Bukan hanya tubuh, mental atau jiwa seseorang juga bisa dipenuhi oleh
racun. Marah, cemas, sensi, iri, benci, hingga minder merupakan
bentuk-bentuk racun dalam mental.
Lalu, apa tanda-tandanya jika mental kita sudah dipenuhi oleh racun?
Ketua Program Studi S1 Fakultas Psikologi Unika Atma Jaya, Dr. Yohana
Ratrin Hestyanti, Psi, mengatakan tanda-tandanya bisa dilihat dengan
cara mengidentifikasi emosi kita ketika menghadapi sesuatu.
"Misalnya, menghadapi tekanan sedikit saja langsung gampang marah,
sensitif, atau gampang sedih," kata Yohana di sela-sela seminar Mental
Detoxification di Unika Atma Jaya, Rabu (2/11/2016).
Seseorang harus lebih bisa menyadari bagaimana pola perilakunya
selama ini. Jika perilaku lebih sering ke arah negatif, maka perlu
introspeksi diri. Kita juga bisa mengenali tandanya dengan melihat
bagaimana hubungan sosial bersama teman, kerabat, atau keluarga.
"Apakah di relasi membuat kita jadi dimusuhi banyak orang? Berarti
sudah ada sinyal ini enggak nyaman. Berarti kan ada yang harus
dibersihkan. Ada sesuatu yang harus diproses lebih dalam lagi tentang
pikiran kita, sikap kita," jelas Yohana.
Racun dalam mental itu bisa terus terbentuk dari pikiran yang selalu
negatif. Berawal dari pikiran yang negatif itu, akhirnya bisa menjadi
perilaku yang negatif pula.
Menurut Yohana, ketika muncul tanda-tanda mental sudah dipenuhi
racun, sebaiknya mencari tahu dulu apa yang menyebabkan pikiran maupun
perilaku selalu negatif.
Menyingkirkan racun dalam mental bisa dilakukan sendiri maupun
meminta bantuan orang lain. Jika racun-racun tersebut terus dibiarkan,
tentu bisa mengganggu kesehatan mental dan kehidupan menjadi tidak
positif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar