MI instan, siapa yang
tidak tahu dengan makanan cepat saji itu. Rasanya enak dan lebih utama
kemasannya yang praktis yang dapat dibuat dan dimakan kapan saja.
Namun tahukah anda memakan mi instan
terlalu banyak juga tidak baik malah menimbulkan resiko terkena penyakit
berat. llmuwan AS menemukan bahwa orang yang makan mi instan 2 hingga 3
kali seminggu memiliki peningkatan risiko mengembangkan sindrom
kardiometabolik (kumpulan gejala dari berbagai faktor risiko
kardiometabolik antara lain resistensi insulin, intoleransi glukosa dan
dislipidemia) yang pada gilirannya dapat meningkatkan kemungkinan
seseorang terkena penyakit jantung, diabetes dan stroke.
“Temuan yang dipublikasikan dalam The
Journal of Nutrition itu bisa memberikan penjelasan baru tentang risiko
kebiasaan diet di seluruh dunia,” kata penulis utama studi, Hyun Joon
Shin, seperti dilansir laman Daily Mail, Senin (1/9).
Karena konsumsi ramen relatif tinggi di
antara populasi Asia, penelitian difokuskan terutama pada Korea Selatan
yang memiliki tingkat konsumsi mi instan tertinggi di dunia.
Dalam beberapa tahun terakhir ini Korea
Selatan telah mengalami peningkatan pesat dalam masalah kesehatan,
khususnya penyakit jantung, dan semakin banyak orang dewasa kelebihan
berat badan.
Mi instan seperti kebanyakan makanan olahan lainnya mengandung garam
dan mineral yang sangat tinggi yang dapat meningkatkan risiko penyakit
jantung dan stroke.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar