Meningkatkan energi, mencegah stres, meredakan stres, meningkatkan konsentrasi dan mencegah kerutan. Itu merupakan sebagian dari klaim yang bisa kita temukan dalam kemasan suplemen vitamin dan mineral. Namun, mungkinkah sebutir pil atau kapsul mampu melakukan itu semua?
Para pakar berpendapat suplemen vitamin dan mineral memiliki tempat dalam pola makan kita, tetapi fungsi utamanya sangat kecil yakni mengisi kekurangan nutrisi. Fungsi suplemen bukan menggantikan makanan.
"Suplemen bisa mengisi kekurangan nutrisi, tetapi salah besar jika Anda menganggap suplemen vitamin dan mineral adalah tiket untuk sehat. Yang bisa melakukannya adalah makanan yang nyata, bukan pil," kata Roberta Anding, juru bicara American Dietetic Association.
Makanan mengandung ribuan fitokemikal, serat, dan vitamin yang bekerja sama untuk kesehatan tubuh. Fungsinya tidak bisa diduplikasi oleh pil suplemen.
Sebuah penelitian menunjukkan orang yang dalam darahnya memiliki level selenium, beta karoten, serta vitamin C dan E, cenderung lebih awet muda dan penurunan fungsi kognifitnya lebih lambat.
Akan tetapi, tidak ada bukti ilmiah yang menyebutkan bahwa mengonsumsi pil suplemen yang mengandung nutrisi dan vitamin tersebut memiliki keuntungan yang sama.
"Ada lebih dari 200 macam karotenoid dan flavonoid dalam sebuah tomat. Seluruh senyawa itu memiliki interaksi yang saling melengkapi dibandingkan nutrisi tunggal dalam sebutir suplemen," kata Thomas Perls, peneliti dari Boston University School of Medicine.
Itu sebabnya para ahli nutrisi selalu menyarankan agar kita mengasup makanan beraneka warna dan bervariasi setiap harinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar