PAGI ini saya melihat seorang ibu yang mengantar anaknya ke sekolah seraya berkata, “Sana masuk, tuh umminya sudah ada.”
Namun anaknya tidak segera bergerak malah memgangi rok sang bunda.
“Anak bandel, malah narik-narik rok mama, sana cepat masuk,” dengan
nada suara yang meninggi sang bunda berkata lantas mendorong putranya
supaya bergerak.
Setelah anaknya didepan pintu kemudian sang ibu beranjak meninggalkan halaman sekolah.
Tak lama kemudian datang seorang anak bersama bundanya. Tiba di
gerbang sekolah, sang bunda berkata, “Kakak, tuh lihat ummi sudah di
menyambut, mama peluk dulu.”
Kemudian bunda memeluk anaknya lantas tangan bunda memgang kepala
sang anak seraya membacakan Surat al-Fatihah. “Sayang teman ya, bersikap
yang baik, bunda pulang dulu, assalamu’alaikum daahh,” ucapnya sambil
tersenyum lalu berlalu.
Ucapan seorang ayah atau ibu kepada anak juga merupakan do’a. Namun
sering para orangtua tidak menyadari hal ini. Dalam kehidupan seorang
muslim serangkaian kegiatan yang dilakukan dari bangun tidur hingga
tidur lagi selalu diawali dan diakhiri dengan do’a.
Menurut Wismiarti (2010), dalam bukunya “Mengapa surga di bawah telapak kaki ibu” dikatakan
bahwa: Apapun yang kita lakukan di dunia ini tergantung kepada dua hal
yaitu niat dan do’a. Dalam sebuah buku yang ditulis oleh Prof. Kazuro
Murakami, Ph.D dengan judul “The Devine Massage of DNA”yang dikutip oleh wismiarti (2010) menjelaskan bahwa disetiap rantai DNA ada tombol-tombol positif dan negatif.
Tombol positif dan negatif setiap orang tidak sama. Lebih banyak
tombol positif atau tombol negatif pada masing-masing orang juga
berbeda. Hal itu merupakan blue print tiap-tiap manusia di
dunia. Memiliki komposisi tombol positif dan tombol negatif seperti apa
merupakan takdir kita. Namun , kita bisa menyalakan tombol yang positif
dan mematikan tombol yang negatif dengan do’a.
Allah SWT berfirman dalam Al-Quran surat Ar-Ra’d ayat 11 yang artinya
: “Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya
bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah
Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga
mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila
Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat
menolaknya, dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.”
Jika dalam mengawali dan mengakhiri sebuah kegiatan, kita berdo’a,
maka kehidupan kita selalu dipenuhi dan diisi dengan do’a. Artinya
tombol positif akan menyala dan tombol negatif tidak. Tombol mana yang
menyala itulah yang menentukan arah hidup kita. Kekuatan berpikir akan
membuat hidup kita berjalan kearah do’a-do’a kita. Berkata, bersikap dan
mendampingi anak penuhi dengan do’a maka tombol positif pada anak kita
lah yang akan menyala dan menentukan arah hidupnya kelak. Hati-hatilah
berbicara dengan anak ayah atau bunda, karena itu adalah do’a.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar