4. Ajak si Dia Mampir Ke Rumah
“Dia mungkin tidak akan terkejut jika Anda mengajaknya ke tempat Anda di malam kencan pertama,” Beland berkata. Tapi apakah Dia akan mengatakan Ya? “Kebanyakan wanita mau melakukannya setelah beberapa kali berkencan dan ia merasa nyaman serta percaya pada Anda. Kalau terlalu terburu-buru, dia khawatir Anda akan menganggapnya sebagai seorang wanita gampangan,” kata Mariska Lubis, pengasuh rubrik Tanya Mariska di majalah Men’s Health Indonesia.
Tapi, bukan berarti mereka tidak ingin mampir ke tempat Anda. Bila segalanya berjalan lancar, dan dia merasa nyaman berada di samping Anda, maka kemungkinan tersebut masih ada. Berikut ini adalah cara mengujinya.
- Sentuh pahanya
Ketika Anda sedang menggodanya, berdiri atau duduk merapat di hadapannya. Jika dia merasa tidak keberatan dengan hal ini, maka bergeraklah lebih dekat lagi. Selipkan salah satu paha Anda di antara kedua pahanya, baik dalam posisi duduk maupun berdiri. Jika Dia tidak keberatan dengan hal ini, lanjutkan ke tahap dua, kata Beland. Jika dia menolaknya, maka mundurlah.
- ‘Pancing’ dengan ciuman
Jika tahap pertama berhasil, maka bersiaplah ke tahap yang lebih ’panas’, kata Beland. Perhatikan seberapa sering dia membalas ciuman. Pertanda baik bila ia mencium Anda seperti, “Saya ingin memakanmu hidup-hidup, mulai dari kepala”, bukan ciuman manis seperti “Saya wanita baik-baik, lho”.
- Tanyakan kepadanya
Lakukan pendekatan-pendekatan humoris (“Jadi, bagaimana kalau kita ke tempat saya untuk segelas soda dan sedikit camilan?”); ragu-ragu dan sopan (“Saya tidak tahu bagaimana mengatakannya, tapi saya benar-benar ingin dapat menghabiskan waktu berdua bersamamu”); atau langsung mengatakannya dengan manis (Ya Tuhan, semoga dia mau ke rumah saya”). Perhatikan lagi faktor-faktor bahasa tubuh. “Jika Dia menarik lidah Anda saat berciuman, berarti ada kemungkinan akan berhasil," kata Beland.
Kata si Dia
Alannys: Jika pria mengajak saya pulang ke rumahnya padahal kita baru 2-3 jam kenal, biasanya saya akan langsung ilfill. Saya tidak yakin kalau dia mau serius dengan saya.
Imelda: Tergantung berapa lama, tapi kalau baru kenal, saya tidak akan mau. Bagi saya, 2 sampai 3 minggu setelah kenal boleh-boleh saja.
Nonny: Kalau diajak mampir setelah baru kenal sepertinya saya akan menolak. Bagi saya, paling tidak setelah satu bulan.
Hasil Survei
Kapan Anda dapat mengajak pasangan Anda berhubungan seks?
“Ketika saya merasa menginginkannya walaupun hal itu terjadi saat kecan pertama.” (17 persen)
“Setelah beberapa kali berkencan agar dia tidak merasa seperti pelacur.” (24 persen)
“Hanya jika saya sudah resmi berkomitmen dengannya.” (53 persen)
“Dia mungkin tidak akan terkejut jika Anda mengajaknya ke tempat Anda di malam kencan pertama,” Beland berkata. Tapi apakah Dia akan mengatakan Ya? “Kebanyakan wanita mau melakukannya setelah beberapa kali berkencan dan ia merasa nyaman serta percaya pada Anda. Kalau terlalu terburu-buru, dia khawatir Anda akan menganggapnya sebagai seorang wanita gampangan,” kata Mariska Lubis, pengasuh rubrik Tanya Mariska di majalah Men’s Health Indonesia.
Tapi, bukan berarti mereka tidak ingin mampir ke tempat Anda. Bila segalanya berjalan lancar, dan dia merasa nyaman berada di samping Anda, maka kemungkinan tersebut masih ada. Berikut ini adalah cara mengujinya.
- Sentuh pahanya
Ketika Anda sedang menggodanya, berdiri atau duduk merapat di hadapannya. Jika dia merasa tidak keberatan dengan hal ini, maka bergeraklah lebih dekat lagi. Selipkan salah satu paha Anda di antara kedua pahanya, baik dalam posisi duduk maupun berdiri. Jika Dia tidak keberatan dengan hal ini, lanjutkan ke tahap dua, kata Beland. Jika dia menolaknya, maka mundurlah.
- ‘Pancing’ dengan ciuman
Jika tahap pertama berhasil, maka bersiaplah ke tahap yang lebih ’panas’, kata Beland. Perhatikan seberapa sering dia membalas ciuman. Pertanda baik bila ia mencium Anda seperti, “Saya ingin memakanmu hidup-hidup, mulai dari kepala”, bukan ciuman manis seperti “Saya wanita baik-baik, lho”.
- Tanyakan kepadanya
Lakukan pendekatan-pendekatan humoris (“Jadi, bagaimana kalau kita ke tempat saya untuk segelas soda dan sedikit camilan?”); ragu-ragu dan sopan (“Saya tidak tahu bagaimana mengatakannya, tapi saya benar-benar ingin dapat menghabiskan waktu berdua bersamamu”); atau langsung mengatakannya dengan manis (Ya Tuhan, semoga dia mau ke rumah saya”). Perhatikan lagi faktor-faktor bahasa tubuh. “Jika Dia menarik lidah Anda saat berciuman, berarti ada kemungkinan akan berhasil," kata Beland.
Kata si Dia
Alannys: Jika pria mengajak saya pulang ke rumahnya padahal kita baru 2-3 jam kenal, biasanya saya akan langsung ilfill. Saya tidak yakin kalau dia mau serius dengan saya.
Imelda: Tergantung berapa lama, tapi kalau baru kenal, saya tidak akan mau. Bagi saya, 2 sampai 3 minggu setelah kenal boleh-boleh saja.
Nonny: Kalau diajak mampir setelah baru kenal sepertinya saya akan menolak. Bagi saya, paling tidak setelah satu bulan.
Hasil Survei
Kapan Anda dapat mengajak pasangan Anda berhubungan seks?
“Ketika saya merasa menginginkannya walaupun hal itu terjadi saat kecan pertama.” (17 persen)
“Setelah beberapa kali berkencan agar dia tidak merasa seperti pelacur.” (24 persen)
“Hanya jika saya sudah resmi berkomitmen dengannya.” (53 persen)
“Saya pernah melakukan one-night stand”: Wanita
menjawab 19 persen
“Saya akan melakukan seks dengan pasangan baru begitu si dia memberikan sinyal.” Pria menjawab 53 persen.
5. Ikuti Petunjuknya
Jika Anda ingin mendapatkan seks terpanas selamanya, jangan pernah sekalipun melewatkan pemanasan. “Hal ini sangat dibutuhkan untuk kesiapan si dia dan juga Anda,” kata dr Arman. Banyak pria yang mengabaikan hal ini, padahal wanita perlu sekali untuk ‘dipanaskan’. Karena jika ia tidak terangsang, maka kemungkinan besar ia tidak bisa merasakan kenikmatan dari hubungan seks tersebut.
“Selama melakukan foreplay, cobalah untuk menghindari bagian genitalnya,” kata Brian Mustanski, PhD, seorang asisten profesor psikiater di University of Illinois, Chicago. Karena, “Begitu bagian genital itu disentuh, pikiran seorang wanita akan langsung terarah pada: ‘Ini hanya nafsu! Dia hanya ingin tubuh saya!’
Dan tentu saja hal ini membuat para wanita turn off,” kata Mariska. "Sentuhlah bagian-bagaian lain dari tubuhnya dengan menggunakan jari-jari Anda, bulu, scarf yang terbuat dari sutra, atau apa pun yang dapat membangkitkan hasratnya dan tanyakan padanya bagaimana rasanya," kata dr Mustanski. Pasang mata dan telinga, perhatikanlah hal-hal yang dapat dijadikan petunjuk kalau dirinya sudah mulai ‘panas’, seperti suara, tekanan, dan genggaman.
Konsentreasilah pada bagian-bagian tubuh yang dia sukai, maka dia akan memohon Anda untuk lanjut ke tahap berikutnya, di mana Anda pun harus memerhatikan tanda-tanda tersebut. Semakin peka Anda membaca gerak-geriknya, maka semakin besar pula kemungkinan Anda mencapai happy ending. Dan untuk mencapainya, “Yang perlu Anda perhatikan adalah sikap santai, sabar, cukup waktu, dapat menikmati, serta tahu apa yang Anda berdua inginkan,” katanya.
Kata si Dia
Alannys: Yang pasti bagi saya foreplay itu penting sekali. Mengapa? Susah diungkapkannya...
Imelda: Menurut saya, peranan foreplay sangat penting.
Nonny: Kalau waktunya terbatas, foreplay boleh saja dinomorduakan. Jadi, straight to the point without foreplay boleh-boleh saja. Kecuali bila waktu memang bukan masalah, seharusnya jangan melewatkanforeplay.
Hasil Survei
Kesalahan terbesar yang pernah dilakukan oleh pasangan Anda:
Wanita menjawab: “Ia terlalu terburu-buru dalam foreplay dan langsung melakukan intercourse.” (31 persen)
Pria menjawab: “Dia hanya tiduran sambil diam saat berhubungan seks.” (37 persen)
(Bersambung)
“Saya akan melakukan seks dengan pasangan baru begitu si dia memberikan sinyal.” Pria menjawab 53 persen.
5. Ikuti Petunjuknya
Jika Anda ingin mendapatkan seks terpanas selamanya, jangan pernah sekalipun melewatkan pemanasan. “Hal ini sangat dibutuhkan untuk kesiapan si dia dan juga Anda,” kata dr Arman. Banyak pria yang mengabaikan hal ini, padahal wanita perlu sekali untuk ‘dipanaskan’. Karena jika ia tidak terangsang, maka kemungkinan besar ia tidak bisa merasakan kenikmatan dari hubungan seks tersebut.
“Selama melakukan foreplay, cobalah untuk menghindari bagian genitalnya,” kata Brian Mustanski, PhD, seorang asisten profesor psikiater di University of Illinois, Chicago. Karena, “Begitu bagian genital itu disentuh, pikiran seorang wanita akan langsung terarah pada: ‘Ini hanya nafsu! Dia hanya ingin tubuh saya!’
Dan tentu saja hal ini membuat para wanita turn off,” kata Mariska. "Sentuhlah bagian-bagaian lain dari tubuhnya dengan menggunakan jari-jari Anda, bulu, scarf yang terbuat dari sutra, atau apa pun yang dapat membangkitkan hasratnya dan tanyakan padanya bagaimana rasanya," kata dr Mustanski. Pasang mata dan telinga, perhatikanlah hal-hal yang dapat dijadikan petunjuk kalau dirinya sudah mulai ‘panas’, seperti suara, tekanan, dan genggaman.
Konsentreasilah pada bagian-bagian tubuh yang dia sukai, maka dia akan memohon Anda untuk lanjut ke tahap berikutnya, di mana Anda pun harus memerhatikan tanda-tanda tersebut. Semakin peka Anda membaca gerak-geriknya, maka semakin besar pula kemungkinan Anda mencapai happy ending. Dan untuk mencapainya, “Yang perlu Anda perhatikan adalah sikap santai, sabar, cukup waktu, dapat menikmati, serta tahu apa yang Anda berdua inginkan,” katanya.
Kata si Dia
Alannys: Yang pasti bagi saya foreplay itu penting sekali. Mengapa? Susah diungkapkannya...
Imelda: Menurut saya, peranan foreplay sangat penting.
Nonny: Kalau waktunya terbatas, foreplay boleh saja dinomorduakan. Jadi, straight to the point without foreplay boleh-boleh saja. Kecuali bila waktu memang bukan masalah, seharusnya jangan melewatkanforeplay.
Hasil Survei
Kesalahan terbesar yang pernah dilakukan oleh pasangan Anda:
Wanita menjawab: “Ia terlalu terburu-buru dalam foreplay dan langsung melakukan intercourse.” (31 persen)
Pria menjawab: “Dia hanya tiduran sambil diam saat berhubungan seks.” (37 persen)
(Bersambung)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar