Senin, 05 November 2012

(Sebenar-benarnya) Manusia


Jangan melihat pada ekspresi2 wajah.
Jangan dengarkan apa yg dikatakan lidah.
Jangan biarkan air mata menghanyutkanmu.
Itu semua hanyalah produk dari kulit luar manusia saja,
yang mana selalu berubah setiap harinya.
Tapi lihatlah pada apa yg ada dibalik itu.
Bukan pula pada hatinya, karena hati selalu berfluktuasi.
Bukan pula pada pikirannya,krn pikiran selalu mengubah sudut pandangnya kapanpun,perspektifnya berubah.
Apalagi,pikiran itu bisa saja menerima suatu keadaan skrg yg dulunya ia tolak.
Bahkan para ilmuwan pun mengubah teori mereka.
Tidak anakku!
Jika kamu ingin memahami manusia, maka lihatlah tindakannya pada saat ia memiliki kebebasan untuk memilih.
Hanya pada saat itulah kamu akan sangat terkejut ketika melihat ada seorang ahli ibadah yg melacurkan diri,
dan seorang pelacur yg justru beribadah!
Kamu bisa juga menemukan seorang ahli fisika meminum racun,
dan kamu bisa terkaget-kaget krn menemukaan seorang teman yg menikammu dari belakang sedangkan musuhmu justru menyelamatkanmu!
Kamu pun mungkin akan melihat seorang pelayan yg betindak semulia majikan, dan seorang majikan yg berbuat serendah perbuatan pelayan yg terburuk!
Kamu mungkin pula akan melihat para Raja mengambil suap, dan para Pengemis memberikan sedekah!
Lihatlah hakikat manusia disaat dia tdk punya rasa takut yg dapat menghentikannya;
disaat kewaspadaannya tertidur; hawa nafsunya terpuaskan, dan semua penghalang telah dirobohkan.
Hanya pada saat itulah kamu bisa melihat realitas dari manusia:
apakah dia berjalan dgn 4 kaki seperti binatang,
atau justru ia terbang layaknya seorang malaikat,
atau ia merayap bagaikan seekor ular,
atau bahkan memakan lumpur seumpama cacing tanah!

Cobalah Untuk Berhenti Menjadi Gelas


Seorang guru sufi mendatangi seorang muridnya ketika wajahnya belakangan ini selalu tampak murung.
“Kenapa kau selalu murung, nak? Bukankah banyak hal yang indah di dunia ini? Ke mana perginya wajah bersyukurmu?” sang Guru bertanya.
“Guru, belakangan ini hidup saya penuh masalah. Sulit bagi saya untuk tersenyum. Masalah datang seperti tak ada habis-habisnya,” jawab sang murid muda.
Sang Guru terkekeh. “Nak, ambil segelas air dan dua genggam garam.Bawalah kemari. Biar kuperbaiki suasana hatimu itu.”
Si murid pun beranjak pelan tanpa semangat. Ia laksanakan permintaan gurunya itu, lalu kembali lagi membawa gelas dan garam sebagaimana yang diminta.
“Coba ambil segenggam garam, dan masukkan ke segelas air itu,” kata Sang Guru.
“Setelah itu coba kau minum airnya sedikit.”
Si murid pun melakukannya. Wajahnya kini meringis karena meminum air asin.
“Bagaimana rasanya?” tanya Sang Guru.
“Asin, dan perutku jadi mual,” jawab si murid dengan wajah yang masih meringis.
Sang Guru terkekeh-kekeh melihat wajah muridnya yang meringis keasinan.
“Sekarang kau ikut aku.” Sang Guru membawa muridnya ke danau di dekat tempat mereka. “Ambil garam yang tersisa, dan tebarkan ke danau.”

gelas 300x282 Cobalah Untuk Berhenti Menjadi Gelas


Si murid menebarkan segenggam garam yang tersisa ke danau, tanpa bicara. Rasa asin di mulutnya belum hilang. Ia ingin meludahkan rasa asin dari mulutnya, tapi tak dilakukannya. Rasanya tak sopan meludah di hadapan mursyid, begitu pikirnya. “Sekarang, coba kau minum air danau itu,” kata Sang Guru sambil mencari batu yang cukup datar untuk didudukinya, tepat di pinggir danau.
Si murid menangkupkan kedua tangannya, mengambil air danau, dan membawanya ke mulutnya lalu meneguknya. Ketika air danau yang dingin dan segar mengalir di tenggorokannya, Sang Guru bertanya kepadanya, “Bagaimana rasanya?”
“Segar, segar sekali,” kata si murid sambil mengelap bibirnya dengan punggung tangannya. Tentu saja, danau ini berasal dari aliran sumber air di atas sana. Dan airnya mengalir menjadi sungai kecil di bawah. Dan sudah pasti, air danau ini juga menghilangkan rasa asin yang tersisa di mulutnya.
“Terasakah rasa garam yang kau tebarkan tadi?”
“Tidak sama sekali,” kata si murid sambil mengambil air dan meminumnya lagi. Sang Guru hanya tersenyum memperhatikannya, membiarkan muridnya itu meminum air danau sampai puas.
“Nak,” kata Sang Guru setelah muridnya selesai minum. “Segala masalah dalam hidup itu seperti segenggam garam. Tidak kurang, tidak lebih. Hanya segenggam garam. Banyaknya masalah dan penderitaan yang harus kau alami sepanjang kehidupanmu itu sudah dikadar oleh Allah, sesuai untuk dirimu. Jumlahnya tetap, segitu-segitu saja, tidak berkurang dan tidak bertambah. Setiap manusia yang lahir ke dunia ini pun demikian. Tidak ada satu pun manusia, walaupun dia seorang Nabi, yang bebas dari penderitaan dan masalah.”
Si murid terdiam, mendengarkan.
“Tapi Nak, rasa `asin’ dari penderitaan yang dialami itu sangat tergantung dari besarnya ‘qalbu’(hati) yang menampungnya. Jadi Nak, supaya tidak merasa menderita, berhentilah jadi gelas. Jadikan qalbu dalam dadamu itu jadi sebesar danau.”
Masalah hanyalah seperti air hujan, yang terkadang datang dan pergi. Tapi dengannya alam menjadi lebih cerah dan udara lebih segar. Begitu juga masalah, dia akan menjadikan diri kita lebih segar. Masalah bukanlah untuk di takuti atau dihindari, tapi masalah adalah untuk diselesaikan.

.. .. ..


Hidup seperti halnya cahaya lilin, hanya ada dua hal yang bisa kita lakukan : 
Membiarkannya mati perlahan-lahan tanpa makna, atau Membagikannya sehingga bisa menerangi kegelapan, dan semakin banyak lilin yang menyala.

Sebuah Catatan

Semua kesulitan sesungguhnya merupakan kesempatan bagi jiwa kita untuk tumbuh. Sayang, lebih banyak orang yang menganggap masalah sebagai sesuatu yang harus dihindari.

Mereka tak mampu melihat betapa mahalnya mutiara yang terkandung dalam setiap masalah. Allah SWT sangat mengetahui kemampuan kita masing-masing. Ia tak akan pernah memberikan suatu beban yang kita tak sanggup memikulnya.

Dan semua hal yang kita hadapi tersebut adalah bentuk pembelajaran bagi kehidupan kita agar mampu menjadi menjadi pribadi yang lebih bijak.

Hidup adalah anugerah, jalani dan nikmatilah, bersyukurlah dengan setiap hal yang kau dapatkan. Nikmatilah setiap saat dalam hidupmu, karena hidup hanya satu kali dan tidak akan terulang lagi

Dan Musa berkata: "Jika kamu dan orang-orang yang ada di muka bumi semuanya mengingkari (nikmat Allah) maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji". ---- QS. Ibrahim:8.

Saya pun bertanya kepada pak Abu, “Pak, apa makna kebahagiaan bagi bapak?” .

“Kebahagiaan hanya akan dirasakan oleh orang yg memiliki sikap selalu bersyukur. Tanpa sikap tersebut, seseorang tidak akan pernah merasakan bahagia meski pun telah memiliki segalanya” jawab pak Abu.

Subhanallah, jawaban pak Abu sungguh menyentuh di hati. Dari lelaki sederhana itu, saya belajar tentang mengucap syukur.

Hanya sedikit orang yang ingat bagaimana keadaan hidup sebelumnya dan lebih sedikit lagi yang ingat terhadap siapa harus berterima kasih karena telah menyertai dan menopang bahkan di saat yang paling menyakitkan.

“Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?” ---QS. Ar-Rahman 38.

ANDAI HARI INI AKU DIMAKAMKAN

Hari ini ku mati,
Perlahan...
Tubuhku ditutup tanah.
Perlahan...
Semua pergi meninggalkanku...

Masih terdengar jelas langkah² terakhir mereka,
Aku sendirian,
Di tempat gelap yang tak pernah terbayang,
Sendiri,
Menunggu pertanyaan malaikat...

Belahan hati,
Belahan jiwa pun pergi.
Apa lagi sekedar kawan dekat atau orang lain.
Aku bukan siapa-siapa lagi bagi mereka...

Sanak keluarga menangis,
Sangat pedih,
Aku pun demikian,
Tak kalah sedih...

Tetapi aku tetap sendiri,
Di sini, menunggu perhitungan.
Menyesal sudah tak mungkin.
Tobat tak lagi dianggap,
Dan maaf pun tak bakal didengar,
Aku benar-benar harus sendiri...

Ya Allah...
Jika Engkau beri aku 1 lagi kesempatan,
Jika Engkau pinjamkan lagi beberapa hari milik-MU,
Untuk aku perbaiki diriku,
Aku ingin memohon maaf pada mereka...

Yang selama ini telah merasakan dzalimku,
Yang selama ini sengsara karena aku,
Tersakiti karena aku...

Aku akan kembalikan jika ada harta kotor ini yang telah kukumpulkan,
Yang bahkan kumakan,
Ya Allah beri lagi aku beberapa hari milik-Mu,
Untuk berbakti kepada Ayah & Ibu tercinta...

Teringat kata-kata kasar & keras yang menyakitkan hati mereka,
Maafkan aku Ayah & Ibu, mengapa tak kusadari betapa besar kasih sayangmu,

Beri juga ya Allah aku waktu untuk berkumpul dengan keluargaku,
Menyenangkan saudara-saudaraku..
Untuk sungguh-sungguh beramal soleh.

Aku sungguh ingin bersujud dihadapan-Mu lebih lama lagi..
Begitu menyesal diri ini.
Kesenangan yang pernah kuraih dulu,
Tak ada artinya sama sekali...

Mengapa kusia-siakan waktu hidup yang hanya sekali itu...?
Andai aku bisa putar ulang waktu itu...

Aku dimakamkan hari ini,
Dan ketika semua menjadi tak termaafkan,
Dan ketika semua menjadi terlambat,
Dan ketika aku harus sendiri...
Untuk waktu yang tak terbayangkan sampai yaumul hisab & dikumpulkan di Padang Mashar...

Puisi Almarhum "Bang Remy Soetansyah," wartawan senior. wafat 30 Oktober 2012

"ANDAI HARI INI AKU DIMAKAMKAN"
(Renungan utkku, utkmu & utk kita semua)




Karya : Remy Soetansyah, 1 Mei 2012.

Capek, Alasan Utama Absen Bercinta


Setiap orang betapa pun tinggi pengalamannya di tempat tidur, sesekali akan mengalami kelelahan dan mengantuk sehingga kehilangan gairah seksual. Namun, jangan biarkan hal ini berlangsung terlalu lama.

Bila Anda terus sibuk ke sana kemari, bekerja lembur 24/7, Anda akan dengan segera mendapatkan masalah seksual. Demikian pesan William Kohler, Direktur Florida Sleep Medicine di Tampa. "Ada banyak hal yang menjadi penyebab mereka kurang memerhatikan pasangan dan kurang tidur. Masalah kurang tidur ini bisa mengurangi gairah kita pada banyak hal," paparnya.

Bila Anda termasuk orang yang akhir-akhir ini makin jarang menikmati seks karena alasan capek tadi, Anda tidak sendirian. Penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat mengungkapkan, 50 persen orang dewasa di AS menghindar dari seks karena mereka merasa terlalu lelah dan mengantuk.

Barry McCarthy, PhD, terapis seks dari Washington DC, mengingatkan pentingnya tidur yang berkualitas. "Orang sehat yang memiliki pola tidur berkualitas akan bersikap lebih terbuka pada kegiatan seksual," katanya.

Masalahnya, kebanyakan orang tidak segera menutup mata begitu mereka berada di atas tempat tidur. "Mereka masih membaca e-mail, membalas SMS atau ngobrol di telepon," kata McCarthy.

Ia menambahkan, dibutuhkan waktu sekitar satu jam sebagai masa transisi relaksasi sebelum tidur. "Bila Anda akan tidur pukul 11, paling tidak seluruh kegiatan harus dihentikan pukul 10.15. Ini berarti mematikan TV atau berhenti membuka komputer. Banyak hal yang bisa menunggu sampai esok pagi," sarannya.

Untuk memperbaiki kinerja seksual Anda, para ahli menyarankan agar Anda bersikap lebih rileks. Carilah waktu untuk bersantai dan jangan biarkan stres menguasai hidup Anda. "Menurunkan stres dan menyediakan waktu lebih banyak untuk diri sendiri akan berpengaruh pada gairah seksual Anda," kata Dr Beth Alexander, penasihat masalah seksual.

Selain tidur cukup dan pikiran yang rileks, hal lain yang dibutuhkan pria adalah stamina. Tentu saja hal ini bisa Anda dapatkan dari latihan fisik secara teratur.

Bila semua sudah dicoba, tetapi Anda masih juga merasa kehabisan energi untuk bercinta, McCarthy menyarankan agar Anda dan pasangan mencari waktu lain untuk bercinta. "Cobalah melakukan hubungan seksual di pagi hari atau di sore hari. Lain waktu coba di saat anak-anak sedang tidak di rumah," sarannya.

Yang perlu diperhatikan adalah Anda tidak perlu memaksakan diri untuk bercinta ketika kondisi tubuh sedang lelah. Yang Anda dapatkan mungkin justru kekecewaan.
Namun, untuk memelihara keintiman dengan pasangan, tak ada salahnya sebelum tidur Anda berdua saling memberikan perhatian. Saling memeluk dan menyentuh sambil bercerita mengingat memori menyenangkan di masa lalu, misalnya.
"Sangat penting untuk saling memahami keinginan pasangan. Keintiman tidak harus berakhir dengan seks. Suasana nyaman yang tercipta bisa membawa Anda pada tidur yang nyenyak atau seks yang hebat," kata McCarthy.

4 Teknik Penunda Ejakulasi


Ejakulasi dini atau "junior" yang terlalu cepat "selesai" menempati urutan kedua setelah disfungsi ereksi sebagai gangguan seksual yang paling sering dialami pria. Masalah seksual ini juga mencemaskan para pria karena takut dibilang tidak perkasa.

Seorang pria disebut mengalami ejakulasi dini (ED) bila ia sudah ejakulasi kurang dari dua menit. Menurut dr.Andi Riyanto, Sp.RM, dari RS. Pantiwilasa Citarum, Semarang, pada kondisi normal, seseorang biasanya mampu ejakulasi dan penetrasi selama 5-10 menit. 

Ejakulasi dini dibagi menjadi dua jenis, primer dan sekunder. "ED primer terjadi bila sejak awal ia berhubungan seks tidak dapat mengontrol ejakulasinya," katanya. Sedangkan ED sekunder terjadi bila dulunya orang tersebut bisa mengontrol ejakulasi tapi beberapa waktu terakhir ini tidak dapat mengontrolnya karena suatu sebab.

Salah satu cara yang efektif untuk mengatasi ejakulasi dini adalah dengan melakukan terapi seks. "Ini merupakan latihan untuk mengontrol ejakulasi yang dilakukan dengan bantuan istri," paparnya.

Pada dasarnya, terapi seks melibatkan dua teknik, yaitu teknik start and stop, serta teknik squeeze(penekanan), yakni istri menekan bagian pangkal atau ujung penis pada saat suami merasa akan ejakulasi.

Ada beberapa langkah yang bisa dipilih pasangan untuk melakukan terapi seks.
1. Suami berbaring telentang dan istri melakukan masturbasi dengan tangan. Saat suami akan ejakulasi, istri menekan penis (di bagian pangkal atau ujung) untuk menghambat ejakulasi selama 5-10 detik atau sampai rasa ingin ejakulasi reda.

2. Dengan posisi wanita di atas, suami melakukan penetrasi ke vagina. Namun suami tidak boleh melakukan gerakan apa pun. Bila merasa akan ejakulasi, segera cabut penis keluar dan istri melakukan penekanan pada penis. Lakukan beberapa kali.

3. Sama seperti langkah dua, namun suami boleh melakukan sedikit gerakan. Bila akan ejakulasi, segera cabut penis keluar dan istri melakukan penekanan untuk mempertahankan ereksi.

4. Bila suami sudah mulai bisa mengontrol ejakulasi, pasutri bisa melakukan hubungan seksual dengan posisi menyamping (depan atau belakang). Begitu suami merasa akan ejakulasi, coba untuk berhenti dan istri melakukan teknik penekanan. Lalu diulangi lagi.

Menurut dr.Andi, terapi seks harus dilakukan berulang-ulang, minimal selama enam bulan. Terapi ini juga membutuhkan komitmen dari dua belah pihak. "Keengganan dan malas latihan merupakan faktor penyebab kegagalan terapi ini," paparnya.

Untuk menunjang terapi seks, penderita ED disarankan untuk melakukan senam kegel untuk menguatkan otot-otot panggul. Caranya adalah dengan mengontraksikan otot-otot panggul, seperti saat ingin menahan pipis. Lakukan minimal 10 kali setiap hari, secara otomatis Anda akan terbiasa untuk menunda ejakulasi.

Kekerasan Ereksi Tidak Optimal, Apa Ukurannya?


Sekitar 25 persen lelaki di Indonesia memiliki kekerasan ereksi tidak optimal. Fakta ini tak berbeda jauh dengan tingkat Asia Pasifik, di mana satu dari empat lelaki mengalami hal serupa. Padahal kepuasan pasangan terhadap kekerasan ereksi terkait erat dengan kepuasan seksual pasutri, yang kelak dapat mempengaruhi kualitas hidup berpasangan maupun individual.

Hasil survei Asia Pacific Sexual Health and Overall Wellness (APSHOW) di 13 negara (termasuk Indonesia) 2008 lalu  menemukan, terdapat korelasi antara kepuasan seksual pasutri dengan kepuasan hidup secara umum. Termasuk kebahagiaan dalam hidup berkeluarga serta peran individu sebagai suami atau istri.

Ketua Asosiasi Seksologi Indonesia Prof Dr dr Wimpie Pangkahila, SpAnd, FAACS, mengatakan bahwa pasutri bisa meraih keharmonisan dan kebahagiaan lebih optimal, dengan pemahaman seksual yang tepat. 

Menurut Prof Wimpie, angka perceraian di Jakarta cukup tinggi, karena masalah seksual yang tidak terungkap. Termasuk di antaranya masalah disfungsi ereksi. 

Disfungsi ereksi (DE) adalah kondisi saat pria tidak dapat mencapai atau mempertahankan ereksi penis yang optimal untuk mencapai kepuasan seksual.

Untuk mengukur DE, bisa dengan mengikuti tes Erection Hardness Score (EHS). Dalam presentasinya mengenai masalah seksual beberapa waktu lalu, Prof Wimpie menyebutkan empat skala ereksi.

Skala 1 (Severe Erectile Dysfunction)
Penis membesar namun tidak mengeras, seperti tapai. Menurut Prof Wimpie, DE skala ini termasuk derajat berat.

Skala 2 (Moderate Erectile Dysfunction) 
Penis keras namun tidak cukup keras untuk penetrasi, seperti pisang. DE skala ini terbilang moderat, penis membesar namun tidak cukup keras.

Skala 3 (Suboptimal Erection)
Penis cukup keras untuk penetrasi namun tidak sepenuhnya keras, seperti sosis. Ereksi seperti ini tidak optimal walaupun masih bisa melakukan hubungan seks. DE skala ringan ini cenderung tidak disadari oleh lelaki. Kebanyakan lelaki di Indonesia berada pada skala ini, kata Prof Wimpie.  

Skala 4 (Optimal Erection)
Penis keras seluruhnya dan tegang sepenuhnya, seperti timun. Dari penelitian APSHOW, lelaki dengan EHS skala 4 lebih sering melakukan hubungan seksual dan lebih merasa puas. Dampaknya lebih memiliki pola pikir positif dalam hidupnya.

Prof Wimpie juga menjelaskan perbandingannya. Pria dengan EHS 4 lebih optimis dengan hidupnya secara umum (38 persen) dibandingkan pria dengan EHS 3 (28 persen). Optimis dengan hubungannya (45 persen : 34 persen), memiliki keseimbangan hidup (38 persen : 29 persen), dan memiliki kesempatan untuk maju dalam hidup (33 persen : 23 persen). 

Faktanya, tak hanya lelaki yang menginginkan skala ereksi lebih optimal. Perempuan pasangannya tentu juga ingin meningkatkan kepuasan seksual, dengan ereksi suami yang lebih optimal. Bahkan 88 persen perempuan mengaku kurang puas dengan kekerasan ereksi pasangannya (data APSHOW 2008).    

GLOBAL WARMING ANCAM BUMI


Mungkin pertanyaan yang terlintas pertama kali dalam pikiran Anda adalah: Bagaimana mungkin? Bagaimana mungkin pemanasan global bisa mengancam kehidupan di planet bumi? simaklah fakta-fakta singkat berikut inI:

Fakta #1: Mencairnya es di kutub utara & selatan

Pemanasan Global berdampak langsung pada terus mencairnya es di daerah kutub utara dan kutub selatan. Es di Greenland yang telah mencair hampir mencapai 19 juta ton! Dan volume es di Artik pada musim panas 2007 hanya tinggal setengah dari yang ada 4 tahun sebelumnya!

Mencairnya es saat ini berjalan jauh lebih cepat dari model-model prediksi yang pernah diciptakan oleh para ilmuwan. Beberapa prediksi awal yang pernah dibuat sebelumnya memperkirakan bahwa seluruh es di kutub akan lenyap pada tahun 2040 sampai 2100. Tetapi data es tahunan yang tercatat hingga tahun 2007 membuat mereka berpikir ulang mengenai model prediksi yang telah dibuat sebelumnya.

Para ilmuwan mengakui bahwa ada faktor-faktor kunci yang tidak mereka ikutkan dalam model prediksi yang ada. Dengan menggunakan data es terbaru, serta model prediksi yang lebih akurat, Dr. H. J. Zwally, seorang ahli iklim NASA membuat prediksi baru yang sangat mencengangkan:HAMPIR SEMUA ES DI KUTUB UTARA AKAN LENYAP PADA AKHIR MUSIM PANAS 2012!

sebuah fenomena alam kembali menunjukkan betapa seriusnya kondisi ini. Pada tanggal 6 Maret 2008, sebuah bongkahan es seluas 414 kilometer persegi (hampir 1,5 kali luas kota Surabaya) di Antartika runtuh.

Menurut peneliti, bongkahan es berbentuk lempengan yang sangat besar itu mengambang permanen di sekitar 1.609 kilometer selatan Amerika Selatan, barat daya Semenanjung Antartika. Padahal, diyakini bongkahan es itu berada di sana sejak 1.500 tahun lalu. “Ini akibat pemanasan global,” ujar ketua peneliti NSIDC Ted Scambos. Menurutnya, lempengan es yang disebut Wilkins Ice Shelf itu sangat jarang runtuh.

Sekarang, setelah adanya perpecahan itu, bongkahan es yang tersisa tinggal 1.950 kilometer persegi, ditambah 5,6 kilometer potongan es yang berdekatan dan menghubungkan dua pulau. “Sedikit lagi, bongkahan es terakhir ini bisa turut amblas. Dan, separo total area es bakal hilang dalam beberapa tahun mendatang,” ujar Scambos.

“Beberapa kejadian akhir-akhir ini merupakan titik yang memicu dalam perubahan sistem,” ujar Sarah Das, peneliti dari Institut Kelautan Wood Hole. Perubahan di Antartika sangat kompleks dan lebih terisolasi dari seluruh bagian dunia.

Antartika di Kutub Selatan adalah daratan benua dengan wilayah pegunungan dan danau berselimut es yang dikelilingi lautan. Benua ini jauh lebih dingin daripada Artik, sehingga lapisan es di sana sangat jarang meleleh, bahkan ada lapisan yang tidak pernah mencair dalam sejarah. Temperatur rata-ratanya minus 49 derajat Celsius, tapi pernah mencapai hampir minus 90 derajat celsius pada Juli 1983. Tak heran jika fenomena mencairnya es di benua yang mengandung hampir 90 persen es di seluruh dunia itu mendapat perhatian serius peneliti.

Fakta #2: Meningkatnya level permukaan laut.

Mencairnya es di kutub utara dan kutub selatan berdampak langsung pada naiknya level permukaan air laut (grafik di samping menunjukkan hasil pengukuran level permukaan air laut selama beberapa tahun terakhir). Para ahli memperkirakan apabila seluruh Greenland mencair. Level permukaan laut akan naik sampai dengan 7 meter! Cukup untuk menenggelamkan seluruh pantai, pelabuhan, dan dataran rendah di seluruh dunia.

Fakta #3: Perubahan Iklim/cuaca yang semakin ekstrim

NASA menyatakan bahwa pemanasan global berimbas pada semakin ekstrimnya perubahan cuaca dan iklim bumi. Pola curah hujan berubah-ubah tanpa dapat diprediksi sehingga menyebabkan banjir di satu tempat, tetapi kekeringan di tempat lain. Topan dan badai tropis baru akan bermunculan dengan kecenderungan semakin lama semakin kuat.

Tanpa diperkuat oleh pernyataan NASA di atas-pun Anda sudah dapat melihat efeknya pada lingkungan di sekitar kita. Anda tentu menyadari betapa panasnya suhu disekitar Anda belakangan ini. Anda juga dapat melihat betapa tidak dapat di prediksinya kedatangan musim hujan ataupun kemarau yang mengakibatkan kerugian bagi petani karena musim tanam yang seharusnya dilakukan pada musim kemarau ternyata malah hujan. Anda juga dapat mencermati kasus-kasus badai ekstrim yang belum pernah melanda wilayah-wilayah tertentu di Indonesia. Tahun-tahun belakangan ini kita semakin sering dilanda badai-badai yang mengganggu jalannya pelayaran dan pengangkutan baik via laut maupun udara.

Bila fenomena dalam negeri masih belum cukup bagi Anda, Anda juga dapat mencermati berita-berita internasional mengenai bencana alam. Badai topan di Jepang dan Amerika Serikat terus memecahkan rekor baru dari tahun ke tahun. Anda dapat mencermati informasi-informasi ini melalui media masa maupun internet. Tidak ada satu benua pun di dunia ini yang luput dari perubahan iklim yang ekstrim ini.

Fakta #4: Gelombang Panas menjadi Semakin Ganas

Pemanasan Global mengakibatkan gelombang panas menjadi semakin sering terjadi dan semakin kuat. Tahun 2007 adalah tahun pemecahan rekor baru untuk suhu yang dicapai oleh gelombang panas yang biasa melanda Amerika Serikat.

Daerah St. George, Utah memegang rekor tertinggi dengan suhu tertinggi mencapai 48° Celcius! (Sebagai perbandingan, Anda dapat membayangkan suhu kota Surabaya yang terkenal panas ‘hanya’ berkisar di antara 30°-37° Celcius). Suhu di St. George disusul oleh Las Vegas dan Nevada yang mencapai 47° Celcius, serta beberapa kota lain di Amerika Serikat yang rata-rata suhunya di atas 40° Celcius. Daerah Death Valley di California malah sempat mencatat suhu 53° Celcius!.

Serangan gelombang panas kali ini bahkan memaksa pemerintah di beberapa negara bagian untuk mendeklarasikan status darurat siaga 1. Serangan tahun itu memakan beberapa korban meninggal (karena kepanasan), mematikan ratusan ikan air tawar, merusak hasil pertanian, memicu kebakaran hutan yang hebat, serta membunuh hewan-hewan ternak.

Pada tahun 2003, daerah Eropa Selatan juga pernah mendapat serangan gelombang panas hebat yang mengakibatkan tidak kurang dari 35.000 orang meninggal dunia dengan korban terbanyak dari Perancis (14.802 jiwa). Perancis merupakan negara dengan korban jiwa terbanyak karena tidak siapnya penduduk dan pemerintah setempat atas fenomena gelombang panas sebesar itu. Korban jiwa lainnya tersebar mulai dari Inggris, Italia, Portugal, Spanyol, dan negara-negara Eropa lainnya. Gelombang panas ini juga menyebabkan kekeringan parah dan kegagalan panen merata di daerah Eropa.

Mungkin kita tidak mengalami gelombang-gelombang panas maha dahsyat seperti yang dialami oleh Eropa dan Amerika Serikat, tetapi melalui pengamatan dan dari apa yang Anda rasakan sehari-harinya. Anda dapat juga merasakan betapa panasnya suhu di sekitar Anda. Cobalah perhatikan seberapa sering Anda mendengar ataupun mungkin mengucapkan sendiri kata-kata seperti: “Panas banget ya hari ini!”

Apabila Anda kebetulan bekerja di dalam ruangan ber-AC dari pagi hingga siang hari sehingga Anda tidak sempat merasakan panasnya suhu belakangan ini, Anda dapat menanyakannya kepada teman-teman ataupun orang disekitar Anda yang kebetulan bekerja di luar ruang. Orang-orang yang sehari-harinya bekerja dengan menggunakan kendaraan terbuka di siang hari bolong (misalnya sales dengan sepeda motor) mungkin dapat menceritakan dengan lebih jelas beta-pa panasnya sinar matahari yang menyengat punggung mereka.

Fakta #5: Habisnya Gletser-Sumber Air Bersih Dunia

Mencairnya gletser-gletser dunia mengancam ketersediaan air bersih, dan pada jangka panjang akan turut menyumbang peningkatan level air laut dunia. Dan sayangnya itulah yang terjadi saat ini. Gletser-gletser dunia saat ini mencair hingga titik yang mengkhawatirkan!.

NASA mencatat bahwa sejak tahun 1960 hingga 2005 saja, jumlah gletser-gletser di berbagai belahan dunia yang hilang tidak kurang dari 8.000 meter kubik! Para ilmuwan NASA kini telah menyadari bahwa cairnya gletser, cairnya es di kedua kutub bumi, meningkatnya temperatur bumi secara global, hingga meningkatnya level air laut merupakan bukti-bukti bahwa planet bumi sedang terus memanas. Dan dipastikan bahwa umat manusialah yang bertanggung jawab untuk hal ini.

MARI SAUDARAKU SEMUA, KITA SEBAGAI PENDUDUK BUMI BERKEWAJIBAN MENJAGA BUMI .. DEMI MASA DEPAN YANG LEBIH BAIK UNTUK ANAK CUCU KITA.

International Water Day


Air merupakan barang kebutuhan yang bersifat ultraesensial bagi kelangsungan hidup makhluk di bumi. Air tidak tergantikan oleh barang lain (nonsubstitution good). Celakanya, saat ini secara kuantitas maupun kualitas, air di bumi sangat mencemaskan. Situs Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) mengingatkan, pada 2025 terdapat 1,8 miliar penduduk di kota-kota atau daerah-daerah yang mengalami kelangkaan air secara absolut. Kondisi dua pertiga penduduk dunia akan stres karena menghadapi persoalan air.

Air telah menjadi sumber konflik paling potensial pada abad ini. Kalimat-kalimat peringatan yang pernah disampaikan beberapa tahun lalu oleh mantan Wakil Presiden Bank Dunia Ismail Serageldin hingga kini seolah menjadi kalimat bersayap. “Perang pada masa depan tidak lagi dipicu oleh perebutan emas hitam (minyak), tapi emas biru (air)”.

Tesis itu dibenarkan oleh Pentagon dalam sebuah laporan yang dikutip The Observer. Yakn, suatu saat nanti, terjadi situasi kekurangan air yang sangat dahsyat (catastropic shortage). Situasi tersebut akan menyulut berbagai konflik, bahkan dalam kondisi ekstrem akan menyebarkan benih-benih peperangan pada sekitar 2020. Demikian laporan The Observer.

Pada pertengahan Juli 2005, Reuter dan BBC pernah memberitakan terjadinya konflik air yang memicu pembantaian masal. Ratusan Suku Borana, Ethiopia, mengepung sebuah sekolah dasar dan perkampungan di Desa Dida Galgadu yang didominasi warga klan Gabra dari Kenya. Insiden yang dipicu oleh perebutan sumber air dan wilayah padang rumput penggembalaan itu menewaskan 72 orang, 22 di antaranya anak-anak.

Kelangkaan air menjadi isu besar dunia. Berbagai masalah mengemuka. Misalnya, pembagian yang tidak merata, peningkatan kebutuhan air yang luar biasa (dua kali lipat setiap 20 tahun), serta pencemaran air karena ulah manusia (proyek PLTA, industri, penggundulan hutan, pestisida, pembuangan limbah dan pertambangan). Selain itu, sumber air makin terkuras.

Selama ini sektor pertanian merupakan pengguna terbesar air di bumi (66 persen). Menurut World Water Council, jika tidak ada inovasi teknologi produksi yang signifikan dalam meningkatkan produksi, pada 2020 sistem produksi pertanian akan membutuhkan 17 persen air lebih banyak daripada yang sekarang.

Sebuah literatur menyebutkan, potensi air Pulau Jawa besarnya hanya 4,5 persen di antara total potensi air Indonesia. Jika tingkat degradasi hutan terus berlanjut, diperkirakan pada 2015 Pulau Jawa mengalami defisit air 134,1 miliar m3/tahun.

Paradok Air-Mutiara

Saat ini masih banyak warga yang berpandangan bahwa air bersifat given dari alam dan jumlahnya tak terbatas. Cara pandang seperti ini membuat pola hidup masyarakat sangat tidak harmonis dengan alam. Dari sudut pandang ekonomi, kita mengenal istilah paradoks air-mutiara (water-diamond paradox). Air yang begitu esensial bagi kehidupan manusia dinilai sangat murah. Sedangkan mutiara yang hanya sebatas perhiasan dinilai sangat mahal.

Semua pemangku kepentingan harus mengambil langkah antisipasi agar krisis air tidak terjadi dan memicu tragedi kemanusiaan. Beberapa langkah dapat ditempuh. Pertama, gerakan hemat air secara nasional yang berkelanjutan. Pola hidup hemat air diharapkan menjadi budaya di masyarakat kita, mulai hal terkecil sekalipun. Misalnya, pemanfaatan ulang (reuse) air buangan untuk menyiram tanaman (gardening) atau mengguyur toilet (flushing).

Sebagai pengguna air terbesar, sektor pertanian perlu menggalakkan kampanye more crop per drop yang diinovasikan oleh FAO agar penggunaan air lebih efisien. Teknologi budidaya padi hemat air yang direkomendasikan oleh FAO adalah sistem of rice intensification (SRI). Sistem budidaya padi yang telah terbukti punya berbagai keunggulan tersebut harus segera dimasyarakatkan kepada petani.

Kedua, upaya memanen hujan (rain harvest). Prinsipnya, mencegah seminimal-minimalnya air hujan terbuang ke laut untuk dimanfaatkan pada musim kemarau. Upaya tersebut ditempuh lewat pembangunan sarana infrastruktur penampung air. Misalnya, waduk, embung, situ, sumur-sumur resapan, lubang resapan biopori, dan tandon air. Selain menyimpan air hujan, upaya itu bertujuan mencegah bencana banjir yang kerap datang pada musim hujan.

Ketiga, melakukan gerakan penghijauan lahan secara komprehensif dan berkelanjutan (sustainable). Budaya “muda menanam tua memanen” mesti ditanamkan kepada anak sejak usia dini. Penetapan Desember sebagai bulan menanam perlu dijadikan sebagai gerakan nasional yang berkelanjutan, tak sekadar kegiatan seremonial.

Keempat, upaya penegakan hukum bagi para perusak lingkungan. Selama ini masyarakat dan penegak hukum cenderung permisif terhadap tindak perusakan lingkungan. Sanksi hukuman yang berat dan tegas diharapkan dapat menimbulkan efek jera bagi para perusak lingkungan.

Hari Air Sedunia, yang selalu diperingati setiap 22 Maret, menjadikan momentum penyadaran bahwa kita tinggal di planet yang sama. Bumi ibarat sebuah perahu, di bagian hulu atau hilir kita tinggal, kita tetap berada di perahu yang sama. Karena itu, kita dituntut arif dalam menggunakan air dan menjaga kelestarian sumber air untuk kehidupan.

Ujian Hidup


Hidup kita merupakan ujian. Susah senang yang kita alami dalam hidup telah diatur rapi oleh Allah untuk kita. Ujian senantiasa mendampingi dan mewarnai kehidupan kita sebagai seorang manusia. Hidup mudah tanpa kesusahan akan membosankan. Kesusahan yang berkepanjangan akan mengecewakan. Kehidupan pasti ada naik dan turun, menang dan kalah, sukses dan gagal. Itu sudah menjadi sunnatullah, Allah yang lebih memahami sifat makhlukNya. Tugas kita sebagai hamba Allah hanyalah menjalankan apa yang perintahkan-Nya. Biarlah ketetapan/kesudahan sesuatu perkara itu menjadi hak milik Allah semata.

yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. (QS [67] : 2)

dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (QS [2] : 155)

Secara garis besar ada 6 komponen yang harus diperhatikan dalam menghadapi ujian hidup;
1. Waktu Ujian
Batas waktu sudah ditentukan secara pasti “Apabila telah datang ajalmu, tidak akan dapat dicepatkan ataupun dilambatkan, karena semua itu adalah rahasia Allah”. Hikmahnya; tidak boleh mengabaikan/melalaikan setiap perintah Allah. Gunakan waktu sebaik mungkin karena waktu yang telah berlalu tidak akan dapat dijemput kembali.Katakanlah: “Aku tidak berkuasa mendatangkan kemudharatan dan tidak (pula) kemanfaatan kepada diriku, melainkan apa yang dikehendaki Allah”. tiap-tiap umat mempunyai ajal. apabila telah datang ajal mereka, Maka mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukan(nya). (QS [10] : 49)

Hal ini mengindikasikan pada kita akan tanggung jawab manusia pada waktu yang telah ia gunakan. Karena Allah juga telah menegaskan bahwa manusia akan bertanggung jawab akan segala sesuatu dalam setiap urusannya. Datangnya ajal pertanda habisnya waktu ujian selama hidup dunia, ketetapannya sudah pasti. Tidak bisa dicepatkan ataupun dilambatkan, dalam hal ini tidak berlaku perpanjangan waktu.

2. Bentuk Soal Ujian
Secara garis besar, ada 2 bentuk soal ujian; yaitu berupa keburukan ataupun kebaikan.tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan. (QS [21] : 35).

Bentuk ujian hidup tidak saja berupa keburukan tapi juga kebaikan. Kebaikan dan kesenangan hidup yang dikaruniakan Allah berupa harta, kedudukan atau keturunan yang banyak bisa merupakan ujian keimanan yang diberikan Allah. Apakah semua kesenangan itu akan membuat manusia lalai dalam mengingat Allah atau sebaliknya semakin mendekatkan diri pada Allah dan menggunakan semua itu untuk berjuang di jalan Allah. Demikian juga bila dapat soal ujian berupa keburukan. Jangan sampai kita berputus asa dari rahmat Allah, namun tetap dalam keimanan dan bersabar karena sesungguhnya sesudah kesusahan itu ada kemudahan.

3. Tata tertib dalam menghadapi ujian
Adapun tata tertib dalam menghadapi ujian kehidupan dapat dilihat dalam dua kitab petunjuk yaitu Al-Qur’an dan Hadist. “Aku tinggalkan untukkmu 2 macam pedoman, jika kamu berpegang pada keduanya niscaya kamu akan selamat.”Kitab(Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa, (QS [2] : 2).

dan Al-Quran itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, Maka ikutilah Dia dan bertakwalah agar kamu diberi rahmat. (QS [6] : 155).

4. Pengawasan selama ujian
Selama menjalani ujian ingatlah selalu bahwa Allah senantiasa mengawasi. Tidak satupun perbuatan, perkataan dan hati bisa luput dari pengawasan Allah. Selalu mengingat adanya pengawasan akan membuat kita berhati-hati dalam setiap perbuatan maupun perkataan. Bahkan getaran hati juga tak luput dari pantauan.tidakkah kamu perhatikan, bahwa Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi? tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dia-lah keempatnya. dan tiada (pembicaraan antara) lima orang, melainkan Dia-lah keenamnya. dan tiada (pula) pembicaraan antara jumlah yang kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia berada bersama mereka di manapun mereka berada. kemudian Dia akan memberitahukan kepada mereka pada hari kiamat apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu. (QS [21] : 35).

5. Tempat berlangsungnya ujian
Bumi adalah tempat dilangsungkannya ujian bagi manusia sepanjang kehidupannya.yang menjadikan bumi untuk kamu sebagai tempat menetap dan Dia membuat jalan-jalan di atas bumi untuk kamu supaya kamu mendapat petunjuk. (QS [43] : 10).

6. Ada yang lulus dan ada yang tidak
Secara umum, hasil akhir ujian yang diberikan pada manusia dibedakan menjadi 2 kategori, lulus dan tidak lulus. Bagi yang berhasil menghadapi ujian maka surga adalah balasannya, sesuai dengan yang telah dijanjikan Allah.Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama’ah hamba-hamba-Ku, masuklah ke dalam syurga-Ku. (QS [89] : 27-30).
Sedangkan bagi yang dinyatakan tidak lulus atau gagal akan menerima azab yang setimpal dengan kesalahan yang diperbuatnya. Tak ada tenggat bagi mereka yang memohon untuk dikembalikan kedunia karena tidak ada ujian susulan bagi keyakinan yang terlambat.Dan, jika Sekiranya kamu melihat mereka ketika orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya, (mereka berkata): “Ya Tuhan Kami, Kami telah melihat dan mendengar, Maka kembalikanlah Kami (ke dunia), Kami akan mengerjakan amal saleh, Sesungguhnya Kami adalah orang-orang yang yakin.” (QS [32] : 12).

Sepanjang kehidupan yang dilalui manusia di dunia ini tak lepas dari ujian. Akal yang dikaruniakan pada manusia merupakan alat yang bisa digunakan untuk memikirkan seni dalam menjalani kehidupan, karena sesungguhnya hidup itu adalah sebuah perjalanan yang sarat dengan ujian.

4 Tanda Wawancara Kerja Anda Gagal


Sesi wawancara di perusahaan yang baru memang selalu mendebarkan, tak peduli apakah hal itu merupakan pengalaman baru bagi Anda atau tidak. Wawancara yang berlangsung lancar artinya Anda berhak menjalani proses seleksi selanjutnya, atau malah menerima posisi yang Anda incar. Jika wawancara tidak sukses, tentunya Anda harus melupakan impian untuk bisa bekerja di perusahaan tersebut. Anda bahkan bisa mengetahui bahwa wawancara Anda gagal, dengan menyimpak bahasa tubuh si pewawancara ketika menghadapi Anda. Contohnya seperti di bawah ini:
Berhenti membuat catatan, berulang kali melihat jam tangan, atau memotong jawaban Anda
Pesannya
: “Saya bosan mendengar jawaban Anda."

Kalau hal ini terjadi, boleh saja jika Anda mencoba melontarkan pertanyaan pada si pewawancara. "Katakan, 'Jika Anda tidak keberatan, saya punya pertanyaan'," begitu kata pakar bahasa tubuh dan konsultan SDM Susan Constantine memberi contoh. “Saat Anda melakukan hal ini, berhentilah sebentar lalu ganti intonasi suara Anda untuk mendapatkan perhatian mereka. Anda juga bisa menggunakan gerakan tangan ketika berbicara, untuk memberi tekanan dan menunjukkan minat Anda." 

Melipat tangan di depan dada (bersedakap), cuping hidung melebar, menggeser pundak atau kaki ke arah pintu keluar
Pesannya
: “Saya tersinggung."

Satu-satunya cara untuk mengurangi kesalahan yang tidak Anda sengaja adalah membahasnya secara langsung. Tanyakan apakah Anda telah mengatakan sesuatu yang tidak sopan atau menyinggung perasaan, lalu minta maaflah.

Menyeringai sepintas, atau menaikkan alis mata
Pesannya
: “Saya tidak setuju", atau "Saya tidak mempercayai Anda.”

Menurut Ronald Riggio, PhD, profesor bidang psikologi kepemimpinan dan organisasi di Claremont McKenna College, jika Anda menganggap komentar Anda mendapat perlawanan, sebaiknya bahas hal itu secara langsung. Sampaikan dengan sopan, "Saya merasa Anda tidak setuju dengan apa yang saya katakan. Ada yang bisa saya jelaskan lebih lanjut pada Anda?"

Membaca CV Anda sepanjang wawancara berlangsung
Pesannya
: "Lebih baik saya ada di tempat lain."

Hm... Anda tak perlu khawatir, karena hal ini mungkin bukan kesalahan Anda. Tidak semua orang bisa menjadi pewawancara yang baik. Atau, mereka tidak suka melontarkan pertanyaan pada pencari kerja. Namun Anda masih bisa membuat wawancara ini memuaskan bagi Anda maupun si pewawancara. Caranya dengan mengubah dinamika wawancara. “Anda bisa mengatakan, 'Apa yang bisa saya sampaikan mengenai latar belakang saya, yang bisa membantu Anda menyadari bahwa saya memenuhi syarat untuk posisi ini?"

Meskipun Anda telah mengamati gerak-gerak yang khas dari pewawancara, pastikan Anda tidak menanggapi tanda-tanda positif atau negatif tersebut di luar konteks. Bagaimana pun juga, tidak ada tanda-tanda yang pasti benar mengenai apa yang dipikirkan oleh pewawancara.
Gunakan tanda-tanda non verbal sebagai petunjuk atau indikasi, tapi jangan langsung mengambil kesimpulan," saran Mark Bowden, penulis buku Winning Body Language. "Contohnya, jika kecepatan mereka meningkat dan mereka sering memotong jawaban Anda, hal ini bisa berarti bahwa mereka kehilangan minat, atau bisa juga karena berusaha mempersingkat waktu."

Agar tidak mengambil kesimpulan yang salah, sebaiknya Anda sudah mengamati gerak-gerik pewawancara sebelum wawancara dimulai. Jika pada dasarnya si pewawancara selalu gelisah atau bermuka masam, kemungkinan hal itu tidak ada hubungannya dengan Anda. 

The World Its Mine