Selasa, 18 Agustus 2015
Wong Cilik Non Partisan ..
Saya begitu heran dng orang -orang yg marah bila kita mengkritik pemerintah, terutama Presiden Jokowi, berkait dng kinerja atau kebijakannya. Pasti para pengritik dikaitkan dng kelompok pendukung prabowo yg sakit hati, atau tidak move on dan kadang menuduh pengkritik sebagai orang idiot yg asal njeplak.
Sungguh pagi ini saya renungi dng sungguh -sungguh, apa memang kita yg mengalami hidup lebih susah ini benar2 tdk boleh bicara . Satu contoh kecil tiga bulan lalu, saya biasa bayar listrik rumah saya Rp 3,2 juta sampai 3,4 juta ( 10.000 watt). Tapi sejak Juni saya bayar Rp 4,3-4,5 juta . Karena saya harus bayar listrik rumah Madiun dan masjid kami juga di Madiun tentu kenaikkan listrik sangat terasa.
Kemudian bicara kebutuhan rumah tangga, kalau telor 10 bulan lalu saya masih beli sekitar 15 ribu/ kg ( sekarang Rp 23 -25 ribu), ayam 21-22 ribu ( kg) sekarang 35-40 ribu per Kg, daging sapi dari 70-80 ( sekarang 120 -130), Lada 150 ribu ( Rp 250) dll yg semuanya naik 30-40 persen. Salahkan saya mengkritik?? Ini beban sy yg merasakan, bukan kalian yg membela habis pemerintah, masak kita yg terkena penderitaan gak boleh bicara dan malah kalian maki!
Itu baru beban Rumah Tangga saya, kalian tahu berapa kenaikkan cost perusahaan kami, juga mencapai 30 persen, terutama BBM dan ongkos cetak karena kertas dan tinta semua harus impor ( impornya pakai Dolar bukan pakai Rupiah, jadi kalau Dolarnya menguat makin beratlah kita) karena memang di Indonesia gak ada! Untuk menaikkan harga jual rasanya tdk mungkin, karena daya beli masyarakat cenderung menurun.
Nah, kok bisa kalian mengatakan orang yg terkena dampak dari krisis ekonomi masih tega kalian omelin sebagai barisan Prabowo yg sakit hati atau tdk move on.
Saudara -saudara pembela setia pemerintah Pak Jokowi, harusnya kalian justru ikut bertanggungjawab dan memberi masukkan ke pemerintah yg kalian kehendaki, sehingga dng demikian kita semua akan waras, karena siapapun kita bisa bergikir logis dan tdk pengecut atau asal "Pokok'e".
Bagi saya pribadi mau Presidennya Jokowi, Prabowo, atau Dewa sekalipun sejauh tdk membawa kebaikkan pasti sy kritik, karena sy yg mengalami susah! Please ...Pilpres sdh selesai , mari semua kita kritisi, kita teriaki pemerintah , kalau kebijakan yg mereka lakukan atau buat malah jadi beban buat rakyat !
Kalau cinta sudah di buang .. Jangan harap keadilan akan datang
Kesedihan hanya tontonan .. Bagi mereka yang di perbudak jabatan.
.. sepenggal lirik dari Iwan Fals, menggambarkan suasana hati kita "wong cilik non partisan" yang bingung cenderung muak. hapunten kanu janten kasuhun.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar