Kamis, 08 Maret 2018
Cegah Penyakit tidak Menular pada Anak dengan 5210 ..
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit jantung hingga diabetes mulai mendapat sorotan karena jumlahnya yang terus meningkat. Namun, PTM pada anak masih belum mendapatkan perhatian yang sama besar.
Padahal, kasus PTM pada kelompok anak pun sama mengkhawatirkannya dengan kasus PTM pada kelompok dewasa. Sebuah penelitian yang dilakukan di suatu desa di Bali misalnya, menunjukkan bahwa 20 persen anak-anak mengalami obesitas. Salah satu siswa kelas 5 SD bahkan memiliki berat badan mencapai 97 kg.
Obesitas pada anak dapat meningkatkan risiko beragam penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes tipe 2 maupun penyakit-penyakit tidak menular lain. Risiko akan semakin nyata jika obesitas ini tidak diintervensi sejak dini.
"Nanti bulan Mei, (World Health Assembly) telah menetapkan bahwa seluruh negara harus memberi perhatian paling besar terhadap PTM dan obesitas," terang Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia Dr dr Aman Bhakti Pulungan SpA(K) FAAP usai peluncuran program Sehati bersama WeCare.id dan Wardah, di Jakarta.
Perhatian yang perlu diperhatikan tentu tidak hanya sebatas upaya penanganan, tetapi juga upaya pencegahan. Upaya pencegahan obesitas maupun PTM pada anak bisa dimulai dari skala yang paling dasar, yaitu keluarga.
Aman mengatakan pencegahan obesitas dan PTM pada anak bisa dilakukan dengan melakukan metode 5210. 5210 pada dasarnya merupakan tips sederhana yang bisa menjadi panduan orang tua untuk menjauhkan anak dari risiko obesitas maupun PTM.
Angka 5 menunjukkan bahwa anak harus menyantap sayur dan buah lima kali per hari. Sayur dan buah, lanjut Aman, perlu disertai dalam piring anak setiap kali akan makan.
Angka 2 menunjukkan bahwa anak tidak boleh duduk lebih dari dua jam berturut-turut. Ketentuan ini tetap berlaku meski anak duduk untuk belajar maupun mengerjakan tugas. "Itu paling pantang," lanjut Aman.
Angka 1 pada 5210 menunjukkan bahwa anak harus berolahraga atau melakukan aktivitas fisik minimal satu jam per hari. Saat ini, Aman menilai aktivitas fisik yang dilakukan anak semakin sedikit. Padahal aktivitas fisik ini bisa dilakuakn dengan cara yang sederhana seperti berjalan kaki atau bersepeda ke sekolah maupun bermain bola bersama teman.
Angka 0, lanjut Aman, memberi anjuran yang tak kalah penting terkait konsumsi makanan dan minuman manis maupun gula tambahan. Aman mengatakan orang tua perlu menjauhi anak-anak dari makanan maupun minuman manis serta gula tambahan.
"Ini nih yang paling penting. No sugar, no added sugar. Jadi kalau ada manis, nggak boleh," terang Aman.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar