Rabu, 03 Februari 2016
Bukan Hanya Virus Zika yang Sebabkan Cacat Bawaan pada Bayi ..
Sudah lebih dari
4.000 bayi di Brasil terlahir dengan kondisi microcephaly (pengecilan
tengkorak kepala dan penciutan otak). Meski dugaan virus Zika yang
menyebabkan cacat bawaan tersebut, tetapi kondisi microcephaly
sebenarnya bisa disebabkan oleh berbagai jenis infeksi lain.
Microcephaly merupakan cacat bawaan dimana lingkar kepala bayi lebih kecil dari ukuran normal. Kondisi tersebut bisa menyebabkan gangguan pertumbuhan otak dan keterlambatan perkembangan saraf.
Menurut dr.Prima Progestian Sp.OG, microcephaly juga dapat disebabkan oleh infeksi virus rubella atau CMV (cytomegalovirus). "Kelainan kongenital tersebut bisa terjadi di bagian kepala atau pendengaran bayi," katanya.
Infeksi yang bisa mengakibatkan cacat bawaan, menurut Prima, biasanya terjadi pada trimester pertama kehamilan, yakni di awal kehamilan sampai sekitar usia 12 minggu.
"Infeksi apa pun, baik itu bakteri, parasit, atau virus, paling memabahayakan jika terjadi saat proses pembentukan organ-organ tubuh," ujarnya.
Di trimester kedua dan ketiga kehamilan pembentukan organ tubuh sudah sempurna dan melanjutkan perkembangannya. "Kalau terinfeksi pada masa ini dampaknya terhadap fisik lebih kecil," papar dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini.
Untuk memiliki kehamilan yang sehat, Prima menganjurkan ibu hamil melakukan pemeriksaan prakehamilan. "Pemeriksaan yang paling disarankan adalah TORCH atau toksoplasma, rubella, CMV, dan herpes," katanya.
Dari pemeriksaan tersebut akan diketahui apakah calon ibu memiliki faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko gangguan pertumbuhan janin.
"Pemeriksaan ulang di trimester kedua boleh dilakukan lagi bila ibu hamil rentan infeksi, misalnya saat hamil memelihara kucing," katanya.
Sementara itu untuk pemeriksaan virus zika, menurut Prima, masih sudah dilakukan karena hanya dapat dilakukan di laboratorium tertentu. "Kalau ragu-ragu bisa datang ke lembaga Eikjman Jakarta untuk memeriksakan diri," ujarnya.
Microcephaly merupakan cacat bawaan dimana lingkar kepala bayi lebih kecil dari ukuran normal. Kondisi tersebut bisa menyebabkan gangguan pertumbuhan otak dan keterlambatan perkembangan saraf.
Menurut dr.Prima Progestian Sp.OG, microcephaly juga dapat disebabkan oleh infeksi virus rubella atau CMV (cytomegalovirus). "Kelainan kongenital tersebut bisa terjadi di bagian kepala atau pendengaran bayi," katanya.
Infeksi yang bisa mengakibatkan cacat bawaan, menurut Prima, biasanya terjadi pada trimester pertama kehamilan, yakni di awal kehamilan sampai sekitar usia 12 minggu.
"Infeksi apa pun, baik itu bakteri, parasit, atau virus, paling memabahayakan jika terjadi saat proses pembentukan organ-organ tubuh," ujarnya.
Di trimester kedua dan ketiga kehamilan pembentukan organ tubuh sudah sempurna dan melanjutkan perkembangannya. "Kalau terinfeksi pada masa ini dampaknya terhadap fisik lebih kecil," papar dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini.
Untuk memiliki kehamilan yang sehat, Prima menganjurkan ibu hamil melakukan pemeriksaan prakehamilan. "Pemeriksaan yang paling disarankan adalah TORCH atau toksoplasma, rubella, CMV, dan herpes," katanya.
Dari pemeriksaan tersebut akan diketahui apakah calon ibu memiliki faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko gangguan pertumbuhan janin.
"Pemeriksaan ulang di trimester kedua boleh dilakukan lagi bila ibu hamil rentan infeksi, misalnya saat hamil memelihara kucing," katanya.
Sementara itu untuk pemeriksaan virus zika, menurut Prima, masih sudah dilakukan karena hanya dapat dilakukan di laboratorium tertentu. "Kalau ragu-ragu bisa datang ke lembaga Eikjman Jakarta untuk memeriksakan diri," ujarnya.
Agar Tidak Terinfeksi Virus Zika, Harus Perkuat Kekebalan Tubuh ..
Guru Besar Biokimia dan Biologi Molekuler Universitas Airlangga, Surabaya, Chairul Anwar Nidom, mengatakan, masyarakat perlu memperkuat kekebalan tubuh agar tidak mudah terinfeksi virus Zika yang saat ini sedang menginfeksi ribuan orang di Brasil dan dua negara lain di Benua Amerika.
"Penanganan terhadap virus Zika bisa dengan dua cara. Pertama dengan cara yang menyasar virusnya, yakni dengan vaksin dan kedua, cara yang menyasar tubuh kita dengan imunomodulator. Karena saat ini belum ada vaksin untuk virus Zika maka yang bisa dilakukan adalah memperkuat kekebalan tubuh," ujar Nidom, Senin (1/2/2016) yang dihubungi dari Jakarta.
Nidom mengatakan, pengembangan vaksin memerlukan waktu yang lama sedangkan infeksi Zika saat ini telah menyebar luas, terutama di Amerika. Oleh karena itu, yang bisa dilakukan masyarakat saat ini adalah menjaga tubuh agar tetap sehat dan bugar sehingga tidak mudah terinfeksi.
Nyamuk Aedes
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dalam laman resminya, menyatakan bahwa Zika adalah virus dari golongan Flaviviridae yang ditularkan ke manusia oleh nyamuk Aedes. Orang yang terjangkit virus Zika akan merasakan gejala seperti sakit kepala, ruam di wajah, leher, lengan atas. Mungkin juga menyebar ke telapak tangan dan kaki, demam, dan nyeri punggung.
Karena belum ada obat khusus untuk infeksi virus Zika maka pengobatan hanya diarahkan pada penguatan imunitas tubuh dan mengatasi gejala yang muncul atau dirasakan. Selain itu, yang terpenting ialah hindari gigitan nyamuk.
Direktur Jenderal WHO, Margaret Chan, berencana menggelar pertemuan Senin ini di Geneva, Swiss membahas langkah yang akan diambil oleh WHO selanjutnya terkait merebaknya virus Zika di 23 negara di Amerika.
Wakil Ketua Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PB Papdi) Ari Fahrial Syam, mengatakan, gejala virus Zika sama dengan infeksi virus pada umumnya. Yakni, pasien mengalami gejala demam mendadak, lemas, kemerahan pada kulit badan, punggung, dan kaki. Kemudian disertai nyeri otot dan sendi.
Beda gejala virus Zika dengan demam berdarah dengue (DBD) adalah orang yang terinfeksi virus Zika matanya memerah karena mengalami radang konjungtiva. Perbedaan lain dengan DBD ialah infeksi virus Zika tidak menunjukkan penurunan kadar trombosit seperti pada pasien DBD.
Kepala Sub Direktorat Surveilans dan Respons Kejadian Luar Biasa Kemenkes, Ratna Budi Hapsari mengatakan, seperti halnya dalam mengantisipasi penyakit DBD masyarakat juga diminta untuk terus menjaga kebersihan agar tidak terinfeksi virus Zika. Gerakan 3M plus, yakni menguras, menutup, dan mengubur tempat yang memungkinkan menampung air perlu dilakukan terus.
Menurut Ratna, penanganan infeksi virus Zika tidak perlu dibedakan dengan DBD atau chikungunya. "Ini, kan, virus belum ada obatnya, sama dengan DBD, jadi sasarannya tentu vektor penyakitnya," jelas Ratna.
Zika Virus, Penyebab Utama Cacat Otak pada Janin?
Zika virus yang
disebarkan oleh gigitan nyamuk Aedes, yaitu nyamuk yang sama yang juga
menyebarkan penyakit demam berdarah dan chikungunya, diduga menjadi
penyebab meningkatnya cacat otak pada bayi baru lahir di Brasil dan
beberapa wilayah lainnya.
Sejak akhir tahun lalu, mikrosefali seakan menjadi wabah di Brasil. Sekitar tiga juta bayi lahir setiap tahunnya di Brasil dan umumnya hanya 150 kasus bayi lahir dengan mikrosefali yang dilaporkan. Sedangkan saat ini, Brasil sedang menyelidiki hampir 4000 kasus bayi lahir dengan mikrosefali.
The World Health Organisation (WHO) juga telah mengonfirmasi adanya kaitan yang masuk akal antara zika virus saat masa kehamilan dengan mikrosefali, kondisi di mana bayi lahir dengan kepala lebih kecil dan perkembangan otak yang tidak normal.
Meski begitu, para ilmuwan belum menemukan secara pasti bagaimana zika virus dapat menyebabkan mikrosefali. Masih ada kemungkinan, bahwa ada berbagai faktor lain yang menjadi penyebabnya, seperti infeksi simultan dengan virus lain yang berkontribusi meningkatkan kemungkinan terjadinya mikrosefali.
Para peneliti masih berusaha menemukan apakah zika virus menjadi penyebab utama, meski saat ini hal tersebut menjadi dugaan kuat.
Hasil penelitian lain menunjukkan, tidak semua wanita hamil yang terinfeksi zika melahirkan bayi dengan kondisi mikrosefali. Hingga saat ini, para peneliti masih mempelajari apa yang menyebabkan sebagian bayi lahir dengan mikrosefali dan sebagian lainnya tidak.
Selain itu, para ilmuwan juga belum mengetahui secara pasti pada tahap mana kehamilan dengan zika virus paling berbahaya bagi janin.
Tapi, mereka memperkirakan, bahwa trimester pertama kehamilan adalah masa-masa kritis, karena pada masa itu kebanyakan organ-organ utama janin sedang tumbuh dengan pesat.
Pemeriksaan kehamilan secara rutin sangat dianjurkan bagi para ibu hamil untuk mengetahui kondisi perkembangan janinnya.
Sejak akhir tahun lalu, mikrosefali seakan menjadi wabah di Brasil. Sekitar tiga juta bayi lahir setiap tahunnya di Brasil dan umumnya hanya 150 kasus bayi lahir dengan mikrosefali yang dilaporkan. Sedangkan saat ini, Brasil sedang menyelidiki hampir 4000 kasus bayi lahir dengan mikrosefali.
The World Health Organisation (WHO) juga telah mengonfirmasi adanya kaitan yang masuk akal antara zika virus saat masa kehamilan dengan mikrosefali, kondisi di mana bayi lahir dengan kepala lebih kecil dan perkembangan otak yang tidak normal.
Meski begitu, para ilmuwan belum menemukan secara pasti bagaimana zika virus dapat menyebabkan mikrosefali. Masih ada kemungkinan, bahwa ada berbagai faktor lain yang menjadi penyebabnya, seperti infeksi simultan dengan virus lain yang berkontribusi meningkatkan kemungkinan terjadinya mikrosefali.
Para peneliti masih berusaha menemukan apakah zika virus menjadi penyebab utama, meski saat ini hal tersebut menjadi dugaan kuat.
Hasil penelitian lain menunjukkan, tidak semua wanita hamil yang terinfeksi zika melahirkan bayi dengan kondisi mikrosefali. Hingga saat ini, para peneliti masih mempelajari apa yang menyebabkan sebagian bayi lahir dengan mikrosefali dan sebagian lainnya tidak.
Selain itu, para ilmuwan juga belum mengetahui secara pasti pada tahap mana kehamilan dengan zika virus paling berbahaya bagi janin.
Tapi, mereka memperkirakan, bahwa trimester pertama kehamilan adalah masa-masa kritis, karena pada masa itu kebanyakan organ-organ utama janin sedang tumbuh dengan pesat.
Pemeriksaan kehamilan secara rutin sangat dianjurkan bagi para ibu hamil untuk mengetahui kondisi perkembangan janinnya.
Mikrosefali dan Efeknya pada Perkembangan Bayi ..
Ibu hamil kini
diminta untuk berpikir dua kali sebelum melakukan perjalanan ke
negara-negara Amerika Latin dan Karibia demi memerangi peningkatan kasus
Zika dan hubungannya dengan mikrosefali—suatu kondisi yang jarang,
namun fatal karena menyebabkan otak bayi yang belum lahir menyusut.
Virus Zika kini dinyatakan telah menyebar luas di Amerika dengan jumlah orang yang terinfeksi antara 3-4 juta penduduk selama 12 bulan terakhir, kepala WHO mengatakan Kamis kemarin.
"Zika harus mendapatkan tingkat kewaspadaan yang tinggi," Dr. Margaret Chan, Direktur Jenderal WHO mengatakan kepada anggota dewan eksekutif organisasi lainnya.
Sebanyak 80% dari mereka yang terinfeksi virus Zika bahkan tidak merasa sakit dan sebagian besar memiliki gejala yang relatif ringan seperti demam, ruam, nyeri sendi atau mata merah. Tapi ada kekhawatiran besar tentang bahaya bagi ibu hamil dan bayi dalam kandungan.
Chan mengatakan, virus Zika sejalan dengan peningkatan tajam jumlah kelahiran bayi dengan kepala abnormal atau mikrosefali.
Dr Bruce Aylward dari WHO memperingatkan, tidak ada hubungan yang pasti antara Zika dan gangguan mikrosefali, tetapi hal ini tetap perlu menjadi perhatian. Sedangkan, Dr. Anne Schuchat dari The Centers for Disease Control and Prevention mengatakan ada dugaan hubungan yang "kuat" antara Zika dan mikrosefali.
Apa itu mikrosefali?
“Bayi dengan mikrosefali memiliki otak dan tengkorak abnormal berukuran kecil untuk usia mereka, di dalam rahim hingga pada saat lahir, dengan berbagai tingkat kerusakan otak sebagai efeknya. Kondisi ini bisa disebabkan karena beberapa faktor: infeksi, virus, racun atau faktor genetik yang tidak diketahui,” Jean-Francois Delfraissy dari France's Inserm Medical Research Institute.
Apa konsekuensi bagi bayi?
“Dalam kasus-kasus serius, mikrosefali bisa menyebabkan kematian dini. Jika otak belum atau tidak berkembang, tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik. Di Polinesia Perancis (salah satu wilayah yang terkena dampak), cacat ini menyebabkan sebagian besar bayi lahir mati,” Andre Cabie, kepala bagian penanganan infeksi penyakit di University Hospital of Martinique.
“Untuk anak-anak yang bertahan hidup dengan mikrosefali, ada kemungkinan memiliki masa depan yang suram. Dalam kasus terburuk, anak-anak akan mengalami gangguan dalam berpikir maupun cacat fisik. Ada kemungkinan anak akan berjuang dengan gangguan psikomotor yang ditandai dengan lambatnya pemikiran, berbicara, maupun gerakan fisik,” Jean-Francois Delfraissy dari France's Inserm Medical Research Institute.
Bagaimana virus memengaruhi pertumbuhan janin?
“Banyak jenis infeksi virus, seperti rubella atau cytomegalovirus, yang dapat menyebabkan cacat fisik dan kekurangan intelektual pada janin, terutama selama tiga bulan pertama kehamilan, ketika organ-organ vital sedang terbentuk. Virus dapat melakukan perjalanan melalui plasenta dan menginfeksi janin secara langsung, termasuk di bagian otak,” Jean-Francois Delfraissy dari France's Inserm Medical Research Institute.
Mengapa mikrosefali diduga terkait dengan virus Zika?
“Kasus Mikrosefali tampaknya telah meningkat di zona wabah Zika. Virus juga telah terdeteksi pada bayi yang lahir mati dengan mikrosefali maupun dalam cairan ketuban. Hubungan antara Zika dan mikrosefali sangat mungkin, namun belum terbukti secara ilmiah,” Jean-Francois Delfraissy dari France's Inserm Medical Research Institute.
“Ini adalah situasi yang sangat baru. Sampai beberapa bulan yang lalu, kami tidak tahu bahwa Zika bisa menyebabkan infeksi kongenital (yang hadir sejak lahir) dan mikrosefali. Ini membuat kita semua terkejut. Bukti adanya hubungan antar keduanya relatif kuat, dan dianggap cukup kuat untuk mengambil langkah-langkah kesehatan untuk masyarakat,” Laura Rodrigues dari London School of Hygiene dan Tropical Medicine melalui Science Media Centre.
“Studi masih dilakukan untuk lebih memahami bagaimana virus dapat memengaruhi janin. Kesulitannya adalah bahwa orang yang terinfeksi virus biasanya tidak memiliki gejala. Seorang wanita hamil dapat terinfeksi tanpa menyadarinya. Di sisi lain, beberapa kasus juga sedang diamati pada wanita hamil yang terinfeksi Zika namun anak-anaknya tidak terkena mikrosefali,” Andre Cabie, kepala bagian penanganan infeksi penyakit di University Hospital of Martinique.
Apakah Zika menular dari orang ke orang?
“Telah ada kasus penularan seksual, dan secara teoritis kemungkinan penularan melalui transplantasi atau transfusi tidak dapat dikesampingkan. Jalur utama infeksi adalah melalui nyamuk,” Alain Kohl dari University of Glasgow's Centre for Virus Research.
Virus Zika kini dinyatakan telah menyebar luas di Amerika dengan jumlah orang yang terinfeksi antara 3-4 juta penduduk selama 12 bulan terakhir, kepala WHO mengatakan Kamis kemarin.
"Zika harus mendapatkan tingkat kewaspadaan yang tinggi," Dr. Margaret Chan, Direktur Jenderal WHO mengatakan kepada anggota dewan eksekutif organisasi lainnya.
Sebanyak 80% dari mereka yang terinfeksi virus Zika bahkan tidak merasa sakit dan sebagian besar memiliki gejala yang relatif ringan seperti demam, ruam, nyeri sendi atau mata merah. Tapi ada kekhawatiran besar tentang bahaya bagi ibu hamil dan bayi dalam kandungan.
Chan mengatakan, virus Zika sejalan dengan peningkatan tajam jumlah kelahiran bayi dengan kepala abnormal atau mikrosefali.
Dr Bruce Aylward dari WHO memperingatkan, tidak ada hubungan yang pasti antara Zika dan gangguan mikrosefali, tetapi hal ini tetap perlu menjadi perhatian. Sedangkan, Dr. Anne Schuchat dari The Centers for Disease Control and Prevention mengatakan ada dugaan hubungan yang "kuat" antara Zika dan mikrosefali.
Apa itu mikrosefali?
“Bayi dengan mikrosefali memiliki otak dan tengkorak abnormal berukuran kecil untuk usia mereka, di dalam rahim hingga pada saat lahir, dengan berbagai tingkat kerusakan otak sebagai efeknya. Kondisi ini bisa disebabkan karena beberapa faktor: infeksi, virus, racun atau faktor genetik yang tidak diketahui,” Jean-Francois Delfraissy dari France's Inserm Medical Research Institute.
Apa konsekuensi bagi bayi?
“Dalam kasus-kasus serius, mikrosefali bisa menyebabkan kematian dini. Jika otak belum atau tidak berkembang, tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik. Di Polinesia Perancis (salah satu wilayah yang terkena dampak), cacat ini menyebabkan sebagian besar bayi lahir mati,” Andre Cabie, kepala bagian penanganan infeksi penyakit di University Hospital of Martinique.
“Untuk anak-anak yang bertahan hidup dengan mikrosefali, ada kemungkinan memiliki masa depan yang suram. Dalam kasus terburuk, anak-anak akan mengalami gangguan dalam berpikir maupun cacat fisik. Ada kemungkinan anak akan berjuang dengan gangguan psikomotor yang ditandai dengan lambatnya pemikiran, berbicara, maupun gerakan fisik,” Jean-Francois Delfraissy dari France's Inserm Medical Research Institute.
Bagaimana virus memengaruhi pertumbuhan janin?
“Banyak jenis infeksi virus, seperti rubella atau cytomegalovirus, yang dapat menyebabkan cacat fisik dan kekurangan intelektual pada janin, terutama selama tiga bulan pertama kehamilan, ketika organ-organ vital sedang terbentuk. Virus dapat melakukan perjalanan melalui plasenta dan menginfeksi janin secara langsung, termasuk di bagian otak,” Jean-Francois Delfraissy dari France's Inserm Medical Research Institute.
Mengapa mikrosefali diduga terkait dengan virus Zika?
“Kasus Mikrosefali tampaknya telah meningkat di zona wabah Zika. Virus juga telah terdeteksi pada bayi yang lahir mati dengan mikrosefali maupun dalam cairan ketuban. Hubungan antara Zika dan mikrosefali sangat mungkin, namun belum terbukti secara ilmiah,” Jean-Francois Delfraissy dari France's Inserm Medical Research Institute.
“Ini adalah situasi yang sangat baru. Sampai beberapa bulan yang lalu, kami tidak tahu bahwa Zika bisa menyebabkan infeksi kongenital (yang hadir sejak lahir) dan mikrosefali. Ini membuat kita semua terkejut. Bukti adanya hubungan antar keduanya relatif kuat, dan dianggap cukup kuat untuk mengambil langkah-langkah kesehatan untuk masyarakat,” Laura Rodrigues dari London School of Hygiene dan Tropical Medicine melalui Science Media Centre.
“Studi masih dilakukan untuk lebih memahami bagaimana virus dapat memengaruhi janin. Kesulitannya adalah bahwa orang yang terinfeksi virus biasanya tidak memiliki gejala. Seorang wanita hamil dapat terinfeksi tanpa menyadarinya. Di sisi lain, beberapa kasus juga sedang diamati pada wanita hamil yang terinfeksi Zika namun anak-anaknya tidak terkena mikrosefali,” Andre Cabie, kepala bagian penanganan infeksi penyakit di University Hospital of Martinique.
Apakah Zika menular dari orang ke orang?
“Telah ada kasus penularan seksual, dan secara teoritis kemungkinan penularan melalui transplantasi atau transfusi tidak dapat dikesampingkan. Jalur utama infeksi adalah melalui nyamuk,” Alain Kohl dari University of Glasgow's Centre for Virus Research.
Cara Efektif Melindungi Diri dari Virus Zika ..
World Health
Organization (WHO) telah menyatakan virus Zika sebagai ancaman global.
Virus Zika menyebarsecara luas di kawasan Amerika Latin dan diduga
sebagai penyebab bayi lahir dengan mikrosefali. Hingga saat ini, belum
ada vaksin yang dapat mencegah infeksi virus Zika.
Dengan begitu, melakukan pencegahan adalah kunci utama untuk melindungi diri dari virus Zika. Virus Zika dapat ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti, yaitu nyamuk yang juga menularkan virus demam berdarah.
Untuk itu, menurut dokter Clifford Bassett dari American Board of Allergy and Immunology, cara terbaik untuk melindungi diri dari virus Zika adalah dengan menghindari tubuh dari gigitan nyamuk. Berikut berbagai cara yang dapat kita lakukan.
Dengan begitu, melakukan pencegahan adalah kunci utama untuk melindungi diri dari virus Zika. Virus Zika dapat ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti, yaitu nyamuk yang juga menularkan virus demam berdarah.
Untuk itu, menurut dokter Clifford Bassett dari American Board of Allergy and Immunology, cara terbaik untuk melindungi diri dari virus Zika adalah dengan menghindari tubuh dari gigitan nyamuk. Berikut berbagai cara yang dapat kita lakukan.
- Tidurlah di kamar yang mengenakan AC atau lindungi jendela dengan kawat antinyamuk.
- Tutup atau buang wadah berisi air bersih yang dapat menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk Aedes Aegypti. Langkah ini sebenarnya sama saja dengan cara untuk mencegah DBD, yaitu menggunakan rumus 3M (Menguras, Menutup, dan Mengubur barang bekas).
- Berhati-hatilah saat tidur di siang hari karena nyamuk yang menyebarkan virus Zika cenderung menggigit pada waktu tersebut.
- Gunakan semprotan atau lotion antinyamuk. Bagi ibu hamil, sebaiknya periksa dulu ke dokter mengenai lotion atau semprotan antinyamuk apa yang aman digunakan selama kehamilan.
- Kenakan kemeja lengan panjang dan celana panjang. Masukkan, ujung celana panjang ke dalam kaus kaki.
- Sebaiknya, kenakan pakaian berwarna terang. Sebab, nyamuk biasanya lebih tertarik pada warna gelap.
- Hindari penggunaan produk perawatan kulit yang beraroma.
- Gunakanlah kelambu di kamar tidur.
Ini Beda Gejala Infeksi Virus Zika dan DBD ..
Virus
Zika maupun virus Dengue, keduanya sama-sama ditularkan oleh nyamuk
Aedes Aegypti. Gejala infeksi kedua virus ini pun hampir mirip, yaitu
demam. Namun, ada beberapa gejala yang membedakan ketika terinfeksi vius
Zika atau terinfeksi virus Dengue yang menyebabkan Demam Berdarah
Dengue (DBD).
"Gejala yang menonjol jika terinfeksi virus Zika adalah mata merah," ujar dokter Spesialis Penyakit Dalam Ari Fahrial Syam saat dihubungi Kompas.com, Selasa (2/2/2016).
Selain demam mendadak tinggi dan mata merah, terinfeksi virus Zika juga bisa menimbulkan gejala nyeri otot dan sendi, sakit kepala, lemas, serta kemerahan di kulit badan, punggung, hingga kaki.
"Kalau demam berdarah timbul bintik merah dan pada kasus berat sampai pendarahan. Bedanya, pada DBD saat diperiksa trombositnya turun, pada Zika, trombositnya normal," terang Wakil Ketua Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) itu.
Terkadang, baik infeksi Zika dan DBD hanya memunculkan gejala ringan sehingga sering kali tidak terdeteksi penyakitnya. Menurut Ari, jika ada pasien yang demam kemudian matanya merah karena mengalami radang konjungtiva, sebaiknya segera periksa ke dokter.
Ari mengungkapkan, virus Zika sebenarnya sudah lama ada, termasuk di Indonesia. Infeksi itu pun selama ini tidak lebih berbahaya dibanding terkena DBD. Namun, saat ini infeksi virus Zika pada ibu hamil dicurigai menyebabkan bayi lahir dengan mikrosefali atau kepala kecil karena gangguan perkembangan otak.
Terjadi peningkatan infeksi virus Zika di wilayah Amerika Latin yang diikuti peningkatan kasus mikrosefali. WHO pun telah mengeluarkan status darurat kesehatan global terhadap kasus infeksi virus Zika.
"Gejala yang menonjol jika terinfeksi virus Zika adalah mata merah," ujar dokter Spesialis Penyakit Dalam Ari Fahrial Syam saat dihubungi Kompas.com, Selasa (2/2/2016).
Selain demam mendadak tinggi dan mata merah, terinfeksi virus Zika juga bisa menimbulkan gejala nyeri otot dan sendi, sakit kepala, lemas, serta kemerahan di kulit badan, punggung, hingga kaki.
"Kalau demam berdarah timbul bintik merah dan pada kasus berat sampai pendarahan. Bedanya, pada DBD saat diperiksa trombositnya turun, pada Zika, trombositnya normal," terang Wakil Ketua Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) itu.
Terkadang, baik infeksi Zika dan DBD hanya memunculkan gejala ringan sehingga sering kali tidak terdeteksi penyakitnya. Menurut Ari, jika ada pasien yang demam kemudian matanya merah karena mengalami radang konjungtiva, sebaiknya segera periksa ke dokter.
Ari mengungkapkan, virus Zika sebenarnya sudah lama ada, termasuk di Indonesia. Infeksi itu pun selama ini tidak lebih berbahaya dibanding terkena DBD. Namun, saat ini infeksi virus Zika pada ibu hamil dicurigai menyebabkan bayi lahir dengan mikrosefali atau kepala kecil karena gangguan perkembangan otak.
Terjadi peningkatan infeksi virus Zika di wilayah Amerika Latin yang diikuti peningkatan kasus mikrosefali. WHO pun telah mengeluarkan status darurat kesehatan global terhadap kasus infeksi virus Zika.
Keluar dari Zona Nyaman ..
Prof Rhenald Kasali
@Rhenald_Kasali
Mungkin inilah yang tidak banyak dimiliki SDM kita: kemampuan untuk keluar dari zona nyaman. Tanpa keterampilan itu, perusahaan-perusahaan Indonesia akan “stuck in the middle,” birokrasi kita sulit “diajak berdansa” menjelajahi dunia baru yang penuh perubahan, dan kaum muda sulit memimpin pembaharuan.
Tidak hanya itu, orang-orang tua juga kesulitan mendidik anak-anaknya agar tabah menghadapi kesulitan. Dengan memberikan pendidikan formal yang cukup atau kehidupan yang nyaman tak berarti mereka menjadi manusia yang terlatih menghadapi perubahan. Apa artinya bergelar S2 kalau penakut, jaringannya terbatas, “lembek”, cepat menyerah dan gemar menyangkal.
Tetapi maaf, ketidakmampuan keluar dari zona nyaman ini bukanlah monopoli kaum muda. Orang-orang tua yang hidupnya mapan dan merasa sudah pandai pun terperangkap di sana. Seperti apakah gejala-gejalanya?
“Saya Pikir…”
“Saya pikir hidup yang nyaman, terlindungi, tercukupi adalah hidup yang aman”, begitu pemikiran banyak orang.
Kita berpikir, apa-apa yang kita kerjakan dan membuat kita mahir sehari-hari sudah final. Dengan cara seperti itu maka kita akan melakukan hal yang sama berulang-ulang sepanjang hari, melewati jalan atau cara-cara yang sama sepanjang tahun.
Padahal segala sesuatu selalu berubah. Ilmu pengetahuan baru selalu bermunculan dan saling menghancurkan. Teknologi baru berdatangan menuntut ketrampilan baru. Demikian juga peraturan dan undang-undang. Pemimpin dan generasi baru juga mengubah kebiasaan dan cara pandang. Ketika satu elemen berubah, semua kebiasaan, struktur, pola, budaya kerja dan cara pengambilan keputusan ikut berubah. Ilmu, keterampilan dan kebiasaan kita pun menjadi cepat usang.
Jalan-jalan yang nyaman kita lewati juga cepat berubah menjadi amat crowded dan macet, sementara selalu saja ada jalan-jalan baru.
Orang-orang yang terperangkap dalam zona nyaman biasanya takut mencari jalan, tersasar atau tersesat di jalan buntu. Padahal solusinya mudah sekali: putar arah saja, bedakan a dead end dengan detour.
Kalau bisa dikoreksi, mengapa konsep yang bagus dan sudah besar sunk cost-nya harus diberangus dan dikutuk habis-habisan? Bukankah kita bisa mengoreksi bagian-bagian yang salah? Orang-orang yang tak terbiasa keluar-masuk dari zona nyaman punya kecenderungan mengutuk jalan buntu karena ia merasa tersesat di sana. Ilmuwan saja, kalau kurang up to date sering melakukan hal itu, padahal orang biasa yang terlatih keluar dari zona nyaman bisa melihat jalan keluar.
Ada rangkaian sirkuit dalam otak kita yang membentuk jalur tetap, sehingga program diri dikuasa autopilot. Akibatnya, tanpa berpikir pun kita akan sampai di tempat tujuan yang sama dengan yang kemarin kita tempuh. Dan ketika kita keluar dari jalur itu, ada semacam inersia yang menarik kita kembali pada jalur yang sudah kita kenal.
Kata orang bijak, keajaiban jarang terjadi pada mereka yang tak pernah keluar dari "selimut rasa nyamannya." Keajaiban itu hanya ada di luar zona nyaman yang kita sebut sebagai zona berbahaya (a danger zone). Zona berbahaya ini seringkali juga dinamakan sebagai zona kepanikan (panic zone). Tetapi untuk menghindari kepanikan, para penjelajah kehidupan telah menunjukkan adanya zona antara, yaitu zona belajar (learning zone atau challenge zone).
Karena itulah, belajar tak boleh ada tamatnya. Sekolah pada lembaga formal bisa menyesatkan kalau beranggapan selesai begitu gelar dan ijazah didapat. Apalagi bila kemudian memunculkan sikap arogansi "saya sudah tahu" atau "mahatahu" tentang sesuatu hal.
Saya sering membaca tulisan para ilmuwan yang memberikan tekanan pada ijazahnya (yang memberi gelar) saat menggugat sebuah pendapat atau konsep. Tentang hal ini saya hanya bergumam, mereka kurang terbuka, kurang mampu melihat perspektif, tak kurang mau belajar lagi. Learning itu gabungan dari relearn dan unlearn. Orang yang terbelenggu dalam zona nyaman kesulitan untuk belajar lagi dan membuang pandangan-pandangan lamanya. Ia menjadi amat resisten dan keras kepala.
Manusia belajar sepanjang masa melewati ujian demi ujian. Dan itu meletihkan, bahkan kadang menakutkan, melewati proses kesalahan dan kegagalan, menemui jalan buntu dan aneka krisis, kurang tidur.
Kadang kita menemukan guru yang baik dan pandai, tapi kadang bertemu guru yang menjerumuskan dan menyesatkan. Tetapi mereka semua memberikan pembelajaran.
Jadi bagaimana gejala orang yang kesulitan “keluar-masuk” zona nyaman? Saya kira Anda sudah bisa melakukan introspeksi.
Hidup itu memang terdiri dari proses keluar-masuk. Kalau sudah nyaman, ingatlah jalan ini akan crowded dan kelak menjadi kurang nyaman. Jangankan melewati jalan raya, karier kita pun akan menjadi usang kalau tak berubah haluan memperbaharui diri. Perusahaan lebih senang mendapatkan kaum muda yang masih bisa dibentuk ketimbang kita yang lebih tua tapi sudah tak mau belajar lagi, keras kepala pula.
Kalau kita berani melewati jalan tak nyaman, lambat laun kita pun bisa meraih kemahiran. Kalau sudah mahir dan nyaman, jangan lupa cari jalan baru lagi. Seorang climber, kata Paul Stoltz terus mencari tantangan baru. Ia bukanlah a quiter atau a camper.
Siapa yang tak ingin hidup mapan dan nyaman? Kita bekerja keras untuk meraih kenyamanan dan ketenangan hidup, tetapi para ahli mengingatkan itu semua hanyalah ilusi. Dalam zona nyaman tak ada kenyamanan, tak ada mukjizat selain mereka yang berani keluar dari selimut tidurnya.
Bagaimana Melatihnya?
Saya ingin mengatakan pada Anda, jangan terburu-buru mengatakan bahwa manusia dewasa tak bisa berubah. Pengalaman saya menemukan banyak orang dewasa yang bisa berubah. Yang tidak bisa berubah itu adalah manusia yang sudah final.
Manusia yang sudah final itu biasanya pikirannya kaku seperti orang mati dan merasa paling tahu. Tentang manusia yang arogan ini bukanlah tugas manusia untuk mengubahnya, biarkan saja Tuhan yang memberikan solusinya. Hanya lewat ujian beratlah mukjizat itu baru terjadi pada mereka.
Di Rumah Perubahan, kami biasa mendampingi dan memberikan pelatihan untuk keluar dari zona nyaman ini. Biasanya setelah dilatih mereka malah justru menjadi pembaharu yang progresif. Bahkan mereka menjadi teman para CEO yang sedang memimpin transformasi untuk menghadapi para pemimpin pemberontakan yang resisten terhadap perubahan, atau orang-orang arogan dan miskin perspektif, termasuk para senior yang sudah final karena gelarnya sudah panjang.
Lain kali saya akan jelaskan apa yang harus dilakukan orangtua dan guru untuk melatih anak-anaknya keluar dari zona nyaman.
Prof. Rhenald Kasali adalah Guru Besar Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Pria bergelar PhD dari University of Illinois ini juga banyak memiliki pengalaman dalam memimpin transformasi, di antaranya menjadi pansel KPK sebanyak 4 kali, dan menjadi praktisi manajemen. Ia mendirikan Rumah Perubahan, yang menjadi role model dari social business di kalangan para akademisi dan penggiat sosial yang didasari entrepreneurship dan kemandirian. Terakhir, buku yang ditulis berjudul Self Driving: Merubah Mental Passengers Menjadi Drivers
@Rhenald_Kasali
Mungkin inilah yang tidak banyak dimiliki SDM kita: kemampuan untuk keluar dari zona nyaman. Tanpa keterampilan itu, perusahaan-perusahaan Indonesia akan “stuck in the middle,” birokrasi kita sulit “diajak berdansa” menjelajahi dunia baru yang penuh perubahan, dan kaum muda sulit memimpin pembaharuan.
Tidak hanya itu, orang-orang tua juga kesulitan mendidik anak-anaknya agar tabah menghadapi kesulitan. Dengan memberikan pendidikan formal yang cukup atau kehidupan yang nyaman tak berarti mereka menjadi manusia yang terlatih menghadapi perubahan. Apa artinya bergelar S2 kalau penakut, jaringannya terbatas, “lembek”, cepat menyerah dan gemar menyangkal.
Tetapi maaf, ketidakmampuan keluar dari zona nyaman ini bukanlah monopoli kaum muda. Orang-orang tua yang hidupnya mapan dan merasa sudah pandai pun terperangkap di sana. Seperti apakah gejala-gejalanya?
“Saya Pikir…”
“Saya pikir hidup yang nyaman, terlindungi, tercukupi adalah hidup yang aman”, begitu pemikiran banyak orang.
Kita berpikir, apa-apa yang kita kerjakan dan membuat kita mahir sehari-hari sudah final. Dengan cara seperti itu maka kita akan melakukan hal yang sama berulang-ulang sepanjang hari, melewati jalan atau cara-cara yang sama sepanjang tahun.
Padahal segala sesuatu selalu berubah. Ilmu pengetahuan baru selalu bermunculan dan saling menghancurkan. Teknologi baru berdatangan menuntut ketrampilan baru. Demikian juga peraturan dan undang-undang. Pemimpin dan generasi baru juga mengubah kebiasaan dan cara pandang. Ketika satu elemen berubah, semua kebiasaan, struktur, pola, budaya kerja dan cara pengambilan keputusan ikut berubah. Ilmu, keterampilan dan kebiasaan kita pun menjadi cepat usang.
Jalan-jalan yang nyaman kita lewati juga cepat berubah menjadi amat crowded dan macet, sementara selalu saja ada jalan-jalan baru.
Orang-orang yang terperangkap dalam zona nyaman biasanya takut mencari jalan, tersasar atau tersesat di jalan buntu. Padahal solusinya mudah sekali: putar arah saja, bedakan a dead end dengan detour.
Kalau bisa dikoreksi, mengapa konsep yang bagus dan sudah besar sunk cost-nya harus diberangus dan dikutuk habis-habisan? Bukankah kita bisa mengoreksi bagian-bagian yang salah? Orang-orang yang tak terbiasa keluar-masuk dari zona nyaman punya kecenderungan mengutuk jalan buntu karena ia merasa tersesat di sana. Ilmuwan saja, kalau kurang up to date sering melakukan hal itu, padahal orang biasa yang terlatih keluar dari zona nyaman bisa melihat jalan keluar.
Ada rangkaian sirkuit dalam otak kita yang membentuk jalur tetap, sehingga program diri dikuasa autopilot. Akibatnya, tanpa berpikir pun kita akan sampai di tempat tujuan yang sama dengan yang kemarin kita tempuh. Dan ketika kita keluar dari jalur itu, ada semacam inersia yang menarik kita kembali pada jalur yang sudah kita kenal.
Kata orang bijak, keajaiban jarang terjadi pada mereka yang tak pernah keluar dari "selimut rasa nyamannya." Keajaiban itu hanya ada di luar zona nyaman yang kita sebut sebagai zona berbahaya (a danger zone). Zona berbahaya ini seringkali juga dinamakan sebagai zona kepanikan (panic zone). Tetapi untuk menghindari kepanikan, para penjelajah kehidupan telah menunjukkan adanya zona antara, yaitu zona belajar (learning zone atau challenge zone).
Karena itulah, belajar tak boleh ada tamatnya. Sekolah pada lembaga formal bisa menyesatkan kalau beranggapan selesai begitu gelar dan ijazah didapat. Apalagi bila kemudian memunculkan sikap arogansi "saya sudah tahu" atau "mahatahu" tentang sesuatu hal.
Saya sering membaca tulisan para ilmuwan yang memberikan tekanan pada ijazahnya (yang memberi gelar) saat menggugat sebuah pendapat atau konsep. Tentang hal ini saya hanya bergumam, mereka kurang terbuka, kurang mampu melihat perspektif, tak kurang mau belajar lagi. Learning itu gabungan dari relearn dan unlearn. Orang yang terbelenggu dalam zona nyaman kesulitan untuk belajar lagi dan membuang pandangan-pandangan lamanya. Ia menjadi amat resisten dan keras kepala.
Manusia belajar sepanjang masa melewati ujian demi ujian. Dan itu meletihkan, bahkan kadang menakutkan, melewati proses kesalahan dan kegagalan, menemui jalan buntu dan aneka krisis, kurang tidur.
Kadang kita menemukan guru yang baik dan pandai, tapi kadang bertemu guru yang menjerumuskan dan menyesatkan. Tetapi mereka semua memberikan pembelajaran.
Jadi bagaimana gejala orang yang kesulitan “keluar-masuk” zona nyaman? Saya kira Anda sudah bisa melakukan introspeksi.
Hidup itu memang terdiri dari proses keluar-masuk. Kalau sudah nyaman, ingatlah jalan ini akan crowded dan kelak menjadi kurang nyaman. Jangankan melewati jalan raya, karier kita pun akan menjadi usang kalau tak berubah haluan memperbaharui diri. Perusahaan lebih senang mendapatkan kaum muda yang masih bisa dibentuk ketimbang kita yang lebih tua tapi sudah tak mau belajar lagi, keras kepala pula.
Kalau kita berani melewati jalan tak nyaman, lambat laun kita pun bisa meraih kemahiran. Kalau sudah mahir dan nyaman, jangan lupa cari jalan baru lagi. Seorang climber, kata Paul Stoltz terus mencari tantangan baru. Ia bukanlah a quiter atau a camper.
Siapa yang tak ingin hidup mapan dan nyaman? Kita bekerja keras untuk meraih kenyamanan dan ketenangan hidup, tetapi para ahli mengingatkan itu semua hanyalah ilusi. Dalam zona nyaman tak ada kenyamanan, tak ada mukjizat selain mereka yang berani keluar dari selimut tidurnya.
Bagaimana Melatihnya?
Saya ingin mengatakan pada Anda, jangan terburu-buru mengatakan bahwa manusia dewasa tak bisa berubah. Pengalaman saya menemukan banyak orang dewasa yang bisa berubah. Yang tidak bisa berubah itu adalah manusia yang sudah final.
Manusia yang sudah final itu biasanya pikirannya kaku seperti orang mati dan merasa paling tahu. Tentang manusia yang arogan ini bukanlah tugas manusia untuk mengubahnya, biarkan saja Tuhan yang memberikan solusinya. Hanya lewat ujian beratlah mukjizat itu baru terjadi pada mereka.
Di Rumah Perubahan, kami biasa mendampingi dan memberikan pelatihan untuk keluar dari zona nyaman ini. Biasanya setelah dilatih mereka malah justru menjadi pembaharu yang progresif. Bahkan mereka menjadi teman para CEO yang sedang memimpin transformasi untuk menghadapi para pemimpin pemberontakan yang resisten terhadap perubahan, atau orang-orang arogan dan miskin perspektif, termasuk para senior yang sudah final karena gelarnya sudah panjang.
Lain kali saya akan jelaskan apa yang harus dilakukan orangtua dan guru untuk melatih anak-anaknya keluar dari zona nyaman.
Prof. Rhenald Kasali adalah Guru Besar Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Pria bergelar PhD dari University of Illinois ini juga banyak memiliki pengalaman dalam memimpin transformasi, di antaranya menjadi pansel KPK sebanyak 4 kali, dan menjadi praktisi manajemen. Ia mendirikan Rumah Perubahan, yang menjadi role model dari social business di kalangan para akademisi dan penggiat sosial yang didasari entrepreneurship dan kemandirian. Terakhir, buku yang ditulis berjudul Self Driving: Merubah Mental Passengers Menjadi Drivers
Mereka Cari Jalan, Bukan Cari Uang ..
Rhenald Kasali
@Rhenald_Kasali
KOMPAS.com — Duduk di depan saya dua perempuan muda. Mereka sarjana hukum lulusan UI. Wajah dan penampilannya dari kelas menengah, yang kalau dilihat dari luar punya kesempatan untuk "cepat kaya", asal saja mereka mau bekerja di firma hukum papan atas yang sedang makmur, seperti impian sebagian kelas menengah yang memanjakan anak-anaknya.
Namun, keduanya memilih bergabung dalam satgas pemberantasan illegal fishing yang dipimpin aktivis senior Mas Achmad Santosa. Dari foto-foto yang ditayangkan presenter Najwa Shihab dalam program Mata Najwa, tampak mereka tengah menumpang sekoci kecil mendatangi kapal-kapal pencuri ikan. Dari Ambon, mereka menuju ke Tual, Benjina, dan pusat-pusat penangkapan ikan lainnya di Arafura.
Itu baru permulaan. Sebab, pencurian besar-besaran baru akan terjadi dua sampai tiga bulan ke depan. Mereka, para pencuri itu, datang dengan kapal yang lebih besar, bahkan mungkin dengan "tukang pukul" yang siap mendorong mereka ke laut menjadi mangsa ikan-ikan ganas.
Uang atau meaning?
Di luar sana, anak-anak muda lainnya setengah mati mencari kerja, ikut seleksi menjadi calon PNS, pegawai bank, konsultan IT, guru, dosen, dan seterusnya.
Seperti kebanyakan kaum muda lainnya, mereka semua didesak keluarga agar cepat mendapat pekerjaan, membantu keuangan keluarga, dan menikah pada waktunya. Cepat lulus dan dapat pekerjaan yang penghasilannya bagus.
Tak sedikit di antara mereka yang beruntung bertemu orang-orang hebat, dari perusahaan terkemuka, mendapatkan pelatihan di luar negeri, atau penempatan di kota-kota besar dunia.
Namun, semua itu akan berubah. Sebab, atasan yang menyenangkan tak selamanya duduk di sana. Kursi Anda bisa berpindah ke tangan orang lain. Kaum muda akan terus berdatangan dan ilmu-ilmu baru terus berkembang. Bulan madu karier pun akan berakhir. Mereka akan tampak tua di mata kaum muda yang belakangan hadir.
Sebagian dari mereka juga ada yang menjadi wirausaha. Tidak sedikit yang tersihir oleh kode-kode yang dikirim sejumlah orang tentang jurus-jurus cara cepat menjadi kaya raya. Bisa saja mereka berhasil meraih banyak hal begitu cepat. Namun, benarkah mereka berhasil selama-lamanya?
Pengalaman saya menemukan, orang-orang yang dulu begitu getol mencari uang kini justru tak mendapatkan uang. Pada usia menjelang pensiun, semakin banyak orang yang datang mengunjungi teman-teman lama sekadar untuk mendapatkan pinjaman. Sebagian lagi hanya bisa sharing senandung duka.
Kontrak rumah dan uang kuliah anak yang belum dibayar, pasangan yang pergi meninggalkan keluarga, dan serangan penyakit bertubi-tubi. Padahal, dulu mereka begitu getol mengejar gaji besar, berpindah-pindah kerja demi kenaikan pendapatan.
Saya ingin memberi tahu Anda nasihat yang pernah disampaikan oleh Co-Founder Apple, Guy Kawasaki. Kepada kaum muda, ia pernah mengatakan begini:
"Kejarlah meaning. Jangan kejar karier demi uang. Sebab, kalau kalian kejar uang, kalian tidak dapat 'meaning', dan akhirnya tak dapat uang juga. Kalau kalian kejar 'meaning', maka kalian akan mendapatkan position, dan tentu saja uang."
Lantas apa itu meaning?
Meaning itulah yang sedang dikerjakan anak-anak perempuan tadi yang saya temui dalam tapping program televisi Mata Najwa edisi hari Kebangkitan Nasional tanggal 20 Mei beberapa hari ke depan, menjadi relawan dalam tim pemberantas illegal fishing.
Itu pulalah yang dulu dilakukan oleh para mahasiswa kedokteran di Stovia yang mendirikan Boedi Oetomo yang menandakan Kebangkitan Nasional Indonesia. Bahkan, itu pula yang dijalankan oleh seorang insinyur lulusan ITB yang merintis kemerdekaan Indonesia, Ir Soekarno. Itu pula yang dilakukan para CEO terkemuka saat mereka muda.
Di seluruh dunia, para pemimpin itu lahir dari kegigihannya membangun meaning, bukan mencari kerja biasa. Dalam kehidupan modern, itu pulalah jalan yang ditempuh para miliarder dunia. Mereka bukanlah pengejar uang, melainkan pengejar mimpi-mimpi indah, seperti yang diceritakan oleh banyak eksekutif Jerman yang dulu menghabiskan waktu berbulan-bulan kerja sosial di Afrika. "Tidak saya duga, apa yang saya lakukan 20 tahun lalu itulah yang diperhatikan pemegang saham," ujar mereka.
Saya jadi ingat dengan beberapa orang yang mencari kerja di tempat saya, baik di UI maupun di berbagai aktivitas saya. Ada yang benar-benar realistis, datang dengan gagasan untuk membangun meaning, dan ada yang sudah tak sabaran mendapatkan gaji besar.
Kelompok yang pertama, sekarang bisa saya sebutkan mereka berada di mana saja. Sebagian sudah menjadi CEO, pemimpin pada berbagai organisasi, dan tentu saja wirausaha yang hebat atau PhD lulusan universitas terkemuka.
Namun, kelompok yang kedua, datang dengan tawaran yang tinggi. Ya, mereka menilai diri jauh lebih tinggi dari kemampuan mereka. Tak jarang ada yang diminta berhenti oleh keluarganya hanya beberapa bulan setelah bekerja demi mencari pekerjaan yang gajinya lebih besar. Amatilah mereka yang baru menikah. Kalau bukan pasangannya, bisa jadi orangtua atau mertua ikut mengubah arah hidup dan mereka pun masuk dalam pusaran itu.
Padahal, semua orang tahu orang yang mengejar meaning itu menjalankan sesuatu yang mereka cintai dan menimbulkan kebahagiaan. Bahagia itu benih untuk meraih keberhasilan. Orang yang mengejar gaji berpikir sebaliknya, kaya dulu, baru bahagia. Ini tumbuh subur kala orang dituntut lingkungannya untuk mengonsumsi jauh lebih besar dari pendapatan.
Sebaliknya, mereka yang membangun meaning, tahu persis, musuh utama mereka adalah konsumsi yang melebihi pendapatan.
Potret diri
Kalau saya merefleksikan ke belakang tentang hal-hal yang saya jalani dalam hidup saya, dapat saya katakan saya telah menjalani semua yang saya sebutkan di atas. Sementara itu, teman-teman yang 30 tahun lalu memamerkan kartu kreditnya (saat itu adalah hal baru bagi bangsa ini), pekerjaan dengan gaji besar, jabatan dan seterusnya, kini justru tengah mengalami masa-masa yang pahit.
Seorang pengusaha besar mengatakan begini, "Uang itu memang tak punya mata, tetapi mempunyai penciuman. Ia tak bisa dikejar, tetapi datang tiada henti kepada mereka yang meaning-nya kuat."
Di dinding perpustakaan kampus Harvard, saya sering tertegun membaca esai-esai singkat yang ditulis oleh para aplikan yang lolos seleksi. Tahukah Anda, mereka semua menceritakan perjalanan membangun meaning. Maka, saya tak heran saat Madame Sofia Blake, istri Duta Besar Amerika Serikat, di sini berkunjung ke Rumah Perubahan minggu lalu, ia pun membahas hal yang sama untuk membantu 25 putra-putri terbaik Indonesia agar bisa tembus diterima di kampus utama dunia.
Meaning itu adalah cerita yang melekat pada diri seseorang, yang menciptakan kepercayaan, reputasi, yang akhirnya itulah yang Anda sebut sebagai branding. Anda bisa mendapatkannya bukan melalui jalan pintas atau lewat jalur cara cepat kaya.
Meaning itu dibangun dengan cara yang berbeda dari yang ditempuh pekerja biasa, dari terobosan-terobosan baru. Kadang, dari bimbingan orang-orang besar yang memberikan contoh dan mainan baru. Ya, contoh dan mainan itulah yang perlu kita cari dan terobosan-terobosan yang kita lakukan kelak memberikan jalan terbuka.
Selamat mencoba. Selamat hari Kebangkitan Nasional. Jangan lupa pemuda yang dulu membangkitkan kesadaran berbangsa di negeri ini adalah juga para pembangun meaning.
Prof Rhenald Kasali adalah Guru Besar Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Pria bergelar PhD dari University of Illinois ini juga banyak memiliki pengalaman dalam memimpin transformasi, di antaranya menjadi pansel KPK sebanyak empat kali dan menjadi praktisi manajemen. Ia mendirikan Rumah Perubahan, yang menjadi role model dari social business di kalangan para akademisi dan penggiat sosial yang didasari entrepreneurship dan kemandirian. Terakhir, buku yang ditulis berjudul Self Driving: Merubah Mental Passengers Menjadi Drivers.
@Rhenald_Kasali
KOMPAS.com — Duduk di depan saya dua perempuan muda. Mereka sarjana hukum lulusan UI. Wajah dan penampilannya dari kelas menengah, yang kalau dilihat dari luar punya kesempatan untuk "cepat kaya", asal saja mereka mau bekerja di firma hukum papan atas yang sedang makmur, seperti impian sebagian kelas menengah yang memanjakan anak-anaknya.
Namun, keduanya memilih bergabung dalam satgas pemberantasan illegal fishing yang dipimpin aktivis senior Mas Achmad Santosa. Dari foto-foto yang ditayangkan presenter Najwa Shihab dalam program Mata Najwa, tampak mereka tengah menumpang sekoci kecil mendatangi kapal-kapal pencuri ikan. Dari Ambon, mereka menuju ke Tual, Benjina, dan pusat-pusat penangkapan ikan lainnya di Arafura.
Itu baru permulaan. Sebab, pencurian besar-besaran baru akan terjadi dua sampai tiga bulan ke depan. Mereka, para pencuri itu, datang dengan kapal yang lebih besar, bahkan mungkin dengan "tukang pukul" yang siap mendorong mereka ke laut menjadi mangsa ikan-ikan ganas.
Uang atau meaning?
Di luar sana, anak-anak muda lainnya setengah mati mencari kerja, ikut seleksi menjadi calon PNS, pegawai bank, konsultan IT, guru, dosen, dan seterusnya.
Seperti kebanyakan kaum muda lainnya, mereka semua didesak keluarga agar cepat mendapat pekerjaan, membantu keuangan keluarga, dan menikah pada waktunya. Cepat lulus dan dapat pekerjaan yang penghasilannya bagus.
Tak sedikit di antara mereka yang beruntung bertemu orang-orang hebat, dari perusahaan terkemuka, mendapatkan pelatihan di luar negeri, atau penempatan di kota-kota besar dunia.
Namun, semua itu akan berubah. Sebab, atasan yang menyenangkan tak selamanya duduk di sana. Kursi Anda bisa berpindah ke tangan orang lain. Kaum muda akan terus berdatangan dan ilmu-ilmu baru terus berkembang. Bulan madu karier pun akan berakhir. Mereka akan tampak tua di mata kaum muda yang belakangan hadir.
Sebagian dari mereka juga ada yang menjadi wirausaha. Tidak sedikit yang tersihir oleh kode-kode yang dikirim sejumlah orang tentang jurus-jurus cara cepat menjadi kaya raya. Bisa saja mereka berhasil meraih banyak hal begitu cepat. Namun, benarkah mereka berhasil selama-lamanya?
Pengalaman saya menemukan, orang-orang yang dulu begitu getol mencari uang kini justru tak mendapatkan uang. Pada usia menjelang pensiun, semakin banyak orang yang datang mengunjungi teman-teman lama sekadar untuk mendapatkan pinjaman. Sebagian lagi hanya bisa sharing senandung duka.
Kontrak rumah dan uang kuliah anak yang belum dibayar, pasangan yang pergi meninggalkan keluarga, dan serangan penyakit bertubi-tubi. Padahal, dulu mereka begitu getol mengejar gaji besar, berpindah-pindah kerja demi kenaikan pendapatan.
Saya ingin memberi tahu Anda nasihat yang pernah disampaikan oleh Co-Founder Apple, Guy Kawasaki. Kepada kaum muda, ia pernah mengatakan begini:
"Kejarlah meaning. Jangan kejar karier demi uang. Sebab, kalau kalian kejar uang, kalian tidak dapat 'meaning', dan akhirnya tak dapat uang juga. Kalau kalian kejar 'meaning', maka kalian akan mendapatkan position, dan tentu saja uang."
Lantas apa itu meaning?
Meaning itulah yang sedang dikerjakan anak-anak perempuan tadi yang saya temui dalam tapping program televisi Mata Najwa edisi hari Kebangkitan Nasional tanggal 20 Mei beberapa hari ke depan, menjadi relawan dalam tim pemberantas illegal fishing.
Itu pulalah yang dulu dilakukan oleh para mahasiswa kedokteran di Stovia yang mendirikan Boedi Oetomo yang menandakan Kebangkitan Nasional Indonesia. Bahkan, itu pula yang dijalankan oleh seorang insinyur lulusan ITB yang merintis kemerdekaan Indonesia, Ir Soekarno. Itu pula yang dilakukan para CEO terkemuka saat mereka muda.
Di seluruh dunia, para pemimpin itu lahir dari kegigihannya membangun meaning, bukan mencari kerja biasa. Dalam kehidupan modern, itu pulalah jalan yang ditempuh para miliarder dunia. Mereka bukanlah pengejar uang, melainkan pengejar mimpi-mimpi indah, seperti yang diceritakan oleh banyak eksekutif Jerman yang dulu menghabiskan waktu berbulan-bulan kerja sosial di Afrika. "Tidak saya duga, apa yang saya lakukan 20 tahun lalu itulah yang diperhatikan pemegang saham," ujar mereka.
Saya jadi ingat dengan beberapa orang yang mencari kerja di tempat saya, baik di UI maupun di berbagai aktivitas saya. Ada yang benar-benar realistis, datang dengan gagasan untuk membangun meaning, dan ada yang sudah tak sabaran mendapatkan gaji besar.
Kelompok yang pertama, sekarang bisa saya sebutkan mereka berada di mana saja. Sebagian sudah menjadi CEO, pemimpin pada berbagai organisasi, dan tentu saja wirausaha yang hebat atau PhD lulusan universitas terkemuka.
Namun, kelompok yang kedua, datang dengan tawaran yang tinggi. Ya, mereka menilai diri jauh lebih tinggi dari kemampuan mereka. Tak jarang ada yang diminta berhenti oleh keluarganya hanya beberapa bulan setelah bekerja demi mencari pekerjaan yang gajinya lebih besar. Amatilah mereka yang baru menikah. Kalau bukan pasangannya, bisa jadi orangtua atau mertua ikut mengubah arah hidup dan mereka pun masuk dalam pusaran itu.
Padahal, semua orang tahu orang yang mengejar meaning itu menjalankan sesuatu yang mereka cintai dan menimbulkan kebahagiaan. Bahagia itu benih untuk meraih keberhasilan. Orang yang mengejar gaji berpikir sebaliknya, kaya dulu, baru bahagia. Ini tumbuh subur kala orang dituntut lingkungannya untuk mengonsumsi jauh lebih besar dari pendapatan.
Sebaliknya, mereka yang membangun meaning, tahu persis, musuh utama mereka adalah konsumsi yang melebihi pendapatan.
Potret diri
Kalau saya merefleksikan ke belakang tentang hal-hal yang saya jalani dalam hidup saya, dapat saya katakan saya telah menjalani semua yang saya sebutkan di atas. Sementara itu, teman-teman yang 30 tahun lalu memamerkan kartu kreditnya (saat itu adalah hal baru bagi bangsa ini), pekerjaan dengan gaji besar, jabatan dan seterusnya, kini justru tengah mengalami masa-masa yang pahit.
Seorang pengusaha besar mengatakan begini, "Uang itu memang tak punya mata, tetapi mempunyai penciuman. Ia tak bisa dikejar, tetapi datang tiada henti kepada mereka yang meaning-nya kuat."
Di dinding perpustakaan kampus Harvard, saya sering tertegun membaca esai-esai singkat yang ditulis oleh para aplikan yang lolos seleksi. Tahukah Anda, mereka semua menceritakan perjalanan membangun meaning. Maka, saya tak heran saat Madame Sofia Blake, istri Duta Besar Amerika Serikat, di sini berkunjung ke Rumah Perubahan minggu lalu, ia pun membahas hal yang sama untuk membantu 25 putra-putri terbaik Indonesia agar bisa tembus diterima di kampus utama dunia.
Meaning itu adalah cerita yang melekat pada diri seseorang, yang menciptakan kepercayaan, reputasi, yang akhirnya itulah yang Anda sebut sebagai branding. Anda bisa mendapatkannya bukan melalui jalan pintas atau lewat jalur cara cepat kaya.
Meaning itu dibangun dengan cara yang berbeda dari yang ditempuh pekerja biasa, dari terobosan-terobosan baru. Kadang, dari bimbingan orang-orang besar yang memberikan contoh dan mainan baru. Ya, contoh dan mainan itulah yang perlu kita cari dan terobosan-terobosan yang kita lakukan kelak memberikan jalan terbuka.
Selamat mencoba. Selamat hari Kebangkitan Nasional. Jangan lupa pemuda yang dulu membangkitkan kesadaran berbangsa di negeri ini adalah juga para pembangun meaning.
Prof Rhenald Kasali adalah Guru Besar Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Pria bergelar PhD dari University of Illinois ini juga banyak memiliki pengalaman dalam memimpin transformasi, di antaranya menjadi pansel KPK sebanyak empat kali dan menjadi praktisi manajemen. Ia mendirikan Rumah Perubahan, yang menjadi role model dari social business di kalangan para akademisi dan penggiat sosial yang didasari entrepreneurship dan kemandirian. Terakhir, buku yang ditulis berjudul Self Driving: Merubah Mental Passengers Menjadi Drivers.
H Agus Salim: Memimpin Adalah Menderita, Bukan Menumpuk Harta ..
H. Agus Salim bersama Presiden Soekarno |
”...Orang tua yang sangat pandai ini adalah seorang yang jenius. Ia mampu berbicara dan menulis secara sempurna sedikitnya dalam 9 bahasa. Kelemahannya hanya satu: selamanya ia hidup melarat dan miskin.” (Prof. Schermerhon, ketua delegasi Belanda pada perundingan Linggarjati, dalam Het dagboek van Schermerhon).
MusliModerat.Com - Di dalam gang sempit itu, berkelok dari jalan utama, menyelusup
gang-gang padat rumah di Jatinegara terdapat sebuah rumah mungil dengan
satu ruang besar. Begitu pintu dibuka, akan ada koper-koper berkumpul di
sudut rumah dan kasur-kasur digulung di sudut lain ruang besar itu. Di
sanalah tempat tidur H. Agus Salim bersama istri dan ketujuh anaknya.
Haji Agus Salim (lahir dengan nama
Mashudul Haq (berarti "pembela kebenaran"); lahir di Koto Gadang, Agam,
Sumatera Barat, Hindia Belanda, 8 Oktober 1884 – meninggal di Jakarta,
Indonesia, 4 November 1954 pada umur 70 tahun) adalah seorang pejuang
kemerdekaan Indonesia. Haji Agus Salim ditetapkan sebagai salah satu
Pahlawan Nasional Indonesia pada tanggal 27 Desember 1961 melalui
Keppres nomor 657 tahun 1961.
H. Agus Salin bersama Sutan Sjahrir dan Ket DK PBB Faris el-Khouri 14/8/47 |
Dikontrakan yang lain, H. Agus Salim, kira-kira enam bulan sekali
mengubah letak meja kursi, lemari sampai tempat tidur rumahnya.
Kadang-kadang kamar makan ditukarnya dengan kamar tidur. H. Agus Salim
berpendapat bahwa dengan berbuat demikian ia merasa mengubah lingkungan,
yang manusia sewaktu-waktu perlukan tanpa pindah tempat atau rumah atau
pergi istirahat di lain kota atau negeri. Begitulah seperti dikisahkan
Mr. Roem, murid dari H. Agus Salim yang juga tokoh Masyumi.
Kesederhanaannya yang luar biasa adalah ketika H. Agus Salim rela
berjualan minyak tanah, sekadar memenuhi kebutuhan hidupnya. Tanpa rasa
malu ia menjualnya dengan cara mengecer, meski pada saat itu dia sudah
pernah menjabat sebagai Menteri Luar Negeri dan perwakilan tetap
Indonesia di PBB. Bahkan saat ada acara di Yogyakarta, Agus Salim
terpaksa membawa minyak tanah dan menjualnya disana. Hasil penjualan
minyak tanah itu, lanjut Roem, dipergunakan untuk menutupi ongkos
perjalanan Jakarta – Yogyakarta.
Anies Baswedan dalam ‘Agus Salim: Kesederhanaan, Keteladanan yang
Menggerakan’ menyebutkan bahwa Agus Salim hidup sebagai Menteri dengan
pola ‘nomaden’ atau pindah kontrakan ke kontrakan lain. Dari satu gang
ke gang lain. Berkali-kali Agus Salim pindah rumah bersama keluarganya.
Pernah, pada salah satu kontrakkan, toiletnya rusak. Setiap Agus Salim
menyiram WC, air dari dalam meluap. Sang istri pun menangis
sejadi-jadinya, karena baunya yang meluber dan air yang meleber.
Zainatun Nahar istrinya, tak kuat lagi menahan jijik sehingga ia
muntah-muntah. Agus Salim akhirnya melarang istrinya membuang kakus di
WC dan ia sendiri yang membuang kotoran istrinya menggunakan pispot.
Kasman Singodimedjo (tokoh Muhammadiyah dan Masyumi, Ketua KNIP
Pertama), dalam ‘Hidup Itu Berjuang’ mengutip perkataan mentornya yang
paling terkenal; pada ceramahnya di hadapan Bung Karno, Bung Syahrir,
dan Soeharto, H. Agus Salim mengatakan “Memimpin adalah menderita, bukan
menumpuk harta.”
Pada waktu salah satu anak Salim wafat ia bahkan tak punya uang untuk
membeli kain kafan. Salim membungkus jenazah anaknya dengan taplak meja
dan kelambu. Ia menolak pemberian kain kafan baru. “Orang yang masih
hidup lebih berhak memakai kain baru,” kata Salim. “Untuk yang mati,
cukuplah kain itu.”
Dalam Buku ‘Seratus Tahun Agus Salim’ Kustiniyati Mochtar menulis, “Tak jarang mereka kekurangan uang belanja.”
Lihatlah, bagaimana tak ada sumpah serapah pejabat meminta kenaikan
jabatan, tunjangan rumah dinas, tunjangan kendaraan, tunjangan
kebersihan WC, tunjangan dinas ke luar negeri untuk pelesiran, tunjangan
kasur, tunjangan lobster dll.
Kita tentu rindu sosok seperti H. Agus Salim, bukan tentang melaratnya,
tapi tentang ruang kesederhanaannya yang mengisi kekosongan nurani
rakyat, sebuah keteladanan yang mulai memudar di tengah gemerlap karpet
merah Istana dan Senayan.
SYI'AH TETAP SYI'AH,, PENDUSTA JUGA PEMBUNUH.....!!!
SYI'AH TETAP SYI'AH,, PENDUSTA JUGA PEMBUNUH.....!!!
Jika syiah memegang tampuk kepemimpinan,maka mereka akan memaksa rakyatnya untuk mengikuti pemahaman syiahnya, cara apapun dilakukan demi melaksanakan maksud tersebut sebagaimana yang terjadi di suriah...!!
Jangan sampai indonesia menjadi suriah yang kedua,.. waspadalah, bangkitlah dari tidur nyenyakmu wahai kaum muslimin, SYI'AH SIAP MENIKAM KAUM MUSLIMIN DARI BELAKANG
Bacaan Dzikir Setelah Shalat 5 Waktu Yang Diajarkan Oleh Rasulullah ..
Zikir dan Doa Sesudah Shalat Fardhu
Pertanyaan:
Assalamu ‘alaikum. Mohon saya dibantu. Bagaimana zikir dan doa sesudah shalat fardhu sesuai sunah Rasulullah secara lengkap, agar saya bisa mantap beribadah. Terima kasih sebelumnya.
Suparno (suparno**@yahoo.***)
Jawaban:
Wa’alaikumussalam warahmatullah wabarakatuh. Secara umum, zikir setelah shalat fardhu adalah sebagai berikut:
– Setelah salam membaca istigfar (Asytaghfirullah) sebanyak tiga kali kemudian mengucapkan,
اللَّهُمَ أَنْتَ السَّلَامُ وَمِنْكَ السَّلَامُ تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ
Allahumma antas salaam wa minkas salaam tabaarakta yaa dzal jalaali wal ikraam.
“Ya Allah, Engkau Mahasejahtera, dan dari-Mu kesejahteraan. Mahaberkah Engkau, wahai Rabb pemilik keagungan dan kemuliaan.” (Sahih; H.R. Muslim, no. 591)
Patut diperhatikan bahwa lafal zikir di atas tidak boleh ditambah dengan kata-kata:
وَإِلَيْكَ يَعُوْدُ السَّلاَمُ فَحَيِّنَا رَبَّنَا بِالسَّلاَمِ وَأَدْخِلْنَا دَارَ السَّلاّمِ
Hal itu dikarenakan lafal tersebut tidak berasal dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lihat Misykatul Mashabih, 1:303; Hasyiyah Ath-Thahawi ‘alal Maraqiy, 2:311.
– Kemudian mengucapkan,
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ اللَّهُمَّ لَا مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلَا مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ وَلَا يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ
Laa ilaha illallah wahdahu laa
syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in
qadiir. Allahumma laa maani’a lima a’thaita wa laa mu’thiya limaa
mana’ta wa laa yanfau dzal jaddi minkal jaddu.
“Tidak ada sembahan yang berhak
disembah melainkan Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya
segala kerajaan dan pujian. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Ya Allah,
tidak ada yang mampu mencegah sesuatu yang telah Engkau berikan dan
tidak ada yang mampu memberi sesuatu yang Engkau cegah. Tidak bermanfaat
kekayaan dan kemuliaan itu bagi pemiliknya untuk (menebus) siksaan-Mu.” (Sahih; H.R. Bukhari, no. 6862; Muslim, no. 593; An-Nasa’i, no. 1341)
– Setelah itu, Anda bisa mengucapkan tasbih (سبحان الله), tahmid (الحمد لله), dan takbir (الله أكبر) sebanyak 33 kali, kemudian menyempurnakannya sehingga genap menjadi seratus dengan mengucapkan,
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah. Lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qadiir
“Tidak ada sesembahan yang berhak
disembah melainkan Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya
segala kerajaan dan pujian. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.”
Hal ini berdasarkan hadis yang diriwayatkan Imam Muslim dari shahabat Abu Hurairah; Rasulullah bersabda,
مَنْ
سَبَّحَ اللَّهَ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلَاةٍ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ وَحَمِدَ
اللَّهَ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ وَكَبَّرَ اللَّهَ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ
فَتْلِكَ تِسْعَةٌ وَتِسْعُونَ وَقَالَ تَمَامَ الْمِائَةِ لَا إِلَهَ
إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ
وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ غُفِرَتْ خَطَايَاهُ وَإِنْ كَانَتْ
مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ
“Barang siapa yang bertasbih,
bertahmid, dan bertakbir sebanyak 33 kali setelah melaksanakan shalat
fardhu sehingga berjumlah 99 kemudian menggenapkannya untuk yang
keseratus dengan ucapan “لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ” , maka kesalahannya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan.” (Sahih; H.R. Muslim, no. 597)
– Apabila kondisi tidak
memungkinkan untuk membaca lafal tasbih, tahmid, dan takbir
masing-masing sebanyak 33 kali, Anda bisa juga mengucapkan tasbih,
takbir, dan tahmid sebanyak 10 kali. Hal ini berdasarkan hadis Abdullah bin Amru radhiallahu ‘anhu. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
خَلَّتَانِ
لَا يُحْصِيهِمَا رَجُلٌ مُسْلِمٌ إِلَّا دَخَلَ الْجَنَّةَ أَلَا وَهُمَا
يَسِيرٌ وَمَنْ يَعْمَلُ بِهِمَا قَلِيلٌ يُسَبِّحُ اللَّهَ فِي دُبُرِ
كُلِّ صَلَاةٍ عَشْرًا وَيَحْمَدُهُ عَشْرًا وَيُكَبِّرُهُ عَشْرًا
“Ada dua perkara, setiap muslim yang
konsisten melakukannya akan masuk ke dalam surga. Keduanya sangatlah
mudah, namun sangat jarang yang mampu konsisten mengamalkannya. (Perkara
yang pertama) adalah bertasbih, bertahmid, dan bertakbir masing-masing
sebanyak sepuluh kali sesudah menunaikan shalat fardhu.” (Sahih; H.R. Tirmidzi, no. 3410; Shahihut Tirmidzi, no. 2714)
– Kemudian membaca Ayat Kursi serta surat Al-Ikhlash, Al-Falaq, dan An-Nas.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ قَرَأَ آيَةَ الْكُرْسِي دُبُرَ كُلِّ صَلاَةٍ مَكْتُوْبَةٍ لَمْ يَمْنَعْهُ مِنْ دُخُوْلِ الْجَنَّةِ إِلاَّ أَنْ يَمُوْتَ
“Barang siapa yang membaca Ayat Kursi
setiap selesai menunaikan shalat fardhu (wajib), maka tidak ada yang
menghalanginya masuk surga selain kematian.” (Sahih; H.R. Ath-Thabrani
dalam Al-Mu’jamul Kabir, no. 7532, Al-Jami’ush Shaghir wa Ziyadatuhu,
no. 11410)
Uqbah bin Amir radhiallahu ‘anhu berkata,
أَمَرَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ أَقْرَأَ بِالْمُعَوِّذَاتِ دُبُرَ كُلِّ صَلَاةٍ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkanku agar membaca surat Al-Mu’awwidzat (Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas) setiap selesai menunaikan shalat.” (Sahih; H.R. Abu Daud, no. 1523; Shahih Sunan Abi Daud, no. 1348)
Kami menyarankan kepada Bapak Suparno untuk memiliki buku kecil Hishnul Muslim karya Dr. Sa’id Al-Qahthani yang memuat zikir-zikir yang sesuai dengan tuntunan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
yang alhamdulillah telah banyak diterjemahkan. Jika ingin mengetahui
beberapa ketentuan fikih yang terkait dengan zikir dan doa, Bapak bisa
mencari buku Wirid dan Dzikir karya Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawwaz yang diterbitkan Pustaka Imam Syafi’i. Semoga dimudahkan.
Dijawab oleh Ustadz Muhammad Nur Ichwan Muslim, S.T. (Dewan Pembina Konsultasi Syariah).
Atheis Bertanya 'Siapa yang Menciptakan Allah?' Pemuda Ini Menjawab Hingga Atheis tak Berkutik ..
Net
Justru yang dilarang adalah orang-orang yang tidak beragama atau pun tidak percaya dengan tuhan (atheis), karena Indonesia sendiri berasaskan Pancasila dengan sila pertama disebutkan bahwa Negara Indonesia adalah berlandaskan pada Ketuhanan Yang Maha Esa.
Namun, pada praktiknya memang ditemui adanya warga negara Indonesia yang tidak mempercayai atau memeluk suatu agama tertentu.
Berkaitan dengan hal itu ada sebuah kisah inspiratif dari Agama Islam, sebagai kepercayaan mayoritas dari penduduk Indonesia.
Mohon Dibaca Ciri-ciri Masuk Angin Pembawa Maut "Angin Duduk" dan Cara Mengatasinya!
Apakah anda sering mendengar istilah angin duduk? Yups, penyakit ini
punya beragam anggapan di kalangan masyarakat kita. Ada yg berasumsi
bahwa angin duduk disebabkan karena terlampau banyak duduk dibawah
(Lantai), ada pula yg beranggapan bahwa angin duduk menyerang karena
angin yang terjebak didalam tubuh. Itulah persepsi yg simpang siur
terjadi di masyarakat.
Gejala Angin duduk
Pada dasarnya, angin duduk merupakan salah satu masalah pada jantung yg disebabkan karena berkurangnya oksigen yang masuk dalam jantung, serta menurunnya aliran darah dalam tubuh. Biasanya untuk penderita akan merasakan sesak pada ulu dada, nyeri, serta bahkan mati rasa waktu terserang angin duduk. Bahkan lebih parahnya penyakit angin duduk bisa menyebabkan kematian secara mendadak bila tak segera ditangani. Lalu, apakah angin duduk bisa sembuh? Bisa, Cara menangani angin duduk ada di pembahasan terakhir artikel kesehatan ini.
Berikut ini merupakan beberapa gejala yang dirasa saat terkena penyakit angin duduk, di antaranya :
Nyeri pada dada, yg kemungkinan bisa menyebar ke lengan kiri, punggung, rahang, serta leher.
Sesak napas.
Tubuh terasa lelah.
Mual.
Pusing.
Gelisah.
Mengeluarkan keringat berlebihan.
Penyebab Angin Duduk
Penyebab terjadinya Angin duduk biasanya terjadi karena berbagai hal berikut ini :
Cholesterol tinggi
Memiliki penyakit diabetes
Hipertensi
Stres
Obesitas
Merokok
Riwayat Penyakit
Kurang berolahraga
Faktor Umur
Angin Duduk serta Cara Mengobatinya
Apakah angin duduk bisa disembuhkan? Selanjutnya, apa yang penting dilakukan bila angin duduk tiba-tiba datang menyerang? Berikut adalah langkah mengatasinya.
1. Cara pertama yg bisa kamu lakukan adalah dengan mengoleskan minyak angin dibagian perut, pinggang, dada, serta bagian punggung si penderita angin duduk. Selanjutnya tempelkan 2 botol yg di isi air hangat dibagian ulu hati atau di bagian perut depan tempat dimana angin duduk tak bisa keluar. Sedangkan untuk botol yg diisi air hangat yang ke dua di tempatkan pada telapak kaki. Posisi yg pas adalah dengan rebahan supaya tubuh terasa santai.
2. Jikalau angin didalam tubuh terus tidak mau keluar juga, pakailah jaket tebal dan hangat serta selimut tebal supaya tubuh mengeluarkan keringat dingin. Tunggu sampai bisa buang angin.
3. Apabila langkah di atas belum bisa sembuh, kamu bisa mengkonsumsi obat-obatan yang memiliki kandungan nitroglycerin. Zat ini memiloiki fungsi mengendurkan pembuluh darah serta bisa menurunkan tekanan darah dalam tubuh.
4. Langkah lain yg dapat dilakukan adalah dengan mengonsumsi obat Antiplatelet (sel pembeku darah) untuk melonggarkan sumbatan. Obat Antiplatelet yg paling murah serta paling mudah dijumpai adalah Aspirin. Selain bisa membantu melonggarkan penyumbatan, aspirin juga bermanfaat serta berfungsi untuk mengatasi nyeri yg terjadi akibat angin duduk.
5. Lalu bagaimana apabila Angin duduk belum juga bisa disembuhkan dengan 4 cara di atas? Jika melalui cara di atas belum juga sembuh, maka segeralah bawa kedokter terdekat untuk memperoleh penanganan lebih lanjut.
Gejala Angin duduk
Pada dasarnya, angin duduk merupakan salah satu masalah pada jantung yg disebabkan karena berkurangnya oksigen yang masuk dalam jantung, serta menurunnya aliran darah dalam tubuh. Biasanya untuk penderita akan merasakan sesak pada ulu dada, nyeri, serta bahkan mati rasa waktu terserang angin duduk. Bahkan lebih parahnya penyakit angin duduk bisa menyebabkan kematian secara mendadak bila tak segera ditangani. Lalu, apakah angin duduk bisa sembuh? Bisa, Cara menangani angin duduk ada di pembahasan terakhir artikel kesehatan ini.
Berikut ini merupakan beberapa gejala yang dirasa saat terkena penyakit angin duduk, di antaranya :
Nyeri pada dada, yg kemungkinan bisa menyebar ke lengan kiri, punggung, rahang, serta leher.
Sesak napas.
Tubuh terasa lelah.
Mual.
Pusing.
Gelisah.
Mengeluarkan keringat berlebihan.
Penyebab Angin Duduk
Penyebab terjadinya Angin duduk biasanya terjadi karena berbagai hal berikut ini :
Cholesterol tinggi
Memiliki penyakit diabetes
Hipertensi
Stres
Obesitas
Merokok
Riwayat Penyakit
Kurang berolahraga
Faktor Umur
Angin Duduk serta Cara Mengobatinya
Apakah angin duduk bisa disembuhkan? Selanjutnya, apa yang penting dilakukan bila angin duduk tiba-tiba datang menyerang? Berikut adalah langkah mengatasinya.
1. Cara pertama yg bisa kamu lakukan adalah dengan mengoleskan minyak angin dibagian perut, pinggang, dada, serta bagian punggung si penderita angin duduk. Selanjutnya tempelkan 2 botol yg di isi air hangat dibagian ulu hati atau di bagian perut depan tempat dimana angin duduk tak bisa keluar. Sedangkan untuk botol yg diisi air hangat yang ke dua di tempatkan pada telapak kaki. Posisi yg pas adalah dengan rebahan supaya tubuh terasa santai.
2. Jikalau angin didalam tubuh terus tidak mau keluar juga, pakailah jaket tebal dan hangat serta selimut tebal supaya tubuh mengeluarkan keringat dingin. Tunggu sampai bisa buang angin.
3. Apabila langkah di atas belum bisa sembuh, kamu bisa mengkonsumsi obat-obatan yang memiliki kandungan nitroglycerin. Zat ini memiloiki fungsi mengendurkan pembuluh darah serta bisa menurunkan tekanan darah dalam tubuh.
4. Langkah lain yg dapat dilakukan adalah dengan mengonsumsi obat Antiplatelet (sel pembeku darah) untuk melonggarkan sumbatan. Obat Antiplatelet yg paling murah serta paling mudah dijumpai adalah Aspirin. Selain bisa membantu melonggarkan penyumbatan, aspirin juga bermanfaat serta berfungsi untuk mengatasi nyeri yg terjadi akibat angin duduk.
5. Lalu bagaimana apabila Angin duduk belum juga bisa disembuhkan dengan 4 cara di atas? Jika melalui cara di atas belum juga sembuh, maka segeralah bawa kedokter terdekat untuk memperoleh penanganan lebih lanjut.
Langganan:
Postingan (Atom)