TANYA :
Dok, 2 (dua ) tahun sudah saya mengidap Gastroesophageal Reflux Diseases (GERD). Penyebabnya adalah Psikosomatik. Hampir dua minggu sekali kambuh. Menurut dokter, penyakit dalam dan psikiater yg menangani saya, masalah pribadi harus segera diselesaikan. Dalam 3 minggu ini saya mencoba relaksasi dengan Self Hyphoterapi, cukup cepat meredekan sakit. Dan saya menghentikan obat penenang, mual, dan obat untuk asam lambung lainnya. Tetapi sayangnya tidak stabil, cukup sering kambuh. Pertanyaannya apakah saya harus terus meminum obat tersebut? walaupun dengan rileksasi, GERD saya bisa hilang walau hanya 3-5 jam. Terima kasih atas jawabannya.
JAWAB :
Masalah GERD dan hubungannya dengan kondisi kejiwaan pasien pernah saya bahas diKompas.com. Kondisi GERD memang sering kali dapat dipicu oleh kecemasan. Banyak juga pasien yang mengalami GERD karena menderita kecemasan yang tidak diatasi. Jadi, baiknya memang seperti yang bapak telah lakukan adalah mengatasi keduanya secara menyeluruh, dengan memakan obat untuk GERD yang biasanya adalah obat golongan PPI (proton-pump inhibitor) dan juga mengatasi gangguan kecemasannya dengan menggunakan obat-obat yang diberikan oleh psikiater.
Cara lain yang bisa digunakan adalah bertujuan untuk memberikan perasaan relaks pada pasien, salah satunya dengan self hypnosis atau dengan meditasi. Pendapat saya yang didukung oleh pengalaman klinis praktek sehari-hari, pasien yang belum stabil sistem otaknya (belum tuntas atau belum tepat pengobatan gangguan kecemasannya) maka akan sulit melakukan meditasi atau hipnoterapi dengan efektif sampai sistem otaknya tersebut stabil.
Bahkan, beberapa pasien mengatakan sulit melakukan doa yang khusuk ketika masih mengalami kecemasan. Jadi, saran saya adalah lebih baik bapak menuntaskan dulu pengobatan dengan psikiater bapak dan terus melakukan upaya-upaya latihan untuk tetap rileks. Obat yang diberikan oleh dokter penyakit dalam juga bisa diteruskan atas petunjuk dokter bapak. Semoga membantu.
Salam Sehat Jiwa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar