Oleh: Moch Hisyam
Seorang ahli bedah terkenal, Dokter Ishan, tergesa-gesa menuju bandara. Beliau berencana menghadiri seminar dunia dalam bidang kedokteran yang akan membahas penemuan terbesarnya di bidang kedokteran.
Setelah pesawat yang ditumpanginya terbang sekitar satu jam, tiba-tiba terdengar pengumuman bahwa pesawat mengalami gangguan dan harus mendarat di bandara terdekat.
Beliau mendatangi ruangan penerangan dan berkata kepada petugas di sana, "Saya ini dokter spesialis, tiap menit nyawa manusia bergantung pada saya, dan sekarang kalian meminta saya menunggu pesawat diperbaiki dalam 16 jam?"
Petugas itu menjawab, "Wahai dokter, jika terburu-buru Anda bisa menyewa mobil. Tempat tujuan Anda tidak jauh lagi dari sini, kira-kira tiga jam Anda bisa tiba di sana." Dia pun menyetujuinya. Selang lima menit, tiba-tiba cuaca mendung.
Disusul hujan besar disertai petir yang mengakibatkan jarak pandang sangat pendek. Setelah berlalu hampir dua jam, mereka tersadar bahwa mereka tersesat dan terasa kelelahan. Terlihat sebuah rumah kecil tidak jauh dari hadapannya.
Dia pun menghampiri rumah tersebut dan mengetuk pintunya. Terdengar suara seorang wanita tua, "Silakan masuk, siapa ya?" Terbukalah pintunya. Dia masuk dan meminta kepada ibu tersebut untuk beristirahat dan meminjam teleponnya.
Ibu itu tersenyum dan berkata, "Telepon apa, Nak? Apa Anda tidak sadar ada di mana? Di sini tidak ada listrik, apalagi telepon. Namun demikian, masuklah silahkan duduk saja dulu, sebentar saya buatkan teh dan sedikit makanan."
Dokter Ishan, mengucapkan terima kasih kepada ibu itu, lalu memakan hidangan. Sementara, ibu itu shalat dan berdoa, beliau mendekati seorang anak kecil yang terbaring tak bergerak di atas kasur di sisi ibu tersebut, dan dia terlihat gelisah di antara tiap gerakan shalat.
Ibu tersebut melanjutkan shalatnya dengan doa yang panjang. Dokter mendatanginya dan berkata, "Demi Allah, Anda telah membuat saya kagum dengan kemuliaan akhlak Anda, semoga Allah menjawab doa-doa Anda."
Berkata ibu itu, "Nak, Anda ini adalah ibnu sabil yang sudah diwasiatkan Allah untuk dibantu. Sedangkan doa-doa saya sudah dijawab Allah semuanya, kecuali satu." Kemudian Dokter Ishan bertanya, "Apa itu?"
Ibu itu berkata, "Anak ini adalah cucu saya, dia yatim piatu. Dia menderita sakit yang tidak bisa disembuhkan oleh dokter-dokter yang ada di sini. Mereka berkata kepada saya ada seorang dokter ahli bedah yang akan mampu menyembuhkannya. Katanya namanya Dokter Ishan, tetapi dia tinggal jauh dari sini. Makanya saya berdoa kepada Allah agar memudahkannya."
Menangislah Dokter Ishan dan berkata sambil terisak, "Allahu Akbar, Laa haula wala quwwata illa billah. Demi Allah, sungguh doa ibu telah membuat pesawat rusak dan harus diperbaiki lama serta membuat hujan petir dan menyesatkan kami, hanya untuk mengantarkan saya ke ibu secara cepat dan tepat. Sayalah Dokter Ishan, sungguh Allah telah menciptakan, sebab seperti ini dengan doa Ibu. Ini adalah perintah Allah kepada saya untuk mengobati anak ini."
Sepenggal kisah yang bersumber dari Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia di atas, memberikan pelajaran penting kepada kita tentang kekuatan doa.
Doa mampu membuat pesawat rusak, mendatangkan hujan besar disertai petir dan membawa seseorang kepada orang yang membutuhkannya.
Hal itu terjadi karena ketika kita berdoa, Allah SWT menggerakkan alam semesta untuk memenuhi apa yang diminta oleh orang yang berdoa sebagai bentuk atas pengabulan doa dari-Nya. Karena itu, jangan berhenti berdoa dan jangan remehkan doa. Wallahu a'lam bisshawab.
Seorang ahli bedah terkenal, Dokter Ishan, tergesa-gesa menuju bandara. Beliau berencana menghadiri seminar dunia dalam bidang kedokteran yang akan membahas penemuan terbesarnya di bidang kedokteran.
Setelah pesawat yang ditumpanginya terbang sekitar satu jam, tiba-tiba terdengar pengumuman bahwa pesawat mengalami gangguan dan harus mendarat di bandara terdekat.
Beliau mendatangi ruangan penerangan dan berkata kepada petugas di sana, "Saya ini dokter spesialis, tiap menit nyawa manusia bergantung pada saya, dan sekarang kalian meminta saya menunggu pesawat diperbaiki dalam 16 jam?"
Petugas itu menjawab, "Wahai dokter, jika terburu-buru Anda bisa menyewa mobil. Tempat tujuan Anda tidak jauh lagi dari sini, kira-kira tiga jam Anda bisa tiba di sana." Dia pun menyetujuinya. Selang lima menit, tiba-tiba cuaca mendung.
Disusul hujan besar disertai petir yang mengakibatkan jarak pandang sangat pendek. Setelah berlalu hampir dua jam, mereka tersadar bahwa mereka tersesat dan terasa kelelahan. Terlihat sebuah rumah kecil tidak jauh dari hadapannya.
Dia pun menghampiri rumah tersebut dan mengetuk pintunya. Terdengar suara seorang wanita tua, "Silakan masuk, siapa ya?" Terbukalah pintunya. Dia masuk dan meminta kepada ibu tersebut untuk beristirahat dan meminjam teleponnya.
Ibu itu tersenyum dan berkata, "Telepon apa, Nak? Apa Anda tidak sadar ada di mana? Di sini tidak ada listrik, apalagi telepon. Namun demikian, masuklah silahkan duduk saja dulu, sebentar saya buatkan teh dan sedikit makanan."
Dokter Ishan, mengucapkan terima kasih kepada ibu itu, lalu memakan hidangan. Sementara, ibu itu shalat dan berdoa, beliau mendekati seorang anak kecil yang terbaring tak bergerak di atas kasur di sisi ibu tersebut, dan dia terlihat gelisah di antara tiap gerakan shalat.
Ibu tersebut melanjutkan shalatnya dengan doa yang panjang. Dokter mendatanginya dan berkata, "Demi Allah, Anda telah membuat saya kagum dengan kemuliaan akhlak Anda, semoga Allah menjawab doa-doa Anda."
Berkata ibu itu, "Nak, Anda ini adalah ibnu sabil yang sudah diwasiatkan Allah untuk dibantu. Sedangkan doa-doa saya sudah dijawab Allah semuanya, kecuali satu." Kemudian Dokter Ishan bertanya, "Apa itu?"
Ibu itu berkata, "Anak ini adalah cucu saya, dia yatim piatu. Dia menderita sakit yang tidak bisa disembuhkan oleh dokter-dokter yang ada di sini. Mereka berkata kepada saya ada seorang dokter ahli bedah yang akan mampu menyembuhkannya. Katanya namanya Dokter Ishan, tetapi dia tinggal jauh dari sini. Makanya saya berdoa kepada Allah agar memudahkannya."
Menangislah Dokter Ishan dan berkata sambil terisak, "Allahu Akbar, Laa haula wala quwwata illa billah. Demi Allah, sungguh doa ibu telah membuat pesawat rusak dan harus diperbaiki lama serta membuat hujan petir dan menyesatkan kami, hanya untuk mengantarkan saya ke ibu secara cepat dan tepat. Sayalah Dokter Ishan, sungguh Allah telah menciptakan, sebab seperti ini dengan doa Ibu. Ini adalah perintah Allah kepada saya untuk mengobati anak ini."
Sepenggal kisah yang bersumber dari Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia di atas, memberikan pelajaran penting kepada kita tentang kekuatan doa.
Doa mampu membuat pesawat rusak, mendatangkan hujan besar disertai petir dan membawa seseorang kepada orang yang membutuhkannya.
Hal itu terjadi karena ketika kita berdoa, Allah SWT menggerakkan alam semesta untuk memenuhi apa yang diminta oleh orang yang berdoa sebagai bentuk atas pengabulan doa dari-Nya. Karena itu, jangan berhenti berdoa dan jangan remehkan doa. Wallahu a'lam bisshawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar