Sains.Me - Apakah kalian termasuk orang yang takut sama hantu atau mahluk gaib? Pernahkan ketika berjalan di tempat sepi dan gelap tiba-tiba merasa ada bayangan yang melintas? Fenomena penampakan mahluk halus memang selalu menyeramkan dan membuat bulu kuduk merinding. Namun apakah hantu dan mahluk halus memang sebatas tahyul, atau memang bisa dijelaskan secara ilmiah? Mari kita bahas.
Terlepas dari aspek agama dan kitab suci, ada beberapa teori yang menjelaskan mengenai fenomena mahluk halus. Teori pertama berkaitan dengan hukum kekekalan energi. Albert Einstein, sang legenda ilmu fisika pernah membuktikan bahwa segala bentuk energi di alam semesta adalah bersifat konstan. Artinya, energi tidak bisa diciptakan atau dihancurkan. Tahukah kalian, bahwa si dalam diri setiap manusia yang hidup terdapat energi listrik yang memungkinkan jantung tetap berdetak, otak tetap bekerja dan kita tetap bisa bernapas.
Nah ketika manusia mati, energi yang ada dalam tubuhnya tentu saja harus berubah ke bentuk yang lain. Teori yang paling masuk akal adalah energi tersebut kembali ke alam semesta, nah energi elektromagnetis dari manusia mati inilah yang pada konsentrasi tertentu bisa terlihat dalam bentuk-bentuk tertentu. Dan tentu saja kadang masih mengandung materi atau sifat-sifat dari asalnya. Sehingga sering kita mendengar orang-orang seolah melihat sosok orang yang telah meninggal.
Teori lain berkenaan dengan hukum Coulomb. Mahluk halus menyimpan energi elektromagnetis negatif (-), sedangkan seperti yang kita tahu, bahwa planet bumi juga mengandung muatan (-). Dan berdasar hukum Coulomb, kita tahu bahwa muatan yang senama bersifat tolak menolak, sedangkan muatan yang berbeda akan saling menarik. Nah karena itulah mahluk halus bersifat saling menolak dengan bumi dan muncullah teori bahwa mahluk halus tidak menapak bumi dikarenakan gaya tersebut.
Ada juga teori yang diajukan oleh pakar elektronika dan komputer dari Universitas Coventry, Vic Tandy. Tandy mengatakan penglihatan terhadap obyek mahluk halus dipengaruhi oleh gelombang suarainfrasonic, atau suara dengan gelombang sangat lemah dan tidak bisa ditangkap oleh telinga manusia. Namun jika terjadi dalam intensitas yang cukup besar, manusia yang peka akan bisa merasakannya.
NASA pernah memperhitungkan bahwa mata manusia bereaksi terhadap gelombang nada rendah. Pada panjang gelombang 18 Hertz bola mata manusia mulai bergetar dan sering memunculkan obyek asing yang sering diterjemahkan sebagai mahluk halus.
Well, terlepas dari segala teori di atas, semua kembali ke masing-masing individu. Kalian tentu bebas memilih teori mana yang paling masu akal, atau justru tidak percaya sama sekali.