Alquran merupakan mukjizat paling spektakuler yang tidak dimiliki oleh agama manapun. Agama langit ataupun agama bumi.
Tujuan utama inti dan utama Alquran adalah meluruskan jalan manusia yang bengkok, menjernihkan pandangan dan visi manusia yang keruh, memberi penerangan pada jalan mereka yang gelap. Visi besar Alquran adalah menjadikan manusia bahagia dunia akhirat, lahir dan batin, kini dan esok.
Fakta sejarah membuktikan tatkala Umar masuk Islam mendengarkan Alquran ayat di awal awal surat Thaha yang secara tegas menyatakan dan secara lugas menegaskan bahwa Alquran datang, diturunkan kepada manusia bukan untuk menjadikan manusia sengsara, melarat dan merana. Alquran datang sebagai tadzkirah, sebagai pengingat sebagai pemandu. Allah berfirman:
"Kami tidak menurunkan Al Quran ini kepadamu agar kamu menjadi susah; tetapi sebagai peringatan bagi orang yang takut (kepada Allah)," [QS. Taha ayat 2-3]
Sentuhan lembut Alquran ini membuat hati Umar yang keras melunak, sikapnya yang garang menjadi jinak dan kemudian dia masuk Islam dan menjadi salah seorang pendukung Islam yang paling depan dan brilian.
"Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu'min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar," [QS. Al-Isra' ayat 9]
"Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian." [QS. Al-Isra' ayat 82]
Ya, Alquran itu hadir untuk memberikan kesejukan pada jiwa manusia, memberikan keteduhan pada nurani mereka. Sehingga manusia merasakan nikmatnya hidup ini dalam arti yang sebenarnya bukan dalam dunia khayal dan imajinasi semata. Mereka hidup teduh di bawah naungan nilai dan norma norma Alquran, damai di bawah naungan Alquran.
Allah menjanjikan bagi mereka yang akrab dan intim dengan Alquran, mengikuti arahannya, meninggalkan larangan larangannya, niscaya orang itu tidak akan pernah tersesat perjalanan hidupnya. Dia tidak pernah kesasar dalam menemuh rute kehidupannya. Kehidupan dunianya tidak akan melarat di akhirat pasti akan terhormat.
Sebaliknya mereka yang berpaling dari Alquran dan meremehkan Alquran mengngagap Alquran sebagai buku biasa maka pendar pendar penawar Alquran tidak akan permah menembus hati dan nuraninya. Lorong lorong jiwanya akan terliputi gulita, mata batinnya akan kumuh dan rapuh. Karena dia kehabisan cahaya Alquran, kehabisan oksigen kebenaran. Hidupnya menjadi sempit, dirinya direndahkan, hidupnya akan mengalami kerugian, nikmat Allah akan terus menjauh darinya. Kehidupan akhiratnya akan carut marut.
"Allah berfirman:"...barangsiapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka. Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta" [QS. Taha ayat 123-124]
Saat mengomentari ayat di atas Ibnu Abbas berkata: Barang siapa yang mengikuti Alquran maka Allah akan memberinya petunjuk, meneguhkannya di dunia dan membahagiakannya di akhirat. Dan barang siapa yang berpaling dari Alquran maka Allah akan menyesatkannya di dunia, menjadikan kehidupannya sempit dan menghinakannya di akhirat.
Kehidupan yang sempit itu berupa ditutupnya asa dan harapan bagi dirinya, terkuncinya pintu kesenangan, ditutupnya pintu kesuksesan hakiki, dan hilangnya rasa kebahagiaan yang sebenarnya.
Nama-nama Al-Quran Indikasi Kebahagiaan
Nama nama Alquran yang beragam mengindikasikan bahwa Alquran adalah sumber kebahagiaan bagi ummat manusia.
Sebutan sebagai NUR atau cahaya mengindikasikan bahwa Alquran akan memberikan bersit bersit cahaya dan pendar pendar sinar di jalan manusia.
Sebutannya sebagai FURQAN menunjukkan bahwa barang siapa yang berpegang teguh dengan Alquran, maka akan mampu memilah dan memilih dimana yang Haq dan dimana yang batil.
Sebutan Alquran sebagai SYIFAA menunjukkan bahwa Alquran akan menjadi obat paling mujarab yang sangat dibutuhkan manusia, bangsa dan dunia yang mungkin mengalami derita penyakit akut yang ganas.
"Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman." [QS. Yunus ayat 57]
Bahkan rasulullah, sebelum beliau wafat bersabda:
"Aku tinggalkan dua perkara di tengah kalian, dan kalian tidak akan tersesat selama kalian berpegang teguh pada keduanya, kitab Allah dan sunnah Nabi-Nya" [HR. HR. Imam Malik dalam AlMuwatha']
Maka barang siapa yang memiliki keyakinan bahwa dia bisa mendapatkan petunjuk selain petunjuk dari Allah, dan mencariya di seluruh penjuru dunia, di buku buku karangan manusia maka dia akan menemukan jalan buntu dan usaha yang dilakukannya akan berujung sia sia. Bahkan semakin jauh dia mencari petunjuk selain petunjuk Allah, dia akan semakin jauh pula dari sumber kebahagiaan.
Orang orang yang dekat dengan Alquran akan mendapatkan posisi sangat terhormat di sisi Allah. Mereka yang belajar dan mengajar Alquran Rasulullah sebut sebagai orang terbaik diantara ummat manusia.
"Orang terbaik diantara kajian adalah orang yang belajar Alquran dan mengajarkannya." [HR. Bukhari]
"Sesungguhnya orang yang tidak ada salam rongga tubuhnya sesuatu dari Alquran, adalah seperti rumah yang roboh." [HR. Tirmidzi]
Al-Quran Mengubah Mindset
Kitab suci Alquran berhasil mengubah MINDSET orang orang Arab yang diliputi kejahilan menjadi tercerahkan. Dari manusia yang keras kepala menjadi lembut tiada tara, manusia yang rakus dunia menjadi manusia yang tak ambisi dunia. Bahagia bagi mereka adalah jika malam malam ada lantunan Alquran, tangis rindu pada Sang Maha Rahman, lewat tilawah sendu yang menghiasi bibir malam.
Seorang muslim yang baik akan sepenuhnya menyadari secara pasti bahwa dengan Alquran kebahagiaan itu bisa dicapai, kelapangan itu bisa diraih.
Oleh: KH. Samson Rahman
Rangkas Bitung, Banten
Tidak ada komentar:
Posting Komentar