Selasa, 03 Januari 2017

Temuan Bidang Sains yang Wajib Diingat pada 2016 ..

Cokelat dengan pola sistem periodik unsur.
Cokelat dengan pola sistem periodik unsur.

Tahun 2016 hampir berlalu. Banyak hal dan penemuan baru yang berhasil dicatat dalam sejarah ilmu pengetahuan. Berikut ini Republika.co.id merangkum beberapa temuan yang menjadi sejarah pada  2016.

4 Unsur Baru Resmi Masuk di Tabel Periodik Kimia
Tabel sistem periodik unsur (SPU) kehadiran empat anggota baru. Pada awal tahun, para pejabat dari International Union of Pure and Applied Chemistry (IUPAC) bersuka cita mengonfirmasi penemuan unsur 113, 115, 117, dan 118. Saat ini, ilmuwan menemukan cukup bukti untuk memberikan tempat permanen empat unsur ini di tabel periodik.

Keempat unsur ini adalah unsur sintetis yang hanya dapat diproduksi di laboratorium, dan akan meluruh dalam hitungan detik. Sampai saat ini, unsur 113, 115, 117, dan 118 memiliki nama dan posisi sementara di baris ketujuh dari tabel periodik. Alhasil, baris ketujuh dalam SPU kini telah lengkap.

"Selama lebih dari tujuh tahun kami terus mencari data secara meyakinkan mengidentifikasi unsur 113, tapi kita tidak pernah melihat yang lain," kata Kosuke Morita dari RIKEN di Jepang menyatakan salah satu dari empat elemen tersebut dilansir dari laman Sciencealert, Selasa (5/1) lalu.

Pada bulan Desember ini, tim IUPAC memberikan nama terhadap empat unsur tersebut. Dilansir dari Livescience, Unsur 113, diberi nama Nihonium (Nh), unsur dengan nomor atom 115 diberi nama Moscovium (Mc), unsur 117 diberi nama Tennessine (Ts) dan unsur 118 diberi nama Oganesson (Og). IUPAC mengumumkan, pada bulan Januari 2017, empat unsur ini akan resmi masuk di tabel periodik unsur. Namun, ketika masuk di tabel periodik ini, unsur-unsur tersebut tetap belum bernama. Pada bulan Juni 2017 mendatang, barulan nama-nama baru ini akan diumumkan secara resmi oleh IUPAC.



Cokelat dengan pola sistem periodik unsur.
gelombang gravitasi yang ditangkap ilmuan dengan LIGO

Temuan gelombang gravitasi
Setelah mencari selama 100 tahun, tim fisikawan internasional akhirnya berhasil mengonfirmasi keberadaan gravitasi Einstein. Penemuan ini menandai terobosan di bidang astrofisika terbesar abad lalu. Penemuan ini adalah sebuah pertanda baik sebab bisa membuka cara pandang mengenai alam semesta.

Sinyal gelombang gravitasi terdeteksi oleh fisikawan di observatorium LIGO pada 14 September tahun 2015. Pengumuman bersejarah ini baru saja diumumkan, Jumat (12/2). Gelombang gravitasi menarik karena merupakan buah dari teori relativitas Einstein yang harus dikonfirmasi. Dengan gelombang ini membantu ilmuwan memahami bagaimana alam semesta terbentuk.
Pembuktian Teori Einstein, Ini 7 Fakta Seputar Gelombang Gravitasi

Menurut teori Einstein, ketika peristiwa besar terjadi seperti penggabungan dua lubang hitam, atau bintang yang meledak bisa terdeteksi sebagai sebuah gelombang gravitasi. Ini sama seperti jika seseoramg menjatuhkan batu ke dalam sebuah kolam. "Gelombang gravitasi mirip seperti gelombang suara yang merambat melalui ruang angkasa pada kecepatan cahaya," kata peneliti gravitasi David Blair, dari University of Western Australia.

Lalu, apa artinya penemuan gelombang gravitasi? Sama seperti terobosan yang dilakukan dengan berbagai penemuan seperti sinar X, gelombang radio. Dengan penemuan gelombang gravitasi, ilmuwan nantinya memiliki cara pandang baru untuk memahami alam semesta.

Ilmuwan mendeteksi gelombang gravitasi dengan LIGO, laser interferometer gravitational wave observatory. Laboratorium LIGO bekerja dengan memantulkan laser secara bolak balik di dalam dua pipa sepanjang 4 km. Percobaan ini memungkinkan ilmuwan untuk mengukur perubahan yang sangat kecil dalam ruang dan waktu.


Cokelat dengan pola sistem periodik unsur.
Vaksin uji coba untuk Ebola. 
 
Penemuan Vaksin Ebola
Di penghujung tahun, vaksin virus Ebola berhasil ditemukan, Jumat (23/12). Vaksin yang dikembangkan WHO ini sangat efektif untuk melawan virus. Dilansir dari Aljazirah, ilmuwan WHO mengatakan vaksin ini menujukan 100 persen perlindungan.

Vaksin hasil eksperimen ini diklaim bisa mengendalikan wabah Ebola baru dari strain Zaire. Hasil akhir uji terhadap pasien di Guinea telah mengonfirmasi evektivitasnya. Vaksin ini telah dikembangkan sejak beberapa tahun lalu. Baru vaksin ini yang dinilai sukses dan terbukti.

"Ini adalah vaksin pertama yang kemanjurannya terlihat," kata Asisten direktur WHO, Dr Marie-Paule Kieny yang juga pemimpin studi.

Menurutnya, vaksin saat ini terus diuji. Terutama soal daya perlindungannya melawan strain kedua, Sudan. Menurut jurnal medis Lancet, vaksin itu telah diberikan pada 5.800 pasien di Guinea.

Setelah 10 hari, mereka yang diberi vaksin dinyatakan bebas dari virus. Vaksin terbukti sangat evektif untuk menghentikan infeksi juga memberikan imunitas.

Meski demikian, vaksin memiliki sejumlah efek samping. Namun ini hanya terjaid pada tiga orang.  Perusahaan farmasi Merck kabarnya sedang berusaha mendapat izin produksi di AS dan Eropa tahun depan.

Wabah Ebola telah menewaskan sekitar 11.300 orang di Afrika Barat sejak dilaporkan pada Desember 2013. Wabah ini menyebar di Afrika barat namun tidak pernah separah tempat asalnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

The World Its Mine