REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Sigit Indrijono
Kita
kaget dan merasa prihatin dengan pemberitaan dalam media massa beberapa
hari terakhir ini tentang meninggalnya seorang guru karena dianiaya
seorang siswa. Ini menunjukkan perilaku dan etika yang tidak baik dari
seorang siswa terhadap guru sebagai pendidik yang seharusnya dipatuhi
dan dihormati.
Peristiwa ini harus menjadi re nung an dan bahan introspeksi para
orang tua. Apakah amanah dalam mendidik anak atau disebut dengan
tarbiyatul aulatelah dilakukan dengan sebaikbaiknya? Nilai-nilai
keagamaan dan akhlakul karimah harus ditanamkan sejak usia dini dengan
memberikan keteladanan dan pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari.
Allah
berfirman, ''Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan
keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu,
penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai
Allah terhadap apa yang diperintahkan- Nya kepada mereka dan selalu
mengerjakan apa yang diperintahkan.'' (QS at-Tahrim [66]: 6).
Tidak
bisa disangkal bahwa ling kung an pergaulan bisa memenga ruhi perilaku
seorang anak. Jika pendidikan yang sangat mendasar oleh orang tua, yaitu
nilai-nilai keagamaan, karakter, dan akhlak sudah melekat dengan baik
dan terjaga terus, insya Allah, seorang anak tidak akan terjerumus pada
halhal yang negatif.
Komunikasi yang intensif antara orang
tua dan anak harus terjalin dengan baik. Jangan sampai hal ini
terabaikan karena kesibukan seharihari orang tua. Dan, yang terpenting,
orang tua jangan beranggapan pendidikan anak sepenuhnya cukup diserahkan
kepada lembaga pendidikan, seperti sekolah, madrasah, pesantren, atau
perguruan tinggi.
Orang tua adalah pendidik sejati yang
utama bagi seorang anak, bahkan sampai anak telah hidup bermasyarakat.
Dengan demikian, dengan izin Allah, anak dapat terhindar dan dijauhkan
dari perilaku yang menyimpang dari jalan-Nya, seperti kezaliman,
manipulasi, korupsi, perzinaan, atau tindakan amoral lain sepanjang
hidupnya.
''Tidak ada seorang Muslim pun yang mempunyai dua
putri yang kemudian dirawat dan dididiknya dengan baik kecuali orang
tersebut akan dimasukkan ke dalam surga.'' (HR Bukhari). Hadis ini
menunjukkan betapa tingginya penghargaan atas tanggung jawab merawat dan
mendidik anak.
Keikhlasan dalam mendidik anak dengan
disertai iringan doa adalah kewajiban utama orang tua kepada anak.
Dengan demikian, anak juga akan selalu berbuat baik kepada orang tua
serta mendoakannya. Hal itu akan terus dilakukan oleh seorang anak
walaupun orang tuanya telah wafat. Wallahu a'lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar