Kamis, 02 November 2017

Prinsip Orang Kaya: Mencari Uang Layaknya Menanam ..

-

Setiap orang punya caranya sendiri dalam mengalokasikan anggaran bulanannya. Anda yang fokus kepada perhiasan, pendidikan, dan ada juga yang untuk bersenang-senang.

Namun kebanyakan orang kaya punya prinsip yang sama terkait keuangan, yaitu mencari uang layaknya menanam. Prinsip menanam tersebut bisa dilakukan dengan berbagai cara. Entah dengan membeli properti, barang seni mahal atau investasi di bisnis rintisan.

Misalnya Joshua Coleman yang menjual perusahaan telekomunikasi miliknya seharga 400 juta dollar AS atau setara Rp 5,4 triliun pada 2014. Lalu, apakah dia menggunakan uang hasil penjualan untuk membeli barang mewah?

Tidak. Ia mendirikan firma penghubung masyarakat dengan ahli pajak, hukum dan penasihat keuangan bernama Momentum Advanced Planning. Dengan demikian, ia bisa mendapat bisnis besar. Orang-orang super kaya dengan kekayaan setidaknya Rp 395 miliar tak hanya berinvestasi di saham dan obligasi, tetapi juga membeli perusahaan dan investasi pada sekuritas dan bisnis-bisnis yang tidak biasa.

"Ini namanya risiko alfa. Di sini situasi bisa terbalik setiap saat,” kata Coleman seperti yang dilansir dari BBC

Investasi di perusahaan rintisan punya risiko yang lebih besar dibanding investasi tradisional. Investasi jenis ini juga kurang cair (liquid) karena harus berinvestasi setidaknya lima tahun.

CEO Firma Keuangan Fleming Family Ian Marsh menceritakan kisah kliennya yang bekerja sama Doric dan menggunakan uang untuk membeli pesawat yang disewakan ke maskapai Emirates Airlines.

Dari penyewaan tersebut, mereka mendapat bunga setidaknya 9 persen. Tentu pilihan tersebut menjadi lebih menarik dibanding menjual pesawat itu. Apalagi investasi di pasar saham bursa AS hanya memberi imbal hasil 3 persen.

Investasi pada lahan pertanian yang subur, menurut Marsh, juga menguntungkan. Meningkatnya jumlah populasi manusia membuat permintaan makanan akan naik. Tanah subur merupakan sumber daya terbatas karena makin sulit didapat.

Tanah subur bisa mendatangkan keuntungan sekitar 4% setahun untuk investor dan tambahan peningkatan aset. Investor kaya asal New York David Rose berinvestasi besar pada perusahaan rintisan.

Dia bahkan menulis buku, Angel Investing: The Gust Guide to Making Money and Having Fun in Startups.

“Bayangkan investasi di Google saat masih berkantor di sebuah peti kemas. Kamu bisa bertemu para pendiri perusahaan itu seminggu sekali, mendapat laporan dari tangan pertama tentang apa yang sedang terjadi dan melihat perusahaan tumbuh. Ini bisa jadi amat menyenangkan,” katanya.

Risiko gagal berinvestasi di perusahaan rintisan bisa mencapai 50%. Namun bila berhasil, mereka bisa mendapat keuangan 20-50 kali lipat dari investasi awal pada satu atau dua perusahaan sukses.

Rose biasanya menanamkan uang antara 50.000-100.000 dollar AS dalam satu perusahaan. Properti juga menjadi salah satu investasi incaran.

Orang superkaya sering membeli kondominium mahal di London, New York atau beberapa kota dunia lain. Mereka membeli dua atau tiga rumah di tempat berbeda di beberapa belahan dunia. Sebagian disewakan atau ditinggali ketika mereka berada di kota tersebut. Untuk jangka panjang, nilai investasi di pasar utama ini sangat menguntungkan.

Bagaimana dengan hobi mahal?

Hasil penelitian lembaga konsultan properti dan real estate Knight Frank seperti melaporkan bahwa dalam 12 bulan terakhir nilai investasi pada minuman alkohol jenis wine memberi hasil peningkatan nilai sampai 25 persen.

Nilai investasi wine merupakan yang tertinggi dibanding investasi di bidang seni (12 persen), serta koin, perhiasan dan jam tangan yang masing-masing tumbuh 4 persen. Investasi pada mobil mewah juga terbukti menumbuhkan aset sebesar 2 persen per tahun.

Menarik bukan?
Sumber: smart-money.co

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

The World Its Mine