Badai belum berlalu. Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) memprediksi, pertumbuhan ekonomi global tahun ini akan turun menjadi 3,4 persen, dari 3,6 persen tahun lalu.
Pier Carlo Padoan, Kepala Ekonom OECD, mengingatkan, khusus Yunani, ekonomi negeri itu akan turun terus hingga semester II-2013. Pada satu titik, krisis ini berpotensi menjalar ke luar Zona Euro.
Peringatan Padoan ini muncul menjelang pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Eropa di Brussels, Belgia, yang berlangsung mulai hari ini (23/5/2012). Forum ini akan mendiskusikan upaya penyelesaian krisis ekonomi Eropa dan memecah kebuntuan politik di Yunani.
Forum ini krusial karena akan mempertemukan pemimpin dua negara dengan ekonomi terbesar di Zona Euro; Jerman dan Prancis. Yang membikin jantung dag-dig-dug, sikap pemimpin dua negara ini tampak berseberangan sejak awal. Ini yang memunculkan pesimisme forum ini bisa menelurkan solusi atas krisis Eropa.
Betapa tidak, Kanselir Jerman, Angela Merkel, mengungkapkan ketidaksetujuan dengan usulan solusi krisis yang diajukan Presiden Prancis yang baru, Francois Hollande. Asal tahu saja, Hollande berjanji menghentikan pengetatan anggaran. Padahal, Jerman getol menyuarakan penghematan. Hollande juga berniat mengusulkan upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Eropa dengan memacu belanja, topik yang selama ini ditolak Merkel.
Di saat kebuntuan membayangi KTT Eropa, keputusan pemerintah Yunani bisa jadi memberikan angan segar sesat bagi pasar keuangan dunia. Sebab, Yunani kemungkinan mengucurkan dana rekapitalisasi senilai 18 miliar euro bagi empat bank komersial terbesar Yunani.
Empat bank itu adalah Alpha Bank, National Bank of Greece, EFG Eurobank dan Piraeus Bank. "Mulai Rabu dan paling lambat Jumat," ungkap seorang bankir di salah satu bank calon penerima dana penyehatan tersebut.
Asal tahu saja, pekan lalu, Bank Sentral Eropa atau European Central Bank (ECB) menghentikan bank-bank Yunani karena modal terlalu rendah. Mereka harus mencari dana program darurat Bank of Greece asalkan melaksanakan rekapitalisasi.
Nah, David Sumual, ekonom di Indonesia, menilai, krisis Eropa rentan berdampak ke Indonesia, terutama menjalar melalui hubungan dagang Indonesia dan China.
Selama ini China banyak mengimpor komoditas dari Indonesia. Saat ini, ekspor China ke Eropa terganggu. Alhasil, China bisa jadi mengurangi impor dari Indonesia.
Pertumbuhan ekspor kita pun bisa hanya di kisaran single digit atau sama dengan tahun 2008. "Bahkan mungkin bisa di bawah tahun 2008," kata David. Duh!
Peringatan Padoan ini muncul menjelang pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Eropa di Brussels, Belgia, yang berlangsung mulai hari ini (23/5/2012). Forum ini akan mendiskusikan upaya penyelesaian krisis ekonomi Eropa dan memecah kebuntuan politik di Yunani.
Forum ini krusial karena akan mempertemukan pemimpin dua negara dengan ekonomi terbesar di Zona Euro; Jerman dan Prancis. Yang membikin jantung dag-dig-dug, sikap pemimpin dua negara ini tampak berseberangan sejak awal. Ini yang memunculkan pesimisme forum ini bisa menelurkan solusi atas krisis Eropa.
Betapa tidak, Kanselir Jerman, Angela Merkel, mengungkapkan ketidaksetujuan dengan usulan solusi krisis yang diajukan Presiden Prancis yang baru, Francois Hollande. Asal tahu saja, Hollande berjanji menghentikan pengetatan anggaran. Padahal, Jerman getol menyuarakan penghematan. Hollande juga berniat mengusulkan upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Eropa dengan memacu belanja, topik yang selama ini ditolak Merkel.
Di saat kebuntuan membayangi KTT Eropa, keputusan pemerintah Yunani bisa jadi memberikan angan segar sesat bagi pasar keuangan dunia. Sebab, Yunani kemungkinan mengucurkan dana rekapitalisasi senilai 18 miliar euro bagi empat bank komersial terbesar Yunani.
Empat bank itu adalah Alpha Bank, National Bank of Greece, EFG Eurobank dan Piraeus Bank. "Mulai Rabu dan paling lambat Jumat," ungkap seorang bankir di salah satu bank calon penerima dana penyehatan tersebut.
Asal tahu saja, pekan lalu, Bank Sentral Eropa atau European Central Bank (ECB) menghentikan bank-bank Yunani karena modal terlalu rendah. Mereka harus mencari dana program darurat Bank of Greece asalkan melaksanakan rekapitalisasi.
Nah, David Sumual, ekonom di Indonesia, menilai, krisis Eropa rentan berdampak ke Indonesia, terutama menjalar melalui hubungan dagang Indonesia dan China.
Selama ini China banyak mengimpor komoditas dari Indonesia. Saat ini, ekspor China ke Eropa terganggu. Alhasil, China bisa jadi mengurangi impor dari Indonesia.
Pertumbuhan ekspor kita pun bisa hanya di kisaran single digit atau sama dengan tahun 2008. "Bahkan mungkin bisa di bawah tahun 2008," kata David. Duh!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar