Anda mungkin mengalami bagaimana si kakak yang menjadi protektif pada adiknya di luar rumah, padahal kalau di rumah mereka selalu berantem. Sebenarnya orangtua tak perlu heran dan mempertanyakan perubahan sikap si kakak. Bagaimanapun, itu hal positif sesuai dengan perkembangannya dan tidak terjadi secara tiba-tiba.
Selama ini secara tidak sengaja seringkali orangtua menitipkan "pesan sponsor" pada anak yang lebih besar. "Kak, jaga Adek." atau "Jangan nakalin Adek." Hal yang terus menerus disampaikan akan tertanam dalam memori anak bahwa ia harus menjaga adiknya. Perkembangan itu sekaligus menunjukkan, si kakak mulai bertanggung jawab, tidak hanya pada dirinya tapi juga orang-orang di sekitarnya. Psikolog dan direktur Lembaga Daya Insani, Sani B Hermawan, Psi memberikan sejumlah saran yang bisa dilakukan orangtua untuk membentuk kemandirian dan tanggung jawab si kakak juga adiknya, berikut ini:
1. Memberikan penguatan. Berikan apresiasi atau penguatan sewajarnya pada si kakak. Misalnya dengan mengatakan, "Tadi Mama dengar Kakar membela Adek ya waktu diganggu temannya? Terima kasih ya, Kak, sudah menjaga Adek."
2. Menekankan pentingnya kekompakan. Saat sedang santai, berikan pengertian pada keduanya akan pentingnya saling mendukung dalam keluarga. Tak hanya kakak yang membela adik, tapi juga sebaliknya. Intinya, dalam keluarga harus kompak. Kalau ada kesulitan harus saling membantu.
3. Mengingatkan tak perlu berlebihan. Ingatkan si kakak supaya tidak berlebihan dalam membela adiknya. Tidak dalam setiap kesempatan adiknya harus dibela, karena adiknya pun perlu belajar mengembangkan kemampuan mempertahankan dirinya.
4. Mendorong bertindak asertif. Ajarkan padanya untuk menggunakan sikap asertif dalam membela adik. Hindari kekerasan dalam bentuk apa pun karena kekerasan tidak akan menyelesaikan masalah. Jangan sampai kakak justru menjadi "preman kecil" dalam membela adiknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar