Senin, 03 November 2014

Donor Darah untuk Diri Sendiri dan Sesama ..


PMI bekerjasama dengan BCA mengadakan kegiatan Donor Darah di Mangga Dua Square

Apa manfaat donor darah? Rupanya, dengan melakukan donor darah tidak hanya membantu kebutuhan orang lain, tapi ternyata juga bermanfaat untuk kesehatan diri kita sendiri.  Sebagaimana disampaikan oleh dr. Salimar Salim, MARS, Kepala Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia (PMI) DKI Jakarta, "Apabila kita secara rutin dan konsisten melakukan donor darah, secara langsung juga untuk kesehatan jantung kita. Hal itu juga membersihkan darah kita."

Berdasarkan salah satu tulisan pada Herdaily, beberapa manfaat kegiatan donor bagi kesehatan yakni secara tidak langsung diduga dapat merangsang sumsum tulang belakang dalam menghasilkan sel darah merah yang baru, untuk menggantikan sel darah merah yang didonorkan sehingga tubuh kita terasa lebih fit dan fresh, juga membantu mengurangi kelebihan zat besi,  dan memelihara kesehatan jantung.

Beberapa orang berpandangan bahwa melakukan donor darah dapat mengakibatkan tubuh lemas. Anggapan ini tidak sepenuhnya benar, karena sepanjang asupan makanan kita cukup di mana 3-4 jam sebelum donor kita disyaratkan makan terlebih dahulu dan tidak boleh dalam keadaan perut kosong, tidur yang cukup (minimal 4 jam), minum lebih banyak, maka kekhawatiran tersebut tidaklah beralasan. Di samping itu setelah melakukan donor darah, akan diberikan asupan makanan.  Hal ini dapat membantu proses pembentukan darah.  "Biasanya, kalau melakukan donor darah selalu diberikan asupan makanan dan vitamin, agar pendonor tidak lemas," ungkap dr. Salimar.

Sebenarnya sel darah dalam tubuh manusia hanya mampu bertahan selama 100 hari.  Oleh karenanya, akan lebih baik jika darah dapat didonorkan.  Selain untuk kesehatan kita, juga dapat membantu orang lain yang membutuhkan.

Manfaat donor darah lain yang berpengaruh terhadap pendonor adalah secara psikis adanya kepuasan batin, karena bisa membantu sesama dari harta yang sangat berharga di tubuh kita, yakni darah dan yang bisa menyehatkan orang lain, serta membantu memperpanjang kehidupan seseorang. Di samping itu juga secara tidak sadar setiap 3 bulan sekali kita telah melakukan check-up kesehatan secara rutin dengan dokter terutama tekanan darah, jumlah HB, pemeriksaan penyakit-penyakit yang menular lewat transfusi, dan lain-lain.

Untuk menjadi pendonor darah, persyaratan tidak sulit. "Secara umum, setiap orang dengan kondisi badan yang sehat, dapat menjadi pendonor," imbuh dr. Salimar. Usia 17 -65 tahun (sepanjang rutin melakukan donor darah) BB minimal 45 kg, kadar HB minimal 12,5 gr% dan tidak menderita tekanan darah tinggi atau darah rendah dengan tekanan darah yang disyaratkan adalah sistole 100-180 dan diastole 70-100.   Ada baiknya, apabila akan mendonorkan darah, cukup istirahat (tidur minimal 4 jam) dan banyak minum. Jangan takut donor darah, karena semua perlengkapan untuk donor terjaga kebersihan. Jarum yang digunakan juga jarum sekali pakai, artinya, jarum hanya dipergunakan untuk satu pendonor, dan tidak digunakan ulang.

Darah yang berasal dari pendonor akan melalui proses pemeriksaan dan seleksi. Hanya darah yang memenuhi persyaratan kesehatan yang dapat diproses dan akan dipergunakan sebagai darah transfusi. Sebagaimana ditegaskan oleh dr. Salimar, "Darah yang akan diberikan kepada orang yang membutuhkan tentunya telah melalui proses seleksi, sehingga aman untuk dipergunakan."

Darah yang dikeluarkan oleh PMI sudah melalui proses dengan standar kesehatan yang tinggi dan sesuai standar internasional. Darah yang diambil dari seorang donor langsung diproses dengan memakai alat-alat yang sudah terstandar, antara lain pemeriksaan ulang golongan darah (2x), karena harus bisa dipastikan kembali golongan darah pendonor tersebut sebelum dikirim ke rumah sakit (RS) dan ditransfusikan kepada pasien dengan golongan darah yang sama. Untuk keamanan darah yang akan ditransfusikan kepada pasien, maka darah yang diambil dilakukan pemeriksaan uji saring (skrining) terhadap 4 penyakit, yakni terhadap penyakit hepatitis B, hepatitis C, syphilis, dan HIV AIDS.

"Bersamaan dengan itu kita melakukan pemrosesan darah, yakni pemisahan menjadi komponen-komponen darah sesuai yang dibutuhkan oleh pasien. Darah yang tercemar penyakit-penyakit tersebut kita sisihkan dan langsung kita musnahkan. Setelah aman dari penyakit-penyakit tersebut darah  baru kita berikan ke RS dengan memakai metode rantai dingin, karena masing-masing komponen darah mempunyai suhu simpan yang berbeda. Darah yang sudah selesai diproses dan diolah kita simpan pada suhu tertentu dan sesuai dengan masing-masing komponen darah dan dikeluarkan sesuai dengan permintaan RS," kata dr. Salimar.

Saat ini, volume darah yang disumbangkan para pendonor masih jauh dari kata cukup. Menurut data PMI, permintaan darah nasional sebesar 15 ribu kantong per hari, atau  4,8 juta kantong per tahun. Sementara, kemampuan PMI menyediakan darah terbatas sampai 2,5 juta kantong per tahun. Idealnya, PMI bisa menyediakan  darah dari 2%  dari  penduduk Indonesia yang menyumbangkan darahnya. Kalau jumlah penduduk dianggap 250 juta jiwa, persediaan darah di PMI sedikitnya mencapai 5 juta kantong.

Oleh karenanya dukungan dan partisipasi aktif masyarakat, baik perorangan maupun lembaga sangat penting. PT Bank Central Asia Tbk atau BCA merupakan salah satu perusahaan yang mengembangkan program donor darah bagi manajemen dan karyawannya. Kegiatan yang telah menjadi agenda rutin BCA tersebut telah dilakukan sejak tahun 1991.
Bagaimana dengan Anda? Apabila Anda tergerak untuk menjadi pendonor? Tunggu apa lagi? Segera  hubungi  PMI terdekat.  Tetesan darah Anda banyak membawa manfaat bagi sesama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

The World Its Mine