Jumat, 02 Oktober 2015
Pentingnya Punya Impian! Kamu?
MIMPI adalah hal yang harus dimiliki setiap orang, karena dari mimpilah kita bertahan hidup. Buat apa kita hidup kalo gak punya mimpi? Bener gak? He.he
Ga semua orang bisa punya MIMPI, bisa punya IMPIAN. So… Jadilah orang yang punya MIMPI, punya IMPIAN. Dream, Pray, and Action…
#Impian Bawa MIMPI kawan-kawan, bawa IMPIAN kawan-kawan, ke atas sajaddah. Ceritain sama Allah. Allah Sangat Kuasa Mewujudkannya.
#Impian Di antara MIMPI saya, kawan-kawan buruh, pekerja, orang-orang kecil dan masyarakat banyak ga makin terpinggir. Ikutan menikmati pertumbuhan ekonomi.
#Impian Ada peluang beli tanah 6 ha. Biasa apa orang-orang kecil? Ga ada uang cash sebanyak itu, juga ga ada akses ke bank.
#Impian Beda dengan pengusaha, apalagi pengusaha tertentu yang punya akses mudah ke bank. Lewat tangan bank, dia bukan hanya beli tanah 6 ha itu.
#Impian Tapi juga mengembangkannya menjadi properti besar. Jangan 6 ha… 600 ha aja dimakan… Bahkan ratusan ribu hektar.
#Impian Padahal, ketika dia mendapatkan kredit, kucuran dana, sesungguhnya itu duit wong cilik juga, yang dikumpulkan lewat lembaga keuangan.
#Impian Jadilah orang kecil membiayai orang besar. Jadilah orang miskin membiayai orang kaya.
#Impian Salahkah seorang Yusuf Mansur bermimpi kita berjamaah? Bergandengan tangan? Dimulai dari hal-hal yang kecil, yang terjangkau, lalu kita PERBESAR…
#Impian 6 ha itu juga banyak buat kita. Ga besar buat kita kalau BERJAMAAH. “Cuma” 60 ribu meter. Kalau seorang semeter, 60 ribu orang “saja.”
#Impian Kita selama ini udah kumpul dan dikumpulkan… Juga duit-duit kita, kumpul dan dikumpulkan. Tapi yang make… siapa???
#Impian 60 ribu orang itu ga banyak juga. Sebab kita Indonesia. GEDE banget, BANYAK banget.
#Impian 6 ha = 60 ribu meter = 60 ribu orang, jika 1 orang 1 meter. Yah, minimal “mencuri” sedikit dah dari lahan di kota-kota besar, supaya bisa dimiliki masyarakat kecil.
#Impian Believe me… Jika 1 lidi kurus bersatu dengan lidi-lidi yang lan, walau sama-sama kurusnya, he he, maka dia bisa mukul mundur investor asing
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar