SainsMe - Bukan rahasia lagi jika pakaian, terutama yang berbahan katun, cenderung mudah kusut. Coba saja lihat pakaian yang baru saja kamu pakai seharian, pasti akan terlihat kusut. Penasaran mengapa pakaianmu mudah kusut?
Pakaian berbahan katun yang kita miliki ini tersusun dari serat-serat kapas. Serat tersebut sesungguhnya mudah untuk dilengkungkan dan juga mudah untuk dikembalikan ke bentuk semula. Tetapi, ada satu batasan temperatur yang disebut temperatur transisi. Jika suhu serat melebihi temperatur transisi, lipatan yang terjadi pada serat tersebut akan susah untuk dikembalikan ke bentuk semula. Secara normal, temperatur transisi katun adalah 49 derajat Celsius. Namun, temperatur transisi ini dapat turun jika kelembapan kain tersebut cukup tinggi.
Suhu tubuh kita sendiri sekitar 37 derajat Celsius. Dalam keadaan normal, suhu ini belum melampaui temperatur transisi. Namun, jangan lupa bahwa tubuh kita mengeluarkan keringat. Keringat ini akan meningkatkan kelembapan pada pakaian, sehingga menurunkan temperatur transisi serat kain tersebut menjadi sekitar 21 derajat Celsius saja. Ketika duduk, suhu tubuh kita akan menghangatkan serat kain di pakaian kita menjadi melebihi 21 derajat Celsius. Akibatnya, jika pakaian kita terlipat, lipatan itu akan susah kembali ke bentuknya semula.
Lalu bagaimana cara mengembalikannya? Serat pakaian tersebut harus dihaluskan kembali dalam suhu yang melebihi temperatur transisi. Untuk itulah kita membutuhkan bantuan setrika. Terkadang, kita juga menyemprotkan air atau cairan pelembut pakaian sebelum menyeterika. Cairan tersebut akan melembapkan serat kain supaya temperatur transisinya turun, sehingga suhu setrika yang digunakan tidak perlu terlalu panas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar