SainsMe - Tantangan terbesar dalam beradaptasi dengan tekanan barangkali dihadapi oleh hewan-hewan yang secara rutin harus melakukan perjalanan dari permukaan sampai ke kedalaman. Hal ini dialami oleh mamalia air seperti paus sperma dan paus hidung botol.
Dengan menggunakan pelacak sonar dan perekam kedalaman sedalam 6.000 kaki (lebih dari satu mil di bawah permukaan laut) diketahui kemampuan kedua hewan tersebut dalam menyesuaikan diri dengan perubahan tekanan. Baik paus sperma maupun paus hidung botol dapat menyelam sampai sekitar 1.500 hingga 3.000 kaki di bawah permukaan laut. Aktivitas menyelam mereka dapat berlangsung antara 20 menit hingga 1 jam. Hebat ya bisa tahan napas sedalam dan selama itu? Apa sih rahasianya?
Kemampuan adaptasi hewan-hewan mamalia ini menghadapi perubahan tekanan saat menyelam dipengaruhi oleh kemampuan mereka mengontrol udara pada ruang-ruang kosong udara dalam tubuh sehingga dapat mencegah terjadinya luka akibat tekanan pada jaringan. Rongga udara yang ada dilapisi dengan pleksus vena yang akan diisi saat berada di kedalaman. Pleksus vena adalah sekumpulan jaringan pembuluh darah. Dengan terisinya rongga udara ini maka ruang udara yang ada di sepanjang badan menghilang dan mencegah terjadinya tekanan. Paru-paru mengempis untuk mencegah pecahnya organ tersebut dan terjadilah pertukaran blok gas di paru-paru.
Saat di kedalaman, penyerapan gas nitrogen berkurang sehingga mencegah terjadinya keadaan “teler” karena nitrogen dan dekompresi akibat kehilangan tekanan. Di kedalaman, paru-paru hewan mamalia tersebut tidak berfungsi sebagai sumber oksigen. Mamalia air yang menyelam sampai kedalaman tertentu mengandalkan stok oksigen dalam darah dan otot mereka. Sekarang sudah tahu kan rahasia paus bisa nyelem sampai dalem dan tahan napas sampai lama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar