Bercinta sepertinya bisa menjadi terapi untuk mengobati sakit kepala, terutama sakit kepala yang intens dan hanya terjadi di satu bagian kepala atau biasa disebut migren.
Hal tersebut diungkapkan hampir sepertiga pasien yang kerap menderita migren. "Ada sebagian pasien, sekitar satu dari tiga pasien yang mengatakan sakit kepalanya sembuh setelah melakukan aktivitas seksual," kata Stevan Evers, ahli neurologi dan spesialis sakit kepala dari Universitas Munster Jerman.
Evers belum mengetahui mengapa hal itu terjadi, tetapi menurut hipotesanya, lonjakan hormon endorfin selama bercinta mungkin menghilangkan rasa sakit kepala. Hormon endorfin juga diketahui sebagai penghilang rasa sakit alami tubuh.
Migren sendiri dipicu oleh berbagai sebab, antara lain kilatan cahaya, makanan, dan seks. Kendati begitu menurut beberapa penelitian berskala kecil, hubungan intim diketahui lebih efektif ketimbang obat penghilang nyeri dalam mengatasi sakit kepala.
Dalam penelitian yang dilakukan Evers dan timnya, dilibatkan 800 pasien yang menderita migren dan 200 pasien dengan keluhan sakit kepala klaster. Mereka diminta mengisi kuesioner mengenai hubungan seksual ketika serangan sakit kepala datang, serta bagaimana seks berpengaruh pada intensitas sakit kepala.
Hasil penelitian menunjukkan, sepertiga pasien melakukan hubungan seksual ketika sedang menderita migren atau sakit kepala klaster. Pada penderita migren, sekitar 60 persen mengatakan sakit kepalanya sembuh, dengan mayoritas mengaku sakit kepalanya berkurang atau sembuh total.
Namun pada 30 persen pasien diketahui berhubungan seks justru memperparah sakit kepala.
Pada pasien dengan sakit kepala klaster, sepertiga mengatakan ada penurunan rasa nyeri kepala secara total atau seperuhnya. Hampir 50 persen responden dari kelompok ini menyebutkan sakit kepala mereka justru bertambah parah jika bercinta.
Evers mengatakan, pada mereka yang mengalami kesembuhan sakit kepala ada kemungkinan tubuhnya mengeluarkan endorfin lebih banyak ketika berhubungan seks.
"Pada umumnya juga terjadi pelepasan endorfsin saat melakukan aktivitas olahraga ekstrem seperti lari marathon atau triathlon. Kemungkinan pasien tersebut juga mengalaminya ketika berhubungan seks," kata Evers.
Meski begitu, menurut Alexander Mauskop, ahli saraf dan direktur New York Headache Center, sebagian besar pasien migren pada umumnya tidak suka disentuh atau berdekatan dengan orang lain ketika nyerinya datang.
"Pelepasan endorfin saat sedang orgasme akan membantu mengurangi bahkan menyembuhkan migren. Sehingga masturbasi mungkin membantu," kata Mauskop yang tidak terlibat dalam penelitian ini.
Hal tersebut diungkapkan hampir sepertiga pasien yang kerap menderita migren. "Ada sebagian pasien, sekitar satu dari tiga pasien yang mengatakan sakit kepalanya sembuh setelah melakukan aktivitas seksual," kata Stevan Evers, ahli neurologi dan spesialis sakit kepala dari Universitas Munster Jerman.
Evers belum mengetahui mengapa hal itu terjadi, tetapi menurut hipotesanya, lonjakan hormon endorfin selama bercinta mungkin menghilangkan rasa sakit kepala. Hormon endorfin juga diketahui sebagai penghilang rasa sakit alami tubuh.
Migren sendiri dipicu oleh berbagai sebab, antara lain kilatan cahaya, makanan, dan seks. Kendati begitu menurut beberapa penelitian berskala kecil, hubungan intim diketahui lebih efektif ketimbang obat penghilang nyeri dalam mengatasi sakit kepala.
Dalam penelitian yang dilakukan Evers dan timnya, dilibatkan 800 pasien yang menderita migren dan 200 pasien dengan keluhan sakit kepala klaster. Mereka diminta mengisi kuesioner mengenai hubungan seksual ketika serangan sakit kepala datang, serta bagaimana seks berpengaruh pada intensitas sakit kepala.
Hasil penelitian menunjukkan, sepertiga pasien melakukan hubungan seksual ketika sedang menderita migren atau sakit kepala klaster. Pada penderita migren, sekitar 60 persen mengatakan sakit kepalanya sembuh, dengan mayoritas mengaku sakit kepalanya berkurang atau sembuh total.
Namun pada 30 persen pasien diketahui berhubungan seks justru memperparah sakit kepala.
Pada pasien dengan sakit kepala klaster, sepertiga mengatakan ada penurunan rasa nyeri kepala secara total atau seperuhnya. Hampir 50 persen responden dari kelompok ini menyebutkan sakit kepala mereka justru bertambah parah jika bercinta.
Evers mengatakan, pada mereka yang mengalami kesembuhan sakit kepala ada kemungkinan tubuhnya mengeluarkan endorfin lebih banyak ketika berhubungan seks.
"Pada umumnya juga terjadi pelepasan endorfsin saat melakukan aktivitas olahraga ekstrem seperti lari marathon atau triathlon. Kemungkinan pasien tersebut juga mengalaminya ketika berhubungan seks," kata Evers.
Meski begitu, menurut Alexander Mauskop, ahli saraf dan direktur New York Headache Center, sebagian besar pasien migren pada umumnya tidak suka disentuh atau berdekatan dengan orang lain ketika nyerinya datang.
"Pelepasan endorfin saat sedang orgasme akan membantu mengurangi bahkan menyembuhkan migren. Sehingga masturbasi mungkin membantu," kata Mauskop yang tidak terlibat dalam penelitian ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar