Rabu, 01 April 2015

Muslim Dulu dan Kini



(+) Dahulu seorang muslim tidak fasih baca A-Ba-Ta-Tsa, namun setiap orang saling hormat-tenggang rasa- dan bersaudara. Kini sudah paham Al-Fatihah, malah satu sama lain salih salah-menyalahkan.

(+) Dahulu, orang baru baca syahadat langsung syahid. Sekarang sudah mahir tafsir syahadatain, malah hobinya berdebat seakan tepuk dada, ia orang hebat. Padahal saat meninggal, belum tentu syahid yang pasti mati sangit.

(+) Dahulu orang tidak paham sunnah-bid'ah, apapun dijalankan saking cinta sunnah. Kini orang paham sunnah dan mengklaim ahlussunnah, namun halal-haram malah tiap hari dikunyah. Contoh: mengkafirkan sesama muslim, bermubahalah untuk hal-hal mu'amalah, atau mengelompokkan muslim lain sebagai ahli neraka dan dirinya ahli surga.

(+) Dahulu sebelum ada organisasi, umat Islam dengan beragam suku-mazhab-bahasa-daerah bersatu dalam panji Jihad: Hizbulloh dan satu komando Khilafah. Sekarang semakin banyak organisasi, masing-masing sibuk mengoreksi. Musuh di depan mata, pedang dihunus ke muka saudaranya. 

(+) Dahulu 1 nyawa muslim sebanding dengan bumi dan seisinya. Kini jutaan muslim dibantai, tak bernilai satu sayap burung pun tidak. 

Ternyata sudah sunnatuLlah, ujian terbesar umat Islam bukan saat ummi-miskin-atau tertindas. Ujian terbesar justru saat umat tau kejelasan hidayah, namun bukan menapaki jalan hidayah itu, tapi sibuk menyerang sesama muslim yang seakidah.

by: Nandang BUrhanudin
---

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

The World Its Mine