Sehari sebelum insiden penembakan Syaikh Aidh Al-Qarni
pada Selasa (1/3) malam, pihak berwenang Filipina mengungkap identitas
enam warga Yaman yang diduga akan merencanakan serangan teroris di
kawasan Asia Tenggara. Jaringan teroris itu berencana meledakkan pesawat
penumpang milik maskapai Arab Saudi.
Departemen Luar Negeri Filipina berhasil mengungkap identitas keenam
teroris tersebut setelah menerima informasi intelijen dari Kerajaan
Saudi bahwa sejumlah warga Iran tengah menuju ke kawasan Asia Tenggara
melalui Turki dengan menumpangi dua pesawat. Mereka berencana
meluncurkan serangan teroris menargetkan maskapi Saudi di salah satu
negara Asia Tenggara.
Dalam pernyataan pers, seperti dilansir Kiblat dari Ababiil, Yemensky dan Manila Bulletin,
Deplu Filipina menjelaskan bahwa keenam teroris itu bernama Muhammad
Ibrahim Al-Muayyad, Ahmad Hasan Ali Auf Bahbah, Ahmad bin Abdullah
Al-Jarmuzi, Ismail Ahmad Al-Jarmuzi, Ali Mahir Ali dan Hasan Al-Musi’i.
Berdasarkan penelusuran, lima teroris tersebut diketahui anggota
Garda Revolusi Iran sementara teroris keenam (Ali Mahir Ali) merupakan
anggota milisi Syiah lainnya yaitu Hizbullat Libanon.
Menurut kantor imigrasi Filipina, sampai berita ini dilansir, keenam teroris itu belum terpantau memasuki Filipina.
Komandan Intelijen Departemen Luar Negeri Filipina, Amable Tolentino,
mengungkapkan bahwa pihaknya menerima peringatan dari Kedutaan Besar
Saudi di Filipina pada 28 Januari. Peringatan itu menginformasikan,
sekelompok kecil yang terdiri dari 10 orang, enam di antaranya warga
Yaman, tengah merencanakan penculikan atau peledakan pesawat sipil milik
maskapai Saudi.
Dia menambahkan, enam teroris terpantau bergerak menuju salah satu
negara di Asia Tenggara menggunakan dua pesawat berbeda. Menurut
informasi, mereka merencanakan serangan teroris di Malaysia, Indonesia
atau Filipina. Kerajaan Saudi menghimbau untuk wasapada dan meningkatkan
keamanan.
Sehari setelah pengungkapan identitas para teroris tersebut, sejumlah
orang tak dikenal menembaki rombongan asal Arab Suadi Aidh Al-Qarni
selesai ceramah di sebuah universitas di Filipina. Beliau terluka di
tangan akibat serangan tersebut. Sementara pelaku berhasil dilumpuhkan
dan ditangkap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar