Untuk mencapai Pulau Komodo, traveler harus terlebih dahulu tiba di Labuan Bajo. Karena satu-satunya akses menuju Pulau Komodo hanya tersedia di ibukota Kabupaten Manggarai Barat, NTT ini.
Dream -
Siapa yang tidak mengenal Pulau Komodo? Popularitasnya yang kian
meningkat belakangan ini membuat banyak traveler penasaran dengan
keseruan yang ditawarkan oleh pulau yang dihuni reptil purba ini.
Untuk mencapai Pulau Komodo, traveler
harus terlebih dahulu tiba di Labuan Bajo. Inilah satu-satunya akses
menuju Pulau Komodo yang tersedia di ibukota Kabupaten Manggarai Barat,
Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sebagai satu-satunya pintu gerbang
menuju Pulau Komodo, Labuan Bajo pun ikut terimbas dampak meningkatnya
popularitas pulau yang kini sedang menjadi destinasi wisata populer
tersebut. Berbagai fasilitas wisata kini dengan mudah dapat traveler
temukan begitu tiba di sana.
Jika dulu akses menuju Labuan Bajo hanya
bisa ditempuh dengan jalan kaki dan memakan waktu tiga sampai tujuh
hari, kini Labuan Bajo dapat ditempuh selama sekitar 90 menit saja
dengan jalur udara, atau 36 jam melalui jalur laut dari Pulau Bali.
Selain itu, jika dulu perjalanan ke
Labuan Bajo hanya untuk tujuan mengunjungi sanak saudara, kini berbagai
agen perjalanan, operator selam, perahu motor, hingga liveaboards siap mengantar traveler menjelajah keindahan pulau-pulau sekitar Labuan Bajo, termasuk tentunya Pulau Komodo.
Meski banyak agen perjalanan yang
menawarkan wisata ke pulau-pulau sekitar, bukan berarti di Labuan Bajo
sendiri tak ada keindahan yang patut dijelajahi.
Lanskap pulau yang sedikit berbukit dan
pulau-pulau sekitar yang seolah bertebaran di sekeliling Labuan Bajo,
menciptakan keindahan unik tersendiri yang sayang jika dilewatkan.
Keindahan ini dapat dibuktikan dari
munculnya berbagai hotel berbintang yang berlomba-lomba menonjolkan
keindahan alam Labuan Bajo sebagai daya tarik hotelnya.
Pantai Wae Cicu di kawasan utara dan
Pantai Pade di kawasan selatan merupakan dua tempat subur bagi
pertumbuhan hotel-hotel berbintang. Di antara hotel-hotel tersebut
bahkan ada yang mengenakan tarif dolar untuk biaya menginapnya.
Tak hanya di kawasan pantai, jika para
traveler bergerak sedikit ke dalam, yaitu di sekitar bukit-bukit yang
membentuk lanskap Labuan Bajo, juga terdapat beberapa hotel berbintang
yang tak kalah indahnya.
Bagi para traveler yang berwisata dengan
gaya backpacker, tak perlu khawatir kesulitan menemukan
penginapan-penginapan dengan harga bersahabat, karena di Labuan Bajo pun
terdapat beberapa penginapan dengan kisaran harga Rp100.000 hingga
Rp300.000.
Selain panorama alam yang indah,
masyarakat yang mendiami Labuan Bajo pun ramah, sehingga bercengkrama
atau sekadar saling melempar senyum dengan penduduk sekitar pun dapat
menjadi hal yang akan membuat traveler nyaman bermalam di Labuan Bajo.
Labuan Bajo dihuni oleh tiga suku
mayoritas, yang terdiri dari suku Manggarai, Bima dan Bugis. Selain tiga
suku tersebut, ada pula etnis Tionghoa, Ngada, Ende, Maumere serta
suku-suku lain dari daerah-daerah sekitar Flores.
Keramahan penduduk Labuan Bajo tersebut menjadi salah satu hal yang dapat menjamin keamanan traveler selama berlibur.
Berbicara tentang tingkat keamanan,
sejauh ini belum ada laporan-laporan kejahatan khas perkotaan. Hal ini
bisa jadi juga disebabkan oleh faktor geografis Labuan Bajo yang
tergolong pulau terpencil, sehingga siapapun yang hendak bertindak
kriminal takkan mampu lari jauh.
Selain aman, Labuan Bajo pun kini telah
melengkapi diri dengan dibangunnya Rumah Sakit Siloam yang rencananya
siap beroperasi mulai awal 2016 mendatang.
Untuk urusan kuliner, selain cafe dan
restoran mewah, terdapat juga kuliner kaki lima yang tak kalah enaknya
dan bersahabat dengan dompet.
Singgahilah Kampung Ujung, di mana
traveler dapat puas menjelajah kelezatan kuliner laut khas Labuan Bajo
dengan sekitar 35 warung makan yang tersedia di daerah ini.
Labuan Bajo terus menata dirinya seiring dengan meningkatnya kunjungan pariwisata ke Taman Nasional Komodo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar