantung, dan ginjal. Hasilnya ternyata masih baik, kecuali mata saya memerlukan kacamata baca. Tekanan darah saya sedikit tinggi dan untuk menurunkannya saya mengurangi konsumsi garam dan minum tablet penurun tekanan darah pada pagi hari.

Karena saya sudah pensiun, maka saya berniat untuk berolahraga lebih sering. Kebetulan saya tinggal dekat rumah kakak saya. Kakak saya sudah berumur 62 tahun, namun beliau berolahraga secara teratur. Setiap pagi beliau berjalan kaki sedikitnya 30 menit mengelilingi kompleks perumahan. Dia menderita penyakit jantung koroner dan darah tinggi, namun tetap rajin berolahraga. Bersama kami juga ikut jalan pagi beberapa teman yang sudah lanjut usia. Mereka pada umumnya memilih olahraga jalan kaki karena khawatir olahraga lain akan berakibat kurang baik pada orang yang sudah lanjut usia. Pertanyaan saya adalah olahraga apa yang boleh dilakukan oleh orang yang berusia lanjut? Apakah kalau sudah lanjut usia olahraga harus dikurangi? Penyakit apa saja yang tak memungkinkan orang berusia lanjut berolahraga? Terima kasih atas penjelasan dokter.

(M di J)

Jawaban:
Olahraga bermanfaat untuk kesehatan jasmani maupun rohani.Manfaat olahraga di antaranya melancarkan sirkulasi darah, memperkuat otot, mencegah pengeroposan tulang, menurunkan tekanan darah, menurunkan kolesterol jahat, dan menaikkan kolesterol baik. Olahraga juga bermanfaat untuk membakar kalori, meningkatkan keseimbangan dan koordinasi otot, bahkan olahraga juga dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Sedangkan manfaat lain olahraga adalah biasanya dapat menghilangkan sembelit, membuat tidur lebih nyenyak, serta mengurangi depresi.

Setiap orang hendaknya berusaha untuk menyempatkan diri berolahraga tidak hanya di usia muda, namun perlu pula diteruskan pada usia lanjut. Olahraga perlu dijalankan secara teratur. Pemilihan jenis olahraga yang akan dijalankan tentu disesuaikan dengan kegemaran, biaya, serta kemampuan fisik seseorang. Olahraga dapat dilaksanakan sendiri, misalnya jalan kaki, naik sepeda, atau berenang. Namun, olahraga dapat juga dilakukan bersama, misalnya tenis, badminton, dan golf. Olahraga sendiri memungkinkan kita melaksanakan olahraga tanpa bergantung pada orang lain. Namun, olahraga bersama juga menyenangkan karena kita dapat bergaul dengan peserta lain.

Adakalanya pada usia lanjut seseorang menderita penyakit tertentu. Ini tak berarti dia tidak boleh berolahraga. Pada umumnya dia dapat melanjutkan kebiasaan berolahraga, hanya dia perlu membicarakan dengan dokternya apakah olahraga yang dipilihnya cocok dan tidak memengaruhi penyakitnya. Sering juga terjadi, semasa muda tak sempat berolahraga, barulah setelah pensiun dia mempunyai waktu luang. Sudah tentu akan lebih baik bila kebiasaan berolahraga dimulai secara teratur sejak kecil. Namun, memulai olahraga pada usia lanjut juga tetap bermanfaat.Mulailah berolahraga secara bertahap. Mulai dengan olahraga ringan dan sedikit demi sedikit intensitas serta lamanya berolahraga ditingkatkan. Setiap berolahraga jangan lupa mulai dengan masa pemanasan dan ditutup dengan masa pendinginan.-

Pada beberapa penyakit, pemilihan olahraga disesuaikan dengan penyakitnya. Pada radang sendi, misalnya, olahraga yang terlalu banyak mengerakkan sendi mungkin akan menimbulkan rasa nyeri. Namun, sendi yang meradang juga tak boleh dibiarkan tak bergerak karena dapat menimbulkan sendi menjadi kaku. Salah satu pilihan yang cukup 
baik untuk penderita radang sendi kronik adalah berenang. 

Pada penyakit jantung koroner, dokter akan menganjurkan olahraga sesuai dengan keadaan pasien. Biasanya olahraga yang dianjurkan adalah olahraga bersifat aerobik. Jenis olahraga aerobik di antaranya adalah jalan kaki, bersepeda, dansa, berenang, dan golf.Pada penderita penyakit paru obstruktif menahun, olahraga juga bermanfaat. Pada umumnya penyakit ini berkaitan dengan kebiasaan merokok. Karena itu, merokok harus dihentikan. Olahraga pada penderita penyakit paru obstruktif menahun dapat meningkatkan kualitas hidup penderita.
Pada tahap awal, penderita mungkin memerlukan pendamping fisioterapi untuk latihan bernapas secara efisien. Selanjutnya, penderita dapat mulai berlatih sendiri dan jika keadaan memungkinkan dapat berolahraga, misalnya olahraga jalan kaki.Pada usia lanjut olahraga perlu tetap diteruskan. Pada umumnya orang lanjut usia dapat tetap berolahraga. Memang ada beberapa penyakit yang mengharuskan penderita istirahat total di tempat tidur, misalnya penyakit infark jantung akut. Namun, biasanya masa istirahat total ini hanya beberapa hari. Secara bertahap penderita akan dilatih mobilisasi dan kemudian akan dianjurkan untuk berolahraga ringan.

Pada usia lanjut dapat terjadi penurunan fungsi pendengaran, penglihatan, dan koordinasi gerak. Karena itu, dalam melaksanakan olahraga perlu dihindari terjadinya kecelakaan. Kecelakaan dapat terjadi terutama jika berolahraga di jalan umum. Jika berjalan kaki pagi hari, hendaknya jangan berjalan di jalan raya. Gunakan pakaian yang mudah terlihat. Hati-hati dengan lubang di jalan atau kendaraan yang mungkin muncul secara mendadak.

Sebaiknya orang yang berusia lanjut berolahraga bersama agar memungkinkan untuk saling menolong dan mengingatkan agar tak terjadi kecelakaan. Anda mendapat pensiun pada usia yang relatif muda. Anda dapat menikmati masa pensiun Anda dengan memanfaatkan waktu yang ada untuk kegemaran Anda serta berolahraga. Anda juga punya kesempatan untuk menolong orang lain, misalnya dengan melatih remaja, menulis buku, atau mengajar. Pengalaman Anda akan menjadi bekal yang berharga bagi orang lain. Namun, jangan lupa memelihara kesehatan Anda dengan menjalankan olahraga secara teratur.

Wanita Tidak Pedulikan Ukuran "Mr.P"

Ukuran penis merupakan salah satu hal yang paling diperhatikan oleh kebanyakan kaum pria di muka bumi ini. Entah itu ukurannya yang besar atau kecil. Namun, kebanyakan pria berpikir ukuran penis mereka di bawah rata-rata.
Setiap pria itu unik dengan caranya sendiri, termasuk untuk ukuran penis mereka. Beberapa pria memiliki ukuran yang panjang dan kurus, sementara yang lainnya bisa saja lebar dan pendek. Bahkan, bagi kaum pria yang beruntung, mereka bisa memiliki ukuran yang panjang dan besar, yang mana memberikan keuntungan bagi kaum perempuan. Tetapi, bagaimana ya kira-kira para pria tahu, ada di ukuran mana penis mereka ?
Ukuran rata-rata
Coba sarankan kepada pasangan Anda atau mengajaknya untuk mengukur ukuran penis miliknya yang sebenarnya. Apakah lebar, panjang, atau pendek? Dan katakan kepadanya untuk tidak membandingkan milik mereka dengan pria lain yang kerap mereka temui di toilet pria.
Sarankan kepada pasangan Anda mengenai cara mengukur yang tepat dan mengetahui jawabannya untuk ukuran penis mereka, sebagaimana yang diteliti oleh penelitian baru-baru ini di Amerika Serikat.
The Erectus Lengthus: Panjang maksimal penis dicapai melalui keadaan gairah dan kegembiraan. Ukuran rata-rata diukur dari pangkal batang ke ujung, yaitu 14,73 sentimeter.
The Maximus Girthus: Sementara masih dalam keadaan ereksi, bungkus pita pengukur sekitar pangkal penis. Rata-rata ukurannya ialah sekitar 12,7 sentimeter atau dengan diameter 4,06 sentimeter.
The Erectus Angle: Sementara masih dalam keadaan ereksi, berdiri dengan punggung bersandar di dinding dan perkirakan sudut Anda. Sudut 180 derajat menunjuk langsung muncul di dagu, sudut 90 derajat akan menunjuk langsung di depan Anda, dan sudut nol derajat akan menunjuk langsung turun ke kaki Anda. Rata-rata memperoleh sudut sebesar 106,8 derajat.
The Flacidus Lengthus: Ukur segera setelah menanggalkan pakaian karena Anda tidak ingin udara dingin atau hangat dari ruangan mengubah pengukuran penis Anda. Sebab, penyusutan atau perluasan mungkin terjadi disebabkan oleh suhu ruangan. Pada saat mengukur ini, rata-rata ukuran penis menjadi 8,71 sentimeter.
Apakah ukuran penis begitu penting?
Ini pastinya merupakan pertanyaan yang sering kali diajukan oleh banyak orang, baik pria maupun wanita, dan sayangnya hal itu buruk. Sebab, hal tersebut menjadi pertanyaan yang tidak ada artinya.
Ukuran penis sangat penting jika Anda dan pasangan berpikir demikian. Jika wanita menginginkan ukuran penis yang besar, ukuran penis sangat penting bagi seorang wanita, dan hanya untuknya, begitu pula sebaliknya. Akan tetapi, ukuran hanya salah satu bagian terpenting dari hubungan seksual untuk wanita saat berstimulasi.
Kaum wanita juga banyak melaporkan bahwa pria terlalu memikirkan ukuran penis mereka. Padahal, vagina sendiri memiliki panjang sekitar 12,7 sentimeter, bahkan penis yang berukuran kecil pun masih bisa menyentuh seluruh bagian di vagina. Rahasia untuk menyenangkan dan mengesankan seorang wanita secara seksual tidak ada hubungannya dengan ukuran penis.
Sebaliknya, berkonsentrasi pada gerakan dan irama pemanasan justru mampu menggairahkan kaum wanita. Kebanyakan wanita akan setuju bahwa ukuran penis tidak cukup untuk menyenangkan mereka. Jadi, katakan pada pasangan Anda, berhentilah untuk khawatir mengenai ukuran penis mereka dan berkonsentrasi pada teknik seksual saja.
Menurut Kinsey Institute, ukuran penis saat ereksi mencapai sebesar 33 sentimeter, dan untuk ukuran terkecil saat ereksi bisa sampai 2,54 hingga 1,91 sentimeter.

5 Kebiasaan untuk Meningkatkan Daya Ingat

alam buku The New IQ, terungkap bahwa yang utama ternyata bukan ingatan jangka pendek tapi bagaimana kita bisa memulai memiliki daya ingat dalam durasi yang lama. Ini akan membantu dalam menjalani hidup lebih baik. Dan ternyata daya ingat ini bisa ditingkatkan, asal tahu bagaimana caranya.
1. Corat-coret. Hadir dalam rapat atau perkuliahan yang berdurasi lama kadang membuat konsentrasi dan ingatan membuyar. Otak tidak tahan dalam waktu yang lama dan seketika akan berhenti. Cobalah mencorat coret kertas atau apa saja, untuk memberi jeda. Bisa dimulai dengan mencoret apa saja, bisa juga dengan materi yang lagi disampaikan atau lainnya.
2. Membaca. Latihan terbaik untuk otak dan daya ingat adalah membaca. Setiap halaman dan chapter yang biasa dibaca akan mengendap dalam ingatan. Setiap kata, kalimat serta gagasan akan sangat berguna bagi otak, dan ada baiknya menantang diri selalu dengan buku, pengarang dan gaya penulisanbaru.
3. Masak tanpa lihat resep. Ketika memasak, cobalah lihat resep sekali dan tutup bukunya. Dan dengan ingatan yang ada cobalah memasak dengan menghapal apa saja bahan dan cara memasaknya. Ketika dibiasakan maka daya ingat akan bekerja lebih baik.
4 Menghirup aroma herbal rosemary. Tanaman satu ini sangat berkhasiat untuk daya ingat. Dengan menghirup baunya atau membiarkan baunya menyebar di ruangan. Tanaman herbal ini mengandung acetylcholie yang baik untuk daya ingat.
5. Cek facebook. Sebagai salah satu sosial media yang populer ternyata ada hal positif yang bisa diperoleh. Bayangkan setiap orang kerap menuliskan beragam status dan selalu mengganti datanya dengan yang baru. Melihat status ataupun informasi baru di facebook ini juga akan melatih daya ingat bila dilakukan terus menerus.

Influenza Bikin Asma Kambuh

SERANGAN asma kerapkali merepotkan dan bahkan dapat membuat kondisi penderitanya kritis.  Serangan ini dapat timbul akibat berbagai faktor berupa kontak dengan alergen (bahan yang menimbulkan alergi), infeksi (terutama infeksi virus pada saluran napas), dan kegiatan jasmani berlebihan
Apakah influenza dapat menyebabkan serangan asma atau kambuhnya asma? Perlukan penderita asma menghindar dari penularan influenza?  Berikut pertanyaan serta penjelasan dr Samsuridjal Djauzi dalam rubrik konsultasi kesehatan yang dimuatHarian Kompas, Minggu (15/6).

SAYA berumur 45 tahun, bekerja sebagai dosen di sebuah universitas. Sudah sejak kecil saya menderita asma, tetapi sejak menggunakan obat semprot asma sekitar empat tahun ini serangan asma saya jarang datang.

Sebulan lalu suami saya mendapat serangan influenza. Badannya panas, batuk, pilek, dan sakit tenggorokan. Rupanya tidak hanya suami saya yang terkena, tetapi juga anak saya yang berumur 19 dan 16 tahun juga terkena.

Terakhir, meski sudah berupaya menghindar, saya ternyata kebagian juga serangan asma. Suami dan anak-anak sembuh dengan baik setelah beristirahat 3-4 hari, tetapi saya mengalami hal berbeda.

Akibat influenza, serangan asma saya timbul dan serangan tersebut berat sehingga saya harus masuk rumah sakit. Kata dokter yang merawat, di samping serangan asma berat, saya juga mengalami komplikasi pneumonia.

Saya dirawat lima hari dan masih dilanjutkan dengan perawatan rawat jalan. Untunglah saya sekarang sudah pulih dan bekerja kembali. Saya perhatikan bahwa dulu saya juga pernah mendapat serangan asma setelah mengalami influenza, tetapi pada saat itu serangan asma saya dapat diatasi tanpa perawatan di rumah sakit.

Apakah influenza dapat menyebabkan serangan asma atau kambuhnya asma? Benarkan sudah ada vaksin influenza?

Menurut informasi yang saya peroleh, vaksin tersebut bermanfaat bagi orang berusia lanjut. Bagaimana dengan penderita asma, apakah juga ada manfaatnya? Terima kasih atas jawaban dokter.

M di B


Saya mengucapkan selamat karena Anda telah berhasil mengendalikan asma Anda. Dengan menggunakan obat semprot asma secara teratur memang keberhasilan pengendalian asma lebih besar.

Bahkan, penderita asma yang berhasil mengendalikan asmanya dapat menikmati kualitas hidup yang baik. Mereka dapat melakukan kegiatan sehari-hari, termasuk kegiatan olahraga, seperti mendaki gunung dan bermain bola basket. Keadaan ini disebut pengendalian total. Jadi, asma tidak perlu lagi dianggap sebagai kecacatan sehingga penderita asma dibatasi kegiatannya.

Faktor pencetus serangan asma dapat berupa kontak dengan alergen (bahan yang menimbulkan alergi), infeksi (terutama infeksi virus pada saluran napas), dan kegiatan jasmani berlebihan. Keadaan psikis juga dapat mencetuskan atau memperberat serangan asma.

Nah, influenza adalah infeksi virus influenza pada saluran napas. Jadi, influenza memang merupakan faktor pencetus asma. Dengan demikian penderita asma perlu menghindar dari penularan influenza. Caranya tentu dengan menghindari kontak dengan penderita influenza.

Seperti mungkin Anda ketahui, virus influenza ditularkan melalui udara. Penderita influenza yang batuk diharapkan menutup mulutnya agar virus influenza tidak tersebar di udara. Jika pilek, dihapus dengan tisu dan tisunya harus dibuang di tempat sampah sehingga virus yang mungkin ada di tisu tersebut tak terpapar kepada orang lain.

Meski tindakan tersebut mengurangi penularan, cara yang efektif untuk menghindar dari influenza adalah dengan vaksinasi. Vaksinasi influenza dilakukan setahun sekali.

Mereka yang dianjurkan untuk menjalani vaksinasi influenza adalah orang berusia lanjut (di atas 60 tahun) dan mereka yang berpenyakit kronik, seperti penyakit saluran napas kronik, penyakit jantung kronik, dan penyakit hati.

Vaksinasi ini juga akan bermanfaat bagi mereka yang mengalami penurunan kekebalan tubuh, seperti orang dengan HIV.

Vaksinasi influenza belum menjadi program pemerintah sehingga biaya masih harus ditanggung masyarakat. Di Indonesia vaksinasi influenza belum populer karena banyak orang beranggapan influenza adalah penyakit ringan yang akan sembuh sendiri.

Sebenarnya anggapan tersebut tidaklah salah. Sebagian besar penderita influenza akan mengalami sakit beberapa hari, tetapi dengan istirahat yang baik pada umumnya akan sembuh kembali.

Namun, pada sekelompok orang influenza dapat berakibat serius, seperti masuk rumah sakit, bahkan kematian. Keadaan serius ini biasanya disebabkan oleh penyulit yang timbul pada orang yang kekebalan tubuhnya menurun.

Di Korea sekitar 4 juta orang menjalani vaksinasi influenza setiap tahun tetapi di Indonesia yang penduduknya jauh lebih banyak hanya sekitar 300.000 orang yang mendapat vaksinasi influenza.

Dengan demikian kesadaran untuk menghindari influenza, termasuk vaksinasi influenza, perlu digalakkan. Sayang, harga vaksin influenza masih mahal, tetapi jika kita memprioritaskan kesehatan, vaksinasi perlu diutamakan. Pada hakikatnya vaksinasi adalah investasi dalam bidang kesehatan, jadi vaksinasi influenza juga akan dapat mengurangi pengeluaran karena biaya pengobatan sekarang ini meningkat tajam.

Nah, saya berharap asma Anda tetap terkendali dan Anda sekarang memahami vaksinasi influenza pada penderita asma dapat mengurangi risiko serangan asma. (dr Samsuridjal Djauzi)

Vitamin C dan Asma

Punya anak atau keponakan yang menderita asma? Cobalah beri mereka vitamin C secara teratur. Bisa dari buah-buahan atau suplemen vitamin. Menurut penelitian Third National Health and Nutrition Examination tahun 1988-1994, diketahui adanya hubungan antara penyakit asma dan rendahnya kadar aktiosidan vitamin C, alfa karoten, beta karoten, dan beta kriptoxantin.
Umumnya, kandungan unsur-unsur itu dalam serum darah para penderita asma rendah. Itu sebabnya, disarankan memberikan vitamin C dan alfa karoten yang memiliki pengaruh paling signifikan untuk menambah daya tahan tubuh penderita asma.

Musim Peralihan, Penderita Asma Meningkat

Peralihan musim hujan ke kemarau membuat penderita asma meningkat, khususnya pada kelompok lanjut usia. Saat peralihan, udara di malam hari sangat dingin sehingga faktor pencetus asma berubah menjadi manifes.
"Penyakit asma adalah penyakit keturunan. Penyakit akan muncul jika penderita berdekatan dengan faktor manifes seperti udara dingin dan debu. Saat musim peralihan cuaca siang dan malam hari sangat kontras, sehingga faktor pencetus dengan mudah menjadi manifes," kata Koordinator Balai Pengobatan Penyakit Paru-paru unit pelayanan Bantul, dr Bagus Sugiharto, Selasa (3/6).
Menurut Bagus, rata-rata jumlah pasien per hari berkisar 25 orang. Sebagian besar adalah kelompok lanjut usia. "Sebelumnya jumlah pasien selalu kurang dari 25 orang per hari. Sudah sebulan ini ada lonjakan," katanya.
Selain asma, penyakit lain yang juga dikeluhkan pasien adalah TBC. Penyakit ini seperti fenomena gunung es, karena masih sulit ditemukan. Warga masih malu untuk berobat, padahal penyakit ini bisa disembuhkan dengan terapi rutin sekitar 6 bulan.

Kelola Asma, Hidup pun Nyaman

ASMA yang tak terkontrol dengan baik jelas mengganggu, tak hanya bagi penyandangnya, melainkan juga keluarganya. Apalagi bila penderitanya anak-anak. Padahal, pengetahuan tentang cara menghindari serangan asma serta perangkat pengelolaan penyakit itu telah tersedia di dunia. Oleh karena itu, setiap pasien asma diharapkan dapat mengelola asmanya dengan baik sehingga tidak mengganggu aktivitas kehidupannya sehari-hari.
Menurut Badan Kesehatan Dunia, sebanyak 100-150 juta penduduk dunia adalah penyandang asma, dan jumlah itu terus bertambah sebanyak 180.000 orang setiap tahun. Sejumlah informasi seperti di Kanada pada tahun 2003, asma merupakan penyebab hilangnya 24,5 juta hari kerja, sedangkan di Asia, Eropa dan Amerika Serikat, asma menyebabkan hilangnya hari sekolah pada anak-anak sebanyak 16 persen.
Di Indonesia, prevalensi asma belum diketahui secara pasti, namun diperkirakan 2-5 persen penduduk Indonesia menderita asma. Kurangnya komunikasi, informasi dan edukasi tentang asma menyebabkan pasien dan orangtua pasien belum memahami asma perlu kontrol teratur ke dokter, kata dokter spesialis paru Achmad Hudoyo dari Yayasan Asma Indonesia, dalam peringatan Hari Asma Sedunia 2008, Selasa (6/5), di Gedung Departemen Kesehatan, Kuningan, Jakarta.
Penyakit asma sebenarnya mudah dikenali dan gampang diobati. Bahkan, setiap orang yang asma dapat mengobati dirinya sendiri ketika sedang terkena serangan. "Banyak obat asma yang dijual bebas, penderita bisa segera minum obat asma begitu serangan asma datang dengan gejala sesak napas yang disertai bunyi mengi, sehingga serangan asmanya langsung hilang, " ujar Hudoyo. Napas jadi lega kembali, sesak hilang, batuk hilang seolah-olah sehat kembali.
Namun, selang beberapa waktu, serangan dapat timbul lagi dan terus berulang-ulang yang membuat pasien atau keluarga akan jadi frustasi. Untuk menghindari kekambuhan asma, maka pasien dan keluarganya perlu memahami aspek penghindaran terhadap pencetus merupakan unsur utama dalam tata laksana asma, cara penggunaan tepat dan benar obat-obat asma, baik obat yang diminum maupun obat hirupan, kata Hudoyo menjelaskan.
Masalah lain yang dihadapi dalam pengendalian asma adalah hal-hal yang berkaitan dengan kondisi kesehatan lingkungan sekitar penderita asma yaitu pasien asma yang terpapar polusi seperti asap rokok, polusi lingkungan, polusi dalam rumah dan makanan produk massal yang mengandung zat pewarna, pengawet dan MSG. "Keadaan asma terkontrol dapat tercapai jika tersedia obat-obatan asma dan terciptanya kondisi lingkungan yang mendukung," katanya. 

Hipoksia Bisa Menimbulkan Tukak Lambung

Tukak lambung alias luka pada permukaan dinding lambung tidak hanya akibat peningkatan asam lambung. Hipoksia, yakni penurunan kadar oksigen dalam darah, juga bisa menyebabkan tukak lambung. Untungnya, tubuh memiliki daya adaptasi untuk mengatasi dan menyembuhkan luka itu.
Demikian hasil penelitian dr Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH (45) untuk disertasi doktor dalam Ilmu Biomedik dengan judul ”Patofisiologi Molekuler Perkembangan Lesi Mukosa Gaster Tikus pada Hipoksia Sistemik Kronis: Tinjauan Ekspresi Hypoxia Inducible Factor-1a, Heat Shock Factor, dan Heat Shock Protein 70”. Disertasi itu dipertahankan dalam sidang penguji dengan Ketua Sidang Dr dr Ratna Sitompul SpM(K), Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI); dan Ketua Tim Penguji Prof dr Fransiskus D Suyatna SpF(K) PhD, Guru Besar Ilmu Farmakologi FKUI, Jumat (15/7), dengan nilai kelulusan 3,9.
Bertindak sebagai promotor, Prof dr Azis Rani SpPD-KGEH, Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam FKUI; dan kop romotor Prof dr Mohamad Sadikin DSc, Guru Besar Ilmu Biokimia FKUI; serta Dr dr Septelia Inawati Wanandi, anggota staf pengajar Program Doktor Ilmu Biomedik FKUI.
Menurut Ari, yang kini menjabat Plh Kepala Divisi Gastroenterologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI, dalam lambung terdapat keseimbangan faktor agresif dan faktor defensif. Faktor agresif dalam jumlah berlebih dapat menyebabkan kerusakan pada mukosa gaster (permukaan dinding lambung). Antara lain, asam lambung, pepsin, refluks cairan empedu, nikotin (rokok), alkohol, obat anti-inflamasi non-steroid, kortikosteroid, infeksi Helicobacter pylori, stres, serta iskemia (kurang darah dalam jaringan tubuh). Faktor defensif berperan mempertahankan keutuhan permukaan dinding lambung.
Hipoksia bisa disebabkan oleh gangguan sistem kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah), sistem respirasi (pernapasan, misalnya infeksi paru), atau turunnya pasokan oksigen, misalnya berada di ruangan tertutup tanpa sirkulasi udara baik, atau di pegunungan. Hipoksia sistemik menyebabkan penyempitan pembuluh darah pada dinding lambung, menyebabkan iskemia pada dinding lambung, sehingga terjadi kematian sel jaringan dinding lambung dan tukak lambung.
Hipoksia sistemik kronik (terjadi dalam waktu lama) menyebabkan berat badan turun. Hal itu akibat peningkatan leptin, hormon terkait nafsu makan. Meningkatnya leptin menyebabkan nafsu makan turun. Peningkatan leptin saat hipoksia dipicu oleh HIF-1a. ”Tubuh memiliki reaksi adaptasi ditandai penurunan metabolisme dan penghematan energi,” kata Ari.
Hasil penelitian Ari pada tikus percobaan menunjukkan, dalam perjalanan waktu, luka bisa sembuh sendiri. Pada lambung, hipoksia meningkatkan hypoxia inducible factor (HIF-1) dan heat shock factor (HSF-1). HSF-1 mengaktivasi heat shock protein (Hsp), suatu protein pelindung.
Penelitian ini, kata Ari, selain membuka peluang untuk mencari obat-obatan yang berperan untuk pengobatan tukak lambung, juga mengingatkan perlunya pencegahan tukak lambung pada kondisi yang menyebabkan hipoksia sistemik kronis. 

Penderita GERD Mudah Kena Asma

BUKTI keterkaitan antara penyakit gastroesophageal reflux (GERD) dan asma telah ditemukan para ilmuwan dari Duke University Medical Center.
Hubungan antara dua kondisi ini pertama kali dicatat ilmuwan tahun 1970 dan sejak saat itu penelitian demi penelitian menunjukkan bahwa antara 50 hingga 90 persen pasien asma juga bakal menderita gejala GERD. Namun, hubungan aktual antara GERD dan asma belum jelas saat itu.
Dalam penelitian terhadap tikus, tim peneliti dari Duke menemukan bahwa dengan menghirup sejumlah kecil cairan perut yang naik ke esophagus ---gejala GERD-- dapat menyebabkan berubahnya sistem kekebalan tubuh hingga memunculkan asma.
Para ilmuwan ini mencoba memasukkan sejumput cairan gastrik (cairan dari pencernaan/lambung yang kerap membuat tenggorokan sakit saat naik ke atas) ke paru-paru tikus-tikus ini selama lebih dari delapan minggu. Saat terekspos alergen, sistem kekebalan tubuh tikus-tikus ini merespon secara berbeda daripada tikus-tikus yang tidak diberi cairan gastrik di paru-paru.
Pada paru-paru tikus-tikus yang diberi cairan ternyata memperlihatkan tanda adanya T-helper tipe 2, sebuah bentuk reaksi dari sistem kekebalan tubuh saat asma muncul. Tikus-tikus lain justru lebih seimbang reaksi sistem kekebalan tubuhnya karena ada T-helper tipe 1 dan T-helper tipe 2 sebagai responnya.
Penelitian ini dipublikasikan di European Journal of Clinical Investigation. " Ini bukan berarti bahwa setiap orang dengan GERD bakal kena asma dengan sendirinya," catat William Parker, asisten profesor bedah yang juga menjadi penulis dari penelitian ini. "Namun, ini bisa berarti bahwa penderita GERD munkin lebih mudah berisiko mengalami asma. Yang penting bagaimana mengontrol GERD ini."
Pola makan yang tidak benar atau tidak teratur, kurang olahraga dan kegemukan bisa menyumbang munculnya GERD. "Kita harus hindari semua faktor risiko itu. Kami yakin benar bahwa meningkatnya kasus asma khususnya pada orang dewasa kebanyakan terkait dengan gaya hidup yang berubah menjadi tak sehat," jelas Parker.
Tentu, riset lanjutan diperlukan untuk memahami secara tepat dan komplit kaitan antara GERD dan asma. Namun, penelitian ini tidak menawarkan satu arahan baru bagaimana merawat kedua kondisi ini, jelas para ilmuwan.
Bila ada yang sudah menderita GERD dan ingin meminimalisasi kejadian gastrik reflux (menaiknya cairan lambung ke tenggorokan hingga membuat sakit tenggorkan) dan mengurangi risiko munculnya asma, berikut tes sederhana yang bisa dilakukan.  Makanlah sedikit beberapa jam sebelum tidur malam, naikkan bantal sedikit beberapa sentimeter, dan batasi konsumsi lemak, kafein dan alkohol, latih diri agar rileks terutama rileks di tenggorokan.

Hindari Kebiasaan Penyebab "Heartburn"

Heartburn merupakan istilah untuk sensasi panas di dada yang diakibatkan naiknya asam lambung sampai ke kerongkongan. Heartburnumumnya dipicu oleh makanan, obat, hingga kebiasaan-kebiasaan buruk seperti merokok atau tidur setelah makan.

Heartburn tentu akan mengganggu aktivitas Anda. Terlebih jika terjadi saat tidur, heartburn akan menurunkan kualitas tidur. Maka apa yang perlu dilakukan untuk menghindari heartburn?

1. Hindari merokok.
Merokok mungkin sudah menjadi alasan timbulnya banyak penyakit, termasuk heartburn. Merokok akan melemahkan katup di antara perut dan esofagus sehingga memicu heartburn

2. Hindari makan banyak dan berlemak.
Ketika makan, lambung akan mengembang. Makan terlalu banyak bisa membuat gejala heartburn kumat setelah makan. Biaskan makan sedikit-sedikit, empat atau lima kali sehari, sehingga lambung tidak terlalu banyak memproduksi asam. 

3. Hindari olahraga ekstrim.
Ada gerakan-gerakan tertentu dalam olahraga yang dapat memicu asam lambung untuk kembali ke kerongkongan. Maka perhatikan gerakan olahraga Anda, hindari gerakan-gerakan yang berlawanan dengan aliran pencernaan alami. Selain itu, hindari pula makan sebelum berolahraga.

4. Perhatikan obat Anda.
Ada banyak pengobatan yang memicu heartburn. Penggunaan rutin aspirin dan obat anti-inflami nonstetoid biasanya dapat memicu. 

5. Jangan kenakan ikat pinggang atau pakaian ketat di daerah pinggang. 

Pakaian ketat pada pinggang akan menekan lambung, sehingga asam lambung bisa naik ke kerongkongan. Selain itu, pastikan pakaian tidur Anda longgar sehingga tidak memberikan tekanan pada lambung.

6. Jangan tidur setelah makan.
Tidur setelah makan memperbesar risiko naiknya asam lambung ke kerongkongan. Maka pastikan tidur 2 jam setelah makan. Selain itu Anda juga dapat menggunakan bantal yang membuat posisi kepala lebih tinggi dari badan saat tidur.

Hubungan GERD dan Gangguan Panik

Oleh : Dr.Andri, SpKJ *
Sejak mengkhususkan diri dalam menangani pasien-pasien dengan keluhan psikosomatik, saya lebih banyak menangani pasien dengan keluhan-keluhan fisik terutama yang berkaitan dengan keluhan jantung, paru dan sistem pencernaan. Keluhan jantung berdebar, sesak napas, merasa lambung penuh dan kembung adalah keluhan-keluhan yang sering dialami pasien yang berkunjung di klinik psikosomatik tempat saya berpraktek.
Belakangan ini makin banyak datang pasien dengan keluhan lambung yang didiagnosis sebagai GERD (GastroEsophageal Reflux Disorder) oleh dokter penyakit dalam yang juga datang ke tempat praktek saya. Apa hubungan GERD dengan gangguan jiwa terutama gangguan cemas panik? Hal ini akan saya jelaskan dalam pembahasan di bawah ini.
Asam lambung yang naik
Gastroesophageal reflux disease (GERD) atau bila diterjemahkan secara harafiah disebut sebagai penyakit lambung karena refluks asam lambung adalah masalah kesehatan umum yang menyebabkan perasaan terbakar di dada (dikenal istilah heartburn) dan regurgitasi asam lambung dari perut.
Jika kita makan, maka untuk mencerna makanan yang kita makan, perut kita akan diisi dengan asam lambung. Selama asam lambung itu tetap di perut dan melakukan tugasnya, tidak ada masalah. Tapi, ketika asam ini naik ke kerongkongan, kita akan mengalami gejala-gejala sakit maag. Apalagi jika asam ini termuntahkan ke kerongkongan, kita mungkin mengalami rasa terbakar di tenggorokan dan rasa yang sangat tidak menyenangkan di mulut kita.
Apa penyebab GERD?
Kerongkongan adalah laksana saluran tabung otot yang menghubungkan mulut ke perut. Lower esophageal sphincter (LES) adalah sebuah cincin otot yang menutup "pintu" lambung dari kerongkongan ketika kita tidak makan. Ketika kita makan, otot ini akan mengendur untuk memungkinkan makanan masuk dari kerongkongan ke perut. LES kemudian menutup lagi sehingga makanan di perut tidak akan kembali ke kerongkongan. Pada kondisi GERD, LES tidak berfungsi dengan baik untuk mencegah naiknya asam lambung.
Kecemasan dan depresi tingkatkan risiko GERD
Menurut penelitian yang telah dilakukan, baik kecemasan dan depresi berhubungan dengan risiko dua sampai empat kali lipat dari penyakit GERD. Beberapa peneliti percaya bahwa bahan kimia otak yang disebut cholecystokinin (CCK), yang telah dikaitkan dengan panik dan gangguan pencernaan, mungkin memainkan peran dalam timbulnya GERD pada orang dengan gangguan kecemasan. Faktor lain yang memungkinkan dan berkontribusi adalah ketika orang cemas mereka cenderung memicu atau memperburuk refluks asam lambung ke kerongkongan.
Apa yang bisa dilakukan ?
Pendekatan konsep biopsikososial pada kondisi medis umum adalah yang terbaik. Ini berarti bahwa pasien GERD selain perlu ditangani masalah fisik medis yang terkait dengan refluks asam lambung juga perlu mendapatkan penanganan kondisi cemasnya yang sering berkaitan dengan gangguan cemas panik dan depresi. Dalam prakte,k sering saya menemukan ketika kondisi cemas paniknya teratasi dengan baik, maka keluhan lambungnya bisa jauh berkurang bahkan baik sama sekali.
Tata laksana yang tepat dan menyeluruh perlu dilakukan mengingat jika tidak diobati, refluks asam lambung dapat menyebabkan peradangan lapisan esofagus yang akan mengakibatkan kesulitan menelan, nyeri dada kronis, dan bahkan dapat menyebabkan kanker kerongkongan.
Seperti diungkapkan di atas bahwa cemas dan depresi bisa memperberat penyakit GERD sampai beberapa kali lipat, maka ada baiknya penanganan pasien dengan gangguan GERD yang juga mengalami kondisi kecemasan tinggi baik akibat latar belakang psikologisnya ataupun karena memikirkan penyakitnya perlu ditangani kondisi kesehatan jiwanya. Hal ini diupayakan agar mendapatkan hasil yang maksimal dalam penyembuhan kasus-kasus penyakit GERD.  Semoga informasi ini bermanfaat.
Salam Sehat Jiwa
* Psikiater dengan Keminatan Psikosomatik Medis

9 Makanan Ini Memicu "Heartburn"

Apakah Anda pernah mengalami rasa panas di dada sehabis makan atau ketika tidur? Hati-hati, mungkin Anda mengalami heartburnatau rasa panas di dada seperti terbakar akibat naiknya asam lambung ke kerongkongan. 

Heartburn adalah gejala utama dari penyakit GERD (Gastroesophageal Reflux Disease). Stres dan merokok diduga sebagai penyebab utama dari masalah ini. Kondisi orang dengan heartburn, biasanya akan semakin memburuk ketika mereka berbaring, membungkuk dan makan berlebihan.
Berikut ini adalah beberapa jenis makanan yang wajib Anda hindari untuk mencegah munculnyaheartburn, seperti dikutip symtomfind:

1. Jeruk


Segala macam produk  jeruk, seperti lemon dan grapefruits, dapat menjadi pemicu timbulnya heartburnpada beberapa orang. Jeruk mengandung sejumlah besar asam yang dapat meningkatkan gejalaheartburn. Jika Anda salah satu pecinta buah jeruk, hindari mengkonsumsi buah tersebut pada waktu perut kosong.

2. Tomat


Tomat juga tinggi akan kandungan asam. Orang dengan heartburn biasanya akan mengalami peningkatan gejala setelah mereka mengonsumsi tomat. Jumlah asam yang terkadung di tomat segar jauh lebih banyak ketimbang setelah dimasak. Meskipun tomat tinggi antioksidan, tetapi makanan ini tidak dianjurkan dikonsumsi dalam dosis besar pada orang dengan gejala heartburn

3. Bawang putih


Bawang putih adalah makanan super yang dikenal memiliki manfaat kesehatan luar biasa. Setiap potongan siung bawang putih dapat memberikan solusi alami terbaik untuk membantu pengobatan tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, penumpukan plak di arteri, gula darah tinggi dan pembekuan darah. Bahkan beberapa ahli menyakini, bawang putih dapat membantu mencegah kanker dengan menghambat pertumbuhan tumor dan mengurangi ukuran mereka. 

Bawang juga mengandung antibiotik, memiliki sifat antivirus dan antijamur serta dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Namun beberapa senyawa pada bawang putih juga dapat meningkatkan produksi asam di lambung, yang memicu heartburn atau rasa panas di dada.

4. Makanan pedas


Sama seperti bawang putih, makanan pedas seperti lada dan cabai  dapat memicu timbulnyaheartburn. Tidak seperti beberapa makanan lainnya, mengonsumsi makanan pedas dalam jumlah sedang tidak akan mengurangi gejala heartburn. Bahkan jika dikonsumsi dalam jumlah kecil sekalipun.

5. Pepermin


Banyak orang yang terkejut mengetahui bahwa pepermin sebagai pemicu umum dari heartburn. Pasalnya, pepermin selama ini dikenal membantu menenangkan perut dengan relaksasi otot-otot perut dan membantu empedu untuk mencerna lemak. Pasien dengan heartburn, relaksasi otot-otot perut dapat menyebabkan asam lambung bocor keluar dan mengalir kembali ke kerongkongan, sehingga menimbulkan rasa panas di dada yang meningkat. 

6. Keju, kacang dan steak
Keju, kacang dan daging merupakan jenis makanan yang berkontribusi dalam memicu sensasi rasa panas pada dada, karena tinggi kandungan lemak. Perlu diketahui, makanan yang tinggi lemak tidak dapat dicerna secepat makanan rendah lemak. Perut tidak dapat dikosongkan dengan cepat ketika mengandung makanan berlemak, akibatnya makanan menumpuk di perut dan menekan esophageal sphincter (cincin otot antara esophagus bagian bawah dan lambung). 

Untuk mencegah heartburn, Anda hanya perlu memilih susu rendah lemak dan mengurangi konsumsi daging. Untuk mengurangi kandungan lemak, hindari penyajian daging dengan cara digoreng.

7. Alkohol


Alkohol, termasuk bir, anggur dan minuman keras, semua dapat berkontribusi untuk timbulnyaheartburn. Anggur merah memiliki efek yang sama seperti tomat dan buah jeruk. Moderasi adalah kunci untuk menghindari masalah ini. Beberapa orang dengan gejala heartburn mungkin dapat minum dua gelas tanpa ada efek samping, tetapi untuk orang lain, hal ini bisa menimbulkan rasa panas di dada meski hanya meneguk beberapa gelas.

8. Kafein


Selain kopi dan teh, soda dan minuman berkafein dapat dengan cepat memicu sensasi panas. Sebelum menikmati secangkir kopi atau teh, pastikan Anda sudah mengisi perut dengan makanan ringan atau snack. Roti adalah pilihan yang baik karena mereka akan membantu menyerap asam yang berkeliaran di dalam perut. 

9. Cokelat

Cokelat dapat menjadi penyebab serangan heartburn. Cokelat memiliki efek relaksasi pada otot perut, sehingga meningkatkan naiknya asam lambung ke kerongkongan. Mengkonsumsi cokelat setelah makan dapat membantu mengurangi timbulnya heartburn. Anda tidak perlu menghindari konsumsi cokelat sama sekali. Dengan membatasi porsinya, hal itu sudah dapat membantu meringankan timbulnya sensasi panas di dada.

10 Gejala Aneh Tubuh Alami Refluks

Refluks atau naiknya asam lambung ke esofagus umumnya menimbulkan rasa panas dan terbakar di sekitar dada. Namun ada pula gejala refluks yang tidak biasa, bahkan sulit dicari hubungannya dengan refluks, sehingga seringkali membuat diagnosis yang salah.

Maka penting halnya untuk mengetahui gejala refluks guna mendapat pengobatan yang tepat. Berikut ini di antaranya.

1. Regurgitasi
Regurgitasi atau dikenal dengan istilah awam gumoh merupakan salah satu gejala refluks. Regurgitasi  terjadi ketika isi lambung naik ke esofagus hingga mulut karena belum sempurnanya katub antara lambung dan esofagus.

2. Sakit tenggorokan
Sakit tenggorokan umumnya identik dengan gejala flu, namun kadang masalah percernaan juga memicunya. Sakit tenggorokan merupakan salah satu gejala refluks yang tidak biasa, terutama saat Anda mengalaminya tak lama setelah makan.

3. Mual
Mual merupakan gejala refluks yang jarang terjadi. Jadi jika Anda merasa mual setelah makan belum tentu karena Anda makan terlalu banyak, tetapi karena Anda mengalami refluks.

4. Lidah terasa pahit
Gejala refluks yang tidak umum lainnya adalah rasa pahit pada lidah. Ini karena asam lambung menimbulkan rasa pahit yang menjalar naik hingga ke lidah.

5. Nyeri dada
Saat asam lambung mencapai esofagus, tak hanya rasa panas dan terbakar saja, tapi juga nyeri di daerah dada. Umumnya nyeri akan bertahan lama sehingga bisa jadi disalahartikan menjadi serangan jantung.

6. Nyeri bertambah saat berbaring
Meski tidak mutlak, sistem pencernaan membutuhkan bantuan gravitasi untuk memperlancar prosesnya. Berbaring setelah makan dapat mengganggu proses tersebut sehingga memicu asam lambung naik dan dada terasa lebih nyeri.

7. Batuk
Problem pernapasan terkadang merupakan gejala refluks. Ini terjadi karena asam lambung naik memasuki paru-paru dan memicu batuk dan sesak napas.

8. Asma 
Saat gejala batuk dan sesak napas menjadi lebih parah, refluks bisa juga hingga memicu asma.

9. Sulit menelan
Terkadang saat mengalami refluks, efek kerusakan saluran pencernaan atas tidak segera hilang. Ini yang membuat penderitanya sulit menelan setelah refluks.

10. Liur berlebih
Salah satu gejala refluks yang tidak biasa adalah produksi air liur yang berlebihan. Ini merupakan upaya dari tubuh untuk mengurangi rasa sakit pada esofagus.

Ketika Asam Lambung Naik Hingga ke Kerongkongan

Asam lambung memegang peranan penting dalam fungsi pencernaan. Zat yang diproduksi lambung ini bisa mengurai makanan agar mudah diserap oleh tubuh. Hanya saja, jika sampai keluar dari area lambung, asam lambung bisa membawa petaka.
Soalnya, hanya dinding lambung yang bisa bertahan dari serangan penyakit meskipun terkena asam lambung setiap saat. Maklum, dinding lambung memiliki lapisan pelindung.
Sebaliknya, jika asam lambung beredar di organ tubuh yang tidak memiliki lapisan pelindung, maka bisa berbahaya bagi kesehatan.
Salah satu kasus yang sering terjadi adalah asam lambung ke luar dari lambung dan naik ke kerongkongan. Dalam dunia kedokteran penyakit yang muncul akibat naiknya asam lambung ini dikenal dengan istilah gastro esophageal reflux disesase (GERD).
"Penyakit ini terjadi karena ada aliran balik isi lambung ke atas," kata Asrul Harsal, dokter spesialis penyakit dalam di Rumah Sakit Kanker Dharmais.
Saat naik, asam lambung berikut makanan yang diurainya ikut ke luar dari lambung.
Gambaran singkatnya begini. Dalam proses pencernaan sebelum masuk ke lambung, makanan yang masuk dari mulut harus melewati saluran esophagus atau kerongkongan. Panjang kerongkongan bukan sebatas leher saja, tapi juga di bagian dada sebelum lambung. Dalam GERD, makanan dan cairan yang sudah masuk ke lambung kembali naik ke kerongkongan.
Sakit di daerah dada
Gejala-gejala umum GERD adalah rasa perih yang hebat di lambung dan ulu hati. Karena nyeri tersebut, penderita GERD sering merasa mual dan muntah-muntah, bahkan sampai muntah kering.
Pada saat muntah, biasanya asam lambung naik sampai kerongkongan dan menyebabkan perih. Selain itu, dada terasa terbakar dan panas. "Gejala lainnya sulit menelan, batuk kronis, radang tenggorokan, dan sering sendawa," kata Suhanto Kasmali, dokter umum dan Kepala Bidang Pelayanan Medik Rumah Sakit Mediros, Jakarta Timur.
Karena terasa sakit di daerah dada, seringkali gejala GERD dikira sakit jantung. Salah diagnosa ini biasanya terjadi jika penderita sebelumnya tak memiliki riwayat sakit maag. Padahal,
setelah diterawang melalui endoskopi, asam lambung sudah ada di daerah kerongkongan. Oh ya, endoskopi adalah cara melihat ke dalam bagian tubuh manusia secara langsung.
GERD terjadi karena klep atau otot cincin pada perbatasan kerongkongan dengan lambung melemah. Dalam keadaan normal, otot cincin itu mengunci agar makanan yang masuk tak keluar lagi ke kerongkongan. Tekanan tinggi akibat produksi. asam lambung yang berlebihan juga menjadi faktor utamanya.
Selain itu, kelainan anatomi seperti kelainan gerakan usus juga bisa menyebabkan naiknya asam lambung ke kerongkongan.
Suhanto bilang, GERD tidak mengenal kelompok usia dan bisa menyerang siapa pun. "Tapi, paling banyak usia 30 tahun - 40 tahun," kata Suhanto.
Dalam jangka panjang, GERD akan menyebabkan komplikasi di daerah kerongkongan, seperti radang, pendarahan, dan penyempitan. Beredarnya cairan lambung di daerah yang tidak seharusnya juga bisa menyebabkan kesulitan menelan, pencetus asma, batuk menahun, bahkan bisa menimbulkan kanker kerongkongan. Jadi, jangan sepelekan penyakit yang diakibatkan asam lambung ini.

Beda Sakit Maag dan GERD

Secara awam, penyakit yang berkaitan dengan asam lambung sering disebut sakit lambung atau sakit maag. Secara medis, sakit lambung didefinisikan sebagai kumpulan rasa sakit atau rasa tidak nyaman di ulu hati, saluran cerna bagian atas, dan organ sekitarnya. Gejala yang biasa timbul adalah mual, kembung, cepat kenyang, kurang nafsu makan, muntah, dan diare. 

Sedangkan gastro esophageal reflux disease(GERD) merupakan penyakit saluran cerna bagian atas yang terjadi karena asam lambung dengan derajat keasaman yang tinggi naik ke kerongkongan. Demikian keterangan dr Ari Fahrial Syam, SpPD, KGEH, MMB dari Divisi Gastroenterologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM.

Gejala GERD hampir sama dengan sakit lambung. GERD yang tidak diterapi dengan baik akan menyebabkan komplikasi, antara lain perdarahan, penyempitan kerongkongan, dan berisiko memicu kanker kerongkongan.

Sebenarnya, GERD punya gejala khusus yang mudah dibedakan dari sakit lambung. Seperti rasa terbakar di bagian belakang tulang dada dan cairan lambung yang naik tidak hanya sampai ke kerongkongan, tetapi juga hingga ke mulut. GERD bisa diringankan dengan obat sakit lambung biasa, tetapi tidak akan menuntaskan penyebabnya. Akibatnya, penyakit ini akan kambuh lagi dalam waktu yang cukup singkat, dalam hitungan jam atau beberapa hari kemudian.

Maka dari itu, periksakan diri ke dokter spesialis saluran pencernaan. Selain itu, lakukan upaya mandiri seperti menjalankan pola makan sehat, teratur, dan kaya serat. Imbangi juga dengan aktivitas olahraga rutin.

Mengatasi Asam Lambung Kambuhan

TANYA :
Dok, saya memiliki penyakit dalam yaitu keluhan asam lambung. Saya sudah lama mengalami penyakit ini, tetapi terkadang sembuh, terkadang kambuh lagi.  Apalagi beberapa hari ini, setiap pagi (subuh) saya kerap mengeluarkan air liur yg begitu banyak. Tanpa saya sadari, air liur itu terus keluar dari mulut saya. Ketika kambuh, rasanya sesak untuk bernafas dan bersendawa. Yang paling parahnya, perut saya terasa perih banget. Makanan apakah yang cocok saya makan, ketika asam lambung saya kambuh, Dok? Apakah asam lambung saya sudah parah? Terima kasih banyak dokter. 

(Lusia, 26 tahun, 151 cm, 54 kg,  Medan)
JAWAB :
Saudari Lusia di Medan

Sebelum menjawab lebih jauh pertanyaan Sdri, dari keluhan yang Anda kemukakan, kemungkinan yang Anda alami adalah suatu keadaan di mana asam lambung Anda diproduksi berlebihan. Dan, asam lambung yang sangat diperlukan tubuh dalam proses pencernaan ini mengalami refluks, masuk ke dalam esofagus (tenggorokan). Dalam ilmu kedokteran dikenal dengan istilah GERD (Gastro Esofagheal Refluxs Disease)

Masuknya asam lambung ke dalam esofagus ini dapat menimbulkan gejala seperti yang Anda alami, seperti rasa panas, terbakar di dada, sendawa, kesulitan menelan, batuk, produksi air ludah yang berlebih, dan terasa masam. Karena pengaruh gravitasi, dan Anda berbaring, maka keluhannya sering dirasakan malam hari.

Kemudian, apa yang harus Anda lalukan sehubungan dengan keluhan yang sangat mengganggu ini? 

Saran saya adalah, bahwa sebaiknya Anda konsultasi ke dokter Interniat atau konsultan gastrohepatogi di sana, untuk melacak lebih jauh penyakit dasar yang mungkin Anda alami.

Disamping itu, seperti diketahui bahwa penyakit ini penyebabnya tidak diketahui dengan pasti, tetapi gaya hidup, pola makan, dan beberapa faktor risiko dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalaminya. 
Faktor risiko itu di antaranya adalah, kegemukan, perut buncit ( melihat tinggi dan berat badan Anda, Anda termasuk gemuk), kegemukan dapat meningkatkan tekanan pada sfingter esofagus. Kebiasaan makan banyak sekaligus, makan mau tidur, apalagi setelah langsung berbaring juga meningkatkan resikonya.
Makanan yang bersifat iritatif seperti pedas, asam, banyak mengandung bumbu, kopi, cokelat, alkohol, juga demikian. Rokok, stres juga dianggap sebagai faktor resiko penting. Obat-obatan, seperti obat rematik, beberapa obat astma, kortikosteroid, jamu tertentu bisa memacu keluhan ini.

Karena itu, hal penting yang dapat Anda lakukan adalah mengubah gaya hidup menjadi yang lebih sehat. Anda harus berupaya mencapai berat badan normal. Makan sebelum tidur, makan banyak sekaligus, makanan yang pedas, terlalu masam, kopi, cokelat sebaiknya Anda hindari. Lebih baik Anda makan dalam porsi kecil, sedikit sedikit tetapi lebih sering. Dan, Bila Anda bisa mengelola stres dengan baik, keluhan Anda juga akan berkurang.

Dan, sesuai dengan pertanyaan Anda, "makanan apa yang dapat Anda konsumsi untuk mengurangi keluhan ini?"

Sejauh ini saya belum mendapatkan referensi yang dipercaya. Tetapi, pengalaman klinis, dan beberapa penulis menganjurkan untuk banyak mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan. Jahe yang dikonsumsi sedikit setiap hari dapat membantu memperbaiki kekuatan sfingter esofagus.

Kol, kubis dan sejenisnya menurut beberapa penulis dapat mengurangi keluhan nyeri lambung. Kol, kubis yang seger bisa dibuat juis, Anda minum tiap hari. Madu, Yogurt, gandum yang utuh, buah-buahan dan umumnya semua sayuran bisa membantu mencegah, bahkan menyembuhkan tukak lambung yang kemungkinan juga Anda alami.

Lalu, pertanyaan Anda, "apakah asam lambung saya sudah parah?"

Wah, ini agak repot saya menjawabnya, karena sensasi nyeri itu banyak yang mempengaruhinya. Tetapi, Anda perlu ketahui bahwa banyak orang lain mengalami keluhan yang sama. Pada sebagian mereka dengan perubahan gaya hidup, pola makan yang sehat, keluhan-keluhan itu membaik. Dan, untuk memastikan keparahan yang Anda khawatirkan itu, sekali lagi, saya anjurkan Anda konsultasi ke Interniat setempat.

Demikian jawaban sementara yang bisa saya berikan. Mudah-mudahan dapat membantu.

Wassalamualaikum.

The World Its Mine