Jauh sebelum obat-obatan farmasi ditemukan,
orang-orang menggunakan tanaman herbal untuk mengobati penyakit mereka.
Meski sekarang beragam suplemen, ekstrak, dan minyak bermunculan,
sejumlah tanaman berikut tetap menjadi penyembuh efektif dalam bentuk
paling alaminya.
Kucai
Anggota terkecil dari keluarga bawang dengan manfaat antioksidan dan antiseptik ini kerap digunakan dalam berbagai hidangan. Selain melancarkan pencernaan, kucai juga terbukti menjaga kesehatan jantung, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, hingga memerangi kanker.
Mint
Pakar nutrisi dan herbal telah merekomendasikan mengganti mentega untuk menumis sayuran tertentu dengan setangkai mint segar. Pasalnya, mint memiliki sepaket manfaat kesehatan berkat sifat digestif, antispasmodic, karminatif, antioksidan, dan antivirus yang dimilikinya.
Rosemary
Rosemary telah digunakan selama ratusan tahun untuk bahan masakan dan ramuan obat. Daun rosemary yang memiliki sifat antioksidan dan sifat antibakteri ini bisa merangsang nafsu makan dan sekresi asam lambung.
Sage
Bahan herbal sage memiliki nama latin 'salvia' yang berasal dari kata 'salvere' dengan makna menjaga, menyembuhkan, atau menyehatkan. Sage digunakan untuk membantu meringankan sakit perut dan diare, menyembuhkan bisul dan gigitan ular, mengurangi kejang otot dan perut kembung, hingga sebagai bahan pemutih gigi.
Thyme
Bangsa Yunani kuno menggunakan thyme saat mandi untuk membantu meringankan otot lelah, hingga dibuat teh atau tonik. Penelitian sepuluh tahun terakhir juga menunjukkan thyme memiliki sifat antioksidan kuat yang menghambat efek kerusakan pada tubuh maupun bahan makanan.
Ketumbar
Ketumbar telah lama digunakan dalam pengobatan herbal untuk mengatasi hilangnya nafsu makan dan keluhan pencernaan. Menurut sejarah, bangsa Romawi yang membawa ketumbar ke Eropa Utara juga menggabungkannya dengan jintan dan cuka untuk mengawetkan daging.
Kucai
Anggota terkecil dari keluarga bawang dengan manfaat antioksidan dan antiseptik ini kerap digunakan dalam berbagai hidangan. Selain melancarkan pencernaan, kucai juga terbukti menjaga kesehatan jantung, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, hingga memerangi kanker.
Mint
Pakar nutrisi dan herbal telah merekomendasikan mengganti mentega untuk menumis sayuran tertentu dengan setangkai mint segar. Pasalnya, mint memiliki sepaket manfaat kesehatan berkat sifat digestif, antispasmodic, karminatif, antioksidan, dan antivirus yang dimilikinya.
Rosemary
Rosemary telah digunakan selama ratusan tahun untuk bahan masakan dan ramuan obat. Daun rosemary yang memiliki sifat antioksidan dan sifat antibakteri ini bisa merangsang nafsu makan dan sekresi asam lambung.
Sage
Bahan herbal sage memiliki nama latin 'salvia' yang berasal dari kata 'salvere' dengan makna menjaga, menyembuhkan, atau menyehatkan. Sage digunakan untuk membantu meringankan sakit perut dan diare, menyembuhkan bisul dan gigitan ular, mengurangi kejang otot dan perut kembung, hingga sebagai bahan pemutih gigi.
Thyme
Bangsa Yunani kuno menggunakan thyme saat mandi untuk membantu meringankan otot lelah, hingga dibuat teh atau tonik. Penelitian sepuluh tahun terakhir juga menunjukkan thyme memiliki sifat antioksidan kuat yang menghambat efek kerusakan pada tubuh maupun bahan makanan.
Ketumbar
Ketumbar telah lama digunakan dalam pengobatan herbal untuk mengatasi hilangnya nafsu makan dan keluhan pencernaan. Menurut sejarah, bangsa Romawi yang membawa ketumbar ke Eropa Utara juga menggabungkannya dengan jintan dan cuka untuk mengawetkan daging.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar