Yakinlah,
lembaga sekolah tidak bisa menjamin bisa menggantikan tugas penting
orang tua itu. Tapi, mungkin sekolah bisa memberi pengayaan pengetahuan
tentang data-data yang menguatkan akidah dan pokok-pokok ajaran agama
kepada anak-anak kita.
Menanamkan
akidah ke dalam hati anak-anak kita memang bukan pekerjaan instant.
Butuh waktu dan kesabaran. Sebab, akidah adalah masalah yang abstrak.
Tapi yakinkan kepada anak kita bahwa sekarang mungkin mereka tidak
mengerti, seiring dengan waktu dan berkembangnya pikiran mereka, kelak
mereka akan paham.
Pemahaman
akidah yang seperti apa yang harus kita tanamkan kepada anak-anak kita
sejak dini? Tentu saja tentang Allah swt., tentang kitab-kitab samawi,
tentang malaikat, tentang nabi dan rasul, tentang hari akhir. Tentu saja
perlu bahasa sederhana untuk menyampaikan hal-hal yang badihi
(aksiomatik) tentang itu semua.
Sebagai contoh, kenalkan kepada anak kita tentang hal-hal berikut ini.
1. Allah adalah Maha Esa. Tidak ada sekutu bagi-Nya dan tidak ada yang menyerupai Dia.
2. Setiap makhluk, termasuk anak kita, butuh kepada Allah swt. dan Allah swt. tidak butuh kepada selain diri-Nya.
3. Mengesakan Allah dalam ibadah adalah wajib.
4. Rahmat Allah swt. sangat luas sedangkan siksa-Nya sangat pedih.
5. Allah swt. mencintai hambanya yang taat dan membenci orang yang maksiat.
6. Dalam beribadah kepada-Nya, kita tidak membutuhkan perantara.
7. Hanya kepada Allah swt., kita meminta. Tidak kepada yang lain.
8. Tidak ada ketaatan terhadap makhluk jika harus bermaksiat kepada Allah swt.
9. Kita hanya diajurkan untuk memikirkan makhluknya, tidak memikirkan Dzat Allah swt.
10. Dia Allah swt. yang memberi manfaat dan mudharat. Tidak ada yang memberi manfaat dan mudharat tanpa seizin-Nya.
11. Kita mengimani bahwa Allah swt. telah mengutus Rasul-Nya untuk membimbing umat manusia.
12. Semua Rasul menyuruh kepada tauhid dan beriman kepada Allah swt.
13. Para Rasul adalah maksum (terpelihara) dari dosa dan kemaksiatan.
14.
Rasul kita adalah Muhammad saw. yang diutus untuk seluruh manusia,
sedangkan rasul-rasul sebelumnya diutus hanya untuk kaumnya saja.
15. Jumlah Rasul banyak, dan hanya 25 orang dari mereka yang telah dikisahkan oleh Allah kepada kita melalui Al-Qur’an.
16.
Rasul yang tergolong ulul ‘azmi (yang memiliki keteguhan hati) ada lima
orang, yaitu Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Isa, dan Nabi
Muhammad saw.
Masih
banyak lagi hal-hal yang aksiomatik dalam akidah Islam yang bisa kita
tanamkan kepada anak-anak kita. Tapi, jangan sampai kita menyampaikan
hal-hal yang menjadi perselisihan di kalangan ulama agar mereka tidak
bingung.
Alhamdulillah,
saat ini sudah banyak buku-buku, nasyid (lagu-lagu), dan VCD yang
berisi pelajaran tentang akidah dengan bahasa yang sederhana. Kita bisa
memakainya sebagai sarana. Ingat, kita memakai semua sarana itu untuk
mengajarkan akidah kepada anak-anak kita, bukan membiarkan anak kita
bersama dengan sarana-sarana itu. Sebab, sarana (baca: alat) tidak bisa
mengajarkan tanpa ada yang aktif menggunakan sarana itu mengajarkannya
(baca: guru). Jadi, peran kita, orang tua, tidak pernah tergantikan
dengan apa pun!
Semoga
kita bisa menunaikan tugas ini. Jika Allah swt. bertanya nanti di hari
penghitungan amal, kita telah siap dengan jawaban, “Ya Allah, aku telah
mengenalkan diri-Mu dan Rasul-Mu kepada anak-anakku siang dan malam.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar