“Ih, ini anak kok gak bisa diam sih?” seorang teman menggerutu seraya
menggendong anak dua tahunnya yang bergerak lincah di halaman rumah.
“Kenapa digendong?” saya pun bertanya.
“Habis, ni anak lari-lari terus, saya takut dia jatoh, cape juga harus ngejar-ngejar,” jawabnya.
“Coba pakaikan sepatu, pake baju lengan panjang dan celana panjang supaya aman,” saya pun coba memberinya saran.
“Gak ah, nanti dia malah gak bisa diam, naik sana, lari sini pokoknya pusing deh, kalau digendong kan lebih aman…” ujarnya.
Beberapa waktu lalu, ada seorang anak yang dibawa ayahnya ke
kantornya. Tiba di kantor, sang ayah berkata kepada anaknya “Diam di
sini, duduk, jangan kemana-mana sampai ayah kembali ke sini.”
Anaknya hanya menganggukan kepala. Saya memperhatikan anak ini,
usianya 6 tahun lebih, dia diam tak bergerak sedikitpun sesuai dengan
perintah ayahnya selama satu jam lima puluh menit.
Hal yang tak jauh beda juga terlihat di lembaga prasekolah. Ibu guru
berteriak, “Diam, duduk yang rapi, tangannya dilipat diatas meja,
mulutnya dikunci lalu kuncinya dibuang, hap…!” Jika ada anak yang tidak
melakukan yang dikatakanya, maka guru mencapnya sebagai anak nakal.
Ada sebagian orang tua berkata bahwa anak yang baik itu adalah anak
yang diam, tidak banyak tingkah. Sedangkan kebalikannya, anak yang
banyak bergerak sering disebut anak nakal. Ungkapan ini tentu tidak
benar, karena pada dasarnya bergerak adalah fitrah manusia, dan bagi
anak kecil bergerak adalah salah satu ungkapan dari apa yang dipikirkan,
dirasakan, dan diinginkannya.
Melalui bergerak anak juga bisa menolong dirinya sendiri, misal
ketika menemukan hal yang menakutkan anak dengan refleks bergerak. Saat
dikejar anjing ia akan berlari secepat mungkin untuk menghidarinya. Saat
terpelest, ia berusaha mengantisipasinya dengan bergerak refleks, dan
lain sebagianya. Dengan bergerak, anak akan membangun kesadaran tubuh
dan konsep dirinya.
Dari perspektif medis, bergerak bagi anak adalah sangat baik bagi
kesehatan tubuhnya, selain melatih otot-otot tubuhnya, juga akan melatih
otot jantung agar kuat kelak sampai dewasanya.
Dari perspektif pendidikan, gerakan pada anak sangat penting untuk
merangsang kecerdasannya.Howard gardner yang terkenal dengan teori Multiple Intelegence nya menjelaskan bahwa setiap anak harus dibangun bodily kinestetik intelegence-nya
yaitu kemampuan menggunakan tubuh secara terampil untuk memecahkan
masalah, menciptakan produk atau mengemukakan gagasan dan emosi, karena
ada bagian otak yang mengurusi itu.
Latihan gerakan sangat penting bagi anak apabila dilatih dengan
gerakan yang bermanfaat yang sesuai dengan tahap usianya sehingga
organ-organ tubuh akan berfungsi dan berkembang secara sempurna.
Nah, Ayah-Bunda, yuk biarkan anak bergerak!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar