Jumat, 02 Oktober 2015
Hal yang Menjadi Ketergantungan Manusia ..
BERDOA merupakan kebutuhan setiap jiwa manusia, karena doa mengisi seluruh aktivitas lubuk hati manusia. Tidak ada satu pun manusia di dunia ini yang tidak membutuhkan doa kepada Tuhannya. Karena pada hakikatnya manusia akan selalu mencari sesuatu yang lebih kuat darinya.
Secara umum, manusia akan terus mencari sesuatu yang dianggap lebih sempurna daripada dirinya. Baik kelebihan dari segi kekuatan, keagungan, maupunkelebihan-kelebihan lainnya. Karena itu, manusia tidak dapat beridiri sendiri dalam mengarungi kehidupan ini.
Manusia diciptakan untuk membutuhkan yang lain. Dan bisa dikatakan pula sebagai makhluk sosial. Tak terkcuali dalam urusan jiwa, manusia selalu mencari Zat yang “lebih” bagi dirinya. Ketika manusia diterpa oleh suatu masalah dan ingin diberikan jalan keluar, pastilah ia mencari sesuatu yang dapat menyelesaikan masalahnya tersebut.
Nyatalah bahwa sehebat apapun manusia pasti akan kembali ke Zat-Nya. Lihatlah bagaimana Firaun mengakui kebenaran Allah di ujung kemantiannya tatkala akan ditenggelamkan di laut merah.
Agar bisa dekat dengan Sang Maha Pencipta sekaligus mendapatkan bimbingan-Nya, tiada lain dengan cara terus beribadah dan memohon kepada-Nya. Permohonan tidak selalu berupa jalan keluar kala mendapat masalah hidup. Memohon kepada-Nya tidak dibatasi oleh jenis dan ukuran serta waktu permohonan.
Sesungguhnya Allah senantiasa terjaga dan akan selalu mengabulkan setiap permohonan yang ditunjukan kepada-Nya. Sebagaimana Firman-Nya,
“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang ada di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahi apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Mahatinggi lagi Mahabeessar.” (QS. Al-Baqarah [2]: 255)
Ayat ini denga tegas menyatakan bahwa Allah sama sekali tidak tidur dan tidak lalai seperti halnya manusia yang banyak lalai dan tidur. Seluruh makhluk tergantung kepada-Nya, termasuk manusia.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar