Saat serangan panik datang, gejalanya bisa membuat kita kewalahan.
Bagaimana tidak, rasa nyeri dada, detak jantung meningkat, kulit sedikit
memerah, dan sulit bernapas akan menyebabkan kita seolah akan pingsan.
Serangan
panik memang bisa datang kapan saja, terutama ketika kita sedang
menghadapi masalah yang cukup berat dan terus-menerus cemas karenanya.
Oleh karena itu, kita perlu memahami teknik untuk mengatasinya. Sebuah
studi yang dimuat dalam jurnal Alternative Therapies in Health and Medicine menguraikan pendekatan untuk menangani serangan panik.
- Terima serangan ini
"Banyak
orang mengira serangan panik akan berhenti dengan mengarakah pikiran,
tetapi kenyataannya tidak," kata Dave Carbonell, terapis kecemasan dari
Chicago, AS. Meski begitu, serangan panik kerap kali berlalu dengan
sendirinya.
Yang perlu kita pahami adalah mengenali
gejala-gejalanya dan menerimanya. Jangan menyangkal, tetapi terimalah
bahwa Anda memiliki serangan panik.
- Buat catatan
Jika
Anda tahu sering mengalami serangan panik, cobalah untuk menuliskannya
dalam sebuah catatan. Tuliskan apa saja gejalanya dan kapan serangan ini
muncul. Membuat catatan secara rinci akan menghindarkan kita dari
membayangkan yang tidak-tidak.
- Tarik napas
Merasakan
napas sesak dan pendek-pendek adalah gejala utama serangan panik.
Tetapi, gejala ini bisa bertambah buruk jika kita justru mengambil napas
pendek. Cobalah untuk menarik napas perut. Saat serangan itu datang,
tarik napas dalam, lemaskan pundak, dan fokus pada tarikan napas yang
dalam dan keluarkan melalui perut. Letakkan tangan di perut untuk
merasakannya.
- Rileks
Mungkin terasa mudah
mengucapkan kata rileks, tetapi saat serangan panik datang, beberapa
bagian tubuh justru terasa kaku. Tarik napas dalam dan perlahan sambil
menyentuh bagian tubuh yang Anda tahu pasti akan langsung merespons,
misalnya pundak.
- Bicara pada diri sendiri
Jika
Anda membiarkan diri mengalami serangan ini, katakanlah. Ingatkan diri
bahwa serangan panik akan berakhir dan tak akan membuat Anda pingsan.
Memahami fisiologi pingsan akan membantu. Seseorang akan pingsan saat
tekanan darahnya rendah. Saat serangan panik, kita mungkin merasa mau
pingsan, tetapi sebenarnya tidak karena tekanan darah kita tidak turun.
- Hadir pada saat ini
Berusahalah
hadir pada saat ini, bukan mengisi pikiran dengan apa yang akan terjadi
pada masa depan atau yang sudah berlalu. Pada awalnya mungkin kita akan
kesulitan untuk benar-benar hadir pada momen sekarang, tetapi biasanya
terbantu dengan melakukan latihan meditasi.
- Cari bantuan
Serangan
panik memang bisa membuat takut karena kita mengira itu adalah serangan
jantung. Tetapi, jangan ragu untuk memeriksakan diri jika serangan
panik terus berulang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar