Tidak ada manusia yang menginginkan atau mengharapkan sakit. Namun, setiap manusia pasti mengalami sakit.
Dokter Ahli Bedah Tulang, Briliantono M Soewarno menjelaskan sakit merupakan suatu keadaan di mana tubuh menjadi abnormal dan tidak seperti biasanya. Sakit, kata dia, timbul karena adanya penyimpangan fungsi dari organ tubuh.
"Sehingga mekanisme kerja organ tubuh tersebut terganggu dan tidak harmonis," kata Briliantono dalam bukunya Panduan Sehat Selama Ramadhan, Senin (27/6).
Namun, Briliantono menilai sebenarnya ada hikmah di balik sakit, terutama pada bulan suci Ramadhan. Menurut dia, sakit dapat memberikan waktu bagi manusia khususnya umat Muslim untuk beristirahat.
"Keasyikan bekerja membuat manusia lalai merawat tubuh. Karena sakit itulah tubuh menjadi dapat beristirahat," ujar Briliantono.
Selain mengistirahatkan tubuh, kata dia, sakit juga dapat menyambung silaturahim antar manusia. Umat Muslim yang jarang berkumpul bersama keluarga, lanjut dia, mendapatkan perhatian dan kehangatan keluarga di saat sakit.
"Banyak saudara atau kerabat yang menjenguk, jadinya kita bisa menjalin silaturahim," katanya.
Briliantono melanjutkan, sakit juga menjadi pelajaran bagi manusia untuk senantiasa memperhatikan kesehatan tubuh mereka. "Betapa indahnya hidup kalau kita sehat," ujarnya.
Hikmah lainnya di balik sakit, kata dia, yakni doa orang yang sakit insya Allah di mustajab. Menurut dia, kondisi spiritual orang yang sedang sakit berada pada titik tertinggi, sedangkan kondisi psikologinya berada pada titik terendah.
"Dia tidak punya sandaran kecuali kepada Allah," tutur Briliantono.
Pasalnya, kata dia, dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Rasullulah SAW menyuruh kita meminta doa kepada orang sakit yang kita jenguk, karena doa orang yang sedang sakit seperti doanya para malaikat.
Terakhir, hikmah sakit, lanjut dia, dapat menghapus dosa manusia. Briliantono mengatakan Nabi Muhammad SAW menyatakan bahwa sakit yang diderita seorang Muslim bisa menghapus atau merontokan dosa-dosanya.
"Inilah bentuk kasih sayang Allah yang luar biasa," kata Briliantono.
Oleh : Wisnu Aji Prasetiyo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar