SERANGAN asma kerapkali merepotkan dan bahkan dapat membuat kondisi penderitanya kritis. Serangan ini dapat timbul akibat berbagai faktor berupa kontak dengan alergen (bahan yang menimbulkan alergi), infeksi (terutama infeksi virus pada saluran napas), dan kegiatan jasmani berlebihan
Apakah influenza dapat menyebabkan serangan asma atau kambuhnya asma? Perlukan penderita asma menghindar dari penularan influenza? Berikut pertanyaan serta penjelasan dr Samsuridjal Djauzi dalam rubrik konsultasi kesehatan yang dimuatHarian Kompas, Minggu (15/6).
SAYA berumur 45 tahun, bekerja sebagai dosen di sebuah universitas. Sudah sejak kecil saya menderita asma, tetapi sejak menggunakan obat semprot asma sekitar empat tahun ini serangan asma saya jarang datang.
Sebulan lalu suami saya mendapat serangan influenza. Badannya panas, batuk, pilek, dan sakit tenggorokan. Rupanya tidak hanya suami saya yang terkena, tetapi juga anak saya yang berumur 19 dan 16 tahun juga terkena.
Terakhir, meski sudah berupaya menghindar, saya ternyata kebagian juga serangan asma. Suami dan anak-anak sembuh dengan baik setelah beristirahat 3-4 hari, tetapi saya mengalami hal berbeda.
Akibat influenza, serangan asma saya timbul dan serangan tersebut berat sehingga saya harus masuk rumah sakit. Kata dokter yang merawat, di samping serangan asma berat, saya juga mengalami komplikasi pneumonia.
Saya dirawat lima hari dan masih dilanjutkan dengan perawatan rawat jalan. Untunglah saya sekarang sudah pulih dan bekerja kembali. Saya perhatikan bahwa dulu saya juga pernah mendapat serangan asma setelah mengalami influenza, tetapi pada saat itu serangan asma saya dapat diatasi tanpa perawatan di rumah sakit.
Apakah influenza dapat menyebabkan serangan asma atau kambuhnya asma? Benarkan sudah ada vaksin influenza?
Menurut informasi yang saya peroleh, vaksin tersebut bermanfaat bagi orang berusia lanjut. Bagaimana dengan penderita asma, apakah juga ada manfaatnya? Terima kasih atas jawaban dokter.
M di B
Saya mengucapkan selamat karena Anda telah berhasil mengendalikan asma Anda. Dengan menggunakan obat semprot asma secara teratur memang keberhasilan pengendalian asma lebih besar.
Bahkan, penderita asma yang berhasil mengendalikan asmanya dapat menikmati kualitas hidup yang baik. Mereka dapat melakukan kegiatan sehari-hari, termasuk kegiatan olahraga, seperti mendaki gunung dan bermain bola basket. Keadaan ini disebut pengendalian total. Jadi, asma tidak perlu lagi dianggap sebagai kecacatan sehingga penderita asma dibatasi kegiatannya.
Faktor pencetus serangan asma dapat berupa kontak dengan alergen (bahan yang menimbulkan alergi), infeksi (terutama infeksi virus pada saluran napas), dan kegiatan jasmani berlebihan. Keadaan psikis juga dapat mencetuskan atau memperberat serangan asma.
Nah, influenza adalah infeksi virus influenza pada saluran napas. Jadi, influenza memang merupakan faktor pencetus asma. Dengan demikian penderita asma perlu menghindar dari penularan influenza. Caranya tentu dengan menghindari kontak dengan penderita influenza.
Seperti mungkin Anda ketahui, virus influenza ditularkan melalui udara. Penderita influenza yang batuk diharapkan menutup mulutnya agar virus influenza tidak tersebar di udara. Jika pilek, dihapus dengan tisu dan tisunya harus dibuang di tempat sampah sehingga virus yang mungkin ada di tisu tersebut tak terpapar kepada orang lain.
Meski tindakan tersebut mengurangi penularan, cara yang efektif untuk menghindar dari influenza adalah dengan vaksinasi. Vaksinasi influenza dilakukan setahun sekali.
Mereka yang dianjurkan untuk menjalani vaksinasi influenza adalah orang berusia lanjut (di atas 60 tahun) dan mereka yang berpenyakit kronik, seperti penyakit saluran napas kronik, penyakit jantung kronik, dan penyakit hati.
Vaksinasi ini juga akan bermanfaat bagi mereka yang mengalami penurunan kekebalan tubuh, seperti orang dengan HIV.
Vaksinasi influenza belum menjadi program pemerintah sehingga biaya masih harus ditanggung masyarakat. Di Indonesia vaksinasi influenza belum populer karena banyak orang beranggapan influenza adalah penyakit ringan yang akan sembuh sendiri.
Sebenarnya anggapan tersebut tidaklah salah. Sebagian besar penderita influenza akan mengalami sakit beberapa hari, tetapi dengan istirahat yang baik pada umumnya akan sembuh kembali.
Namun, pada sekelompok orang influenza dapat berakibat serius, seperti masuk rumah sakit, bahkan kematian. Keadaan serius ini biasanya disebabkan oleh penyulit yang timbul pada orang yang kekebalan tubuhnya menurun.
Di Korea sekitar 4 juta orang menjalani vaksinasi influenza setiap tahun tetapi di Indonesia yang penduduknya jauh lebih banyak hanya sekitar 300.000 orang yang mendapat vaksinasi influenza.
Dengan demikian kesadaran untuk menghindari influenza, termasuk vaksinasi influenza, perlu digalakkan. Sayang, harga vaksin influenza masih mahal, tetapi jika kita memprioritaskan kesehatan, vaksinasi perlu diutamakan. Pada hakikatnya vaksinasi adalah investasi dalam bidang kesehatan, jadi vaksinasi influenza juga akan dapat mengurangi pengeluaran karena biaya pengobatan sekarang ini meningkat tajam.
Nah, saya berharap asma Anda tetap terkendali dan Anda sekarang memahami vaksinasi influenza pada penderita asma dapat mengurangi risiko serangan asma. (dr Samsuridjal Djauzi)
SAYA berumur 45 tahun, bekerja sebagai dosen di sebuah universitas. Sudah sejak kecil saya menderita asma, tetapi sejak menggunakan obat semprot asma sekitar empat tahun ini serangan asma saya jarang datang.
Sebulan lalu suami saya mendapat serangan influenza. Badannya panas, batuk, pilek, dan sakit tenggorokan. Rupanya tidak hanya suami saya yang terkena, tetapi juga anak saya yang berumur 19 dan 16 tahun juga terkena.
Terakhir, meski sudah berupaya menghindar, saya ternyata kebagian juga serangan asma. Suami dan anak-anak sembuh dengan baik setelah beristirahat 3-4 hari, tetapi saya mengalami hal berbeda.
Akibat influenza, serangan asma saya timbul dan serangan tersebut berat sehingga saya harus masuk rumah sakit. Kata dokter yang merawat, di samping serangan asma berat, saya juga mengalami komplikasi pneumonia.
Saya dirawat lima hari dan masih dilanjutkan dengan perawatan rawat jalan. Untunglah saya sekarang sudah pulih dan bekerja kembali. Saya perhatikan bahwa dulu saya juga pernah mendapat serangan asma setelah mengalami influenza, tetapi pada saat itu serangan asma saya dapat diatasi tanpa perawatan di rumah sakit.
Apakah influenza dapat menyebabkan serangan asma atau kambuhnya asma? Benarkan sudah ada vaksin influenza?
Menurut informasi yang saya peroleh, vaksin tersebut bermanfaat bagi orang berusia lanjut. Bagaimana dengan penderita asma, apakah juga ada manfaatnya? Terima kasih atas jawaban dokter.
M di B
Saya mengucapkan selamat karena Anda telah berhasil mengendalikan asma Anda. Dengan menggunakan obat semprot asma secara teratur memang keberhasilan pengendalian asma lebih besar.
Bahkan, penderita asma yang berhasil mengendalikan asmanya dapat menikmati kualitas hidup yang baik. Mereka dapat melakukan kegiatan sehari-hari, termasuk kegiatan olahraga, seperti mendaki gunung dan bermain bola basket. Keadaan ini disebut pengendalian total. Jadi, asma tidak perlu lagi dianggap sebagai kecacatan sehingga penderita asma dibatasi kegiatannya.
Faktor pencetus serangan asma dapat berupa kontak dengan alergen (bahan yang menimbulkan alergi), infeksi (terutama infeksi virus pada saluran napas), dan kegiatan jasmani berlebihan. Keadaan psikis juga dapat mencetuskan atau memperberat serangan asma.
Nah, influenza adalah infeksi virus influenza pada saluran napas. Jadi, influenza memang merupakan faktor pencetus asma. Dengan demikian penderita asma perlu menghindar dari penularan influenza. Caranya tentu dengan menghindari kontak dengan penderita influenza.
Seperti mungkin Anda ketahui, virus influenza ditularkan melalui udara. Penderita influenza yang batuk diharapkan menutup mulutnya agar virus influenza tidak tersebar di udara. Jika pilek, dihapus dengan tisu dan tisunya harus dibuang di tempat sampah sehingga virus yang mungkin ada di tisu tersebut tak terpapar kepada orang lain.
Meski tindakan tersebut mengurangi penularan, cara yang efektif untuk menghindar dari influenza adalah dengan vaksinasi. Vaksinasi influenza dilakukan setahun sekali.
Mereka yang dianjurkan untuk menjalani vaksinasi influenza adalah orang berusia lanjut (di atas 60 tahun) dan mereka yang berpenyakit kronik, seperti penyakit saluran napas kronik, penyakit jantung kronik, dan penyakit hati.
Vaksinasi ini juga akan bermanfaat bagi mereka yang mengalami penurunan kekebalan tubuh, seperti orang dengan HIV.
Vaksinasi influenza belum menjadi program pemerintah sehingga biaya masih harus ditanggung masyarakat. Di Indonesia vaksinasi influenza belum populer karena banyak orang beranggapan influenza adalah penyakit ringan yang akan sembuh sendiri.
Sebenarnya anggapan tersebut tidaklah salah. Sebagian besar penderita influenza akan mengalami sakit beberapa hari, tetapi dengan istirahat yang baik pada umumnya akan sembuh kembali.
Namun, pada sekelompok orang influenza dapat berakibat serius, seperti masuk rumah sakit, bahkan kematian. Keadaan serius ini biasanya disebabkan oleh penyulit yang timbul pada orang yang kekebalan tubuhnya menurun.
Di Korea sekitar 4 juta orang menjalani vaksinasi influenza setiap tahun tetapi di Indonesia yang penduduknya jauh lebih banyak hanya sekitar 300.000 orang yang mendapat vaksinasi influenza.
Dengan demikian kesadaran untuk menghindari influenza, termasuk vaksinasi influenza, perlu digalakkan. Sayang, harga vaksin influenza masih mahal, tetapi jika kita memprioritaskan kesehatan, vaksinasi perlu diutamakan. Pada hakikatnya vaksinasi adalah investasi dalam bidang kesehatan, jadi vaksinasi influenza juga akan dapat mengurangi pengeluaran karena biaya pengobatan sekarang ini meningkat tajam.
Nah, saya berharap asma Anda tetap terkendali dan Anda sekarang memahami vaksinasi influenza pada penderita asma dapat mengurangi risiko serangan asma. (dr Samsuridjal Djauzi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar