Kita selalu tertarik dengan para juara dunia karena mereka telah berhasil melakukan apa yang kebanyakan orang tidak dapat meraihnya. Sepertinya menyenangkan melihat mereka menaiki podium dan kemudian mengekspresikan perasaannya, seolah-olah ingin mengatakan bahwa perjuangan dan pengorbanan mereka akhirnya terbayar lunas.
Bagi anda yang menyukai balap motor, disitu ada Valentino Rossi, juara dunia moto GP sebanyak 7 kali. Bagi anda yang menyukai tenis, disitu ada Roger Federer. Bagi anda yang menyukai golf, disitu ada Tiger Woods, dst.
Indonesia pun tidak kalah hebat sebetulnya, kita memiliki legenda bulu tangkis Rudi Hartono, juara 8 kali All England.
Jika kita mengamati lebih dalam tentang diri mereka, ada beberapa kesamaan sikap dan pola pikir yang selalu ada pada diri seorang juara, kita sebut saja hal itu adalah kebiasaan seorang pemenang.
Berikut adalah kebiasaan-kebiasaan tersebut :
1. Persiapan adalah kunci
Para juara dunia memahami betul bahwa persiapan adalah kunci untuk memenangkan persaingan. Mereka tahu bahwa tanpa ribuan jam yang mereka habiskan untuk berlatih, menjadi pemenang sangatlah tidak mungkin. Itulah mengapa mereka rela setiap hari berlatih berjam-jam untuk mengasah terus kemampuan mereka. Tiger Woods berlatih 1000 pukulan setiap hari. Dalam golf, 1000 pukulan kurang lebih menghabiskan waktu 8 jam.
2. Usaha ekstra
Satu milidetik dapat membuat perbedaan antara menang dan kalah. Para atlit di olimpiade mengetahui dengan pasti bahwa satu milidetik dapat membuat mereka menjadi seorang juara atau hanya runner up. Untuk menjadi yang terbaik di dunia, mereka selalu mengeluarkan usaha ekstra dalam latihan mereka dan memacu diri mereka sendiri untuk melakukan lebih dan lebih meskipun mereka telah lelah.
3. Memiliki tujuan yang harus dicapai dalam benaknya
Ada sebuah kata bijak yang mengatakan bahwa: ”Jika anda tidak dapat melihatnya, anda tidak dapat meraihnya.” Adalah sesuatu yang tidak mungkin untuk dicapai jika anda tidak mengetahui kemana dan jalan apa yang harus dilalui untuk menjadi seorang pemenang.
Juara dunia tidak mengandalkan kesempatan atau keberuntungan untuk meraih kemenangan. Mereka menjadi juara karena memiliki tujuan yang harus dicapai dalam benaknya. Mereka membuat rencana bagaimana mencapainya dan melakukan rencana tersebut dengan penuh disiplin.
4. Melakukan segala sesuatu dengan tuntas
Sekali rencana telah dibuat, mereka selalu menyelesaikan semua tugas dengan tuntas. Tidak ada kata yang namanya ”nanti dahulu”. Dengan komitmen untuk selalu menyelesaikan segala tugas sampai selesai, tidak peduli betapa berat tugas tersebut, tidak perlu diragukan lagi bahwa mereka kelak akan mencapai hasil yang luar biasa.
5. Momentum
Orang-orang yang konsisten mengetahui dengan pasti rahasia momentum. Saya mengambil perumpamaan seperti ini: Anda pernah mendorong sebuah mobil? Awalnya pasti berat, tetapi ketika mobil mulai berjalan, makin lama makin ringan anda mendorong. Anda harus tetap konsisten mendorong mobil tersebut, karena sekali anda kehilangan dorongan sebentar saja, mobil akan melambat dan anda harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk membuat mobil tersebut melaju kembali.
Seorang juara dunia dapat mengidentifikasi momentumnya sehingga akhirnya dapat mengalahkan lawan mereka.
6. Bermain untuk menang
Para pemenang sejati mempunyai pola pikir bahwa mereka bermain untuk menang. Mereka mengeluarkan segenap kemampuannya. Untuk menjadi yang terbaik, mereka mengetahui bahwa mereka harus mempunyai pola pikir untuk selalu menjadi nomer satu, bukan sekedar berusaha tidak menjadi yang terakhir.
7. Ketekunan
Tanpa ketekunan, rasanya mustahil bagi siapapun untuk mencapai puncak, sebab perjalanan menuju puncak penuh dengan kerikil dan batu-batu tajam. Para juara dunia memiliki ketekunan untuk terus melaju tidak peduli seberapa banyak rintangan yang mereka hadapi. Mereka sadar bahwa jalan yang mereka lalui sangat berat, namun mereka tetap bertahan karena mereka memiliki gambaran dengan sangat jelas bahwa jika mereka tidak menyerah, mereka pasti akan mencapai puncak. Hanya tinggal masalah waktu saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar