Di dalam kumpulan hadis sahih Bukhari,
dikisahkan sebuah tiang yang dinamakan 'istiwanah al mukhallaqoh di
Masjid Nabawi, Madinah. Ubay bin Ka'ab ra meriwayatkan bahwa Rasulullah
SAW selalu shalat di dekat tiang masjid yang terbuat dari batang kurma.
Rasulullah pun bersandar di tiang itu saat menjelang khotbah.
Seorang sahabat kemudian membuatkan sebuah mimbar dengan tiga anak buah anak tangga untuk menggantikan tiang itu. Tujuannya agar jamaah yang berada di belakang melihat Rasulullah.
Ketika Rasulullah mulai menggunakan mimbar baru, jamaah mendengar jeritan dari tiang itu. Jabir Ra meriwayatkan suaranya seperti unta yang hamil sepuluh bulan. Rasulullah pun turun ke tiang itu untuk menenangkannya. Rasulullah kemudian mengusap batang kurma dan membujuknya agar tenang.
Imam Hasan al Basri mengomentari riwayat tersebut. "Batang kurma saja merintih rindu agar Rasulullah kembali kepadanya. Manusia harusnya lebih merindukan Rasulullah."
Berbicara dengan pohon, tanaman, dan binatang pada zaman dahulu sepertinya mutlak menjadi mukjizat Rasulullah. Nabi Sulaiman pun diriwayatkan mampu berbicang dengan semut, burung dan angin. Mukjizat ini masih disebut tidak mungkin dimiliki oleh manusia biasa.
Dalam buku Percikan Sains dalam Alquran, Bambang Pranggono menulis bahwa mukjizat itu harus diteliti lebih lanjut untuk membuktikan kebesaran Sang Maha Pencipta.
Dr Zakir Abdul Karim, seorang ilmuwan India, ketika berceramah di Pusat Riset King Fahd Hospital di Jeddah, Arab Saudi, mengatakan adanya penemuan sains bahwa tumbuh-tumbuhan bisa merasakan sakit. Mereka pun dapat merasa bahagia, sedih, dan bisa menjerit kesakitan. Akan tetapi, telinga manusia tidak bisa mendengarnya karena frekuensi jeritan yang berbeda.
Suatu percoban di laboratorium menghubungkan tanaman dengan elektroda untuk meneliti apakah tumbuh-tumbuhan yang dicincang bisa mengenali orang yang mencincangnya. Lonjakan grafik terjadi di monitor ketika orang yang mencincangnya ke ruangan.
Sebaliknya, tanaman yang dirawat dengan kasih sayang sambil diajak bercakap-cakap bisa lebih tumbuh sehat dan subur.Ini menjadi bukti kebenaran firman Allah SWT dalam QS Al Israa 17:44.
"Bertasbih kepada-Nya tujuh langit dan bumi dan siapa yang ada di sana, dan tidak ada sesuatu pun yang tidak bertasbih memuji-Nya. Namun kamu tidak paham tasbih mereka. Sesungguhnya Dia Maha Lembut dan Maha Pengampun."
Seorang sahabat kemudian membuatkan sebuah mimbar dengan tiga anak buah anak tangga untuk menggantikan tiang itu. Tujuannya agar jamaah yang berada di belakang melihat Rasulullah.
Ketika Rasulullah mulai menggunakan mimbar baru, jamaah mendengar jeritan dari tiang itu. Jabir Ra meriwayatkan suaranya seperti unta yang hamil sepuluh bulan. Rasulullah pun turun ke tiang itu untuk menenangkannya. Rasulullah kemudian mengusap batang kurma dan membujuknya agar tenang.
Imam Hasan al Basri mengomentari riwayat tersebut. "Batang kurma saja merintih rindu agar Rasulullah kembali kepadanya. Manusia harusnya lebih merindukan Rasulullah."
Berbicara dengan pohon, tanaman, dan binatang pada zaman dahulu sepertinya mutlak menjadi mukjizat Rasulullah. Nabi Sulaiman pun diriwayatkan mampu berbicang dengan semut, burung dan angin. Mukjizat ini masih disebut tidak mungkin dimiliki oleh manusia biasa.
Dalam buku Percikan Sains dalam Alquran, Bambang Pranggono menulis bahwa mukjizat itu harus diteliti lebih lanjut untuk membuktikan kebesaran Sang Maha Pencipta.
Dr Zakir Abdul Karim, seorang ilmuwan India, ketika berceramah di Pusat Riset King Fahd Hospital di Jeddah, Arab Saudi, mengatakan adanya penemuan sains bahwa tumbuh-tumbuhan bisa merasakan sakit. Mereka pun dapat merasa bahagia, sedih, dan bisa menjerit kesakitan. Akan tetapi, telinga manusia tidak bisa mendengarnya karena frekuensi jeritan yang berbeda.
Suatu percoban di laboratorium menghubungkan tanaman dengan elektroda untuk meneliti apakah tumbuh-tumbuhan yang dicincang bisa mengenali orang yang mencincangnya. Lonjakan grafik terjadi di monitor ketika orang yang mencincangnya ke ruangan.
Sebaliknya, tanaman yang dirawat dengan kasih sayang sambil diajak bercakap-cakap bisa lebih tumbuh sehat dan subur.Ini menjadi bukti kebenaran firman Allah SWT dalam QS Al Israa 17:44.
"Bertasbih kepada-Nya tujuh langit dan bumi dan siapa yang ada di sana, dan tidak ada sesuatu pun yang tidak bertasbih memuji-Nya. Namun kamu tidak paham tasbih mereka. Sesungguhnya Dia Maha Lembut dan Maha Pengampun."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar