SUMEDANG - Menteri
Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto meresmikan pembangunan jalan tol
Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu), Kamis (29/11/12). Peresmian ditandai
dengan peletakan batu pertama di pintu keluar dan masuk atau interchange Citali, Kecamatan Pamulihan. Di kawasan ini sudah dibangun proyek jalan tol sejak November 2011.
"Peresmian ini membuktikan bahwa pemerintah serius membangun jalan tol ini yang diperuntukkan mengurangi beban jalan Cadas Pangeran, selain itu untuk mengatasi macet di beberapa titik mulai dari Cileunyi sampai ke Ujungjaya dan Dawuan, Majalengka," kata Djoko usai meletakan batu pertama, kemarin.
Saat ini kondisi Cadas Pangeran sudah kritis dan tinggal menunggu ambrik karena dilalui kendaraan diatas ambang batas. Kemacetan juga sering terjadi dan lama tempuh Bandung-Sumedang yang biasanya satu jam menjadi bisa sampai tiga jam karena macet. Dengan adanya jalan tol ini maka nanti waktu tempuh Sumedang Bandung bisa 30 menit dengan kecematan 80 km per jam.
Pembangunan jalan tol yang mulai digagas sejak 2005 dengan panjang 60,3 km ini terbagi atas beberapa trase pembangunan. Trase pertama dari Tanjungsari-Sumedang (17,5 km), kemudian trase II Tanjungsari-Cileunyi (12,025) dan akan dilanjutkan trase III Sumedang-Cimalaka (3,75 km). Kemudian trase IV Cimalaka-Legok (7,200 km), trase V Legok-Ujungjaya (15,900 km), dan trase VI Ujungjaya-Dawuan (4,048 km).
Menurut Djoko, pemerintah memang terlambat melakukan pembangunan tol Cisumdawu karena berbagai hal. Rencananya peresmian jalan tol ini dilakukan setahun lalu setelah dilakukannya kesepakatan kontrak pekerjaan antara pemerintah dengan pihak swasta.
"Tapi hari ini pembangunan tahap pertama sudah diresmikan, jadi tidak perlu bertanya-tanya lagi kapan akan dimulai. Pengerjaan pembangunan tuntas tahun 2015," katanya.
Dengan anggaran Rp 1,2 triliun, pemerintah menggandeng tiga kontraktor untuk membangun trase I ini dan ditargetkan tuntas November 2014.
"Pembangunan tahap I ini dengan biaya sebesar 1,022 triliun. Biaya pinjaman dari Cina sebanyak 90 persen, dan 10 persen dari APBN. Dengan masa pengerjaan selama 720 hari," kata Djoko.
Pembangunan tol ini sudah dibicarakan sejak tahun 2005. Kontrak sudah dilakukan sebelas bulan yang lalu pada tahun 2011 dan, baru dimulai sekarang karena masalah pada sisi administrasi pembebasan lahan
"Seharusnya pembebasan lahan tidak menjadi masalah dan menghambat pembangunan fisik. Bila ada masalah bisa diselesakan melalui perundingan atau bahkan melalui pengadilan jika tak juga ditemukan solusinya," kata Djoko.
"Peresmian ini membuktikan bahwa pemerintah serius membangun jalan tol ini yang diperuntukkan mengurangi beban jalan Cadas Pangeran, selain itu untuk mengatasi macet di beberapa titik mulai dari Cileunyi sampai ke Ujungjaya dan Dawuan, Majalengka," kata Djoko usai meletakan batu pertama, kemarin.
Saat ini kondisi Cadas Pangeran sudah kritis dan tinggal menunggu ambrik karena dilalui kendaraan diatas ambang batas. Kemacetan juga sering terjadi dan lama tempuh Bandung-Sumedang yang biasanya satu jam menjadi bisa sampai tiga jam karena macet. Dengan adanya jalan tol ini maka nanti waktu tempuh Sumedang Bandung bisa 30 menit dengan kecematan 80 km per jam.
Pembangunan jalan tol yang mulai digagas sejak 2005 dengan panjang 60,3 km ini terbagi atas beberapa trase pembangunan. Trase pertama dari Tanjungsari-Sumedang (17,5 km), kemudian trase II Tanjungsari-Cileunyi (12,025) dan akan dilanjutkan trase III Sumedang-Cimalaka (3,75 km). Kemudian trase IV Cimalaka-Legok (7,200 km), trase V Legok-Ujungjaya (15,900 km), dan trase VI Ujungjaya-Dawuan (4,048 km).
Menurut Djoko, pemerintah memang terlambat melakukan pembangunan tol Cisumdawu karena berbagai hal. Rencananya peresmian jalan tol ini dilakukan setahun lalu setelah dilakukannya kesepakatan kontrak pekerjaan antara pemerintah dengan pihak swasta.
"Tapi hari ini pembangunan tahap pertama sudah diresmikan, jadi tidak perlu bertanya-tanya lagi kapan akan dimulai. Pengerjaan pembangunan tuntas tahun 2015," katanya.
Dengan anggaran Rp 1,2 triliun, pemerintah menggandeng tiga kontraktor untuk membangun trase I ini dan ditargetkan tuntas November 2014.
"Pembangunan tahap I ini dengan biaya sebesar 1,022 triliun. Biaya pinjaman dari Cina sebanyak 90 persen, dan 10 persen dari APBN. Dengan masa pengerjaan selama 720 hari," kata Djoko.
Pembangunan tol ini sudah dibicarakan sejak tahun 2005. Kontrak sudah dilakukan sebelas bulan yang lalu pada tahun 2011 dan, baru dimulai sekarang karena masalah pada sisi administrasi pembebasan lahan
"Seharusnya pembebasan lahan tidak menjadi masalah dan menghambat pembangunan fisik. Bila ada masalah bisa diselesakan melalui perundingan atau bahkan melalui pengadilan jika tak juga ditemukan solusinya," kata Djoko.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar