Senin, 05 Desember 2011

Tips Mempersiapkan diri Berinvestasi/Berbisnis di Bidang Properti

Di samping modal uang, sebenarnya tidak dibutuhkan banyak hal untuk memulai berinvestasi dan berbisnis di bidang properti. Hampir semua orang bisa melakukannya. Yang dibutuhkan hanyalah kesabaran, keuletan, kemampuan untuk bernegosiasi dan kemauan bekerja keras. Dalam bisnis properti, ada kalanya Anda bertindak sebagai penjual, namun di saat lain Anda bertindak sebagai pembeli. Sebagai pemilik aset properti, Anda tentunya harus pintar-pintar menawarkan ‘barang dagangan’. Belum tentu sekali menawarkan bisa laku. Kadang, hingga puluhan kali ditawarkan, hingga berbulan-bulan pasang iklan di Koran, baru bisa laku sesuai harga yang Anda kehendaki. Sementara sebagai pembeli juga harus pandai-pandai ‘membaca’ potensi aset properti baik dari sisi harga, lokasi, bentuk dan sebagainya. Untuk itu, sebagai investor properti Anda harus up to date dalam informasi seputar jual beli properti. Berikut ini adalah hal-hal yang perlu Anda ketahui untuk mempersiapkan diri melakukan investasi/bisnis di bidang properti:

1. Pasang Iklan Baris. Anda bisa mengail informasi dengan memasang iklan baris di Koran. Di iklan tersebut bisa Anda katakana bahwa Anda adalah investor dengan dana unlimited yang bersedia membeli aset-aset properti berupa bangunan dan tanah dengan harga tinggi.

2. Cermati Iklan Penawaran Properti. Di samping memasang iklan baris sendiri, Anda juga harus mencermati iklan-iklan Koran yang berisi penawan properti yang dipasang oleh orang lain. Sebaiknya Anda mencermati iklan-iklan dari berbagai Koran. Sebab tiap Koran kan memiliki segmentasi yang berbeda.

3. Agen Properti (Broker prfesional). Anda bisa datang ke suatu agen properti dan menitipkan pesan kepada agen tersebut untuk memberitahu seandainya ada property yang hendak dijual dengan (misalnya) harga di bawah pasar, pemiliknya terdesak untuk segera menjual, dan ada return minimal 10%. Contoh dari broker professional ini adalah ERA, Century21, Ray White.

4. Survei Langsung Ke Daerah Tertentu. Dengan semangat dan keuletan Anda bisa menyisir suatu walyah untuk mendapatkan informasi perihal asset-aset yang hendak dijual. Misalnya, bisa dengan melihat lahan-lahan kosong kemudian menyanyakan statusnya atau menghubungi kepala desa (kades)/kepala dusun (kadus) guna menanyakan apakah ada tanah bengkok yang hendak dijual di wilayahnya.

5. Teman, Saudara, Relasi dan Kenalan. Mreka ini bisa menjadi mata-mata bagi Anda jika di sekitar lingkungan dan temapt tinggal mereka ada asset property yang henda dijual. Bahkan untuk kepentingan yang sebaliknya, yakni ketika Anda bermaksud menjual/menyewakan properti yang telah Anda miliki, mereka pun dapat berperan sebagai makelar (broker) Anda. Tapi ingat, jika berhasil melakukan transaksi berkat informasi dari mereka, Anda jangan pelit untuk member ‘honor’ yang pantas walaupun mereka tidak memintanya lho. Ini sepertinya sesuatu yang sepele, tetapi amat besar manfaatnya. Sebab jika mereka senang menerima honor dari Anda, kelak di kemudian hari mereka pasti akan dengan ringan hati membantu Anda lagi. Padahal honor yang mereka terima itu ‘kan sebenarnya hanya sebagaina kecil saja dari keuntungan investasi Anda.

6. Bank. Anda bisa mencari-cari informasi di bagian perkreditan atau bagian penyitaan aset nasabah yang tidak sanggup menutup pinjamannya. Biasanya informasi bisa Anda dapatkan dengan mudah dari para Account Officer atau Analis Kreditnya, dibandingkan dengan melalui unit kerja terkaitnya. Untuk itu, bangunlah hubungan baik dengan para personil bank di unit kerja tersebut.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

The World Its Mine