Senin, 07 Desember 2015

Dua Kata 'Ajaib' agar Pernikahan Awet ..

Dua Kata Ajaib agar Pernikahan Awet Ilustrasi
Sebuah penelitian terbaru menyebutkan hubungan pernikahan yang renggang bisa diselamatkan hanya dengan mengucapkan dan menunjukkan rasa terima kasih kepada pasangan.
Dream - Sebuah penelitian terbaru menyebutkan hubungan pernikahan yang renggang bisa diselamatkan hanya dengan mengucapkan dan menunjukkan rasa terima kasih kepada pasangan.
Penelitian di University of Georgia (UGA), Amerika Serikat menemukan bahwa rasa terima kasih dan menghargai pasangan secara langsung dapat memengaruhi sikap dan komitmen seseorang dalam pernikahan.
Hasil tersebut diperoleh UGA setelah melakukan penelitian terhadap 468 responden yang sudah menikah. Peneliti di UGA mengajukan pertanyaan tentang keuangan, gaya berkomunikasi dan bagaimana mengungkapkan rasa terima kasih kepada pasangan.
Mereka menemukan bahwa pengungkapan rasa terima kasih secara konsisten membuat seseorang selalu merasa bahagia dengan pernikahannya.
"Hal ini menunjukkan kekuatan dari terima kasih," kata penulis utama penelitian, Allen Barton, dari Pusat Riset Keluarga milik UGA.
"Bahkan jika pasangan mengalami kesusahan dan kesulitan di bagian lain, pengungkapan rasa terima kasih dan penghargaan dalam sebuah hubungan bisa membantu menghasilkan perkawinan yang positif."
Penelitian ini juga menemukan bahwa semakin banyak dan sering pasangan mengucapkan 'terima kasih', semakin pasangan tersebut terhindar dari perpecahan saat mereka berdebat atau bertengkar.
"Ini juga penting bahwa kami menemukan jika pasangan sedang terlibat dalam pola konflik negatif, ungkapan terima kasih dan penghargaan dapat menangkal atau menjadi buffer efek negatif dari interaksi seperti itu dalam perkawinan," kata Ted Futris, profesor di UGA.
Barton menambahkan penelitian ini adalah yang pertama yang mendokumentasikan efek perlindungan yang ditimbulkan oleh perasaan terima kasih dan saling menghargai dalam pernikahan.
Hasil dari penelitian ini juga mendukung penelitian sebelumnya tentang komunikasi dalam pernikahan yang dikenal sebagai komunikasi menuntut dan menarik diri, serta bagaimana masalah keuangan bisa merusak pernikahan.
"Komunikasi menuntut dan menarik diri terjadi ketika salah satu pasangan cenderung menuntut, cerewet atau mengkritik, sedangkan yang lainnya merespon dengan menarik diri atau menghindari konfrontasi," kata Barton.
Dia menjelaskan bahwa ketika pasangan sedang stres tentang memenuhi kebutuhan rumah tangga, salah satu lebih cenderung untuk bersikap kritis terhadap satu sama lain. Sementara yang lainnya cenderung bertahan dengan alasannya.
"Namun sikap saling berterima kasih dan menghargai dapat meredam siklus tersebut," ujar Barton.

(Sumber: Dailymail.co.uk)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

The World Its Mine