Tanya :
Sekarang saya berdagang dengan mengontrak toko selama dua tahun. Jadi saya selalu menyisihkan uang setiap hari untuk kontrak tersebut hingga dua tahun yang akan datang. Padahal ada barang yang harus saya beli tunai. Mohon sarannya. Terima kasih.
Jawab :
Menggeluti apa yang telah dimulai ya pak. Bahwa dalam kondisi dimana kesulitan usaha adalah merupakan bagian dari perjalanan bisnis itu sendiri, maka yang perlu diperkuat adalah upaya dan inovasi dalam strategi pengembangan bisnis yang ditekuni.
Hal terpenting yang perlu dievaluasi secara mendalam adalah:
Apa efek signifikan dari penggunaan toko tersebut?
Apakah keberadaan toko mendongkrak penjualan langsung?
Berapa biaya kontrak sewa toko dan bagaimana cara pembayaran?
Beberapa hal tersebut penting dalam melihat keberadaan biaya sewa toko sebagai komponen biaya dalam usaha anda. Ketika dapat dievaluasi, maka tentu bisa diperbandingkan misalnya:
Apakah perlu mencari lokasi baru dengan biaya yang lebih murah dan pembayaran yang sesuai dengan kemampuan pembayaran secara angsuran? Kemudian apakah bisa diimprovisasi melalui toko virtual lewat website dan penjualan retail melalui jejaring media sosial.
Selain hal itu, maka dalam hal ini, tentu yang harus dikembangkan adalah pemasaran dan penjualan produk yang akan menjadi sumber pembayaran atas kewajiban penyisihan atas biaya sewa dan kontrak toko. Logikanya, bila kemudian penjualan menjadi lebih besar, maka rasio angsuran toko tentu secara proporsional menjadi lebih kecil.
Memang tidak mudah, dan itu harus disesuaikan dengan pencermatan atas konsumen dll, sehingga mekanisme pemasarannya sesuai dengan sasaran yang dituju. Termasuk diantaranya adalah kemungkinan untuk memilih lokasi yang sesuai dengan kapasitas usaha yang telah terbentuk. Sehingga memang harus disesuaikan based on kondisi keuangan riil yang dimiliki.
Termasuk bernegosiasi dengan suplier yang telah lama berlangganan untuk memberikan tempo pembayaran. Sehingga dengan begitu, arus kas akan dapat lebih terjaga dan dapat dikelola sesuai dengan kapasitas kemampuan keuangan atas usaha tersebut.
Demikian yang dapat disampaikan, tetap semangat dan salam entrepreneur. (EK)
Ery Kasman, SE, Msi
Direktur Entrepreneur Institute