Refluks terjadi akibat naiknya asam lambung ke esofagus karena belum sempurnanya katub antara lambung dan esofagus. Saat mengalami refluks, biasanya seseorang akan mengalami gejala rasa panas dan terbakar di sekitar dada.
Selama ini pengobatan refluks dilakukan dengan obat yang dapat mengurangi asam lambung. Namun sebenarnya refluks dapat dicegah dengan pengelolaan asam lambung yang tepat.
Selama ini pengobatan refluks dilakukan dengan obat yang dapat mengurangi asam lambung. Namun sebenarnya refluks dapat dicegah dengan pengelolaan asam lambung yang tepat.
Simaklah 9 cara alami mengelola asam lambung berikut ini.
1. Kurangi berat badan
1. Kurangi berat badan
Sebuah studi di tahun 2005 pada 453 responden mengungkapkan, kelebihan berat badan atau obesitas merupakan faktor risiko dari gejala refluks asam lambung. Studi yang dipublikasi dalam The American Journal of Gastroenterology itu juga menyebutkan, diet sehat seperti memilih lemak sehat, sayuran berdaun dan berbunga, kaya serat dan karbohidrat kompleks mampu membantu menstabilkan gula darah dan mengoptimalkan kerja hormon pembakar lemak.
2. Kurangi makanan pemicu refluks
2. Kurangi makanan pemicu refluks
Beberapa makanan seperti jeruk, tomat, bawang putih, dan beberapa jenis makanan lain dapat memicu produksi asam lambung yang berlebih sehingga meningkatkan risiko refluks. Meskipun reaksinya berbeda pada setiap orang, ada baiknya Anda mewaspadai risiko tersebut saat mengkonsumsinya.
3. Minum cukup air
3. Minum cukup air
Sejumlah peneliti setuju refluks dapat dipicu oleh keadaan dehidrasi pada saluran pencernaan atas. Meski begitu, minum banyak air saat waktu makan juga dapat membuat perut cepat penuh dan justru memicu refluks. Oleh karena itu, sebaiknya minum air dilakukan sekitar satu jam sebelum makan.
4. Hindari terlalu banyak konsumsi karbohidrat
4. Hindari terlalu banyak konsumsi karbohidrat
Menurut beberapa studi, mengurangi gula dan makanan tinggi karbohidrat bisa mengurangi gejala refluks. Sebuah studi bahkan menyebutkan, karbohidrat lebih berperan memicu refluks dibandingkan dengan kopi ataupun lemak.
5. Kurangi gluten
5. Kurangi gluten
Sebuah studi yang dipublikasi dalam jurnal Clinical Gastroenterology and Hepatology menemukan, gejala refluks banyak ditemukan pada mereka yang memiliki penyakit seliak. Maka mengurangi konsumsi gluten bisa menjadi solusi menghindari gejala tersebut.
6. Makan perlahan
6. Makan perlahan
Menurut studi yang dimuat dalam The American Journal of Gastroenterology, mereka yang terburu-buru saat makan cenderung untuk mengalami refluks. Maka cobalah untuk menikmati makanan Anda lebih lambat. Ingat, 20 menit merupakan waktu yang dibutuhkan oleh otak untuk menerima pesan bahwa Anda sudah kenyang.
7. Konsumsi enzim pencernaan dan probiotik
7. Konsumsi enzim pencernaan dan probiotik
Enzim pencernaan dan probiotik dapat memperbaiki proses mencerna sehingga mengurangi risiko refluks. Enzim pencernaan bisa didapat dari sayur-sayuran segar dan suplemen.
8. Cukup tidur
8. Cukup tidur
Studi dalam Journal of Clinical Sleep Medicine menemukan, orang yang kurang tidur pada suatu malam cenderung untuk mengalami refluks di keesokan harinya. Maka pastikan Anda mendapat tidur yang cukup 7-9 jam per hari.
9. Kurangi stres
9. Kurangi stres
Stres merupakan pemicu dari banyak penyakit, termasuk refluks asam lambung. Sebuah studi dalamThe American Journal of Gastroenterology menemukan, mereka yang mengalami stres mengalami peningkatan risiko tekanan darah tinggi, denyut jantung, dan gejala refluks.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar