Kualitas hubungan pasangan suami istri bisa ditingkatkan melalui olahraga. Prinsipnya, olahraga bermanfaat untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kebugaran. Selain juga mengurangi berbagai risiko penyakit. Latihan jasmani secara teratur juga memperbaiki fungsi psikologis. Artinya, suasana hati juga lebih stabil. Jika seluruh manfaat ini dirasakan oleh pasutri, hubungan pasangan menikah akan lebih harmonis. Bahkan, dengan rutin berolahraga, pasutri juga akan merasakan kepuasan dalam aktivitas seksualnya.
Menurut Ideal Sex Survey 2011 yang diadakan oleh PT Pfizer Indonesia, kepuasan seksual pasangan suami istri (pasutri) dipengaruhi tingkat kekerasan ereksi (EHS). Suami dengan EHS 4 (dianalogikan seperti mentimun), lebih bahagia dengan dirinya, dan juga membahagiakan istri, dalam berbagai sisi kehidupan rumah tangganya. Olahraga terkait dengan tingkat kekerasan ereksi ini meski korelasinya tak bisa dikaitkan secara langsung.
"Korelasi antara latihan jasmani terhadap kualitas ereksi tidak bisa dikaitkan secara langsung. Ereksi tidak optimal berkaitan dengan kondisi kesehatan atau penyakit tertentu. Sementara tujuan olahraga lebih kepada menanggulangi penyakit dan memperbaiki kondisi kesehatan. Artinya, dengan berolahraga bukan lantas bisa mengatasi gangguan ereksi. Namun, pasutri yang melakukan olahraga secara teratur bisa menjaga kesehatan fisik, mencegah atau mengatasi berbagai penyakit, dan pada akhirnya memiliki hubungan yang lebih harmonis, termasuk dalam hubungan seks," jelas Ahli Kedokteran Olahraga FKUI, dr Rachmad Wishnu Hidayat, SpKO saat talkshow Ideal Sex Survey 2011 di Plaza Semanggi, Kamis (23/6/2011).
Olahraga dan seks
Dr Wishnu menjelaskan, ada keterkaitan antara olahraga secara teratur terhadap mood yang akhirnya bisa meningkatkan kualitas hubungan seks.
"Latihan jasmani secara teratur membuat seseorang lebih tahan terhadap stres. Olahraga menurunkan hormon stres, membuat mood stabil, dan memperbaiki kehidupan sehari-hari. Olahraga juga penting untuk mengimbangi pola makan yang tidak benar. Dengan olahraga, kalori yang berlebih bisa terbuang sehingga tidak menimbulkan penyakit," tuturnya.
Dengan kondisi fisik dan psikis bebas penyakit lantaran berolahraga ini, pasutri bisa lebih optimal menjalani hubungannya. Stres, baik karena tekanan kerja atau kekhawatiran lainnya, termasuk khawatir tak mampu memuaskan pasangan, juga bisa memengaruhi keharmonisan dalam rumah tangga.
"Saat stres, tekanan darah naik, hormon meningkat, libido menurun. Peningkatan hormon stres ini menekan hormon testosteron yang menyebabkan hilangnya gairah seks. Akhirnya berpengaruh pada gangguan ereksi," tutur dr Wishnu. Dia menambahkan, olahraga bisa mengatasi stres semacam ini. Dengan demikian, pada akhirnya kualitas diri menjadi lebih baik dan positif.
Olahraga, terutama latihan ketahanan dan kekuatan otot, juga berdampak pada kepuasan seksual pasutri. Pasalnya, dalam hubungan seks terjadi aktivitas otot dan fisik. Otot-otot dasar panggul aktif bekerja saat hubungan seksual, termasuk pada proses ereksi. Jika suami atau istri tak memiliki ketahanan otot yang tinggi, keduanya akan cepat lelah saat berhubungan seks. Pada akhirnya kepuasan secara optimal dalam hubungan seks pasutri tak tercapai.
"Olahraga secara teratur merupakan salah satu pilar dalam meningkatkan keharmonisan rumah tangga, termasuk kepuasan seksual pasutri. Posisi tertentu dalam hubungan seks tak bisa dilakukan jika tidak bisa ereksi secara optimal," ungkap Dr Heru H Oentoeng, M Repro, SpAnd dari Asosiasi Seksologi Indonesia. Sementara, variasi posisi dalam hubungan seks punya andil terhadap kepuasan seksual secara optimal bagi suami juga istri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar